APEKSIFIKASI Rosdiana Agustin J065202002 PENDAHULUAN Trauma • Disebabkan oleh karies (gangren), kelainan pulpa dan periapikal atau adanya trauma pada gigi, sehingga pertumbuhan akar terhenti • Dengan berbagai tingkatan • Mengganggu anakanak dan orang tuanya Faktor-faktor • Waktu setelah trauma terjadi • kemampuan jaringan • daerah trauma • kontaminasi luka • usia pasien • kesehatan umum pasien Hasil Positif • faktor pengetahuan dokter giginya secara menyeluruh Perkembangan Gigi Dewasa Muda • Fase Pembentukan Akar Patologi pulpa Apeks tetap terbuka • Saluran Akar tetap Besar Tindakan • Apeksogenesis • Apeksifikasi PENYEBAB APEKS TERBUKA : Inflamasi periradikuler Sebagai bagian penyembuhan dari trauma Resorbsi yang berlebihan dari apeks yang belum matang setelah perawatan ortho Penutupan apeks 3 tahun setelah gigi erupsi APEKS TERBUKA Walton & Torabinejad, 1998 APEKSIFIKASI PROSEDUR APEKSIFIKASI YANG SERING DILAKUKAN kalsium hidroksida Membentuk lapisan jaringan keras osteoblas efek osteogenik dari kalsium hidroksida Kalsifikasi apikal gigi yang terbuka Pembentukan dan penutupan jaringan keras APEKSIFIKASI INDIKASI KONTRA INDIKASI Gigi non vital Kelainan Periapikal Gigi dengan saluran akar terbuka/belum tumbuh lengkap Ankilosis (replacement resorption) Gigi harus dapat direstorasi Akar yang sangat pendek Prognosis: Tingkat keberhasilan tinggi Fraktur vertikal dan sebagian besar fraktur horizontal DIAGNOSIS dan RENCANA PERAWATAN MENEGAKKAN DIAGNOSA : • Pemeriksaan Subjektif : Riwayat gigi, Gejala/ Keluhan • Pemeriksaan Objektif : pemeriksaan Visual, perkusi, tes thermal Test listrik Harus diinterpretasi dengan benar karena tes listrik pada gigi dengan apeks terbuka sering kali menimbulkan false negatif/positif • Gambaran radiografi RENCANA PERAWATAN Pulpa Vital -- Apeksogenesis Pulpa Non Vital -- Apeksifikasi Kasus Apeksogenesis harus ditangani segera setelah terjadi cedera trauma BAHAN : - Kalsium Hidroksida TEKNIK PERAWATAN APEKSIFIKASI: Kunjungan Pertama: Isolasi dan asepsis daerah kerja Dapatkan akses masuk ke jaringan periapikal melalui bagian lingual dari mahkota gigi. Memakai jarum eksterpasi dan file, buang debris dari 1/3 mahkota dan pulpa. Diikuti dengan irigasi larutan hipoklorit atau aquades steril Tentukan panjang file dengan bantuan Ro-Foto. Bersihkan salran akar dengan file Hedstrom sampai kedalaman 2mm dari apeks gigi dengan diirigasi kemudian dikeringkan dengan paper point. Pulpa diletakkan CHKM atau formokresol kemudian ditutup dengan tambalan sementara. Kunjungan Kedua (setelah 2-4 minggu) Singkirkan tambalan sementara dan saluran akar diberishkan. Pemakaian alat hrus hati-hati jangan sampai mengenai dinding dentin yang tipis dekat apeks. Kalsium hidroksid murni lebih dianjurkan untuk pengisisan saluran akar sampai 2mm dari ujung akar radiografik. Kalsium hidroksid diletakkan pada kedalaman saluran akar kemudian dimasukkan ke dalam apeks dengan plugger atau guttapercha sampai panjang yang tepat. Tujuan utama mengisi penuh dan menutup sluran akar. Ro-foto diperlukan untuk memeriksa ketepatan pengisian saluran akar. Pemanggilan kembali setelah 6 bulan, seharusnya sudah terlihat penutupan bagian apikal Berbagai bentuk penutupan apeks setelah perawatan apeksifikasi Tipe I, saluran akar dan apeks terbentuk sesuai dengan konfigurasi normal akar Tipe II apabila apeks menutup tetapi saluran akar tetap berbentuk blunderbuss. Tipe III, tidak terlihat perubahan secara radiografis tetapi suatu barier osteoid yang tipis terbentuk menjadi stop pada apeks atau dekat dengan apeks. Tipe IV, terjadi pembentukan barier di dalam saluran akar, sebelum apeks. KONTROL 4-6 minggu : • Ca (OH)2 teresorbsi dan jika tidak padat diambil dan diisi ulang sampai penuh 3-6 bulan : * Rho” terbentuk barier dan terjadi blokade pada ujung apikal Jika belum terbentuk barier bongkar kembali, dilakukan aplikasi ulang dengan kalsium hidroksida jika terbentuk barrier Pengisian saluran akar secara konvensional (teknik kondensasi) Kesimpulan Apeksifikasi adalah suatu perawatan endodontik pada gigi permanen non vital di mana foramen apikalnya masih terbuka atau belum terbentuk sempurna yang bertujuan untuk merangsang pembentukan apeks gigi Pada banyak kasus umum dipakai untuk apeksifikasi adalah kalsium hidroksid Ca(OH)2 karena kemampuan anti-inflamasi, penetralisir asam, aktivator alkaline fosfat dan antibakterialnya. Juga dikarenakan, kalsium hidroksid mempunyai sifat antimikroba yang kuat, dan menstimulasi pembentukan jaringan keras Terima Kasih