Uploaded by User107532

1303191016 Fitri Dewi Annisa PROJECT UAS ELEKTRONIKA DAYA

advertisement
Mata Kuliah
Elektronika Daya
Analisa Pengaturan Kecepatan DC Motor Berbasis BuckBoost Converter
2 D3 Teknik Elektro Industri A
Penilaian UAS
Elektronika Daya
Nama
NRP
Dosen
Tanggal
:
:
:
:
Fitri Dewi Annisa
1303191016
Rachma Prilian Eviningsih, S.ST., MT.
13 Januari 2021
Daftar Isi
01
02
03
Latar Belakang
Tujuan
Dasar Teori
04
05
Hasil Simulasi
Analisa Simulasi
06
Kesimpulan
Latar Belakang
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan
tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan
memberikan beda tegangan pada kedua terminal
tersebut,motor akan berputar pada satu arah, dan bila
polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah
putaran motor akan terbalik pula polaritas dari
tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor sedangkan besar
dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan
kecepatan motor.
Motor DC dapat dikontrol menggunakan DC-DC
Konverter salah satunya dengan Buc-kBoost Konverter.
Konverter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi
tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan
keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan
perubahan duty cycle rangkaian kontrol.
Latar Belakang
DC-DC Converter digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC yang
tetap menjadi tegangan dc yang mengatur kondisi on-off rangkaian DC
Chopper melalui rangkaian control PWM, komponen yang dapat
digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut adalah switch,
seperti contohnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Converter DC to DC
adalah peralatan yang menghasilkan tegangan atau arus dc yang berasal
dari suatu sumber DC. Konverter Buck Boost terdiri dari sebuah switch Q,
inductor, dioda dan kapasitor. Pengaturan kecepatan DC motor
menggunakan Buck-Boost Konverter akan mengurangi kerugian switching
dan biaya sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi sistem DC
motor drive. Dalam simulasi ini akan dilakukan pengaturan kecepatan
motor DC menggunakan Buck-Boost Konverter terkontrol yang akan diuji
coba pada beberapa variasi perubahan pada nilai duty cyclenya.
Tujuan
Menganalisa Pengaturan
Kecepatan Putaran pada DC
Motor berbasis Buck-Boost
Converter
Membandingkan Pengaturan
Kecepatan DC Motor saat
Kondisi Open Loop dan Close
Loop
Memahami Sistem Kerja dari
rangkaian DC Motor berbasis
Buck-Boost Converter
Dasar Teori
Teknik kontrol DC-DC konverter dalam elektronika daya dan sistem
kontrol adalah untuk meningkatkan efisiensi teknik untuk subjek yang ingin dicapai,
Tiga metode catu daya basic switching yang umum digunakan adalah buck, boost,
dan buck-boost. Metode ini tidak terikat yang maksudnya yaitu tegangan input dan
output berbagi kesamaan. Metode catu daya ini mengacu pada bagaimana sakelar,
induktor keluaran, dan kapasitor keluaran dihubungkan. Setiap metode memiliki
sifatnya masing-masing. Sifat-sifat ini berupa rasio konversi tegangan, sifat arus
input dan output, dan karakter riak tegangan output. Sifat penting lainnya adalah
respons frekuensi dari fungsi transfer tegangan duty-cycle-to-output. Rangkaian DCDC konverter diketahui ada yang dapat menambah atau mengurangi besaran
tegangan dc atau membalikkan polaritas. Buck-Boost konverter sendiri berfungsi
untuk mengubah level tegangan DC, baik ke level yang lebih tinggi maupun ke level
yang lebih rendah. Selain itu buck boost konverter juga akan mengubah polaritas dari
tegangan output terhadap tegangan inputnya.
Dasar Teori
Pada rangkaian buck boost konverter, saklar secara bergantian menghubungkan induktor
melintasi input daya dan tegangan output. Tegangan output Konverter Buck Boost dapat diatur lebih
besar, sama, maupun lebih kecil dibanding tegangan input. Polaritas tegagan output berkebalikan
dengan polaritas tegangan inputnya. Prinsip kerja converter Buck Boost ditinjau dari 2 mode. Saat
switch Q konduksi, yaitu selama T-on, Saat saklar Q padam, selama T-off.
Selama switch Q ON, dioda dalam keadaan reverse bias sehingga tidak ada arus yang
mengalir ke diode. Pada kondisi ini, tegangan diode (Vd) sama dengan – (Vs + Vo). Dalam kondisi close
loop, switch mendapatkan tegangan sebesar Vs sehingga induktor mendapat tegangan dari input dan
arus mengalir melewati induktor selama switch dalam keadaan ON kemudian secara bersamaan
kapasitor dalam kondisi discharge yang mengalirkan tegangan serta arus menuju beban.
Saat kondisi switch Q OFF, tegangan input terputus dan diode mengalami forward bias
yang menyebakan arus mengalir dari induktor menuju kapasitor. Pada kondisi ini, kapasitor dalam
keadaan mengisi (charge) kemudian beban mendapatkan aliran energi dari inductor sehingga terjadi
penurunan arus pada inductor hingga switch di ON-kan kembali.
Hasil Simulasi
Pada percobaan ini motor DC akan disimulasikan menggunakan software PSIM,
motor DC yang digunakan sendiri merupakan bawaan atau template dari
software PSIM. Untuk rating motor DC nya dapat dilihat pada tabel berikut :
Parameter
Nilai
Resistansi Jangkar (Rf)
0,5
Induktansi Jangkar (Lf)
0,01
Resistansi Medan (Ra)
75
Induktansi Medan (La)
0,02
Momen Inersia
0,4
Tegangan (Vt)
120
Arus Medan (Ia)
10
Kecepatan (n)
1200
Arus Jangkar (If)
1,6
Hasil Simulasi
Perancangan Buck Boost konverter adalah menentukan
parameter dari komponen – komponen konverter itu sendiri,
rangkaian buck-converter memerlukan tegangan masukan yang
lebih tinggi beberapa Volt dari tegangan keluarannya. Apabila
tegangan masukan (Vin) berkurang levelnya hingga di bawah itu
maka sebuah buck konverter tidak akan akurat lagi
menghasilkan tegangan keluaran yang tepat atau tegangan
keluaran menjadi tidak stabil. Pada saat seperti itulah
diperlukan boost konverter agar tegangan yang telah turun itu
dapat kembali dinaikkan kepada level yang diinginkan sehingga
beban di sirkit keluaran tetap mendapatkan suplai tegangan
sebagaimana mestinya dalam perancangan system dan simulasi
buck-boost konverter, pada simulasi ini pengendali digunakan
untuk kecepatan motor DC. Berikut ini adalah rating hasil dari
perancangan buck boost converter dalam mengendalikan
kecepatan motor DC dengan nilai duty cycle yang berbeda.
Parameter
Nilai
Resistor
1,6kΩ
Induktor
0,45µH
Kapasitor
0,6µF
Vin
311 V
Frekuensi
Switching
1kHz
Hasil Simulasi
Rangkaian Simulasi (Close Loop)
Hasil Simulasi
Rangkaian Simulasi (Open Loop)
Hasil Simulasi
rpm
120
100
Sinyal Output
n (rpm) saat
Duty Cycle =
25 %
80
60
40
20
0
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Close Loop
0.005
0.006
Hasil Simulasi
rpm
500
400
Sinyal Output
n (rpm) saat
Duty Cycle =
50 %
300
200
100
0
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Close Loop
0.005
0.006
Hasil Simulasi
rpm
800
Sinyal Output
n (rpm) saat
Duty Cycle =
75 %
600
400
200
0
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Close Loop
0.005
0.006
Hasil Simulasi
rpm
3e-005
2e-005
Sinyal Output n
(rpm) saat Duty
Cycle = 25 %
1e-005
0
-1e-005
-2e-005
-3e-005
-4e-005
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Open Loop
0.005
0.006
Hasil Simulasi
rpm
3e-005
2e-005
Sinyal Output n
(rpm) saat Duty
Cycle = 50 %
1e-005
0
-1e-005
-2e-005
-3e-005
-4e-005
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Open Loop
0.005
0.006
Hasil Simulasi
rpm
3e-005
2e-005
Sinyal Output n
(rpm) saat Duty
Cycle = 75 %
1e-005
0
-1e-005
-2e-005
-3e-005
-4e-005
0
0.001
0.002
0.003
Time (s)
0.004
Rangkaian Open Loop
0.005
0.006
Analisa Simulasi
Simulasi dilakukan dengan menggunakan Software Power Simulator
(PSIM). Metode control yang digunakan pada simulasi ini menggunakan blok control
PI pada software PSIM, control ini bertujuan menjaga tegangan tetap stabil.
Kemudian dari hasil simulasi seluruh sistem dibuat analisa dan hasilnya berupa
kecepatan dengan membandingkan hasil simulasi antara buck-boost converter saat
kondisi open loop dan close loop untuk kestabilan kecepatannya.
Close Loop
Open Loop
Duty Cycle
n (rpm)
Vout (Volt)
Duty Cycle
n (rpm)
Vout (Volt)
0.25
106
6,59k
0.25
22µ
1,35µ
0,5
373
13,14k
0,5
19µ
1,5µ
0,75
717
19,63k
0,75
16µ
1,4µ
Analisa Simulasi
Setelah melakukan simulasi pada setiap variasi nilai duty cycle kemudian
diperoleh data yang menunjukan perbandingan antara buck-boost converter saat kondisi close
loop dan open loop.
Pada hasil simulasi yang diperoleh saat rangkaian dalam kondisi close loop
ditunjukkan bahwa kecepatan putaran motor mengalami kenaikan yang stabil dan
menghasilkan sinyal output yang steady state untuk duty cycle 25% saat rest time 0,0018 detik
dengan nilai kecepatan putaran sebesar 106 rpm, untuk duty cycle 50% menghasilkan sinyal
output yang steady state saat rest time 0,002 detik dengan nilai kecepatan putaran sebesar
373 rpm, dan untuk duty cycle 75% menghasilkan sinyal output yang steady state saat rest time
0,00225 detik dengan nilai kecepatan putarannya sebesar 717 rpm.
Sedangkan hasil simulasi yang diperoleh saat rangkaian dalam kondisi open loop
menunjukkan bahwa sinyal output untuk duty cycle 25% masih belum stabil dan tidak pernah
dalam kondisi steady state serta menghasilkan nilai kecepatan putaran yang sangat kecil
dibawah nol. Begitupun saat diinputkan nilai duty cycle sebesar 50% dan 75%.
Analisa Simulasi
Selanjutnya untuk nilai Voutnya, saat rangkaian dalam kondisi close
loop menghasilkan nilai tegangan keluaran yang kenaikannya stabil dan
semakin besar seiring dengan kenaikan nilai duty cyclenya. Jika dibandingkan
dengan nilai tegangan inputnya maka dapat diketahui bahwa metode yang
bekerja pada rangkaian ini adalah boost converternya karena sistem kerjanya
yang menaikkan nilai tegangan DC keluaran.
Lalu saat rangkaian dalam kondisi open loop, didapatkan nilai
tegangan keluaran yang tidak stabil karena perubahan nilainya yang
mengalami kenaikan dan penurunan saat diinputkan nilai duty cycle yang
semakin besar.
KESIMPULAN
Dari simulasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
- Pada rangkaian buck-boost converter kondisi close loop dihasilkan kecepatan motor dc yang stabil
kenaikannya dan mengalami keadaan steady state dalam waktu yang singkat serta menghasilkan nilai tegangan
keluaran yang juga stabil kenaikan nilainya (mengartikan bahwa sistem yang bekerja adalah boost converternya).
Hal ini dikarenakan pada sinyal keluarannya terdapat umpan balik atau feedback yang memberikan pengaruh
langsung terhadap sistem pengontrolan.
- Pada rangkaian buck-boost converter kondisi open loop didapatkan tegangan keluaran yang tidak
stabil dan respon kecepatan motor DC yang juga tidak stabil dikarenakan pada sistem tidak ada umpan balik,
sehingga motor DC bekerja tanpa ada batasan dan untuk sistem yang seperti ini perlu dihindari. Oleh karena itu
sangat dibutuhkan desain sistem kontrol yang tepat dengan penambahan kontroler sehingga kecepatan yang
dihasilkan dapat dikontrol sesuai dengan beban mekanis yang dikopel oleh motor DC.
- Dengan menggunakan Buck Boost konverter saat kondisi close loop, hasil yang didapat untuk
kecepatan motornya yaitu sistem sudah berada pada kondisi steady state dalam waktu yang cepat yaitu sekitar
0,0018-0,00225 detik sehingga dapat diketahui bahwa penggunaan buck-boost converter akan menghasilkan
kinerja motor DC yang sangat baik karena menunjukkan respon yang cepat untuk kontrol motor DC.
Terima
Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Download