Uploaded by User102958

diskusi labial veneer

advertisement
TUGAS DISKUSI BIDANG KONSERVASI GIGI
WRAP-UP
LABIAL VENEER
Dhea Rizkya Julianti
1112017020
Erika
1112017022
Meuthia Azzahra
1112017035
Pembimbing:
drg. Hesti Witasari Jos Erry, Sp. KG
PRODI ILMU KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
1.
Labial Veneer ......................................................................................................... 3
1.1.
Sejarah dan definisi ........................................................................................ 3
1.2.
Indikasi dan Kontra indikasi........................................................................... 4
1.3. Macam-macam tipe dan bahan veneer
beserta keunggulan dan
kekurangannya ........................................................................................................... 5
1.4.
Tata laksana pembuatan veneer ...................................................................... 7
1.5.
Evaluasi keberhasilan ................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1. Labial Veneer
1.1. Sejarah dan definisi
Veneer pertama kali ditemukan oleh seorang dokter gigi berasal dari California,
Charles Pincus, pada tahun 1928 yang pada saat itu digunakan untuk keperluan
pembuatan film, dengan cara mengubah tampilan gigi aktor walau untuk
sementara waktu. Selanjutnya, pada tahun 1973 digunakan veneer akrilik
fabricated yang dilekatkan dengan bahan adesif untuk gigi tiruan, meskipun hanya
bersifat sementara karena adesinya yang kurang baik. Prosedur etsa yang
diperkenalkan Buonocore pada tahun 1959 bertujuan untuk meneliti perlekatan
veneer porselen terhadap email gigi yang telah dietsa. Penelitian yang dilakukan
Simonsen dan Calamia pada tahun 1982 mengungkapkan bahwa porselen dapat
dietsa dengan asam hydrofluoric dan kekuatan ikat dapat dicapai pada resin
komposit dan juga pada porselen, yang diperkirakan dapat menahan porselen tetap
berada di permukaan gigi secara tetap. Saat ini, dengan perkembangan bahan
bonding yang lebih baik dapat menjadikan suatu restorasi bertahan lebih lama di
dalam rongga mulut sekitar 10-30 tahun, dan dapat diganti akibat retak, bocor,
diskolorasi, fraktur, rusak akibat karies, pengerutan gingival dan rusak akibat jejas
ataupun penggerindaan.1
Veneer adalah lapisan bahan berwarna gigi yang diaplikasikan pada gigi
untuk mengembalikan gigi yang mengalami defek dan perubahan warna intrinsik
secara terlokalisasi atau digeneralisasikan. Veneer labial adalah suatu lapisan tipis
yang diletakkan pada permukaan bagian labial gigi untuk meningkatkan
penampilan yang lebih estetik, atau untuk melindungi kerusakan permukaan gigi.
Restorasi veneer bertujuan untuk memperbaiki kelainan yang terjadi mencakup
defisiensi estetik dan diskolorasi. 1,2
Terdapat dua macam bahan yang digunakan untuk restorasi veneer, yaitu
komposit dan porselen. Veneer komposit ditempatkan secara langsung atau direk
dengan teknik layering yang dibentuk di dalam rongga mulut atau prefabricated
sebagai veneer yang sudah tersedia dari pabrik. Veneer porselen merupakan veneer
indirek yang memerlukan laboratorium teknik gigi dan kemudian dilekatkan pada
gigi. Veneer komposit cenderung untuk mengalami perubahan warna
dibandingkan veneer porselen dan tidak dapat bertahan lama. Veneer komposit
ideal untuk gigi dengan sedikit chipping dan retak.1
1.2. Indikasi dan Kontra indikasi
Indikasi pemakaian labial veneer, yaitu: Karies, gigi malformasi. Perubahan
warna gigi karena devitalisasi, Perubahan warna gigi karena obat-obatan,
Perubahan warna karena faktor usia, Gigi diastema, Adanya bercak putih pada
gigi, Mahkota gigi yang patah akibat trauma, amelogenesis imperfecta,
Perawatan prostetik untuk gigi tetap pada pasien muda, Keausan gigi, gigi yang
pendek dan malposisi gigi dapat ditanggulangi dengan menggunakan veneer,
Penggunaan veneer terbatas hanya pada pasien yang bermasalah dengan estetik
gigi, retak, pecah yang tidak memerlukan pembuatan mahkota. Sedangkan
Kontra indikasi labial veneer yaitu Pasien memiliki tingkat karies yang tinggi,
Resesi gingival, Gigi yang mengalami rotasi yang berlebihan, diastema lebih dari
2mm, oral hygiene yang buruk, gigi dengan pembentukan email tidak sempurna,
gigi berjejal, end to end bite, Parafunctional habits (clenching atau bruxism), dan
Pasien dengan penyakit periodontal yang parah. 1,3,4
Gambar 1.1. Indikasi labial veneer
Gambar 1.2. Kontra indikasi labial veneer
1.3. Macam-macam
tipe
dan
bahan
veneer
beserta
keunggulan
dan
kekurangannya
Labial veneer berdasarkan bahan, terdiri dari : 3
a). Komposit resin, yaitu bahan ini memiliki keuntungan untuk memperbaiki
estetik dengan segera, kunjungan dilakukan satu sampai dua kali, dan harganya
pun terjangkau. Tetapi, mengingat bahwa bahan ini tidak bertahan lama dan
harus diganti beberapa kali, biayanya akan lebih mahal dalam jangka panjang.
Bahan ini sulit untuk mengubah warna gigi jika terdapat kesalahan dalam
prosedur, tetapi pembentukan kontur gigi mudah dilakukan untuk restorasi
sedang ataupun besar.
b). Porcelain, bahan porcelain prosedur ini meminimalkan keterbatasan pulpa
dan jaringan periodontal karena gigi yang sudah dipreparasi hampir membatasi
enamel dan bergantung pada margin supragingival. Panduan anterior telah
disiapkan kompatibilitas, stabilisasi warna dan translusensi yang sangat baik dan
juga tahan lama. Hasil estetik bergantung pada seni dari tekhniker itu sendiri.
Gambar 1.3. Komposit dan porcelain labial veneer
Macam-macam labial veneer : 3,5
A). Partial veneer (direct partial veneer), yaitu Kerusakan kecil pada gigi vital
dan teknik ini dapat dilakukan langsung pada pasien dalam satu kunjungan
dengan menggunakan bahan komposit.
B). Full veneer (direct full veneer) dengan bahan komposit dapat dilakukan
dengan teknik langsung ataupun tidak langsung. Peletakan komposit dengan
teknik langsung membutuhkan waktu dan perawatan intensif. Veneer sebagian
diindikasikan untuk permukaan fasial gigi yang mengalami pewarnaan,
kerusakan yang terlokalisir, sedangkan veneer penuh untuk restorasi yang
memerlukan pelapisan permukaan fasial secara luas. Jika hanya melibatkan
beberapa gigi saja atau jika permukan fasial tidak seluruhnya mengalami
kerusakan, dapat langsung diaplikasikan veneer komposit dalam satu kali
kunjungan Pada tehnik direct veneer bahan pilihan adalah mikrofill komposit
resin, karena bahan ini dapat dipoles dengan baik sehingga menyerupai enamel
yang sesungguhnya dan hasil poles bertahan untuk jangka waktu cukup lama.
C). Indirect yang merupakan tekhnik secara tidak langsung yang dikerjakan di
laboratorium, tujuan dari teknik ini adalah memaksimalkan estetik pasien
berdasarkan bahan pembuatannya. Keuntungan dari teknik tidak langsung ini
yaitu memiliki anatomi yang akurat, permukaan gigi tiruan lebih halus, estetik
sangat baik, kekuatan yang baik, tahan lama, Jika banyak gigi yang akan diveneer, biasanya veneer indirect dapat ditempatkan jauh lebih cepat, dan sedikit
finishing.
1.4. Tata laksana pembuatan veneer
Fase rencana perawatan: 5
1. Periksa kontraindikasi
2. Studi cetakan → waxup dalam model studi / trial build up di mulut (maket)
3. Periksa oklusi posterior (gigi anterior tidak berfungsi sendirian)
4. Konfirmasikan bahwa tidak ada gangguan protrusif atau lateral
5. Periksa kontak lingual anterior sentris
6. Pertimbangkan tiga elemen utama estetika: kontur, posisi, dan warna
7. Preferensi pasien → termasuk status keuangannya.
a. Prosedur direct partial veneer: 5
1. Pembersihan daerah kerja.
2. Pemilihan warna.
3. Isolasi gigi dengan cotton roll atau rubber dam.
4. Menghilangkan jaringan gigi yang rusak atau yang akan diveneer (preparasi).
Preparasi melibatkan sedikit jaringan sehat gigi.
5. Aplikasi komposit seperti biasa, yaitu etsa asam kemudian aplikasi
penempatan komposit.
b. Prosedur direct full veneer: 5
1) Anestesi dan isolasi gigi
2) warna komposit dicoba
3) Penilaian pada gigi seri sentral
4) Resin komposit atau karies yang ada dihilangkan
5) Gigi dibuat kasar dan dibuat sedikit garis finish dengan preparasi
6) Matriks anatomis yang berkontur ditempatkan dan dijepit dengan wedge
secara longgar
7) Gigi kemudian dietsa dan bahan dentin bonding diaplikasikan
8) Komposit ditempatkan dan disinar serta dibentuk dengan komposit roller
-
Tipe – tipe preparasi pada labial veneering
 Preparasi Normal yaitu preparasi gigi yang melibatkan incisal. Biasanya
digunakan untuk kasus tanpa beban oklusi.

Preparasi jendela yaitu preparasi yang tidak melibatkan incisal. Bisanya
digunakan pada kasus yang terdapat beban oklusi.
a. Intra enamel : daerah yang terlokalisir pada permukaan labial gigi, preparasi
yang diperlukan minimal
b. Feathered incisal : preparasi disini dilakukan dengan mengurangi
permukaan labial sekitar 0.5 -1 mm dan akhiran chamfer di proksimal,
insisal dan gingival margin, tidak terdapat overlap incisal
c. Overlapping incisal : sama dengan fealthered incisal tetapi dilakukan
pengurangan incisal sekitar 1 mm sampai melewati ujung incisal.
d. No preparation : biasanyanya pada anak-anak tidak dilakukan preparasi,
dan overbulk dari gigi tetap dibiarkan .
c. Prosedur klinis indirect veneer: 5
I.
Perawatan pendahuluan
1) Profilaksis
2) bleaching (jika perlu)
3) restorasi dan perbaikan restorasi
4) gingivoplasty
5) enameloplasty
II.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
III.
1)
2)
3)
4)
IV.
Perawatan
Permukaan gigi dibersihkan dengan pumice
Pilih warna gigi
Preparasi dengan medium gritflame atau chamver diamond bur (0,250,50mm)
Cetak polysiloxane
Isi dengan gips keras
Model dicetak alginate
Isi dengan bahan vinyl polisiloxane didapat model fleksibel
Pembentukan veneer
Pembentukan vener dilakukan pada fleksibel model dilanjutkan dengan
penyinaran
Veneer yang telah keras dilepas, dipoles dengan finising bur diakhiri soft
lex
Pasang vener pada model keras untuk koreksi dan penyesuaian
Panaskan dalam oven toaster 260° F
Insersi pada pasien
1)
2)
3)
4)
5)
Etsa permukaan perleketan veneer 30 detik
Gigi dibersihkan dengan pumice, etsa keringkan
gigi diaplikasi bonding
Veneer yang telah dietsa diulas silane keringkan, aplikasi bonding
Aplikasi resin semen pada veneer dan rekatkan pada gigi, sinari 40 detik
finising tepi tumpatan
1.5. Evaluasi keberhasilan
Evaluasi ketebalan preparasi dapat dilakukan dengan menggunakan diagnostic wax up.
Diagnostic wax up dicetak dengan silicon putty yang nantinya dapat digunakan sebagai
panduan preparasi agar dapat kontur gigi secara visual. Jika perawatan dental veneer
dilakukan dengan baik oleh dokter gigi, dental veneer dapat bertahan sampai 10
tahun. Namun bukan hal ini saja yang menjadi penentu, kebiasaan buruk pasien
dalam menjaga kesehatan rongga mulutnya sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan dental veneer.4,6
DAFTAR PUSTAKA
1. Irmaleny. Veneer labial direk (Direct labial veneering). Makassar Dental
Journal. 2018. 7(1): 10-13.
2. Malathi Suresh, S. Mitthra & Anuradha, Balasubramaniam & Pia, Joseph &
Subbiya, Arunajatesan. Veneers−Diagnostic and Clinical Considerations: A
Review. Indian Journal of Public Health Research and Development. 2019. 10.
2143-2148. 10.37506/v10/i12/2019/ijphrd/192316.
3. Prawesthi, Endang & Hasan, Moh. Case Report: Labial Veneer All Porcelain
With Press Method For Improving Aesthetic On Patient With Central Diastema
Case. SANITAS : Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan. 2017. 8. 48-56.
10.36525/sanitas.2017.8.
4. Fitria, Ivony & Arifianti, Isti & Sumarsongko, Taufik & Bonaficius, Setyawan
& Rikmasari, Rasmi. Porcelain laminate veneer sebagai perawatan estetik pada
gigi insisivus lateralis (Laporan Kasus). Cakradonya Dental Journal. 2020. 12.
89-92. 10.24815/cdj.v12i2.18438.
5. Roberson.,T.M., Heymann,E.J. Swift, Jr : Sturdevant S Art and Science of
Operative Dentistry. 6 th Ed. St.Louis: Mosby. 2013 , 334-330;124-147
6. Oktaria Sakina. Bijak dengan dental veneer. http://identistree-clinic.com/newsevents-detail/184/BIJAK-DENGAN-DENTAL-VENEER (accessed 18 April
2021).
Download