Nama: Yola Noviyana Nim: 11190004 A3 Keperawatan ANATOMI FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIkes KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA 2019 i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I “Anatomi Fisiologi Sistem Hematologi”. Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya tugas ini nantinya dapat menjadi tugas yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen keperawatan medikal bedah I yang telah membimbing saya dalam pembuatan tugas ini. Tangerang, 11 Desember 2020 Penulis ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... II DAFTAR ISI......................................................................................................................... III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1 C. Tujuan.......................................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian...................................................................................................................... 2 B. Tinjauan Fisiologi......................................................................................................... 2 C. Anatomi Sistem Hematologi......................................................................................... 4 D. Fisiologi Sistem Hematologi......................................................................................... 8 E. Fisiologi pembentukan sel darah .................................................................................. 12 F. Pembekuan Darah(Clotting Mechanism) ..................................................................... 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah. Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan pada akhirnya akan berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali. Saat pendarahan berlangsung, gumpalan darah beku akan segera terbentuk dan mengeras, dan luka pun pulih seketika. Sebuah kejadian yang mungkin tampak sederhana dan biasa saja di mata Anda, tapi tidak bagi para ahli biokimia. Penelitian mereka menunjukkan, peristiwa ini terjadi akibat bekerjanya sebuah sistem yang sangat rumit. Hilangnya satu bagian saja yang membentuk sistem ini, atau kerusakan sekecil apa pun padanya, akan menjadikan keseluruhan proses tidak berfungsi. Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya telah pulih seperti sediakala, darah beku tersebut harus lenyap. Sistem ini bekerja tanpa kesalahan sedikit pun hingga bagian-bagiannya yang terkecil. Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus segera terjadi demi mencegah kematian. Di samping itu, darah beku tersebut harus menutupi keseluruhan luka, dan yang lebih penting lagi, harus terbentuk tepat hanya pada lapisan paling atas yang menutupi luka. Jika pembekuan darah tidak terjadi pada saat dan tempat yang tepat, maka keseluruhan darah pada makhluk tersebut akan membeku dan berakibat pada kematian. B. Rumusan Masalah 1. Apa anatomi fisiologi sisem Hemoatologi? 2. Bagaiman pengkajian keperawatan dengan sistem Hematologi? C. Tujuan Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa, tenaga kesehatan atau tenaga medis dapat memahami Anatomi Fisiologi Sistem Hematologi dan Pengkajian Keperawatn Sistem Hematologi. 1 . BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yg mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya. Hematologi berasal dari bahasa Yunani “haima” yang artinya darah.Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yg diperlukan oleh se-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yg bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah terdiri dari sel dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit) dan trombosit (platelet)leukosit terdiri dari dua jenis yaitu polimorfonuklear (intinya banyak), yaitu neutrophil,eosinophil, basophil. Lalu yang kedua mononuklear yang terdiri dari monosit/makropagdan limfosit.Sel darah ini pada orang dewasa di produksi pada sum2 tulang panjang, seperti di paha atau di lengan atas.Lalu plasma darah, merupakan bagian yang cair dari darah terdiri atas air dan protein2darah sert faktor2 pembekuan darah. B. Tinjauan Fisiologi Sistem hermatologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limfa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan. Cairan darah tersusun atas komponen sel yang tersuspensi dalam plasma darah. Sel darah terbagi menjadi eritrosit (sel darah merah, normalnya 5 ribu per mm³ darah) dan lekosit (sel darah putih, normalnya 5.000 sampai 10.000 per mm³ darah). Terdapat sekitar 500 sampai 1000 eritrosit tiap satu lekosit. Lekossit dapat berada dalam beberapa bentuk: eosinofil, basofil, monosit, netrofil, dan limfosit. Selain itu dalam suspensi plasma, ada juga fragmen – fragmen sel tak berinti yang disebut trombosit (normalnya 150.000 sampai 450.000 trombosit per mm³ darah). Komponen seluler darah ini normalnya menyusun 40% sampai 45% volume darah. Fraksi darah yang ditempati oleh eritrosit disebut hemaktorit. Darah terlihat sebagai cairan merah, opak dan kental. 2 Warnanya ditentukan oleh hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah.Volume darah manusia sekitar 7% sampai 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Darah bersikulasi di dalam sistem veskuler dan berperan sebagai penghubung antara organ tubuh, membawa oksigen yang diabsorbsi oleh paru dan nutrisi yang diabsorbsi oleh traktus gastroinestinal ke sel tubuh untuk metabolisme sel. Darah juga mengangkut produk sampah yang dihasilkan oleh metabolisme sel ke paru, kulit, dan ginjal yang akan ditransformasi dan dibuang keluar dari tubuh. Darah juga membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan. Untuk menjalankan fungsinya, darah harus tetap berada dalam keadaan cair normal. Karena berupa cairan, selalu terdapat bahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat trauma. Untuk mencegah bahaya ini, darah memiliki mekanisme pembentukan yang sangat peka yang dapat diaktiflkan setiap saat diperlukan untuk menyumbat kebocoran pada pembuluh darah. Pembekuan yang berlebihan juga sama bahayanya kerena potensial menyumbat aliran darah ke jaringan vital. Untuk menghindari komplikasi ini, tubuh memiliki mekanisme febrinolitik yang kemudian akan melarutkan bekuan yang terbentuk dalam pembuluh darah. Darah dan komponennya mempunyai fungsi lainnya, yaitu: a) Transportasi (sari makanan, oksigen, Karbondioksida, sisa metabolisme,dan air) b) Transpotasi hormon menuju organ target dan enzim menuju sel sel tubuh c) Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) d) Imunitas (pertahanan tubuh terhadap bakteri dan virus) e) Homeostasis (mengatur keseimbangan zat dan pH tubuh) melalui buffer dan asam amino yang ada di dalam plasma f) Membantu dalam mencegah tubuh kehilangan cairan yaitu dengan pembekuan darah 3 C. Anatomi Sistem Hematologi a) Komponen darah Gambar .1 Gambar .2 4 Gambar .3 Komponen darah 5 b) Organ pembentuk darah Gambar. 4 Sumsum tulang Gambar. 5 Jaringan Limfatik 6 c) Pembentukan darah Gambar. 6 Proses Pembentukan Komponen Darah 7 D. Fisiologi Sistem Hematologi a) Plasma darah Komposisi : air 91%, albumin, globulin, fibrinogen 7%, zat terlarut (ion, nutrien, produk sisa enzim, hormon) 2 %. Plasma darah mengandung protein-protein penting seperti fibrinogen (pembekuan darah), globulin (antibodi dan komplemen penting dalam respon imun /pertahanan tubuh ), albumin (membantu aliran darah / keseimbangan cairan antara darah dan jaringan serta mengatur tekanan osmosis darah), dan lipoprotein. Fungsi plasma darah: Sebagai pelarut bahan-bahan kimia. Membawa mineral-mineral terlarut, seperti glukosa, asam amino, vitamin, CO2, dan bahan buangan lain. Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin. Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel. b) Eritrosit Sel darah merah merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron. Bikonkavitas memungkinkan gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepatdengan jarak yang pendek antara membran dan inti sel. Warna kuning kemerahan-merahan, karena di dalamnya mengandung Hemoglobin. suatu zat yang dsebut Komponen eritrosit adalah membrane eritrosit, sistem enzim; enzim G6PD ( Glucose6-Phosphatedehydrogenase) dan hemoglobin yang terdiri atas heme dan globin.Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gr dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memiliki bermacam antigen : Antigen A, B dan O Antigen Rh Proses penghacuran sel darah merah terjadi karena proses penuaan dan proses patologis. Hemolisis yang tejadi pada eritrosit akan mengakibatkan terurainyakomponen hemoglobin yaitu komponen protein dan komponen heme. 8 Fungsi dari sel darah merah : Mentranspor O2 ke jaringan melalui pengikatan Hb terhadap O2 Mentranspor CO2 ke paru melalui pengikatan Hb + CO2. Sebagian lagi dalam bentuk ion bikarbonat Berperan dalam pengaturan pH darah. Karena ion bikarbonat dan Hb merupakan buffer asam-basa c) Leukosit Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan kapsul(pseudopodia). perantaraan kaki Mempunyai macam-macam inti sel, sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya serta warna bening (tidak berwarna). Sel darah putih dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis jenis dari golongan sel ini adalah golongan yang tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B ; monosit dan makrofag; serta golongan yang bergranula yaitu eosinofil, basofil, neutrophil Fungsi sel darah putih : Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh kuman dan memakan bibit penyakit, bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES (sistem retikulo endotel)/ pagositosis. Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/ membawa zat lemak dari dinding usus mealui limpa terus ke pembuluh darah. Jenis sel darah putih 1) Agranulosit Memiliki granula kecil di dalam protoplasmanya, memiliki diameter 10-12mikron. Dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan pewarnaannya: Neutrofil Granula yang tidak berwarna mempunyai inti sel yang terangkai, kadangseperti terpisah pisah, protoplasmanya banyak berbintik-bintik halus/granula, serta banyaknya sekitar 60-70%. Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap bakteri. Fungsinya sebagai fagosit Eusinofil 9 Granula berwarna merah, banyaknya kira-kira 2-4%. Eusinofil berhubungan dengan parasit, dan merusak sel kanker. Fungsinya dalam merespon alergi ( tempat bagi histamin, serotonin, heparin) Basofil Granula berwarna biru dengan pewarnaan basa, banyak nya kira kira 0,5 - 1 % , sel ini lebih kecil daripadaeosinofil, tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur. Basofil ini juga berhubungan dalam merespon alergi. Fungsinya juga sebagai tempat untuk histamin, serotonin dan heparin. 2) Granulosita Limfosit Limfosit memiliki nucleus bear bulat dengan menempati sebagian besar sel limfosit berkembang dalam jaringan limfe. Limfosit T Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama,kemudian bermigrasi menuju timus. Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen dimana mereka telah di program untuk mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahankimia yang menghancurkan mikrooranisme dan menghasilkan limfokin serta memberitahu sel darah putih lainnya bahwa telah terjadi infeksi. Limfosit B Terbentuk di sumsum tulang lalu bersirkulasi dalam darah sampaimenjumpai antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Pada tahap ini limfosit B mengalami pematangan lebih lanjut dan menjadi el plasma serta menghasilkan antibodi. Monosit Monosit dibentuk dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematanganmenjadi makrofag setelah msuk ke jaringan. Fungsinya sebagai fagosit, mencerna sel-sel rusak/ mati, memberi perlawanan immunologis terhadap penyebab penyakit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang ada di sel darah putih. 10 d) Trombosit Trombosit adalah bagian dari beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang terbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari. Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Fungsi lain dalam trombosit yaitu untuk mengubah bentuk dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh darah yang cedera. e) Limpa Limpa merupakan organ ungu lunak kurang lebih berukuran satu kepalan tangan.Limpa terletak pada pojok atas kiri abdomen dibawah kostae. Limpa memiliki permukaan luar konveks yang berhadapan dengan diafragma dan permukaan medialyang konkaf serta berhadapan dengan lambung, fleksura, linealis kolon dan ginjalkiri.Limpa terdiri atas kapsula jaringan fibroelastin, folikel limpa (masa jaringan limpa),dan pilpa merah ( jaringan ikat, sel eritrost, sel leukosit). Suplai darah oleh arterilinealis yang keluar dari arteri coeliaca. Fungsi limpa : Pembentukan sel eritrosit (hanya pada janin). Destruksi sel eritrosit tua. Penyimpanan zat besi dari sel-sel yang dihancurkan. Produksi bilirubin dari eritrosit. Pembentukan limfosit dalam folikel limpa. Pembentukan immunoglobulin. Pembuangan partikel asing dari darah. f) Sumsum tulang Sumsum tulang menempati bagian dalam tulang spons dan bagian tengah rongga tulang panjang. Sumsum merupakan 4% sampai 5% berat badan total, sehingga merupakan yang paling besar dalam tubuh. Sumsum bisa berwarna merah dan kuning. Sumsum merah merupakan tempat produksi sel darah merah aktif dan merupakan organ hematopoetik (penghasil darah) utama. Sedang sumsum kuning, tersusun terutama oleh lemak dan tidak aktif dalam produksi elemen darah. Selama masa kanak – kanan, sebagian besar sumsum berwarna merah. Sesuai dengan pertambahan usia, sebagian besar sumsum tulang panjang mengalami perubahan menjadi sumsum kuning, namun masih mempertahankan potensi untuk kembali berubah menjadi jaringan hematopoetik apabila diperlukan. Sumsum merah pada 11 orang dewasa terbatas terutama pada rusuk, kolumna vertebralis, dan tulang pipih lainnya. Sumsum sangat banyak mengandung pembuluh darah dan tersusun atas jaringan ikat yang mengandung sel bebas. Sel paling primitif dalam populasi sel bebas ini adalah sel stem yang merupakan prekursor dari dua garis keturunan sel yang berbeda. Garis keturunan mieloid meliputi eritrosit, berbagai jenis lekosit, dan trombosit. Garis keturunan limfoid berdiferensiasi menjadi limfosit. E. Fisiologi pembentukan sel darah Hematopoisis adalah proses pembentukan darah dan system imun, menghasilkan semua sel darah tubuh, termasuk sel darah untuk pertahanan imunologis. Terjadi di sumsum tulang, dimana sel batang multipotensial memunculkan 5 jenis sel yang berbeda yang dikenal sebagai sel batang unipotensial. 1) Produksi sel darah merah(eritropoiesis) Eritropoiesis adalah pembuatan eritrosit, pada janin dan bayi proses berlangsung di limfa dan sumsum tulang belakang. Tetapi pada orang dewasa terbatas hanya pada sumsum tulang. 12 2) Produksi sel darah putih (leukopoiesis) Leukopoises adalah proses pembuatan leukosit. 3) Produksi trombosit Trombosit berasal dari sel megakariosit yang pecah menjadi bagian kecil kecil yang disebut platelet atau trombosit. Megakariosit berasal dari sel mieloblast yang juga merupakan induk sel leukosit. 13 F. Pembekuan Darah(Clotting Mechanism) Pembekuan darah adalah proses dimana komponen cairan darah ditransformasi menjadi material semisolid yang dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama oleh sel-sel darah yang terperangkap dalam jaring-jaring fibrin. Fibrin dibentuk oleh protein dalam plasma melalui urutan reaksi yang kompleks. Berbagai faktor terlibat dalam tahap-tahap reaksi pembentukan fibrin. Faktor pembekuan darah, dan jalur ekstrinksik dan intrinksik pembentukan fibrin diperlihatkan secara diagramatis. Menurut howell proses pembekuan hematologi dibagi menjadi tiga stadium yaitu: a. Stadium I : pembentukan tromboplastin. b. Stadium II : perubahan dari protrombin menjadi thrombin. c. Stadium III : perubahan dari fibrinogen menjadi fibrin. 14 BAB III PENUTUP A. Simpulan Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah.Pengkajian fisik adalah keterampilan paling esensial yang memerlukan banyak latihan dalam melakukannya.Tujuan melakukan pengkajian fisik adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang masalah medis pasien dan membuat diagnosis banding.Pengkajian pada klien dengan gangguan hematologi perlu dilakukan dengan teliti, sistematis, serta memahami dengan baik fisiologis dari setiap organ system hematologi.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data keperawatan pada tahap pengkajian adalah data demografi, wawancara (interview), pengamatan (observasi), dan pemeriksaan fisik (physical assessment), dan studi dokumentasi. Ada 4 teknik dalam pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.Pada pemeriksaan fisik seorang anak dilakukan secara terstruktur dan sistematik, sedangkan pengkajian pasien geriatric cukup kompleks dan memakan waktu, tergantung pada tingkat keragaman, tingkat kronis dan kompleksitas masalah fisik yang mendasari.Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan Head to toe (kepala ke kaki), ROS (Review of System/system tubuh, pola fungsi kesehatan Gordon, 1982, dan Doengoes (1993). 15 DAFTAR PUSTAKA Potter, Patricia A. & Anne Griffin Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Vol.1. Jakarta: EGC Potter, Petricia A. 2011.Basic Nursing. Kanada : mosby Elsevier 16