Uploaded by User102952

Bab 2 KELOMPOK 5 PENGAUDITAN 2 KELAS A

advertisement
Test of control dan substantive
test atas transaksi penjualan
dan penagihan.
Kelompok 5
1.Eka Wahyuny Arif (180221100020)
2.Lisa Lailatul Rohmah(180221100021)
3.Nurul Fawaid
(180221100022)
4.Saadila Fajariyah (180221100023)
1. Sifat dari Siklus Penjualan dan
Penagihan
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan
Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan
adalah mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi oleh
siklus yang disajikan secara wajar sesuai SAK.
Lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan
dan penagihan:
1.
2.
3.
4.
5.
Penjualan (tunai atau kredit)
Penerimaan kas
Return penjualan dan pengurangan harga
Penghapusan piutang tak tertagih
Estimasi beban piutang tak tertagih
Kelompok transaksi, akun, fungsi bisnis terkait siklus
penjualan dan penagihan
Kelompok transaksi
Penjualan
akun
Penjualan
Piutang Dagang
Fungsi bisnis
o
Pemrosesan pesanan pelanggan
Pemberian kredit
Pengiriman barang
Penagihan pelanggan dan mencatat penjualan
Penerimaan Kas
Kas di bank (debit dari
penerimaan kas)
Piutang Dagang
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
Return penjualan dan pengurangan
harga
Return penjualan dan
pengurangan harga piutang
dagang
Pemrosesan dan pencatatan return penjualan dan
pengurangan harga
Penghapusan piutang tak tertagih
Piutang dagang penyisihan
piutang tak tertagih
Penghapusan piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih
Pembebanan piutang tak tertagih
2. Metodelogi Merancang test of control dan
substantive test
Test Of Control ( uji pengendalian )
prosedur yang digunakan untuk
menguji efektivitas kebijakan dan
prosedur pengendalian yang
diterapkan untuk menilai control risk
(risiko pengendalian)
Substantive Test
( pengujian subtantif )
perosedur yang digunakan untuk
menguji salah saji moneter (dalam
satuan mata uang) yang secara
langsung mempengaruhi ketepatan
dari saldo laporan keuangan
1. Memahami pengendalian internal
2. Menilai resiko pengendalian yang direncanakan
3. Menentukan luas pengujian pengendalian. Luas pengujian pengendalian dalam audit
perusahaan non public tergantung pada
keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat diandalkan
untuk mengurangi
resiko pengendalian.
4. Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan..
5. Merancang pengujian substantif pengendalian untuk penjualan.
Untuk mencatat penjualan yang terjadi, auditor harus memperhatikan tiga jenis salah saji
yang mungkin terjadi :
a. Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan.
b. Penjualan dicatat lebih dari satu kali.
c. Pengiriman dilakukan pada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
3. Internal control, test of control dan substantive test atas
penerimaan kas.
A. Internal Control Terhadap Penerimaan Kas
Auditor harus memahami efektivitas aspek rancangan dan
operasional dari pengendalian internal.
Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan
pemahaman auditor terhadap pengendalian intern yaitu:
1. Memperbaharui dan mengevaluasi pengalaman auditor
terdahulu
2. Meminta keterangan dari personil klien
3. Membaca manual sistem dan kebijakan klien
4. Menguji dokumen dan arsip
5. Mengamati aktivitas dan operasional entitas
B. Test Of Control (Uji Pengendalian) Terhadap Penerimaan Kas
Test of controls (TOC) merupakan prosedur yang digunakan untuk
menguji efektivitas kebijakan dan prosedur pengendalian yang
diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian)
Pengujian ini meliputi jenis prosedur audit sbb:
1. Meminta keterangan dari personil klien
2. Menguji dokumen, arsip, dan laporan
3. Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
4. Melaksanakan kembali prosedur klien Contoh:
5. Menyamakan invoice supplier dengan purchase order dan
receiving report sebelum menyetujui pembayaran invoice
6. Memeriksa kartu absensi karyawan sebelum menyetujui
pembayaran uang lembur
C. Subtantive Test Atas Penerimaan Kas
Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk
menguji salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang secara langsung
mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan.
Substantive test terdiri dari: (1) Substantive test of transactions, dan (2) Detail
test of balances
Substantive test of transactions (STOT) merupakan prosedur yang digunakan
untuk menguji salah saji moneter (monetary misstatement) untuk menentukan
apakah 6 transaction-related audit objective (tujuan audit terkait dengan
transaksi) telah terpenuhi.
Transaction-related audit objective (tujuan audit terkait dengan transaksi)
meliputi: (1) existence, (2) completeness, (3) accuracy, (4) classification, (5)
timing, (6) posting&summarization.
Contoh: untuk sebuah transaksi penjualan, STOT dilakukan untuk menguji
apakah transaksi tersebut telah dicatat secara tepat. Diuji apakah telah dijurnal
dan jumlah yang akurat, dicatat pada periode yang tepat, digolongkan secara
tepat, di-summarized dan diposting ke ledger yang tepat.





Pengaruh Dari Hasil Test Of Control Dan Subtantive
Test Dan Transaksi
Hasil dari test of control dan substantive test dari transaksi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit,
terutama terhadap pengujian substantive atas rincian saldo.
Jika test tidak memuaskan, auditor harus melakukan
pengujian substantive tambahan atas penjualan, retur dan
pengurangan penjualan, penghapusan piutang tak tertagih,
dan pemrosesan penerimaan kas.
THANK YOU
Download