Uploaded by User102789

REVISI UJIAN GADAR ASMA

advertisement
KASUS
Nn. I, perempuan 18 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sesak napas. Keluhan muncul saat
pasien baru bangun tidur pagi pukul 4 tadi. Pasien mengeluh tidak nyaman di saluran
pernapasannya diikuti gejala sesak napas. Riwayat asma (+). Pasien kesulitan berbicara, terputusputus saat harus berkomunikasi. Terdapat akumulasi secret pada jalan napas. Wheezing (+).
Ronchi (+). Akral dingin. Pasien dan keluarga menyangkal jika pasien memiliki riwayat alergi. TD
150/100 mmHg, RR 26 x/menit, Nadi 88 x/menit, suhu 37,6. Retraksi dinding dada (+). Diagnosis
asma
BAB IV
LAPORAN KASUS UJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA KLIEN Nn “I“ DENGAN DIAGNOSA ASMA
Nama Pengkaji
: ROSIDA PRAVITA SARI
Tanggal Pengkajian : 13 MEI 2020
Ruang Pengkajian
: IGD RSUD Dr. R KOESMA TUBAN
Jam
: 08.00
4.1 PENGKAJIAN
I. BIODATA PASIEN
Nama
: Nn. “I”
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Pendidikan : SLTP
Pekerjaaan : Siswa
Usia : 18 Tahun
Status Pernikahan : Belum Menikah
No RM : 030
Diagnosa Medis : ASMA
Tanggal Masuk RS : 13 MEI 2020
Alamat : Sendangharjo,Tuban
II.
BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny “H”
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Guru TK
Hubungan dengan Klien : Orang Tua (Ibu)
Alamat : Sendangharjo, Tuban
4.2 PENGKAJIAN PRIMER
I. Airways (jalan nafas)
Sumbatan:
(-) Benda asing
(√) Broncospasme
(-) Darah
(√) Sputum
(√) Lendir
Suara nafas:
(-) Snowring (-) Gurgling (√) Stridor
II.
Breathing (pernafasan)
Frekuensi: 26x/mnt
Sesak dengan:
(-) Aktivitas
(√) Tanpa aktivitas
(√) Menggunakan otot tambahan
Irama:
(-) Teratur
(√) Tidak
Kedalaman:
(-) Dalam
(√) Dangkal
Bunyi nafas:
(√) Ronchi (-) Creakless
(√) Wheezing (√) Stridor
III.
Circulation (Sirkulasi)
Nadi : 88x/mnt
TD : 150/100
RR : 26x/mnt
Suhu : 37,6 C
CRT >3 detik
Akral Dingin
IV.
Disability
Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS (E4,M6,V5) terdapat akumulasi secret pada
jalan nafas, klien juga kesulitan berbicara, klien juga merasa tidak nyaman di saluran
pernafasannya di ikuti gejala sesak nafas.
V.
Eksposure/Environment/Event
Membuka baju atau ikatan-ikatan yang sekiranya mengganggu penderita untuk bernafas.
rambut dan kulit kepala tampak bersih tidak terdapat hematoma, tidak terdapat luka pada
tubuh pasien dan keluar keringat banyak.
4.3 PENGKAJIAN SEKUNDER
I. Keluhan utama
Sesak nafas
II. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.
Klien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan dan debu, tetapi
pasien memiliki alergi terhadap cuaca tepatnya saat cuaca dingin.
III. Medikasi/Pengobatan terakhir.
Klien mengatakan biasa membeli dan mengkonsumsi obat asma yang dibeli di apotek
saat asma terlihat mulai kambuh
IV. Last meal (makan terakhir)
Klien mengatakan makan tadi malam ± 14 jam sebelum dibawa ke rumah sakit,
terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur dan lauk pauk.
V. Event of injury/penyebab injury
Klien mengatakan sebelumnya ± 2 minggu yang lalu asmanya kambuh, tidak terlalu
parah dan sembuh dengan obat yang di beli dari apotek.
VI. Pengalaman pembedahan.
Klien tidak memiliki riwayat trauma.
VII. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengeluh sesak nafas saat bangun tidur sekitar
pukul 04.00 pagi. Lalu keluarga klien membawanya ke IGD karena klien mengeluh
tidak nyaman di saluran pernafasannya diikuti gejala sesak nafas.
VIII.
Riwayat penyakit dahulu.
Klien mengatakan memiliki riwayat asma namun kambuh jika saat cuaca dingin dan
tidak terlalu parah.
4.4 PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
I. Kepala : Simetris, tidak ada benjolan ,tidak ada nyeri tekan
II. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
III.
Dada :
I : Pernapasan dangkal
P : Adanya nyeri tekan, massa, terdapat retraksi dinding dada.
P : Tympani
A : Suara prnapasan yang meningkat intensitasnya:
- Suara mengi (whezing)
- Suara napas tambahan ronkhi
IV.
Abdomen :
I : datar
A : bising usus normal
P : timpani
P : tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa
V.
Ekstermitas :
- Atas : pergerakan normal, simetris kanan dan kiri, pada tangan kanan terpasang infus
D5 1/4 500 CC drip Aminophilin
- Bawah : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, pergerakan normal
VI.
Kulit
Turgor Kulit : Pucat
Akral Dingin
4.5 TERAPI
Infus D5 ¼ 500 cc drip Aminophilin ditangan kanan
IVFD D5 ¼ 500 cc drip Aminophilin 10 mg / 24 jam
Puyen Batuk Pilek 3x1 PO
Nebulisasi Combivent + NaCl 3 cc.
Hasil Laboratorium
No.
Jenis
Pemeriksaan
Metode
Hasil
Normal
HEMATOLOGI RUTIN
1
Hemoglobin
Cyanmeth
14.0
13.4 – 15.5
2
PVC
Autoanalisis
41.9
37 – 47 sel/ul
3
Eritrosit
Flowcytometri 4.650.000
4
Hitung Jenis Sel
Mikroskopis
5
Leukosit
Flowcytometri 19.800
4.000 – 11.000 /cmm
6
Trombosit
Flowcytometri 325.000
140.000 – 350.000 /cmm
7
MCV
Autoanalisis
90,1
82 – 92 FI
8
MCH
Autoanalisis
30,1
27 – 31 Pg
9
MCHC
Autoanalisis
33,4
32 – 37
10
RDW
Autoanalisis
11,2
10.0 – 16.5 %
11
PCT
Autoanalisis
0,23
0.10 – 1.00 %
3.8 – 5.83 t/cmm
-/-/-/80/19/1 0-3/0-1/0-2/50-70/120-40/4-10
sel/ul
12
MPV
Autoanalisis
7,2
5.0 – 10.00 FI
13
PDW
Autoanalisis
16,7
12.0 – 18.0 %
GLUKOSA
14
Glukosa Darah
Sewaktu
GOD – PAP
4.6 ANALISA DATA
NO
DATA
1
Ds :
- Klien kesulitan berbicara ,
terputus-putus saat
berkomunikasi
- Klien mengeluh tidak nyaman
di saluran pernafasannya diikuti
gejala sesak nafas
Do :
-
Suara mengi (whezing)
-
Suara napas tambahan ronkhi
42
< 140 Mg/dl
ETIOLOGI
MASALAH
Peningkatan Produksi
Sputum
Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif
Perubahan Pada Status
Kesehatan
Ansietas
Hambatan Upaya Nafas
Pola Napas Tidak
Efektif
-
2
3
Akral dingin
Kulit pucat
Nadi : 88x/mnt
TD : 150/100
RR : 26x/mnt
Suhu : 37,6 C
- CRT >3 detik Terdapat
akumulasi sekret pada jalan
nafas
Ds :
- Klien mengeluh tidak nyaman
di saluran pernafasannya diikuti
gejala sesak nafas
- Klien kesulitan berbicara ,
terputus-putus saat
berkomunikasi
Do :
- Tampak gelisah
- Muka tampak pucat
- Klien kesulitan berbicara
Terputus-putus saat
berkomunikasi
Ds :
- klien mengeluh sesak nafas saat
bangun tidur sekitar pukul
04.00 pagi
Do :
- Pola nafas dangkal
- Retraksi dinding dada (+)
- RR : 26x/mnt
-
Pernafasan cuping hidung
4.7 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b/d Peningkatan Produksi Sputum
2. Ansietas b/d Perubahan Pada Status Kesehatan
3. Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan Upaya Nafas
4.8 INTERVENSI
1. Dx 1
: Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Adanya sekresi yang tertahan
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
klien dapat mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi napas bersih dan jelas
Kriteria Hasil :
- Tidak terdengar suara napas tambahan (wheezing -/-, ronchi -/-)
- Respirasi dalam batas normal (24 – 28) x/menit
- Tidak terdapat penggunaan otot bantu napas
Intervensi :
1. Observasi TTV
R/ untuk mengetahui perkembangan keadaan klien
2. Beri posisi nyaman pada klien (mis. semi fowler)
R/ membuat oksigen di paru-paru semakin meningkat sehingga meringankan kesukaran
bernapas
3. Ajarkan cara batuk efektif
R/ agar sekret di jalan napas klien dapat keluar dengan baik
4. Lakukan kolaborasi untuk pemberian terapi inhalasi / Nebul (Combivent + NaCl 3 CC)
R/ untuk membuka jalan napas sehingga sekret mudah keluar
2. Dx 2
: Ansietas b/d Perubahan Pada Status Kesehatan
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan
diharapkan cemas berkurang
Kriteria Hasil :
- Pasien menyatakan cemas berkurang
- Pasien tenang dan rileks.
Intervensi :
1. Observasi TTV
R/ Untuk mengetahui keadaan umum klien
2. Kaji tingkat kecemasan
R/Untuk membantu klien meningkatkan beberapa perasaan kontrol emosi
3. Berikan tekhnik relaksasi
R/Untuk memberikan klien tindakan mengontrol untuk menurunkan ansietas dan
ketegangan otot
4. Berikan penjelasan tentang kondisi saat ini yang dialami pasien
R/Menurunkan stres dan meningkatkan relaksasi dan kemapuan koping
5. Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi dan memberikan support
R/Untuk menurunkan stress klien dan meningkatkan relaksasi
3. Dx 3
: Pola Napas Tidak Efektif b/d Hambatan Upaya Nafas
Tujuan
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam diharapkan
Pasien mempertahankan pola nafas efektif
Kriteria Hasil :
- Frekuensi irama dan kedalaman pernafasan.
-
Tidak terdapat atau dyspnea berkurang.
Gas-gas darah arteri dalam batasan yang dapat diterima oleh pasien.
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada serta catat upaya
pernafasan termasuk penggunaan otot bantu atau pelebaran nasal.
R/ Kecepatan biasanya meningkatkan dyspnea dan terjadi peningkatan kerja nafas,
kedalaman pernafasan bervariasi tergantung derajat gagal nafas.
Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventisius seperti krekels,
mengi, gesekan pleural.
R/ Ronchi dan mengi menyertai obstruksi jalan nafas/kegagalan pernafasan.
Beri posisi semi fowler.
R/ Membantu ekspansi paru.
Bantu pasien dalam nafas dalam dan latihan batuk efektif.
R/ Membantu mengeluarkan sputum dimana dapat mengganggu ventilasi dan
ketidaknyamanan upaya bernafas
Berikan therapi oksigen sesuai pesanan.
R/ Memaksimalkan persediaan oksigen untuk pertukaran gas.
Lakukan kolaborasi untuk pemberian obat-obatan
R/ Mempercepat penyembuhan.
NO
1
2
4.9 IMPLEMENTASI
Tanggal
DIAGNOSA
13 MEI
2020
13 MEI
2020
Bersihan jalan nafas
tidak efektif b/d
Adanya sekresi yang
tertahan
IMPLEMENTASI

Bina Hubungan Saling
Percaya antara klien
dan keluarga

Observasi TTV

Beri posisi nyaman
pada klien (mis. semi
fowler)

Ajarkan cara batuk
efektif

Lakukan kolaborasi
untuk pemberian terapi
inhalasi / Nebul
(Combivent + NaCl 3
CC)
Bina Hubungan Saling
Percaya antara klien
dan keluarga
Ansietas b/d

Perubahan Pada Status
Kesehatan
TTD
PERAWAT

Klien dan keluarga
kooperatif
ROSIDA

TTV dalam batas
normal
Nadi : 80x/mnt
TD : 110/80
RR : 24x/mnt
Suhu : 36,5°C
ROSIDA

Klien mengatakan
nafas mulai membaik
ROSIDA

Klien mampu
menerapkan sesuai
instruksi yang di
berikan perawat




Observasi TTV

Kaji tingkat kecemasan

Berikan tekhnik
Relaksasi(mengambil
napas dalam melalui
hidung (4-5 hitungan)
dan mengeluarkan
melalui mulut (3-4
hitungan) selama ± 10
menit)

RESPON

Berikan penjelasan


Klien kooperatif saat
diberikan nebul ± 15
menit dengan terapi
Nebul Combivent +
NaCl 3 CC
Klien dan keluarga
kooperatif
TTV dalam batas
normal
Nadi : 80x/mnt
TD : 110/80
RR : 24x/mnt
Suhu : 36,5°C
Klien mengatakan
sudah mulai
membaik
Klien kooperatif mau
menerapkan tekhnik
relaksasi agar tetap
tenang dan rileks
Klien kooperatif,
mengatakan bahwa
sudah paham
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
tentang kondisi saat ini
yang dialami pasien
3
13 MEI
2020
Pola Napas Tidak
Efektif b/d Hambatan
Upaya Nafas
mengenai kondisinya

Keluarga klien
kooperatif, selalu
membantu klien saat
klien membutuhkan

Anjurkan keluarga
untuk selalu
mendampingi dan
memberikan support

Bina Hubungan Saling
Percaya antara klien
dan keluarga

Klien dan keluarga
kooperatif
ROSIDA

Kaji frekuensi,
kedalaman pernafasan
dan ekspansi dada
serta catat upaya
pernafasan termasuk
penggunaan otot bantu
atau pelebaran nasal.

Klien kooperatif,
mengatakan sudah
mulai membaik
ROSIDA

Klien kooperatif,
mengatakan sudah
mulai membaik
ROSIDA

Klien kooperatif,
mengatakan
pernafasan mualai
membaik

Auskultasi bunyi nafas
dan catat adanya bunyi
nafas adventisius
seperti krekels, mengi,
gesekan pleural.

Beri posisi semi
fowler.

Bantu pasien dalam
nafas dalam dan
latihan batuk efektif.

Klien kooperatif,
mampu menerapkan
batuk efektif

Berikan therapi
oksigen sesuai
pesanan.

Klien di beri terapi
oksigen nasal kanul 2
tpm

Lakukan kolaborasi
untuk pemberian obatobatan.

Klien kooperatif, di
beri Infus D5 ¼ 500
cc drip Aminophilin
ditangan kanan
IVFD D5 ¼ 500 cc
drip Aminophilin 10
mg / 24 jam
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
ROSIDA
4.10
EVALUASI
NO
TANGGAL
1
14 MEI
2020
DIAGNOSA
Bersihan jalan nafas tidak
efektif b/d Adanya sekresi
yang tertahan
CATATAN EVALUASI (SOAP)
S:
-
TTD
PERAWAT
ROSIDA
Klien mengatakan saluran pernafasannya
sudah membaik dan gejala sesak hilang
O:
- Suara nafas tambahan sudah tidak ada
- Akral hangat
- TTV dalam batas normal
Nadi : 80x/mnt
TD : 110/80
RR : 24x/mnt
Suhu : 36,5°C
- Tidak terdapat secret yang menahan
- Klien lancar saat berkomunikasi
A : Masalah Bersihan jalan nafas tidak
efektif b/d Adanya sekresi yang tertahan
teratasi
P : Intervensi di hentikan
2
14 MEI
2020
Ansietas b/d Perubahan Pada
Status Kesehatan
S:
ROSIDA
- Klien mengatakan bahwa sesak sudah
hilang
- Klien mengatakan sudah nyaman dengan
saluran pernafasannya karena sudah tidak ada
secret
- Klien mengatakan sudah lancar untuk
berkomunikasi
O:
- Klien tampak sehat tidak gelisah
- Muka klien tampak lebih segar
- Klien berbicara dengan lancar
A : Masalah Ansietas b/d Perubahan Pada
Status Kesehatan teratasi
P : Intervensi di hentikan
3
14 MEI
2020
Pola Napas Tidak Efektif b/d
Hambatan Upaya Nafas
S:
- Klien mengatakan keluhan sesak saat
bangun tidur sudah hilang
O:
ROSIDA
- Pola nafas klien teratur
- Tidak terdapat retraksi dada
- Tidak ada otot bantu pernafasan
- RR 24x/mnt
A : Masalah Pola Napas Tidak Efektif b/d
Hambatan Upaya Nafas teratasi
P : Intervensi dihentikan
Download