ringkasan - sippm unas

advertisement
RINGKASAN
HASNI RUSLAN. Keragaman Serangga di Hutan dan Lahan Terbuka di Pusat
Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKA), Sukabumi, Jawa Barat.
Serangga pada umumnya, berperanan dalam suatu ekosistem, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu
dan tidak mencapai suatu keseimbangan. Peranan serangga dalam suatu ekosistem diantaranya sebagai
pollinator, dekomposer, predator, parasit dan bioindikator. Tujuan penelitian ini mempelajari keragaman
serangga di hutan dan lahan terbuka di Pusat Penelitian dan Konservasi Alam (PPKA) Bodogol
berdasarkan perbedaan habitat, yaitu di hutan, dan lahan terbuka.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2012. Pengamatan ini dilakukan di dua
habitat, yaitu hutan , dan lahan terbuka. Lokasi penelitian terletak di kaki Gunung Gede Pangrango
dengan ketinggian sekitar 800 meter dpl. Secara administratif, PPKA Bodogol termasuk ke dalam
wilayah Kabupaten Sukabumi, meliputi Desa Benda dan Purwasari Kecamatan Cicurug, Desa Watesjaya
dan Desa Bodogol Kecamatan Caringin. Pengamatan kupu-kupu dilakukan dengan metode koleksi secara
langsung di sepanjang jalur yang sudah ada di 2 tipe habitat, yaitu hutan, dan lahan terbuka. Pengamatan
dilakukan pada pagi hari (pukul 08.00 WIB - 12.00 WIB) dan siang hari (13.00 WIB -16.00 WIB). Pada
tiap habitat, dilakukan pengamatan selama satu kali setiap bulannya, selama 3 bulan. Data serangga
meliputi jumlah spesies dan jumlah individu. Serangga yang dikoleksi dimasukkan ke dalam plastik,
kertas papilot dan disimpan dalam kotak penyimpanan sementara, dan dibawa ke laboratorium untuk
diidentifikasi. Identifikasi spesimen serangga dilakukan di Laboratorium Zoologi Universitas Nasional.
Pengukuran parameter lingkungan meliputi kelembaban udara (%), suhu udara (°C), intensitas cahaya
(lux), dan kecepatan angin (m/s), dilakukan selama pengamatan serangga.
Di dua tipe habitat di PPKA Bodogol, ditemukan 10 ordo, 37 Famili, dan 649 individu : Ordo,
Blattodea (Blatellidae), Coleoptera (Carabidae,
Scarabidae,
Cerambycidae,
Crysomelidae). Diptera (Asilidae,
Calliphoridae,
Curculionidae, Coccinellidae,
Diopsidae,
Muscidae,
Strationydae.Hemiptera (Alydidae, Cicadidae, Cicadellidae, Pentatomidae, Reduviidae ). Hymenoptera
(Apididae, Schemonidae, Scohiidae, Sphicidae,
Vespidae).Lepidoptera ( Lycanidae, Nymphalidae,
Papilionidae,
Piridae, Hespiridae ). Mantodea (Mantidae). Phasmatodea (Phasmantidae).Odonata
(Aeshnidae, Chlorocyphidae, Caenagrionidae, Libellulida ). Orthoptera (Acrididae, Pyrgomorphoidea,
Tetrigidae, Gryllidae )
Kelimpahan serangga tertinggi yang ditemukan di hutan dan lahan terbuka
adalah Ordo
Lepidoptera, diikuti Orthoptera, Odonata, Hymenoptera, Hemiptera, Coleoptera, Diptera, Mantodea,
dan
Phasmatodea. Ordo Blattodea hanya ditemukan di hutan sedangkan di lahan terbuka tidak
ditemukan. Di hutan ditemukan jumlah Famili (30), lebih tinggi dibandingkan dengan lahan terbuka
(17). Kelimpahan
Papilionidae,
Famili di hutan,
ditemukan tinggi ialah Famili
Lycanidae, Nymphalidae,
Piridae. Di Lahan terbuka, kelimpahan Famili yang ditemukan
ialah Lycanidae,
Nymphalidae, Papilionidae,
Jumlah individu serangga di lahan terbuka ditemukan 344 individu, lebih tinggi dari hutan yang
ditemukan 305 individu.
Download