Uploaded by User106397

jenis-jenis termometer

advertisement
Jenis-Jenis Termometeran berikut.
a. Termometer Klinis
Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya,
termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan pasiennya.
Termometer ini mempunyai skala dari 35 °C sampai dengan 42 °C. Hal ini dikarenakan
suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau tidak pernah lebih dari 42 °C.
Bagianbagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca tipis), bagian sempit,
batang kaca, dan air raksa. Termometer klinis diperlihatkan pada Gambar 1.14.
Gambar 1.14 Termometer klinis
b. Termometer Ruangan
Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari –20 °C sampai 50 °C. Untuk
memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada
dinding dengan arah vertikal. Termometer ruangan diperlihatkan pada Gambar 1.15.
Gambar 1.15 Termometer ruangan
c. Termometer Maksimum-Minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu
terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu
minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum
terdiri atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyak creosote). Raksa digunakan
untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu
minimum. Gambar 1.16 memperlihatkan termometer maksimum-minimum.
Gambar 1.16 Termometer maksimumminimum
Ilmufajar.com
Salam fisika, Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui suhu suatu
benda. Jenis thermometer berdasarkan prinsip pembuatannya, yaitu adalah sebagai
berikut:
a. Termometer zat cair adalah thermometer yang menggunakan zat cair sebagai
pengisinya. Prinsip pembuatannya berdasarkan pemuaian volume zat cair. Zat cair
yang biasa digunakan adalah air raksa (Hg) dan alkohol (C2H5OH). Berikut adalah
beberapa perbedaan sifat thermometer yang menggunakan air raksa dan alkohol
sebagai cairan pengisi.
Air raksa
1. Rentang suhu yang dapat diukur antara (-39)oC – (357)oC.
2. Cocok untuk mengukur suhu tinggi.
3. Cepat mengambil panas dari sekelilingnya karena termasuk logam
4. Warnanya mengilat sehingga mudah dilihat.
5. Tidak membasahi dinding tempatnua.
6. Harga relatif mahal.
Alkohol
1. Rentang suhu yang dapat diukur antara (-115)oC- 78oC
2. Cocok untuk mengatur suhu rendah
3. Lebih lambat mengambil panas dari sekelilingnya karena termasuk nonlogam.
4. Warnanya jernih sehingga harus diberi warna agar mudah dilihat
5. Membasahi dinding tempatnya
6. Harganya relatif murah.
b. Termometer aneroid adalah thermometer tanpa zat cair. Prinsip pembuatannya
berdasarkan pemuaian panjang atau perubahan warna suatu logam pada saat
menyerap kalor. Logam yang digunakan dalam pembuatan thermometer ini adalah
jenis bimetal. Bimetal adalah dua buah logam yang koefisien angka muai
panjangnya berbeda dan direkatkan menjadi satu.
Beberapa jenis thermometer yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut:
a. Termometer laboratorium adalah thermometer yang digunakan untuk keperluan di
laboratorium. Cairan pengisi thermometer ini adalah alkohol atau air raksa. Satuan
suhu yang digunakan adalah oC. Cara menggunakan alat ini yaitu alat dilekatkan
pada benda yang akan diukur suhunya, maka cairan pengisi thermometer akan
naik atau memuai menunjukkan angka besarnya suhu benda.
b. Termometer klinis adalah thermometer yang digunakan oleh dokter untuk
keperluan pengobatan yang digunakan oleh dokter untuk keperluan pengobatan.
Ciri thermometer ini adalah memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan
diagnosis oleh dokter. Skalanya 35- 42 derjat celcius.
c.
Termometer ruang adalah thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu
ruangan. Skalanya berkisar antara (-50) – 50 derajat celcius.
Farhan Share - Sobat farhan pastinya tahukan alat kedokteran yang bisa digunakan
untuk mengukur suhu, bermacam-macam suhu, seperti suhu badan, suhu udara, suhu
ruangan, dll, yakni Termometer, alat ini banyak digunakan oleh masyarakat luas pada
umumnya untuk mengukur suhu badan jika seseorang sedang terkena demam. Nah,
sobat farhan sesuai dengan tema postingan kita kali ini, sekarang farhan ingin share
tentang berbagai macam jenis termometer sobat farhan, termometer ada 5 jenis, yaitu
Termometer Raksa dan Alkohol, Termometer Laboratorium, Termometer Ruangan,
Termometer Digital, dan yang terkahir Termokopel.
Jenis-jenis Termometer
Termometer Raksa dan Alkohol
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) pada
1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop, berupa labu kosong yang dilengkapi
pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Mula-mula labu dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa
yang terbuka kemudian dicelupkan ke dalam cairan berwarna. Ketika udara dalam labu
menyusut, zat cair masuk ke dalam pipa tetapi tidak sampai labu. Baginilah cara kerja
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga
berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja temometer
buatan Galileo berdasarkan pada perubaanvolume gas dalam labu. Akan tetapi, di
masa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair seperti raksa dan
alkohol.
Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda. Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai
keunggulan tertentu, yaitu penghantar panas yang baik, pemuaianya teratur, titik didihnya tinggi, warnanya mengkilap, dan tidak membasahi dinding. Sedangkan keunggulan
alkohol adalah titik bekunya rendah, harganya murah, dan pemuaianya 6 kali lebih
besar daripada raksa sehingga pengukuran mudah diamati.
Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkohol. Jika cairan bertambah panas
maka raksa atau alkohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu makan ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler).
Agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding temometer (reservoir) dibuat setipis
mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan konduktor.
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiagnosis penyakit dan biasanya diisi
dengan raksa atau alkohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang
ditunjukkan setelah pengukurann tidak berubah setelah temometer diangkat dari badan
pasien. Skala pada termometer ini antara 35 derajat Celcius sampai 42 derajat Celcius.
Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya
termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya berbeda.
Skala temometer ini antara -50 derajat Celcius sampai 50 derajat Celcius.
Termometer Digital
Karena semakin berkembangnya Teknologi maka diciptakanlah Termometer Digital
yang prinsip kerjanya sama dengan termometer yang lain, yaitu pemuaian.
Termometer Digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian
memuai dan pemuaianya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan
dalam bentuk angka yang mudah untuk dibaca dan dipahami.
TermoKopel
TermoKopel merupakan temometer yang menggunakan bahan bimetal sebagai alat
pokoknya. Ketika terkena panas maka bimetal akan bengkok ke arah yang koefesienya
lebih kecil. Pemuaian ini kemudian dihubungkan dengan jarum dan menunjukkan
angka tertentu.
Fungsi dan Macam Macam Termometer
Apa sih fungsi termometer? Fungsi termometer adalah untuk mengukur suhu. Nah
fungsi kita mengukur suhu ini yang macam-macam. Fungsi kita mengukur suhu bisa
untuk bidang kedokteran, yaitu untuk mengetahui suhu tubuh manusia, apakah kita
demam atau tidak. Kita menggunakan termometer juga untuk mengetahui suhu kamar,
untuk mengetahui berapa suhu oven untuk memasak dan sebagainya.
Tahu nggak sobat, termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair
dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pengukur suhu ruang
biasanya menggunakan raksa. kalo untuk mengukur suhu yang sangat rendah
biasanya menggunakan termometer alkohol. Kenapa gitu ya? hal itu dikarenakan
alkhohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114oC.
Jenis-Jenis Termometer
Temans, secara umum, termometer itu ada dua macam. Apa saja tuh? termometer
gelas dan termometer non gelas.
1. Termometer Gelas
Termometer gelas merupakan alat pengukur suhu berupa tabung kaca berongga yang
tertutup berisi cairan tertentu. cairan tersebut dapat berupa raksa maupun alkohol.
Nah, ternyata ada keuntungan dan kerugian raksa sebagai zat cair pengisi termomter
lho. Apa saja keuntungan dan kerugiannya?
Keuntungan
Kerugian
1. Pemuaiannya merata dan teratur
1. Harganya mahal
2. Peka terhadap perubahan suhu.
2. Tidak dapat mengukur suhu di
bawah -40oC
3. Tidak membasahi dinding kaca 3. Raksa termasuk zat beracun
pada saat memuai dan menyusut.
sehingga
sangat
berbahaya
jika
termometer pecah
4. Titik bekunya rendah (-40oC) dan
titik didihnya tinggi (350oC) sehingga
dapat mengukur suhu yang relatif
rendah maupun suhu yang tinggi.
5. Warnanya mengkilap sehingga
memudahkan pembacaan skala.
Berikut beberapa termometer gelas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain sebagai berikut.
1) Termometer klinis
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam
termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil
pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak
di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
2) Termometer dinding
Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Skala termometer
dinding berkisar antara -50oC sampai 50oC.
3) Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani digunakan untuk mengukur suhu rumah kaca yang berfungsi
sebagai tempat penelitian. tahu nggak fren, termometer ini menggunakan dua skala
lho, skala minimum pada pipa kiri, skala maksimum pada pipa sebelah kanan.
2. Termometer NonGelas
Termometer nongelas merupakan termometer yang tidak terbuat dari tabung berisi zat
cair. beberapa contih temometer nongelas antara lain:
1) Termometer gas
Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu naik,
tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada termometer.
Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi (-250oC
dampai 1.500oC> daripada termometer gelas.
2) Termometer Platina
Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan hambatan listrik. Jika
suhu naik, hambatan listrik platina juga naik. Ngukurnya pake apa ya? hambatan listrik
platina diukur menggunakan rangkaian jembatan. Skala termometer platina berkisar 250oC dampai 1.500oC. Hasil pengukuran suhu pada termometer platina tidak dapat
dilihat secara langsung, jadi tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3) Termometer Termistor
Termometer Termistor dapat dihubungkan ke perangkat listrik seperti komputer. Skala
Termometer Termistor berkisar antara -25oC sampai 180oC.
4) Termometer Termokopel
Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang berbeda akan menghasilkan
arus listrik yang berbeda pula. Skala Termometer Termokopelr berkisar antara -100oC
sampai 1.500oC.
Macam-macam Termometer:
1. Termometer Raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat
temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai
suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung
termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan
volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit.
Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Jangkauan suhu
raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius
sampai dengan 350 derajat celcius).
2. Termometer Alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media
pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang
sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer
alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian
atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan
meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa
etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang
berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan
yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru.
Termometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan
hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C.
Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang
berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam
penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan.
Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan bermanfaat untuk mengukur
suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Termometer alkohol ini
adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil
ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
3. Termometer Digital
Termometer ini biasanya digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau
tubuh. Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya
untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa
dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja,
disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya
memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.
Dengan skala 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF. Pada termometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Tetapi harga termometer ini terbilang
mahal.
4. Termometer Six-Bellani
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu
tempat. Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga
raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka
minimum. Sebaliknya jika suhu udara naik, alkohol diruang A memuai dan
mendesak raksa di ruang B turun, sedangkan raksa di ruang C naik untuk
mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum. Untuk mengembalikan
keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Dengan skala suhu -20°C
sampai dengan 50°C. Kelebihan dari termometer ini adalah dilengkapi magnet
tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
5. Termometer Ruang
Termometer ruang ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk
mengukur suhu suatu ruangan, biasanya termometer ini di gabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya: alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain
sebagainya. Skala suhunya berkisar dari -50 samapai dengan 50. Termometer ini
merupakan termometer maksimum. Ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih
peka terhadap perubahan suhu.
6. Termometer Klinis
Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cara
menggunakannya: Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah
menunjukkan suhu dibawah 35°C. Jika belum, termometer kita kibas-kibaskan
sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C. Selanjutnya, pasang termometer itu
di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit. Setelah itu, ambil
termometer dari tubuh dan baca pada skala termometer. Skala yang ditunjukkan
termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu. Skala suhu
termometer ini berkisar antara 35°C sampai dengan 42°C. Kelebihan termometer
ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga
supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah
termometer diangkat dari badan pasien. Kekurangan termometer ini ialah harus
dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi
normal.
7. Termometer Laboratorium
Termometer
Laboratorium
digunakan
untuk
perlengkapan
praktikum
di
laboratorium. Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur
(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan
memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu
maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap
perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor. Kelebihan termometer ini
adalah skala ukurnya luas hingga di bawah nol.
8. Termometer Kaca
Dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan termometer
kaca (liquid-in-glass thermometer) untuk peralatan Konvensional dan termometer
PT-100 untuk peralatan-peralatan digital. Termometer kaca (liquid-in-glass
thermometer) umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran
temperatur diatas suhu freezing point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk
pengukuran yang memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.
9. Termometer Bimetal Mekanik
Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau
buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat)
menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata
metal berarti logam, sehingga bimetal berarti "dua logam". Keping Bimetal sengaja
dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika
terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah,
sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah
logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih
besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok
(melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya
keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti
besi dan tembaga. Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai
penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka
keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
10. Termometer Galilleo
Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo
Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan
bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga
mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan
sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel
yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan
cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak
timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan
cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya.
Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa
sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal
tersebut dapat membentuk suatu skala suhu. Suhu dibaca dari ukiran piringan
logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah celah memisahkan bola kaca atas
dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di antara kedua nilai label baca
di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah, berarti nilai label baca
mendekati suhu lingkungan. Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi
beban harus dibuat kurang dari 1/1000 per satu gram (1 miligram).
Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung sendiri
menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan, serta
memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung
(sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam). Satusatunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam
suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan
di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi,
objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan
pengisi, objek tersebut akan mengapung.
11. Termometer Termistor
Termistor (adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk
mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau
hambatan atau werstan atau resistance), jika suhu atau temperatur yang mengenai
termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan). Termistor NTC yang tersambung pada kabel
terisolasi.
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak
paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor
secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC
(Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika
perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
12. Termometer Inframerah
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur
secara optik – selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan
disajikan sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat
dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana
objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang
bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti
makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test, dll.). Produk pengukur suhu
infra merah tersedia di pasaran, Mulai dari yang fleksibel hingga fungsi-fungsi
khusus/Termometer standar (seperti gambar), hingga sistem pembaca yang lebih
komplek dan kamera pencitraan panas. Ini adalah citra/gambar dari termometer
infra merah khusus industri yang digunakan memonitor suhu material cair untuk
tujuan quality control pada proses manufaktur.
Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam
(biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser
jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer
tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak
jauh. Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek
dan emisi nya, Temperatur objek dapat dibedakan.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit
temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi
fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan
demikian, termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana
termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan
suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
13. Termometer Strip
Termometer strip mengandung cairan Kristal yang dapat bereaksi terhadap panas.
Cukup tempelkan saja termometer tersebut pada bagian dahi, maka termometer
strip tersebut akan mendeteksi suhu tubuh melalui perubahan warna pada cairan.
Termometer strip ini dapat digunakan untuk bayi, anak-anak serta orang dewasa.
Akan tetapi hasil pengukuran termometer strip ini tidak terlalu akurat. Jadi jika anda
menginginkan hasil pengukuran yang lebih akurat, lebih baik gunakan termometer
digital. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini
sudah tersedia atau belum.
14. Termometer Telinga Digital
Termometer telinga digital atau bisa juga disebut termometer ‘tympanic’
menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh didalam lubang
telinga. Jika digunakan secara tepat, termometer telinga ini dapat mengukur suhu
tubuh secara cepat & akurat, bahkan kadang hanya dalam waktu beberapa detik
saja. Hasil pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian atas termometer.
Termometer telinga ini juga ditenagai oleh batere kecil serta sesuai untuk bayi
diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang dewasa. Termometer telinga digital
tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi usia dibawah 3 bulan karena pada
usia tersebut lubang telinga bayi masih terlalu kecil. Termometer telinga digital ini
juga biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan termometer digital
jenis lain.
15. Termometer Digital Pacifier
Jika balita sering menggunakan pacifier atau empeng, maka dapat menggunakan
termometer yang berbentuk seperti empeng ini. Si balita hanya tinggal
menghisap/menyedot termometer tersebut sampai suhu tubuh terdeteksi oleh
termometer. Hasil dari pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian depan
termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis
ini sudah tersedia atau belum. Walaupun tampak lebih mudah digunakan, ada
beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu termometer ini tidak dianjurkan
untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk penggunaan supaya hasilnya akurat
maka si balita harus menghisap termometer tersebut dalam jangka waktu yang
lebih lama, sekitar 3 menit. Pada sebagian anak-anak maka hal ini dapat
menyulitkan.
16. Termokopel
Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan
untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor
standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang
cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C. Termokopel
paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga
2300°C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu
yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0-100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih
cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :

Industri besi dan baja

Pengaman pada alat-alat pemanas

Untuk termopile sensor radiasi

Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
17. Termometer Bulb
Termometer bulb (air raksa atau alkohol) dengan ciri kasnya sebagai berikut:
a. Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung
cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan
volume atau tempat pemuaian cairan.
b. Berdasar pada prinsip suatu cairan, volumenya berubah sesuai temperatur.
Cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan
metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan
menyusut bila didinginkan
c. Ada nomor disepanjang tube gelas yang menjadi tanda besaran temperatur.
d. Termometer bulb tidak memerlukan alat bantu, relatif murah, tidak mudah
terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok untuk laboratorium kimia,
konduktivitas panas rendah. Akan tetapi termometer bulb mudah pecah.
e. Dalam
enggunaannya,
bulb
harus
dilindungi
terhadap
benturan
dan
menghindari pengukuran yang melebihi skala termometer.
Sumber kesalahan termometer bulb:
1. Time constant effect, waktu yang diperlukan konduksi panas dari luar ke tengah
batang kapiler.
2. Thermal capacity effect, apabila massa yang diukur relatif kecil, akan banyak panas
yang diserap oleh termometer dan mengurangi suhu sebenarnya.
3. Cairan (alkohol, merkuri) yang terputus.
4. Kesalahan pembacaan.
5. Kesalahan pencelupan.
18. Termometer spring
Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif
terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam)
mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam
mengkerut dan pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah
keakuratannya di banding termometer bulb dan digital. Penggunaan termometer
spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap
benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan
harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.
Download