Uploaded by verawidyanengsi

BIOTEKNOLOGI PERLINDUNGAN TANAMAN II

advertisement
BIOTEKNOLOGI
PERLINDUNGAN
TANAMAN II
Eka Lestari Ariyanti
Kultur Jaringan
• Kultur jaringan disebut juga tissue culture. Secara bahasa,
kultur berarti budi daya. Sementara itu, jaringan dapat
dimaknai dengan sekelompok sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama.
• Kultur jaringan dapat dimaknai sebagai pembudidayaan suatu
jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang utuh dan
memiliki sifat yang sama dengan induknya. Bukan hanya itu
saja, kualitas bibit baru juga dapat menjadi lebih unggul
dibanding induknya.
• Secara lebih umum, kultur jaringan berarti serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan untuk membuat bagian tanaman
dari tumbuh menjadi tanaman utuh dalam keadaan in
vitro (dalam gelas).
Manfaat Kultur Jaringan
• Teknik kultur jaringan banyak dilakukan karena memberi segudang
manfaat. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari teknik kultur
jaringan
• Mendapatkan tanaman baru dalam jumlah yang begitu banyak. Selain
itu, penggandaan tanaman menggunakan kultur jaringan hanya
memerlukan waktu yang relatif singkat.
• Tanaman yang dihasilkan akan memiliki kesamaan secara fisiologis dan
morfologis dengan induknya.
• Tanaman baru yang didapatkan melalui kultur jaringan akan lebih
unggul. Keunggulan bibit ini terutama pada kesehatan dan mutu.
• Kultur jaringan dapat dipakai untuk menghasilkan tanaman dalam
jumlah yang tidak terbatas.
• Bibit yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan akan terbebas dari hama
dan penyakit.
• Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan
tanaman baru. Anda pun dapat melakukan hal lain yang dapat
bermanfaat.
Manfaat Kultur Jaringan
• Pengadaan bibit dengan teknik kultur jaringan tidak
bergantung pada musim tertentu. Anda bisa melakukannya
kapan saja.
• Pengangkutan bibit yang dihasilkan dari teknik yang satu ini
relatif lebih mudah. Selain itu, biayanya pun lebih murah.
• Kecepatan tumbuh dari bibit yang dihasilkan oleh teknik kultur
jaringan akan menjadi lebih cepat dibandingkan penggandaan
menggunakan teknik konvensional.
• Buah yang dihasilkan akan mempunyai keseragaman ukuran.
Tidak hanya ukurannya, rasa yang dihasilkan pun akan tetap
sama.
• Warna buah yang dihasilkan pun akan lebih menarik. Selain
itu, buah akan memiliki sifat lain yang tentu lebih
menguntungkan.
Tujuan Kultur Jaringan
• 1. memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik
• 2. membuat tanaman baru yang bebas penyakit
• 3. memperbanyak tanaman dengan tujuan ekonomi
Teknik Kultur Jaringan
• 1. Kultur Meristem
• Meristem sering digunakan sebagai penyebut untuk ujung
tunas dari tunas apikal atau lateral. Meristem sendiri
sebenarnya merupakan apikal dome dengan primordia daun
terkecil, yang mana biasanya mempunyai diameter kurang dari
2 mm.
• 2. Kultur Kalus
• Kultur kalus merupakan kultur yang diambil dari bagian
eksplan yang sudah membentuk kalus. Dalam teknik yang satu
ini, produksi kalus biasanya dihindari karena dapat
menimbulkan variasi. Kadang-kadang, eksplan justru
menghasilkan kalus dan bukan tunas baru, khususnya jika
diberikan hormon dengan konsentrasi tinggi pada media.
• 3. Kultur Suspensi Sel
• Kultur ini merupakan hasil dari kultur kalus, yang mana kalus biasanya
didefinisikan untuk kumpulan sel-sel yang belum berdiferensiasi. Ini akan
disebut sebagai kultur suspensi jika dipisahkan dalam kultur cair. Kultur
suspensi sel ini dapat bermanfaat untuk memproduksi suatu zat langsung dari
sel tanpa membentuk tanaman lengkap baru.
• 4. Kultur Protoplas
• Kultur protoplas merupakan langkah lanjutan dari kultur suspensi sel, yang
mana dinding dari sel-sel yang disuspensikan dihilangkan menggunakan
enzim. Ini bertujuan untuk mencerna selulosa sehingga didapatkan
protoplasma. Protoplasma sendiri merupakan isi sel yang dikelilingi oleh
membran semipermeabel. Dengan penghilangan dinding sel, materi asing pun
dapat dimasukkan. Ini termasuk materi genetik dasar DNA dan RNA.
• 5. Kultur Anther dan Pollen
• Produksi kalus dan embrio dari kultur anther dan pollen ini sudah berhasil
dilakukan pada berbagai macam spesies. Anter diambil dari bunga yang masih
kuncup. Yang menarik pada kultur ini adalah produksi embrio haploid, yaitu
embrio yang hanya memiliki satu set dari pasangan kromosom normal. Ini
dihasilkan dari jaringan gametofitik dari anther. Jumlah kromosom pun dapat
digandakan lagi dengan memberi bahan kimia seperti kolkisin. Dengan
demikian, tanaman yang dihasilkan pun akan memiliki pasangan kromosom
identik, homozigot.
• 6. Kultur Endosperm
• Kultur ini dilakukan dengan harapan akan menghasilkan tanaman
triploid. Langkah pertama yang harus dilakukan pada teknik ini
adalah dengan menginduksi endosperm agar terbentuk kalus.
Setelah itu, usahakan agar terjadi diferensiasi, yaitu memacu
terjadinya tunas dan akar.
• 7. Kultur Embrio
• Kultur dari embrio yang belum tua, yang diambil dari biji,
mempunyai dua macam aplikasi. Pertama, yaitu inkompatibilitas
pada beberapa spesies atau kultivar yang timbul selepas
pembentukan embrio dapat menyebabkan aborsi embrio. Embrio
yang seperti ini tentu dapat diselamatkan. Caranya adalah dengan
mengkulturkan embrio yang belum cukup tua dan
menumbuhkannya pada media kultur yang tepat atau sesuai.
Contoh Kultur Embrio
Anther Culture
Pre treatment
Callus Induction
Acclimatization
Regeneration
KULTUR PUCUK
Regenerasi (sub culture)
Aklimatisasi di green house
Tahapan Kultur Jaringan
• Pembuatan Media
• Media yang biasa digunakan untuk kultur jaringan adalah
garam, mineral, vitamin, dan hormon. Terkadang dibutuhkan
juga bahan-bahan seperti agar, gula, arang, dan beberapa jenis
bahan organik lain.
• Inisiasi
• Inisiasi ini adalah pengambilan eksplan dari salah satu bagian
tumbuhan yang mau di kembangbiakkan. Eksplan yang diambil
ini akan digunakan dalam proses kultur jaringan dan bersifat
meristematis, Apa itu meristematis? Artinya, sel-sel dalam
eksplannya aktif melakukan pembelahan.
• Sterilisasi
• Sesuai dengan namanya, sterilisasi ini digunakan untuk membebaskan
eksplan dari segala bentuk proses kehidupan. Eksplan yang sudah melalui
proses inisiasi kemudian disterilisasi dengan menggunakan alkohol.
Bagaimana caranya, tuh? Eksplannya direndam di alkohol. Oh iya, tempat
kamu melakukan proses ini harus steril, ya!
• Multipikasi
• Multipikasi ini adalah kegiatan memperbanyak tanaman. Cara melakukan
multipikasi ini adalah dengan cara menanam eksplan pada media yang
telah dibuat sebelumnya untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme.
Setelah eksplan ditanam, eksplan akan membentuk yang namanya kalus.
Kalus ini merupakan kumpulan sel yang belum terdiferensiasi. Setelah itu,
kalus akan mengalami pembaharuan nutrisi.
• Pengakaran
• Pada fase ini, akan ada pertumbuhan akar yang dialami eksplan. Jika ini
sudah berlangsung, tandanya proses kultur jaringannya ini mulai berjalan
dengan baik. Setelah itu, eksplan akan berkembang menjadi planlet atau
tanaman kecil di dalam botol.
• Aklimatisasi
• merupakan proses penyesuaian diri planlet pada lingkungan
tempat tumbuhnya. Aklimatisasi dilakukan dengan cara
memindahkan planlet dari tabung ke lingkungan tumbuh baru
sebelum ditanam di dalam tanah.
Keunggulan Kultur Jaringan
• Pengadaan bibit tidak tergantung musim
• Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu
yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah
respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
• Bibit yang dihasilkan seragam
• Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ
tertentu)
• Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
• Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama,
penyakit, dan deraan lingkungan lainnya.
Jenis Media Kultur Jaringan
• 1)
Murashige dan Skoog (1962), dapat digunakan hampir
semua jenis kultur, terutama pada tanaman herba
• 2)
White (1934), baik digunakan dalam kultur tanaman
tomat
• 3)
Vacin dan Went, dapat digunakan untuk kultur pada
anggrek
• 4)
Nistch and Nistch, biasanya digunakan dalam kultur
serbuk sari dan kultur sel.
• 5)
Scenk and Haberlandt (1972), cocok untuk kultu
jaringan monokitil.
Hidroponik
• Apa itu hidroponik??
• Hidroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu :Hydro yang
berarti air Ponos yang berarti dayaHydroponic diartikan
memberdayakan air
• Definisi :budidaya tanaman dengan memberdayakanair
sebagai media penyedia hara bagitanaman.
Media Tanam Hidroponik
• Dalam hidroponik selain menggunakan air sebagaimedia
penyedia hara, kita juga memerlukan media lainguna
menopang tanaman agar tidak mudah goyah dantetap bisa
tumbuh tegak.Media tanam yang diperlukan adalah media
yang tidakmengandung hara, steril dari organisme
pembawahama/penyakit, porositas tinggi, mampu menahan
air,PH normal (5.5 – 7)Media tanam ini juga biasa disebut
sebagai media tanam inert
Macam-macam Media Tanam
Hidroponik
1. Rockwool
• Rockwool merupakan media tanam anorganik yang berbentuk
menyerupai busa, memiliki serabut-serabut halus dan
bobotnya sangat ringan. Busa
initerbentuk dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu
sangat tinggihingga meleleh, kemudian mencair dan terbentuk
lah serat-serat halus.
• 2. Cocopeat
• Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari
serbuk sabutkelapa. Karena bersifat organik, maka bisa
dikatakan cocopeat adalah mediatanam yang ramah
lingkungan. Cocopeat merupakan media tanam yang memiliki
daya serap air yang sangat tinggi, memiliki rentang pH antara
5,0-6,8 dan cukup stabil, sehingga bagus untuk pertumbuhan
perakaran.Dalam penggunaannya, biasanya cocopeat
dicampur dengan media tanam lainseperti sekam bakar
dengan perbandingan 50 : 50. Tujuan dari pencampuran
iniadalah untuk mempertinggi aerasi pada media tanam,
karena daya serap aircocopeat sangat besar sehingga
tingkat aerasi kecil. Tingkat aerasi ini berfungsiagar akar dapat
bernafas (menyerap oksigen) lebih baik
• 3.
HydrotonHydroton merupakan media tanam hidroponik yang
terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan,
berbentuk bulatan-bulatan dengan ukuran
bervariasiantara 1 cm-2,5 cm. Dalam bulatanbulatan ini terdapat pori-pori yang dapatmenyerap air (nutrisi)
sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi untukHydroton
• memiliki pH netral dan stabil. Dengan bentuk yang bulat (tidak
bersudut), maka
• dapat mengurangi resiko merusak akar, dan ruang antar
bulatan-bulatan ini
bagusuntuk ketersediaan oksigen bagi akar.Hydroton dapat
dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja dari
kotoran/lumut/alga jika akan digunakan untuk penanaman
selanjutnya.
• 4. Sekam bakar
• Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang sering
dan umumdipakai, tidak hanya untuk budidaya hidroponik saja
tetapi juga untuk budidaya-budidaya tanaman dalam pot.
Media tanam ini mudah kita temui dan hargasangat
ekonomis.Sekam bakar memiliki daya ikat air yang cukup
bagus, serta aerasi yang baik.
• Merupakan media tanam organik sehingga ramah lingkungan,
pH netral
• sehingga bagus untuk perakaran tanaman.
Dalam penggunaannya padabudidaya hidroponik, sering
dicampur dengan cocopeat.
• 5. Perlite
• Perlite merupakan media tanam yang dibuat dari batuan silika
yangdipanaskan pada suhu tinggi. Perlite memiliki aerasi yang
bagus, pH netral danbobot yang sangat ringan (mirip
busa/styrofoam). Perlite memiliki daya serapair cukup
baik sehingga bagus untuk perakaran.Dalam
penggunaannya, biasa dicampur dengan media tanam lain
seperticocopeat atau vermiculite dengan perbandingan
tertentu.
• 6. Vermiculite
• Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan
perlite, terbuat dari batuanyang dipanaskan pada suhu tinggi.
Tetapi verculite memiliki daya serap airlebih tinggi dan bobot
lebih berat dari perlite. Dalam penggunaannya, biasadicampur
dengan perlite dengan perbandingan tertentu.
• 7. Spons
• Spons terbuat dari bahan selulosa yang dicampur dengan
kristal natriumsulfat. Karakteristik dari spons adalah menyerap
air, poreus dan sangat ringan.Penggunaan media ini dalam
berhidroponik adalah untuk menjepit tanamanagar tanaman
bisa berdiri kokoh.
•
• 8. Kerikil/Pasir
• Kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak daripada pasir.
Kerikil seringdigunakan sebagai media untuk budi daya
tanaman secara hidroponik.Penggunaan media ini akan
membantu peredaran larutan unsur hara danudara serta pada
prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun,
• kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah
sehingga
• mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan
secararutin
•
• 9. Hidrogel
• Gel atau hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang sering
digunakansebagai media tanam bagi tanaman hidroponik.
Penggunaan media jenis inisangat praktis dan efisien karena
tidak perlu repot-repot untuk menggantidengan yang baru,
menyiram, atau memupuk. Selain itu, media tanam ini
• juga memiliki keanekaragaman warna sehingga pemilihannya
dapat
• disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh
karenanya, haltersebut akan menciptakan keindahan dan
keasrian tanaman hias yangdiletakkan di ruang tamu atau
ruang kerja.
• 10. PecahanGentengatauBatuBata
• Pecahan batu bata juga dapat dijadikan alternatif sebagai
media tanam.
• Seperti halnya bahan anorganik lainnya, media jenis ini juga
berfungsi untukmelekatkan akar. Sebaiknya, ukuran batu-bata
yang akan digunakan sebagaimedia tanam dibuat kecil, seperti
kerikil, dengan ukuran sekitar 2-3 em.Semakin kecil ukurannya,
kemampuan daya serap batu bata terhadap airmaupun unsur
hara akan semakin balk. Selain itu, ukuran yang semakin kecil
• juga akan membuat sirkulasi udara dan kelembapan di sekitar
akar tanaman
• berlangsung lebih baik.
Jenis Tanaman Untuk
hidroponik
•
•
•
•
Tanaman Hias Aglonema, anthurium, mawar dll
Tanaman sayuran daun Kangkung, Selada, Sawi, Bayam dll
Tanaman sayuran buah Cabai, Paprika, Tomat dll
Tanaman buah Melon, Semangka, Mentimun dll
• Keuntungan teknik hidroponik yaitu
1. tidak membutuhkan tanah
2. air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa di
gunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke
akuarium
3. Mudah dalam pengendalian nutrisi, sehingga nutrisi bisa
lebih efisien.
4. relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan.
5. Memberikan hasil yang lebih banyak.
6. Mudah dalam memanen hasil.
Aeroponik
• Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan
ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah
pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan
modifikasi dari hidroponik (mem-berdayakan air), karena air
yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk
kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang
ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.
Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian
styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm.
Dengan menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai
sayuranditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan
menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian
styrofom terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan
kabut larutan hara ke atas hingga mengenai akar.
• Metode aeroponik secara detail adalah sebagai berikut ; helai
Styrofoam yang digunakan berukuran panjang dua meter, lebar satu
meter dan tebal tiga centimeter. Pada Styrofoam dibuatkan lubang
berdiameter 1,5 cm sebagai lubang tanam dengan jarak 25 cm x 35
cm. untuk mendukung berdirinya bibit, akar dililit dengan busa atau
rockwoll. Pada media dipasang selang pipa polyethylene untuk
mengalirkan nutrisi. Tiap 80 cm selang dipasangi sringkler spray jet
yang biasa memutar ke segala arah. Tenaga untuk mendorong air ke
luar sringkler diperoleh dari pompa air berdaya listrik tinggi. Untuk
menghasilkan butiran, pompa hendaknya bertekanan tinggi (1,5-2
atmosfir)
Hydrophonis
Ada tiga sistem pemberian hara:
Sistem hydrophonic
Sistem lapisan tipis larutan hara Lapisan tipis
Sistem aerophonic
Aerophonics
29
Macam macam media tanam
Download