ARAHAN DIR TIPIDEKSUS SELAKU KASATGAS PANGAN 4 MEI 2021 BJP. HELMY SANTIKA, S.H., S.I.K., M.SI SATGAS PANGAN – DIBENTUK MULAI TAHUN 2016 Menjaga ketersediaan bapokting, kelancaran distribusi dan stabilitas harga pangan TUGAS POKOK o o o o o PERAN o Memastikan Kecukupan Stock Bahan Pokok Memastikan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok mulai dari Produksi – Transportasi – Hingga Menuju Retail dan atau End User Memonitor harga bahan pokok Menjaga Keseimbangan Supply dan Demand Memperingatkan pelaku usaha agar tidak berbuat curang Penegakan Hukum SINERGITAS Komunikasi, koordinasi dan Kolaborasi antar pemangku kepentingan dan pelaku usaha PENEGAKAN HUKUM Penegakan hukum merupakan UPAYA YANG BERSIFAT MEMBERIKAN EFEK JERA 1. AGENDA TAHUNAN AGENDA TAHUNAN MASYARAKAT MENJELANG HBKN POTENSI PENINGKATAN KEBUTUHAN BAHAN POKOK, SEHINGGA PERLU INVENTARISASI KETERSEDIAAN STOK, FLUKTUASI HARGA DAN KONDISI RANTAI SUPLAI BAHAN POKOK; 2. PERMASALAHAN BAHAN PANGAN 1. YANG PERTAMA, SENANTIASA TERJADI LONJAKAN HARGA SAAT RAMADAN DAN IDUL FITRI, POLEMIK MENGENAI KETERSEDIAAN BAHAN PANGAN JELANG LEBARAN SELALU MUNCUL KE PERMUKAAN SEBAGAI EKSES PSIKOLOGI PASAR; 2. YANG KEDUA YAITU TERDAPAT POTENSI TERJADINYA KENAIKAN PERMINTAAN BAHAN PANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KENAIKAN HARGA; 3. YANG KETIGA YAITU KELANGKAAN STOK BAHAN PANGAN DIBEBERAPA DAERAH YANG DIAKIBATKAN ADANYA KENAIKAN PERMINTAAN MASYARAKAT. PERKIRAAN KETERSEDIAAN JUMLAH PERKIRAAN KEBUTUHA N NERACA S.D. MEI ‘21 17.511.596 24.901.172 12336.041 12.565.130 854.713 11.733.508 12.588.221 9.179.194 3.409.027 413.117 42.449 1.502.544 1.304.432 198.112 444.713 416.660 28.052 406.691 243.655 163.036 496.358 496.358 432.129 64.229 448.902 448.902 392.747 56.155 278.614 280.140 (1.526) 1.538.280 1538.280 1.336.419 201.861 2.216.904 2.216.904 2.143.485 73.419 1.587.424 1.218.964 368.460 2.674.616 2.199.427 475.189 NO KOMODITAS STOK AKHIR DES ‘ 20 PERKIRAAN PRODUKSI PERKIRAAN DALAM IMPOR NEGERI 1 Beras 7.389.575 2 Jagung Kedelai 3 Kedelai 4 Bawang Merah 5 Bawang Putih 6 Cabai Besar 7 Cabai Rawit 8 Daging Sapi/Kerbau 9 Daging Ayam Ras 10 Telur Ayam Ras 11 Gula Pasir 804.685 135.795 12 Minyak Goreng 512.500 2.162.116 1.046.978 444. 713 134.576 34.222 14.290 133.096 257.824 111.296 646.944 KETERANGAN : 1. STOK JAGUNG AKHIR DESEMBER 2020 MERUPAKAN STOK DI PABRIK PAKAN. 2. REALISASI IMPOR KEDELAI JAN – FEB SEBESAR 468.311 TON (43,18%) DARI PERKIRAAN IMPOR KEDELAI JAN-MEI BERDASARKAN RATA-RATA IMPOR 5 TAHUN (2016-2020) 3. REALISASI IMPOR BAWANG PUTIH JAN – FEB SEBESAR 58.462 TON (22,68%) DARI PERKIRAAN JAN-MEI BERDASARKAN RATA-RATA IMPOR RATARATA IMPOR 3 TAHUN (2017-2019). 4. STOK DAGING SAPI/KERBAU DI AKHIR DES 2020 BERASAL DARI REKOMENDASI IMPOR TAHUN 2020 YANG BARU DIDISTRIBUSIKAN DI JAN-FEB 2021. 5. PERKIRAAN PRODUKSI DALAM NEGERI DAGING SAPI JAN-MEI TERDIRI DARI PRODUKSI SAPI LOKAL DAN PEMOTONGAN SAPI BAKALAN IMPOR. 6. REALISASI IMPOR DAGING SAPI/KERBAU TAHUN JAN-FEB 11.146 TON (10,01%) DARI RENCANA IMPOR JAN - MEI SEBESAR 111.296 TON. 7. REALISASI IMPOR RAW SUGAR (GULA MENTAH KONSUMSI) JAN – MAR SEBESAR 502.800 RIBU TON, SETARA DENGAN GKP 477.660 RIBU TON (74% DARI RENCANA IMPOR JAN-MEI SEBESAR 646.944 TON). SITUASI DAGING SAPI ISU SAAT INI: • Para pedagang sapi wilayah Jabodetabek sepakat mogok jualan selama tiga hari, sebagai bentuk protes atas lonjakan harga daging sapi di tingkat rumah pemotongan hewan (RPH). • Kenaikan harga sapi bakalan di negara eksportir mengkoreksi harga daging sapi beku yang diperkirakan mencapai Rp 95.000/kg (Australia) dan Rp 88.000/kg (Brazil) di tingkat importir. • Kenaikan biaya transportasi udara hingga mencapai sekitar 500%, sedangkan biaya transportasi laut naik sekitar 200% 400% • Harga daging sapi tertinggi di DKI Jakarta Rp. 129.967,- dan terendah di Kepri Rp. 84.000 • Antisipasi situasi daging sapi : memastikan impor sapi bakalan dan importasi daging beku sapi/kerbau lancer dan tepat waktu JUMLAH STOK DLM NEGERI (Lap Asosiasi Usaha Daging Sapi) Hasil Rakortas tanggal 31 Maret 2021 : ❖ GAPUSPINDO 7.444 ton, ❖ BERDIKARI 196,15 ton, ❖ Perum BULOG 10.024 ton, ❖ Produksi Lokal 14.429 ton, ❖ Cold Storage Swasta (carry over) 27.243 ton, ❖ Importasi Daging Sapi Swasta 18.780 ton Total stok daging sapi 78.116 ribu ton (asumsi konsumsi mencukupi selama 1 s/d 3 Bulan) RENCANA TINDAK LANJUT PEMERINTAH • Rapat koordinasi untuk stabilisasi harga daging sapi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag), Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), dan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) • Rapat koordinasi 15 April 2021 sebagai tindak lanjut verifikasi lapangan pada awal Maret guna mendapatkan update stok sapi bakalan siap potong dengan hasil sebagai berikut : April = 33.896 ekor, dan Mei = 45.247 ekor.Verifikasi ketersediaan sapi dan penyaluran di feedloter dan RPH Sentra produksi • Dilakukan pemantauan sapi bakalan ke beberapa feedlotter di Sumut, Lampung, Tangerang, dan Jawa Barat oleh Ditjen PDN Kemendag dan Ditjen PKH Kementan. Sebagai informasi, dibeberapa daerah ditemukan harga sapi hidup berkisar Rp. 46.000-Rp.50.000/kg.Upaya menjaga ketersediaan daging sapi menjelang puasa dan lebaran 2021 • Kemendag kerma dengan Kementan, dan PT. Berdikari untuk melakukan mobilisasi sapi lokal dari wilayah sentra produksi ke wilayah ke sentra konsumsi, khususnya di wilayah JABODETABEK dan Bandung raya guna menjaga ketersediaan stok menjelang puasa dan lebaran 2021. • Kemendag akan segera mengatur harga eceran tertinggi (HET) daging sapi di tingkat pengecer menjadi sebesar Rp 130.000 per kilogram • Rincian ketersediaan sapi siap potong sebagai berikut : Kab. Lamongan 114 ribu ekor; Kab. Malang 243 ribu ekor; Kab. Boyolali 85 ribu ekor; Kab. Blora 267 ribu ekor; Kab. Rembang 137 ribu ekor. • Pemerintah telah menghimbau kepada feedlotter untuk menyediakan daging sapi dengan harga yang terjangkau, tidak menaikan harga sapi hidup, terutama menjelang Idul Fitri mendatang dan tepat waktu SARAN LANGKAH STRATEGIS TERKAIT PANGAN MENJELANG IDUL FITRI 1424 H ➢ UPAYA-UPAYA ANTISIPASI BERUPA KOORDINASI YANG MELIBATKAN PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH ATAUPUN PELAKU USAHA BARANG KEBUTUHAN POKOK; ➢ PENATALAKSANAAN YANG DAPAT DILAKUKAN MELALUI RAPAT KOORDINASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH, INSTANSI TERKAIT DAN PELAKU USAHA DALAM RANGKA ANTISIPASI KECUKUPAN STOK/PASOKAN DAN STABILITAS HARGA BARANG KEBUTUHAN POKOK ➢ MELAKSANAKAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN TERKAIT STOK/PASOKAN DAN HARGA BARANG KEBUTUHAN POKOK DILAKUKAN KE PASAR RAKYAT DAN RITEL MODERN SERTA GUDANG BULOG DAN DISTRIBUTOR, BERKOORDINASI DENGAN DINAS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SETEMPAT; ➢ SATGAS PANGAN BERSAMA DENGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN JUGA MELAKUKAN UPAYA KHUSUS BERUPA PENGECEKAN KE PASAR KE PASAR RAKYAT, PENGECEKAN DAN PENDATAAN STOK PADA PARA DISTRIBUTOR SERTA PRODUSEN BAHAN PANGAN MENJELANG LEBARAN DALAM RANGKA MENGAWAL KELANCARAN JALUR DISTRIBUSI; ➢ SATGAS PANGAN BERKOORDINASI DAN BERKOMUNIKASI MENDUKUNG DIDUKUNG KEMENDAG DAN STAKEHOLDER TERKAIT DALAM MENJAGA KETERSEDIAAN PASOKAN DAN STABILITAS HARGA BARANG KEBUTUHAN POKOK, ANTARA LAIN PENGUATAN REGULASI; PENATALAKSANAAN; PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN, SERTA UPAYA KHUSUS BERUPA PENEGAKAN HUKUM (ULTIMUM REMIDIUM); ➢ DENGAN ADANYA KEBIJAKAN LARANGAN MUDIK, AGAR BERIKAN PELAYANAN KELANCARAN BAGI KENDARAAN YANG MENGANGKUT BAHAN PANGAN YANG MASUK ATAU KELUAR SUATU DAERAH; ➢ MENJELANG LEBARAN, POTENSI TERJADI PENIMBUNAN BAHAN POKOK TERTENTU GUNA AKSI AMBIL UNTUNG MAKA LAKUKAN LANGKAH PERSUASIF EDUKATIF KEPADA PELAKU USAHA, APABILA MEMUNGKINKAN AJAK BERSAMA JAJARAN KEPOLISIAN DAN PEMDA MELAKUKAN KEGIATAN OPERASI PASAR DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU; ▪ PENDATAAN PRODUSEN BAHAN PANGAN, BAIK BERSUMBER DARI TANAM MAUPUN IMPORTASI; ▪ PENDATAAN BAHAN PANGAN SECARA RIIL, STOK DARI PRODUSEN HINGGA RETAIL; ▪ PEMETAAN KONDISI BAHAN PANGAN SETIAP WILAYAH, DAERAH PRODUSEN MAUPUN KONSUMEN BAHAN PANGAN TERTENTU SERTA KONDISINYA BAIK SURPLUS MAUPUN DEFISIT; ▪ MENJAGA KETERSEDIAAN STOK BAHAN PANGAN, KHUSUSNYA MENJELANG HARI BESAR KEAGAMAAN; ▪ AKUNTABILTAS DAN KONSISTENSI REGULASI PEMANGKU KEWENANGAN, GUNA MENCIPTAKAN IKLIM USAHA YANG SEHAT; ▪ PENYEDERHANAAN RANTAI PASAR, DENGAN CARA INVENTARISASI DISTRIBUTOR HINGGA RETAIL SERTA POLA PENGAWASAN BERJENJANG SAMPAI KE DAERAH SEHINGGA TERCAPAI STABILITAS HARGA (HET). ▪ PEMETAAN WILAYAH PRODUSEN DAN KONSUMEN BAHAN PANGAN TERTENTU, GUNA PERMUDAH DAN PERCEPAT KOORDINASI SUPLAI ANTAR WILAYAH; ▪ PEMETAAN HAMBATAN DAN TRANSPORTASI (DARAT, LAUT/TOL LAUT, UDARA) YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DALAM PENGIRIMAN BAHAN PANGAN ANTAR WILAYAH; ▪ POLA KOMUIKASI ANTARA PEMANGKU KEWENANGAN DENGAN PRODUSEN, DISTRIBUTOR HINGGA RETAIL, GUNA EFISIENSI DISTRIBUSI BAHAN PANGAN. KETERSEDIAAN STOK STABILITAS HARGA KELANCARAN DISTRIBUSI 230 KERJASAMA/SINERGI MELIPUTI KOMUNIKASI, KOORDINASI DAN KOLABORASI 96.387 48 PREVENTIF PENGAWALAN, PENJAGAAN DAN KEGIATAN PREVENTIF LAINNYA PENEGAKAN HUKUM 26 PERKARA BAPOK 22 PERKARA NON BAPOK “PENEGAKAN HUKUM SEBAGAI ULTIMUM REMIDIUM AKAN DILAKSANAKAN SAMPAI WABAH COVID-19 MEREDA (RECORDING DAN PENCATATAN TERHADAP PELANGGARAN TETAP DILAKSANAKAN)”