PANCASILA DAN AGAMA ORYZA T. NOVITA, S.ST., M.Kes KEMBALI Pengertian Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pengertian Agama Agama adalah ajaran sistemyang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) hubungan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila a. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. b.Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan. c.Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang Maha Esa. Konsekuensinya memilikihakasasi untukmemeluk dan menjalankan dengan agama masingmasing. yang berKetuhanan setiap warga ibadah sesuai d.Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan bagi siapapun juga. e.Memberikan toleransi terhadap dalam menjalankan agama dalam negara. orang lain f.Negara pda hakikatnya adalah merupakan “…berkat rahmat Allah yang Maha Esa”. g.Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai dengan nilai nilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma Hukum positif maupun norma moral baik moral agama maupun moral para penyelenggara negara. Dengan perkembangan, sila ketuhanan Yang Maha Esa dapat dijabarkan dalam beberapa point penting atau biasa disebut dengan butir-butir pancasila. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. ARTI PENTING PANCASILATERHADAP PLURALITAS AGAMA Pada bagian Batang Tubuh, tercantum pada pasal 29 ayat 1 dan 2, sebagai berikut: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memluk agama dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu. Pengaturan kehidupan beragama di Indonesia secara yuridis diperkuat oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagaimana tercantum pada: Pasal 156 : “Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: 1.Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia. 2. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga yang tidak bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa. SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang erat kaitannya dengan agama mengandung nilai-nilai religius antara lain keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang maha sempurna, yakni Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Adil, dll. • Dalam pengembangannya pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, masing-masing atas kemanusiaan yang beradap. • Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganutkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makna Ketuhananyang Maha Esa 1 . Sila pertama dalam Pancasila ”Ketuhanan Yang Maha Esa” menjadi faktor penting untuk mempererat persatuan dan persaudaraan, karena sejarah bangsa Indonesia penuh dengan penghormatan terhadap nilai- nilai ”Ketuhanan Yang Maha Esa.” KEMBALI 2 . Seminar Pancasila ke1 Tahun 1959 di Yogyakarta berkesimpulan bahwa sila ”Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebab yang pertama atau causa prima. Ini berarti, ”Ketuhanan Yang Maha Esa” harus menjadi landasan dalam melaksanakan pengelolaan negara dari rakyat, negara bagi rakyat, dan negara oleh rakyat. 3 . Seminar Pancasila k e - 1 Tahun 19 59 di Yogyakarta juga berkesimpulan bahwa sila ”Ketuhanan Yang Maha Esa” harus dibaca sebagai sat u kesatuan dengan s i l a sila lain dalam Pancasila s e c a r a utuh. 4 . “Negara b er da s ar a t as Ketuhanan Yang Maha Esa” juga harus dimaknai bahwa negara melarang ajaran atau paham yang s e c a r a t e r a n g terangan menolak Ketuhanan Yang Maha Esa, se perti komunisme dan atheisme. Sejalannya Agama dengan Pancasila Agar pengamalan pancasila sila pertama dapat berjalan sejalan dengan pancasila maka penduduk Indonesia harus mengerti Pancasila dan agama yang mereka anut atau percaya. Fungsi pancasila harus jelas terwujud dalam membuat aturan antara umat beragama dan berkercayaan terhadap Tuhan YME. Pandangan dari beberapa agamadi indonesia mengenai Pancasila.. Pandangan Islam Sebagai negara yang bermayoritas penduduk agama islam, Pancasila sendiri yangsebagai dasar negara Indonesiatidak bisa lepas dari pengaruh agama yang tertuang dalam sila pertama yang berbunyi sila “Ketuhanan yang Maha E sa ”. yang pada awalnya berbunyi “ … dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya” yang sejak saat itu dikenal sebagai Piagam Jakarta. Namun dua ormas Islam terbesar saat itu dan masih bertahan sampai sekarang yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menentang penerapan Piagam Jakarta tersebut, karena dua ormas Islam tersebut menyadari bahwa jika penerapan syariat Islam diterapkan secara tidak langsung namun pasti akan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam dan secara “fair” hal tersebut dapat memojokkan umat beragama lain. Yang lebih buruk lagi adalah dapat memicu disintegrasi bangsa terutama bagi provinsi yang mayoritas beragama nonislam. Karena itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “ketuhanan yang maha esa” yang berarti bahwa Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tidak hanya Islam namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha dan Hindu sebagai agama resmi negara pada saat itu. Pandangan Katolik KEMBALI Gereja katolik sangat menerima pancasila. Contoh: sepak terjang Mgr Soegiyopranoto yang terkenal dengan kata-katanya yang membakar semangat umatKatolik Indonesia, yaitu dengan kalimat "100 persen Katolik dan 100 persen warga Indonesia."Juga apa yang dilakukan tokoh Partai Katolik pada zaman itu, IJ Kasimoyang menjadi tokoh yang disegani di Tanah Air. Kalau pun pada akhirnya negara kita berpegang pada ideologi Pancasila, Gereja Katolik pun dengan tangan terbuka mendukung dan menerima asas Pancasila sebagai azas tunggal yang memang layak dijadikan pegangan dalam kehidupan bernegara. PANDANGAN KRISTEN Iman Kristen tidak mewajibkan orang-orang Kristen untukmembangun negara Kristen melainkan mengajarkan umatnya untuk bersama –sama dengan masyarakat Indonesia lainnya untuk membangun bangsa ini. Iman Kristen dengan Pancasila tidak dapat di campuradukan. Karena masing – masingmempunyai falsafah tersendiri, namun di dalam Pancasila terkandung nilai – nilaiIman Kristen. Pandangan Buddha Pancasila atau panca-sila adalah kode etik fundamental dari Buddha, rela dilakukan oleh pengikut Buddha Gautama. Istilah ini adalah "Kebajikan Lima" (Lima Aturan atau Sila Kebajikan). Kaum awam berjanji untuk mengikuti ajaran pada saat yang sama mereka menjadi Buddhis, berlindung dalam Tiga Permata: Dalam Buddha (guru), dalam Dharma (ajaran) dan ketiga dalam Sangha (komunitas spiritual). Seperti semua aspek dari ajaran Buddha dharma atau, Pancasila dianggap sebagai logika daripada supranatural berasal dan harus dilakukan secara sukarela dan bukan sebagai paksaan. Tugas….. • • • • • • Jaga kesehatan Jaga jarak Jaga kebersihan Jaga perasaan dia Jaga hati kamu Perbanyak doa agar corona segera berlalu… TERIMAKASIH