CRITICAL BOOK REPORT Critical Book Report PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Prodi S1 Teknik Sipil FT SKOR NILAI: NAMA : RONAL STEPAN HARIANJA NIM : 5193550027 KELAS : C – S1 TEKNIK SIPIL DOSEN PENGAMPU Dra. Nurliani Manurung, M. Pd PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PRODI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2021 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical book report ini. Critical book report ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, semoga critical book report ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam critical book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca. Medan, 6 Mei 2021 PENULIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang mekanika bahan Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang Pendidikan Kewarganegaraan. 1.2 Tujuan Penulisan CBR Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah mekanika bahan dalam dua buku yang berbeda. 1.3 Manfaat CBR - Untuk menambah wawasan dalam buku tersebut - Untuk mengetahui pembahasan yang ada di buku - Untuk mengetahui apa – apa saja yang di bahas oleh buku 1.4 IDENTITAS BUKU 1. Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraaan Untuk Perguruan Tinggi 2. Pengarang :Winarno Narmoatmojo, dkk 3. Penerbit : Ombak 4. Tahun Terbit : 2015 5. Kota Terbit : Yogyakarta 6. ISBN : 602-258-267-0 7. Tebal Buku : 200 halaman 8. Ukuran : 14,5 x 21 cm BAB 2 ISI BUKU A. BUKU UTAMA BAB I IDENTITAS NASIONAL INDONESIA Identitas nasional sebuah Negara bangsa adalah penanda yang menjadi ciri khas dari warga Negara yang terhimpun dalam satu Negara bangsa, baik dalam dimensi fisik maupun nonfisikyang dimanifestasikan dalam sikap dan perbuatannya.arti pentinng identitas nasional bagi suatu bangsa adalah sebagai pemersatu bangsa yang bersangkutan sekaligus sebagai pembeda dengan bangsa lain. Sebagai entitas Negara, Indonesia memiliki sejumlah identitas nasional, yang diwujudkan dalam bentukbentuk antara lain: 1. Bahasa nasional yakni bangsa Indonesia 2. Bendera Negara yakni Sang Merah Putih 3. Lagu kebangsaan yakni Indonesia Raya 4. Lambang Negara yakni Garuda Pancasila 5. Semboyan Negara yakni Bhineka Tunggal Ika 6. Ideologi nasional yakni Pancasila Identitas memliki fungsi integratif artinya mengintegrasikan atau menyatukan masyarakat bangsa itu. Pancasila sebagai identitas berperan penting dalam mengintegrasikan bangsa Indonesia. Pancasila merupakan “nilai integratif” nya bangsa Indonesia. BAB II KEWARGANEGARAAN INDONESIA Warga negara adalah seorang anggota dari suatu negara. Kewarganegaraan adalah bentuk ikatan atau hubungan antara warga negara dengan negara. Elemen atau atribut kewarganegaraan meliputi; perasaan akan identitas, hak, kewajiban, peran dan penerimaan akan nilai sosial bersama. Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Perihal warga Negara dan kewarganegaraan di atur dalam Pasal 26UUD NRI 1945 dan Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegraan Indonesia. Status warga Negara meliputi status aktif, pasif, positif, dan negatif. Peran warga Negara meliputi peran aktif, pasif, positif, dan negatif. Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia secara garis besar diatur dalam UUD NRI 1945 Pasal 27 sampai Pasal 34. Pengaturan dan rincian lanjut tentang hak dan kewajiban warga Negara dalam berbagai bidang termuat dalam pelbagai undang-undang dan peraturan di bawahnya. Missal, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 terdapat hak dan kewajiban warga Negara dalm bidang pendidikan. BAB III NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI Istilah Negara hukum dikenal dengan dua konsep yakni negaraa hukum dalam arti rule of law. Rechtsstaat dikenal di Negara Eropa Koninental sedang rule of law dikenal di Negara Anglosaxon. Negara hukum dibedakan menjadi Negara hukum formal dan Negara hukum material. Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat 3 UUD NRI 1945 yakni Indonesia adalah Negara yang berdasar aas hukum. Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD NRI yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan telah mengalami perubahan (amandemen) sebanyak 4 kali. UUD NRI 1945 sebagai konstitusi Negara diharapkan sebagai “the living constitution”, yakni konstitusi yang hidup, konstitusi yang ditaati baik oleh penyelenggara Negara maupun warga Negara Indonesia. BAB IV DEMOKRASI INDONESIA Secara etimologis demokrasi berarti pemerintahan rakyat (demos artinya rakyat, kratos artinya pemerintahan). Pengertian umum demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi dipahami sebagai bentuk pemerintahan, system politik, dan demokrasi sebagai sikap hidup bernegara. Demokrasi Indonesia adalah deokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila (demokrasi Pancasila) yang meliputi pengertian dalam arti luas dan sempit. Demokrasi sebagai sikap dan pola hidup benegara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang berkepribadian demokrasi atau berlandaskan nilai-nilai demokrasi, seperti anti kekerasan, menghargai perbedaan , percaya diri, mampu mengekang diri dam tanggumg jawab. BAB V HAK ASASI DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA Hak asasi manusia (HAM) sebagai hak-hak mendasar dalam diri manusia, bersifat universal melekat, dan inheren dalam diri manusia. Hak Asasi dapat dibedakan dalam beberapa kategori yakni hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi ekonomi, hak sosial dan kebudayaan, hak mendapat pengayoman dan perlakuan sama dalam hukum dan pemerintahan, dan hak mendapat perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan. Adanya kewajiban asasi manusai didasarkan prinsip bahwa manusia memiliki tangggung jawab. BAB VI WAWASAN NUSANTARA Wawasan nusantara adalah cara pandang dan siakap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional. Dengan wawasan nusantara, kita memiliki pandangan bahwa wilayah Indonesia dengan segala isi dan kehidupannya merupakan satu kesatuan yang meliputi kesatuan politik,ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. BAB VII KETAHANAN NASIONAL Ketahanan nasional merupakan konsepsi khas bangsa Indonesia. Konsep ketahanan nasional dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional pada tahun 1960-an sebagai keuletan dan daya tahanbangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman, terutama ancaman komunisme. Pengertian ketahanan nasional mencakup 3 yakni ketahanan nasional sebagai doktrin, sebagai pendekatan dan sebagai kondisi. Unsure-unsur ketahanan nasional maliputi unsure atau gatra: 3 gatra aspek alamiah dan 5 gatra aspek social kemasyarakatan. BAB III PEMBAHASAN 3.1 KELEBIHAN BUKU • Buku karya Winarno Narmoadmojo dkk ini bisa menjadi buku pedoman yang baik bagi para mahasiswa terutama mahasiswa jurusan PPkn untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi. • Pada buku ini terdapat analisis kasus di setiap materi sehingga pembaca akan lebih memahami karena diberikan contoh konkrit. • Sebelum memasuki isi dari suatu bab penulis memberikan keterangan orientasi dengan bahasa yang baik sehingga dapat memotivasi para pembaca untuk kelanjutan bacaannya. • Buku ini sangat bagus karena materi-materi yang dibahas dibuat dengan lengkap dan disertai juga dengan gambar. Buku ini juga terdapat konsep-konsep dan kata kunci di setiap materinya yang dibahas. • Di setiap akhir pembahasan bab terdapat saran bacaan untuk pembaca untuk lebih mendalami materi yang disajikan. • Dalam buku ini juga disediakan glossarium yang berfungsi menyajikan kata-kata berserta artinya yang terkait dengan buku tersebut untuk memudahkan kita untuk memahami sesuatu kata. 3.2 KEKURANGAN BUKU • Penulis menggunakan dua jenis referensi yaitu bodynote dan footnote. Sebaiknya penulis harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika sebuah tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya. • Pada pembahasan materi masih terdapat kesalahan penulisan kata seperti yang terdapat di halaman 156 pada penulisan kata “bangssa” seharusnya “bangsa”. • Terdapat judul pembahasan yang berulang di materi Bab I tentang Identitas Nasional. • Dalam saran bacaan sebaiknya tidak mencantumkan blog-blog situs internet, karena isi yang terdapat dalam blog-blog situs internet belum teruji kebenaraannya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan - Identitas nasional sebuah Negara bangsa adalah penanda yang menjadi ciri khas dari warga Negara yang terhimpun dalam satu Negara bangsa, baik dalam dimensi fisik maupun nonfisikyang dimanifestasikan dalam sikap dan perbuatannya. - Kewarganegaraan adalah bentuk ikatan atau hubungan antara warga negara dengan negara. Elemen atau atribut kewarganegaraan meliputi; perasaan akan identitas, hak, kewajiban, peran dan penerimaan akan nilai sosial bersama. - Negara hukum dibedakan menjadi Negara hukum formal dan Negara hukum material. Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat 3 UUD NRI 1945 yakni Indonesia adalah Negara yang berdasar aas hukum. Konstitusi Negara Indonesia adalah UUD NRI yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan telah mengalami perubahan (amandemen) sebanyak 4 kali. - Demokrasi Indonesia adalah deokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila (demokrasi Pancasila) yang meliputi pengertian dalam arti luas dan sempit. - Hak Asasi dapat dibedakan dalam beberapa kategori yakni hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi ekonomi, hak sosial dan kebudayaan, hak mendapat pengayoman dan perlakuan sama dalam hukum dan pemerintahan, dan hak mendapat perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan. - Wawasan nusantara adalah cara pandang dan siakap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional. - Konsep ketahanan nasional dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional pada tahun 1960-an sebagai keuletan dan daya tahanbangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman, terutama ancaman komunisme. 4.2 Saran Karena buku ini terbilang terbitan lama, sebaiknya buku ini diterbitkan lagi namun dengan perbaikan-perbaikan seperti menggunakan kata-kata dan istilah-istilah yang mudah dimengerti oleh pembaca, memaparkan pengertian yang lebih luar tentang materi serta menambah beberapa soal-soal agar pembaca lebih mengerti. Selain itu, dengan menerbitkan kembali buku yang lebih berwarna, maka akan menambah minat pembaca dalam membaca dan menyimaknya. DAFTAR PUSTAKA Winarno Narmoatmojo, d. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Ombak.