Kegiatan Belajar 1: KONSEP DASAR TEKNOLOGI INFORMASI, INFORMATIKA SOSIAL, HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN ETIKA DIGITAL A. Pendahuluan 1. Deskripsi Singkat Secara umum, tujuan kegiatan belajar 1 ini adalah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada guru atau peserta PPG tentang konsep dasar teknologi informasi. Secara khusus, tujuan kegiatan belajar 1 ini adalah agar peserta mampu: (1) menjelaskan konsep sistem komputer; (2) menjelaskan konsep sistem informatika; dan (3) mengkomunikasikan suatu proses, fenomena, solusi TIK dengan mempresentasikan, memvisualisasikan serta memerhatikan Hak Kekayaan Intelektual dan etika digital 2. Relevansi Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi sangat berpengaruh pada bidang pendidikan. Dengan kecanggihan teknologi, guru selaku pengajar bisa mencari bahan ajar secara mudah dan cepat, dan juga para siswa dapat mencari referensi materi pelajaran selain yang ada di buku secara mudah dan cepat. Banyak pula buku elektronik yang bisa memudahkan guru atau siswa untuk mendapatkan materi belajar mengajar serta dalam sistem administrasi di lembaga pendidikan akan semakin mudah dan cepat dengan cara online. Meski demikian, ada beberapa kekurangan dengan adanya kemajuan teknologi ini, yaitu banyaknya plagiat yang melakukan pelanggaran hak cipta terhadap karya-karya orang lain. Kemudian para peserta didik menjadi malas belajar karena terlalu sibuk dengan gadged dan elektronik lainnya. Dan juga dengan ada internet yang dapat diakses secara mudah dan cepat, membuat para peserta didik menjadi malas membaca buku-buku tentang pendidikan, dan lebih memilih mencari M1 KB1: Halaman 1 informasi yang mereka butuhkan lewat internet, terlebih apabila mencari tugas mereka menggunakan copy paste tanpa menyertakan sumber. 3. Panduan Belajar Proses pembelajaran untuk materi modul 1 kegiatan belajar 1 dapat berjalan dengan lancar apabila Anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut: 1. Pahami dulu kegiatan penting dalam program pelatihan ini dengan memperhatikan isi capaian pembelajaran setiap kegiatan belajar. 2. Lakukan kajian terhadap setiap materi dalam kegiatan belajar, agar memudahkan proses pembelajaran. 3. Pelajari dahulu kegiatan belajar 1 yang setiap akhir kegiatan belajar menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan secara langsung. 4. Keberhasilan program pembelajaran ini tergantung dengan kesungguhan Anda dalam mengerjakan setiap tugas dalam kegiatan belajar. 5. Bila Anda menemukan kesulitan, silahkan hubungi instruktur pembimbing atau fasilitator yang mengajar modul ini. B. Inti 1. Capaian Pembelajaran Setelah mengikuti seluruh tahapan pada kegiatan belajar, peserta mampu menganalisis dan menjelaskan prinsip dasar pengetahuan bidang Informatika, sistem komputer dan teknologi informasi beserta pemanfaatannya. 2. Pokok-Pokok Materi a. Konsep sistem komputer. b. Konsep informatika sosial. c. Komunikasi suatu proses, fenomena, solusi pemanfaatan TIK dengan cara mempresentasikan, dan memvisualisasikan dengan tetap memerhatikan dan menjaga hak kekayaan intelektual dan etika digital. M1 KB1: Halaman 2 3. Uraian Materi a. Pengertian Teknologi Teknologi berasal dari bahasa Yunani technologia yang berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi artinya skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu texere yang mempunyai arti menyusun atau membangun. Oleh karena itu istilah teknologi tidak hanya terbatas pada makna penggunaan alat-alat atau mesin yang canggih saja, akan tetapi maknanya lebih luas. Gambar KB1.1 Salah satu bentuk aktivitas penggunaan teknologi informasi Sumber: https:/departemen-teknik-informatika-dan-komputer Menurut Miarso (2015: 64), Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Dalam KBBI, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan serta keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia selanjutnya. M1 KB1: Halaman 3 a. Branch of Information, yaitu informasi yang dapat dipahami apabila informasi sebelumnya telah dipahami. Misalnya kalau kita membaca glosarium atau indeks pada sebuah buku. b. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang sederhana dari cabang informasi. Bentuk informasi ini biasanya berupa pengayaan pengetahuan, kedudukannya hanya sebagai pelengkap terhadap informasi yang ada. c. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, namun keberadaannya sangat dibutuhkan, sehingga pada waktu mendatang informasi ini akan berkembang dan dicari orang, misalnya informasi tentang multiple intelligence, hypnoteaching, kurikulum masa depan, pembelajaran abad ke-21, dan lainnya. d. Leaf of Information, yaitu merupakan informasi pelindung untuk menjelaskan kondisi dan situasi ketika informasi itu muncul ke permukaan, seperti informasi tentang prakiraan cuaca, perkiraan kemarau panjang, dan perkiraan terjadinya gempa atau gerhana matahari/bulan. b. Hakikat Teknologi Informasi Secara umum Lucas (2000) menguaraikan definisi teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet), peralatan komunikasi dan jaringan yang merupakan contoh teknologi informasi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi adalah untuk mendapatkan informasi pada kehidupan pribadi, misalnya tentang kesehatan, berita, rekreasi, rohani, dan juga belanja online. Kemudian untuk profesi seperti sains, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Selain itu juga sebagai sarana kerja sama antara pribadi atau kelompok lainnya tanpa mengenal jarak, waktu, negara, ras, kelas sosial, ideologi atau faktor lainnya yang mampu menghambat bertukarnya sebuah pikiran. Seiring dengan berkembangnya zaman yang begitu pesat, saat ini kehidupan manusia sebagian besar sangat dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan M1 KB1: Halaman 4 secara elektronik. Contohnya saat ini banyak berkembang aplikasi yang berbasis elektronika seperti e-commerce, e-government, e-ducation, e-library, e-journal, elaboratory, dan masih banyak lagi. Teknologi Informasi mencakup sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyiaran bertenaga rendah, komputer (termasuk PC dan smartphone), televisi, termasuk juga video disk dan video tape cassette. Jadi, teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi. c. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakikatnya telah menjadi satu bahan bangunan penting dalam perkembangan kehidupan modern. Di berbagai negara pun menganggap bahwa bagian dari inti pendidikan adalah dengan menguasai konsepnya serta memiliki keterampilan dasar TIK. Hal ini sejalan dengan pendapat UNESCO yang menyatakan bahwa semua negara maju dan berkembang, perlu mendapatkan akses TIK dan menyediakan fasilitas pendidikan yang terbaik berbasis TIK, sehingga diperoleh kemampuan generasi muda yang siap berperan penuh dalam masyarakat modern dan mampu berperan dalam negara dalam mengembangkan pengetahuan. Perkembangan TIK yang pesat, dan perubahan jenis dan tingkat kebutuhan terus menerus menjadi tantangan berbagai pihak, termasuk Kementrian Pendidikan, pengajar sampai kepada penerbit. Keterbatasan sumber daya manusia di bidang TIK akan mengungkung sistem pendidikan. Namun TIK demikian pentingnya bagi sehatnya industri komersial di masa depan negara, sehingga investasi dalam peralatan dan pendidikan guru, serta layanan pendukung atau kurikulum berdasar TIK seharusnya menjadi prioritas pemerintah. TIK adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, pemindahan dan penyajian informasi. Sehingga, dari definisi tersebut penerapan TIK di lingkungan pendidikan M1 KB1: Halaman 5 mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun komunikasi. d. Ruang Lingkup TIK Menurut Pusat Kurikulum Kemendiknas, TIK mencakup dua aspek, yaitu: 1) Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengolaan informasi. 2) Teknologi komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Mengolah data yang dimaksudkan termasuk mendapatkan, memproses, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas serta dipublikasikan. Informasi yang dipublikasikan masih relevan, akurat dan tepat waktu. Baik yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, social, maupun untuk kepentingan pemerintahan. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa informasi sederhana sampai pada informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi dan komunikasi terdiri dari dua aspek yakni Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Menurut kamus Oxford, “Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan alat elektronika, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis data, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.” Sementara itu, menurut Puskur Kemendiknas bahwa Teknologi Informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu keperangkat yang lainnya. Jadi teknologi informasi dan komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi agar komunikasi itu berhasil. Oleh karena teknologi informasi dan komunikasi merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan, mengandung pengetahuan luas tentang M1 KB1: Halaman 6 segala kegiatan yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, dan transfer atau pengalihan informasi antar media dengan memanfaatkan perangkat teknologi yang tepat sehingga berlangsung efektif dan efisian dan memerikan nilai tambah dalam proses interaksi sosial. e. Mata Pelajaran TIK Perkembangan TIK dalam dunia pendidikan direspon oleh Kementerian Pendidikan Nasional dengan memasukan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada jenjang pendidikan menengah (sedangkan pada pendidikan dasar masuk dalam muatan lokal). Dengan adanya respon tersebut menunjukan bahwa Kementerian Pendidikan memperhatikan perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi yang sedang mengalami perkembangan pesat, dan dengan kebijakan ini diharapkan peserta didik bisa memahami dan berinteraksi dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi, sehingga pada saat lulus mereka tidak buta akan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dimasyarakat. Pada jenjang pendidikan dasar dan Menengah, teknologi informasi dan komunikasi menjadi mata pelajaran yang diwajibkan ada pada setiap sekolah. TIK memiliki karakteristik yang berbeda karena pada umumnya mata pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah masih dipandang sebagai sains dan teori, sedangkan TIK berkaitan erat dengan pemanfaatan teknologi dalam mengelola informasi. Mata pelajaran TIK pada dasarnya dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan. Oleh karena itu, pelajaran ini perlu dikenalkan, dipraktekkan dan dikuasai oleh peserta didik dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan keinganan belajar sepanjang hayat dengan memanfaatkan teknologi informasi. Mempelajari TIK tidak hanya diperlukan oleh peserta didik, tetapi juga untuk semua orang agar tidak menjadi masyarakat yang gagal teknologi (gaptek), karena kecenderungan interaksi sosial saat ini terus memanfaatkan teknologi informasi untuk berkomunikasi dan mampu menjangkau subjek dan atau objek secara global M1 KB1: Halaman 7 tanpa memandang batas-batas wilayah. Hasil-hasil TIK banyak membantu manusia untuk belajar dengan cepat. TIK merupakan perangkat teknologi yang membantu ataupun memudahkan manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Dengan demikian, selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja. f. Ruang Lingkup Mata Pelajaran TIK Ruang lingkup mata pelajaran TIK meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Perangkat Keras Sebagai perangkat keras dalam teknologi informasi, komputer memiliki sejumlah komponen. Abdul Kadir dalam bukunya mengemukakan terdapat 5 komponen utama komputer, yaitu: (1) unit pemprosesan pusat atau yang lebih dikenal dengan nama CPU (2) piranti masukan (3) piranti keluaran, (4) memori utama dan (5) piranti penyimpan sekunder. Sebagai sebuah sistem, masingmasing komponen saling berkaitan erat satu sama lainnya. 2) Perangkat Lunak Komputer tidak akan berfungsi baik tanpa keberadaan perangkat lunak (software). Komputer akan bekerja berdasarkan instruksi atau perintah. Seperangkat instruksi akan diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Sekumpulan intruksi inilah yang dikenal dengan sebutan program atau program komputer. Secara lebih umum, program komputer inilah yang disebut perangkat lunak. Perangkat lunak dapat dikelompokan menjadi program aplikasi dan program sistem. g. Tujuan Mata Pelajaran TIK Secara umum, tujuan adanya teknologi informasi dan komunikasi adalah untuk menambah dan memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang dengan cara memahami alat teknologi informasi dan komunikasi, mengenal istilah-istilah yang digunakan pada teknologi informasi dan komunikasi, menyadari keunggulan dan keterbatasan alat teknologi informasi dan komunikasi, serta dapat menggunakan M1 KB1: Halaman 8 alat teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Secara khusus, tujuan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran adalah: 1) Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. 2) Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga peserta didik bisa melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. 3) Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. 4) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sehingga proses pembelajaran lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam mecari informasi juga terampil untuk mengorganisasi informasi. 5) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari- hari. Sedangkan menurut Dr.Rusman, M.Pd, dkk, dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, mata pelajaran TIK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami teknologi informasi dan komunikasi 2) Mengembangkan keterampilan untuk memanaatkan teknologi informasi dan komunikasi 3) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi 4) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi Dilihat dari beberapa aspek, pelajaran TIK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: M1 KB1: Halaman 9 1) Pada aspek kognitif, dapat mengetahui, mengenal, atau memahami teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatkan pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi, serta meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan, pekerjaan, dan peran masyarakat pada masa yang akan datang. 2) Pada aspek afektif, dapat bersikap kritis, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 3) Pada aspek psikomotor, dapat terampil memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari- hari. Pembicaraan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak akan lepas dari perkembangan yang sedemikian pesat, mengingat teknologi merupakan aplikasi dari sains.Perkembangan teknologi berlangsung dalam hitungan hari, bahkan jam atau menit. Setiap saat manusia berusaha menemukan hal baru dari sebuah teknologi yang telah ada, baik dengan menemukan hal baru, memperbarui maupun mengembangkan yang telah ada. Perangkat lunak (Softwarei) yang digunakan untuk mendukung penggunaan perangkat keras dalam membantu tugas-tugas manusia semakin hari menjadi semakin banyak dan beragam. Produk yang dirasa canggih pada hari ini, boleh jadi akan tertinggal dengan temuan teknologi baru dalam beberapa hari kemudian. Ini merupakan citra positif dari mnusia yang selalu ingin berubah kearah yang lebih baik. h. Informatika Sosial Informatika sosial adalah istilah yang orang lain gunakan untuk mewakili studi transdisiplin desain, penyebaran dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menjelaskan interaksi mereka dengan konteks kelembagaan dan budaya, termasuk organisasi dan masyarakat. Definisi yang lebih formal “studi interdisipliner desain, menggunakan dan konsekuensi dari teknologi informasi yang memperhitungkan interaksi mereka dengan konteks kelembagaan dan budaya.” M1 KB1: Halaman 10 Gambar KB1.2 Informatika Social Sumber: https://sosial -media%2F7-taktik-sosialisasi i. Prinsip Informatika Sosial 1) Membuka rencana Google untuk mendigitalkan kepemilikan lima perpustakaan penelitian membantu mengilustrasikan beberapa prinsip yang bersama-sama mendefinisikan pekerjaan informatika sosial. 2) Kisaran isu yang diangkat menggambarkan bahwa informatika sosial melihat komputasi sebagai pengaturan web seperti artefak bahan seperti komputer dan perangkat lunak, dan aturan-aturan, norma dan praktek orang. 3) Karakteristik ini adalah mengapa informatika sosial bingkai rencana digitalisasi Google dalam hal mengubah norma-norma sosial, masalah hak cipta, akses dan penggunaan yang adil. Digitalisasi adalah lebih dari sekedar keputusan Media. 4) Dari perspektif ini niat Google mengangkat isu-isu penting yang belum terselesaikan dan penggunaan, akses, desain dan kebijakan. Jelas bahwa tindakan teknis digitalisasi adalah mungkin (jika melelahkan dan berdasarkan banyak, karena keputusan belum dirapikan, mikro-desain). Ann Bishop dan Nancy Van Rumah telah menyoroti perspektif sosial informatika perpustakaan digital. Google adalah organisasi cerdas dijalankan, sehingga mereka cenderung akrab dengan pekerjaan wawasan ini. M1 KB1: Halaman 11 5) Konteks-ketergantungan adalah prinsip inti beasiswa informatika sosial. Sifat terletak dan penggunaan komputasi berarti bahwa konteks dan penggunaan yang terikat melalui praktek:. Untuk melaporkan penggunaan adalah untuk melaporkan situasi penggunaan yang Dalam penelitian informatika sosial, orang digambarkan sebagai Artinya, orang-orang “aktor sosial.” digambarkan sebagai memiliki lembaga individu, bertindak dengan cara-cara yang mencerminkan baik norma-norma sosial informal dan aturan formal tindakan, dan mungkin yang paling penting tidak terutama pengguna TIK. 6) Informatika sosial sarjana menantang diambil-untuk-diberikan asumsi tentang nilai materi TIK, tindakan masyarakat terhadap kedua komputasi dan sosial dunia di mana mereka tinggal, dan sifat pengaturan antara unsur-unsur tersebut. Sementara perspektif kritis kadang-kadang terlihat naif sebagai negatif terhadap komputerisasi atau ICT tertentu, pendekatan kritis adalah lebih lanjut tentang mengeksplorasi asumsi tertanam dan implisit. Informaticians sosial menghindari pernyataan deterministik seperti “digitalisasi baik bagi kita semua” atau “berada di Web berarti akses unproblematic untuk semua.” 7) Informatika sosial bekerja biasanya mencakup berbagai pendekatan pengumpulan data, skala besar canggih analisis dan konseptualisasi yang kompleks. Kekakuan, kedalaman empiris dan pluralitas teori dan metode membantu untuk mendefinisikan pekerjaan informatika sosial. Hal ini juga membantu membuat jelas bahwa informaticians sosial sering mengintegrasikan teori dan metode. j. Konsep Dasar Hak Kekayaan Intelektual Hak Kekayaan Intelektual atau yang sering disebut HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undangundang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah M1 KB1: Halaman 12 pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right). Menurut Bambang Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual belum menggambarkan unsur-unsur pokok yang membentuk pengertian Intellectual Property Right, yaitu hak kekayaan dari kemampuan Intelektual. Istilah Hak Milik Intelektual (HMI) masih banyak digunakan karena dianggap logis untuk memilih langkah yang konsisten dalam kerangka berpikir yuridis normatif. Istilah HMI ini bersumber pada konsepsi Hak Milik Kebendaan yang tercantum pada KUH Perdata Pasal 499, 501, 502, 503, 504. k. Macam-macam HAKI Terdapat macam-macam HAKI yang ada di dunia ini, khususnya di Indonesia. Pada Prinsipnya HAKI dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1) Hak Cipta Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh Riad menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah Romawi memberikan pengakuan, perlindungan dan jaminan terhadap karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman atas penemuan Peh Riad itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut. Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh honorarium yang diterimanya. Honor titik (.) digunakan untuk keperluan sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan pengakuan terhadap hak cipta tersebut. Hak cipta (lambang internasional: ©) adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Pasal 2 UUHC hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk M1 KB1: Halaman 13 mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 2) Hak Kekayaan Industri Hak kekayaan industri terdiri dari: a) Paten (patent) Paten merupakan hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. b) Merk (Trademark) Merk adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan dipergunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. c) Rancangan (Industrial Design) Rancangan dapat berupa rancangan produk industri, rancangan industri. Rancanangan industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi yang mengandung nilai estetika dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang atau komoditi industri dan kerajinan tangan. d) Informasi Rahasia (Trade Secret) Informasi rahasia adalah informasi di bidang teknologi atau bisnis yang tidak diketahui oleh umum, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiannya oleh pemiliknya. e) Indikasi Geografi (Geographical Indications) Indikasi geografi adalah tanda yang menunjukkn asal suatu barang yang karena faktor geografis (faktor alm atau faktor manusia dan kombinasi dari M1 KB1: Halaman 14 keduanya telah memberikan ciri dri kualitas tertentu dari barang yang dihasilkan). f) Denah Rangkaian (Circuit Layout) Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak dan interkoneksi dari rangkaian komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampun mengolah masukan arus listrik menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prmeter fisik linnya. g) Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia tanaman dan atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang dihasilkannya untuk selama kurun waktu tertentu menggunakan sendiri varietas tersebut atau memberikan persetujun kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya. Kepopuleran konsep harta komunal mengakibatkan HAKI bergaya barat tidak dimengerti oleh kebanyakan masyarakat desa di Indonesia. Sangat mungkin bahwa HAKI yang individualistis akan disalahtafsirkan atau diabaikan karena tidak dianggap relevan. Usaha‐usaha untuk memperkenalkan hak individu bergaya barat yang disetujui dan diterapkan secara resmi oleh negara, tetapi sekaligus bertentangan dengan hukum adat seringkali gagal mempengaruhi perilaku masyarakat tradisional. Sangat mungkin bahwa masyarakat di tempat terpencil tidak akan mencari perlindungan untuk kekayaan intelektual dan akan mengabaikan hak kekayaan intelektual orang lain dengan alasan yang sama. Di tengah upaya Indonesia berusaha melindungi kekayaan tradisionalnya, negara-negara maju justru menghendaki agar pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, dan sumber daya genetik itu dibuka sebagai public property atau public domain, bukan sesuatu yang harus dilindungi secara internasional dalam bentuk hukum yang mengikat. l. Konsep HAKI Setiap hak yang termasuk kekayaan intelektual memiliki konsep yang disebut sebagai konsep HAKI. Berikut merupakan konsep HAKI: M1 KB1: Halaman 15 1) Haki kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU & wewenang menurut hukum). 2) Kekayaan hal-hal yang bersifat ciri yang menjadi milik orang. 3) Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia (karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra) – dihasilkan atas kemampuan intelektual pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh produk baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis. m. Dasar HAKI Karya Intelektual Berbagai karya intelektual memiliki dasar-dasar tersendiri. Berikut ini merupakan dasar dari HAKI Karya Intelektual: 1) Hasil suatu pemikiran dan kecerdasan manusia, yang dapat berbentuk penemuan, desain, seni, karya tulis atau penerapan praktis suatu ide. 2) Dapat mengandung nilai ekonomis, dan oleh karena itu dianggap suatu aset komersial. n. Tujuan Penerapan HAKI Setiap hak yang digolongkan ke dalam HAKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HAKI. Berikut ini merupakan tujuan penerapan HAKI: 1) Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain 2) Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual 3) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. o. Pengaturan HAKI di Indonesia Pengaturan HAKI secara pokok dapat dikatakan telah lengkap dan memadai. Dikatakan lengkap, karena menjangkau ke-7 jenis HAKI yang telah disebutkan di atas. Dikatakan memadai, karena dalam kaitannya dengan kondisi dan kebutuhan M1 KB1: Halaman 16 nasional, dengan beberapa catatan, tingkat pengaturan tersebut secara substantif setidaknya telah memenuhi syarat minimal yang ditentukan pada Perjanjian Internasional yang pokok di bidang HAKI. Sejalan dengan masuknya Indonesia sebagi anggota WTO/TRIP’s dan diratifikasinya beberapa konvensi internasional di bidang HAKI sebagaimana dijelaskan pada pengaturan HAKI di internasional tersebut di atas, maka Indonesia harus menyelaraskan peraturan perundang-undangan di bidang HAKI. Untuk itu, pada tahun 1997 Pemerintah merevisi kembali beberapa peraturan perundangan di bidang HAKI, dengan mengundangkan: 1) Undang-undang No. 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta 2) Undang-undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten 3) Undang-undang No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 19 Tahun 1992 tentang Merek Selain ketiga undang-undang tersebut di atas, undang-undang HAKI yang menyangkut ke-7 HAKI antara lain: 1) Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 2) Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten 3) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk 4) Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang 5) Undang-undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri 6) Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 7) Undang-undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman Dengan pertimbangan masih perlu dilakukan penyempurnaan terhadap undangundang tentang hak cipta, paten, dan merek yang diundangkan tahun 1997, maka ketiga undang-undang tersebut telah direvisi kembali pada tahun 2001. Selanjutnya telah diundangkan: 1) Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten 2) Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek M1 KB1: Halaman 17 p. Lingkup Perlindungan HAKI HAKI memiliki ruang lingkup untuk mengetahui berbagai jenis hak intelektual yang dilindungi. Berikut ini merupakan lingkup perlindungan HAKI: 1) Hak Cipta (Copyright) 2) Hak Milik Industri (Industrial Property) 3) Paten 4) Paten Sederhana 5) Merek & Indikasi Geografis 6) Desain Industri 7) Rahasia Dagang 8) Desain Tata Letak Sirkit Terpadu 9) Perlindungan Varietas Tanaman Hak Cipta (copyright) 10) Melindungi sebuah karya 11) Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut Peraturan Perundangundangan yang berlaku. 12) Orang lain berhak membuat karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang memiliki hak cipta. Hak-hak tersebut adalah sebagai berikut: a) Hak-hak untuk membuat salinan dari ciptaannya tersebut, b) Hak untuk membuat produk derivative c) Hak-hak untuk menyerahkan hak-hak tersebut ke pihak lain. 13) Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat. 14) Hak cipta tidak perlu didaftarkan terlebih dahulu. Hasil karya atau ciptaan yang dapat dilindungi oleh UU Hak Cipta, diantaranya sebagai berikut: 1) Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain. M1 KB1: Halaman 18 2) Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang diwujudkan dengan cara diucapkan. 3) Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. 4) Karya Seni, yaitu: a) Seni rupa dengan segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat,seni patung, kolase dan seni terapan, seni batik, fotografi. b) Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks. c) Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, sinematografi. d) Arsitektur, Peta. e) Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. HAKI di bidang hak cipta memberikan sanksi jika terjadi pelanggaran terhadap tindak pidana di bidang hak cipta yaitu pidana penjara dan/atau denda, hal ini sesuai dengan ketentuan pidana dan/atau denda dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta sebagai berikut: 1) Pasal 72 ayat (1): Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,- (lima miliar rupiah). 2) Pasal 72 ayat (2): Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). 3) Pasal 72 ayat (3): Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). M1 KB1: Halaman 19 4) Pasal 72 ayat (4): Barangsiapa melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,- (satu miliar rupiah). 5) Pasal 72 ayat (5): Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 6) Pasal 72 ayat (6): Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 7) Pasal 72 ayat (7): Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 8) Pasal 72 ayat (8): Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 9) Pasal 72 ayat (9): Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 10) Pasal 73 ayat (1): Ciptaan atau barang yang merupakan hasil tindak pidana hak cipta atau hak terkait serta alat-alat yang digunakan untuk melakukan tindak pidana tersebut dirampas oleh negara untuk dimusnahkan. 11) Pasal 73 ayat (2): Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidang seni dan bersifat unik, dapat dipertimbangkan untuk tidak dimusnahkan. Jelasnya yang dimaksud dengan bersifat unik adalah bersifat lain daripada yang lain, tidak ada persamaan dengan yang lain, atau yang bersifat khusus. Ketentuan pidana tersebut di atas, menunjukkan kepada pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait lainnya untuk memantau perkara pelanggaran hak cipta kepada Pengadilan Niaga dengan sanksi perdata berupa ganti kerugian dan tidak menutup hak negara untuk menuntut perkara tindak pidana hak cipta kepada Pengadilan Niaga dengan sanksi pidana penjara bagi yang melanggar hak cipta tersebut. Ketentuan- M1 KB1: Halaman 20 ketentuan pidana dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dimaksudkan untuk memberikan ancaman pidana denda yang paling berat, paling banyak, sebagai salah satu upaya menangkal pelanggaran hak cipta, serta untuk melindungi pemegang hak cipta. Gambar KB1.3. Contoh Sertifikat HAKI Sumber: https://hak-cipta&psig M1 KB1: Halaman 21 q. Etika Digital Etika digital adalah suatu konsep norma perilaku yang tepat dan bertanggungjawab terkait dengan cara menggunakan teknologi. Lalu seberapa pentingkah etika digital di era teknologi modern ini? Etika digital ini sangat penting untuk memberikan keamanan terhadap sesama pengguna teknologi.Adapun etika digital yang perlu diperhatikan untuk pengguna teknologi digital seperti menggunakan bahasa dan penulisan kata yang baik pada saat mempublikasikan di media sosial agar tidak menyinggung pihak lain, memberikan informasi yang sesuai dengan fakta bukan bersifat hoax, tidak memuat konten yang mengandung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), dan tindakan lainnya yang berdampak negative. Etika kewargaan digital ini berkaitan dengan komponen-komponen dari kewargaan digital. Komponen kewargaan digital terbagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari beberapa sub bagian. Apa saja komponen-komponennya adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan belajar Lingkungan belajar termasuk juga sebagai komponen akademis, yaitu para akademis dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi digital dengan sebaikbaiknya seperti mencari informasi, menyimpan data, mencari literatur, dan lain sebagainya. Lingkungan belajar memiliki tiga sub bagian yang terdiri atas: a) Akses digital, yaitu setiap orang memiliki hak untuk mengakses informasi melalui teknologi, tetapi tidak semua orang dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. b) Komunikasi digital, yaitu setiap orang berhak mengetahui bentuk-bentuk komunikasi serta mampu mengetahu sisi positif dan sisi negatifnya. c) Literasi digital, yaitu teknologi yang digunakan dalam proses belajar ini dapat dimanfaatkan dengan baik. 2) Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah terdiri atas tiga sub bagian, yaitu: a) Hak digital, yaitu setiap warga digital memiliki hak berbicara dengan bebas, privasi, dan mengaspirasikan suaranya. Kewajiban warga digital adalah M1 KB1: Halaman 22 memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya dan mengikuti peraturan yang berlaku. b) Etiket digital, yaitu etiket yang dibuat untuk kenyamanan dan keamanan warga digital. c) Keamanan digital bertujuan untuk menjaga keamanan data dan informasi warga digital dalam dunia maya. 3) Kehidupan di luar lingkungan sekolah Kehidupan di luar lingkungan sekolah terbagi menjadi tiga sub bagian yang terdiri atas: a) Hukum digital Hukum digital yang berlandaskan dengan etiket digital yang berlaku di masyarakat. Tujuannya adalah agar warga digital menyadari hal-hal apa saja yang termasuk ke dalam pelanggaran dalam dunia maya seperti meretas data atau informasi, mencuri identitas pribadi orang lain, plagiarism, dan beberapa hal lainnya. Adapun hukum siber yang ada di negara kita meliputi aspek merek dagang, privasi, pencermaran nama baik, yuridiksi dalam ruang siber, dan hal cipta. b) Transaksi digital Biasa digunakan oleh online shop yang kurang lebih sudah mengetahui sisi positif dan negatifnya bertransaksi di dunia maya. Warga digital yang pintar memanfaatkan teknologi ini harus pintar juga ketika bertransaksi di dunia maya. Lebih banyak sisi negatif dalam transaksi digital karena pelaku transaksi tidak bertemu secara langsung, kecuali Cash On Delivery (COD) yang dapat mengurangi tingkat penipuan dunia siber. c) Kesehatan digital Keadaan yang ada pada warga digital setelah menggunakan teknologi dunia siber. Kecanggihan teknologi ini tidak hanya memberikan manfaat yang positif kepada warga digital tetapi juga berdampak negatif terhadap kesehatan warga digital. Warga digital akan merasakan kesehatan mulai menurun mulai dari kesehatan fisik maupun mental. M1 KB1: Halaman 23 r. Etika Komunikasi Digital untuk Diterapkan Komunikasi digital merupakan salah satu jenis komunikasi yang berkembang dengan pesat saat ini dimana isu etika komunikasi digital menjadi salah satu hal yang sering dibahas. Jenis komunikasi ini memungkinkan seseorang melakukan komunikasi menggunakan media-media digital yang tentu saja bisa lebih efektif. Melalui media-media tersebut, komunikasi bisa dilakukan tanpa harus tatap muka secara langsung kepada lawan bicara (bukan komunikasi lisan). Sayangnya, karena sifatnya yang bisa demikian, hal ini menyebabkan banyak orang yang kemudian tidak terlalu memperhatikan apa saja yang perlu diperhatikan saat menerapkan penggunaan komunikasi digital ini. Etika termasuk hal yang sering dilupakan dalam hal ini. Etika termasuk ke dalam elemen-elemen komunikasi yang penting. Tanpa adanya penggunaan etika pada saat kita berkomunikasi, ini akan menjadikan masalah tersendiri. Begitu pula dalam komunikasi digital. Perselisihan bisa saja timbul hanya karena seseorang melupakan etika di dalamnya. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa macam etika dalam komunikasi digital yang perlu dipehatikan: 1) Selalu ingat “tulisan” adalah perwakilan dari kita Tulisan merupakan bentuk dari perwakilan kita saat melakukan proses komunikasi digital. Sebenarnya tidak hanya tulisan, melainkan semua konten digital yang kita kirimkan bisa mewakili diri kita. Jangan dianggap bahwa konten tersebut tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh orang lain sehingga membuat kita dengan bebas menginformasikan konten-konten digital tertentu. 2) Yang diajak berkomunikasi adalah manusia Selain konten yang dikirim merupakan perwakilan dari kita, subjek yang diajak berkomunikasi kita adalah manusia. Manusia tentu saja memiliki perasaan dan juga kemampuan berasumsi. Oleh karenanya, jangan sekali-sekali menganggap bahwa apa yang kita lakukan melalui proses komunikasi digital itu tidak akan memberikan suatu dampak tertentu. 3) Mengendalikan emosi Etika komunikasi digital selanjutnya adalah tentang bagaimana kita bisa mengendalikan emosi kita. Hindari mudah terpancing oleh hal-hal yang memancing amarah. Memberikan sebuah respon dengan berapi-api adalah contoh yang kurang M1 KB1: Halaman 24 etis saat kita terlibat di dalam komunikasi digital. Mungkin kita akan berpikir bahwa subjek yang kita hadapi belum tentu bertemu langsung dengan kita. Namun demikian, ada banyak hal yang sangat mungkin terjadi sekarang ini sehingga ada baiknya kita juga perlu memperhatikan komunikasi asertif di sini. 4) Menggunakan kesantunan Cara teraman ketika kita akan menerapkan etika di dalam komunikasi digital adalah dengan menggunakan kesantunan. Tata krama yang baik akan tercermin melalui bagaimana cara kita berkata-kata atau berkomunikasi. Jelas saja ini adalah poin penting yang bagus untuk dilakukan. Selain tidak menimbulkan masalah, ini juga bisa semakin merekatkan hubungan baik dengan orang lain. 5) Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas Asal dalam menggunakan tulisan atau bahasa dalam proses komunikasi digital juga merupakan tindakan yang buruk. Kembali ke poin pertama, bahwa segala jenis konten digital yang kita kirimkan akan mewakili siapa kita sebenarnya. Tentunya ini akan sangat berpengaruh pada penilaian orang terhadap kita. 6) Menghargai privasi orang lain Poin yang tidak kalah penting selanjutnya adalah tentang bagaimana kita bisa menghargai privasi orang lain. Mengumbar informasi sensitif yang sebenarnya rahasia seseorang adalah jelas-jelas tidak pantas untuk dilakukan. Selalu pastikan kita meminta izin apabila akan meneruskan sebuah informasi yang diberikan oleh orang lain, sebab ini merupakan bagian dari etika komunikasi antar pribadi. 7) Menyadari posisi kita Sadar terhadap posisi kita adalah kemampuan yang baik untuk menerapkan etika komunikasi digital. Ketika kita tidak memperhatikan hal ini, kita bisa mengabaikan banyak hal yang berhubungan dengan etika. Katakanlah ketika di media sosial kita terbiasa mengumbar hal-hal konyol, padahal kita juga terhubung dengan atasan. Tentu saja ini bisa menjadi dampak negatif dari media sosial. 8) Tidak memancing perselisihan Terakhir, selalu ingat untuk tidak memancing perselisihan. Membagikan suatu informasi dengan tujuan mengadu domba atau memperkeruh suasana adalah M1 KB1: Halaman 25 hal yang kurang baik. Ada beban nilai moral yang sebenarnya dibawa pada saat kita melakukan hal ini. 4. Forum Diskusi a. Apakah Anda telah memamfaatkan teknologi informasi dalam melaksanakan pembelajaran dalam kelas? Hal apa yang Anda lakukan? b. Jika dalam proses mengerjakan tugas lalu ada salah satu siswa/i Anda yang melakukan copy-paste, maka tindakan apa yang akan Anda lakukan? Diskusikan bersama teman Anda. C. Penutup 1. Rangkuman a. Dengan adanya TIK ini manusia dipermudah dalam berbagai hal misal dalam pengolahan data, berhitung dsb, maka tidak heran bahwa Konsep Dasar Teknologi Informasi dan komunikasi ini menjadi modul pelajaran yang sama pentingnya dengan pelajaran inti pada umumnya seprti Sains, Matematika, Bahasa Indonesi, dll. b. Informatika sosial adalah istilah yang orang lain gunakan untuk mewakili studi transdisiplin desain, penyebaran dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang menjelaskan interaksi mereka dengan konteks kelembagaan dan budaya c. HAKI mengandung arti sebagai sarana untuk melindungi penuangan ide dan gagasan yang telah diwujudkan secara riil, dimana penuangan ide ini mempunyai implikasi pada munculnya nilai ekonomi terhadap hasil penuangan ide dan gagasan. d. Etika komunikasi digital untuk diterapkan: a. Selalu ingat “tulisan” adalah perwakilan dari kita b. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia c. Mengendalikan emosi d. Menggunakan kesantunan e. Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas M1 KB1: Halaman 26 f. Menghargai privasi orang lain g. Menyadari posisi kita h. Tidak memancing perselisihan 2. Tes Formatif 1. Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu texere yang berarti… a. Menyusun b. Mengembangkan c. Mengelola d. Memudahkan e. Membantu 2. komponen informasi yang sifatnya semi mikro, namun keberadaannya sangat dibutuhkan adalah… a. Branch of Information b. Bud of Information c. Stick of Information d. Urgent of Information e. Important of Information 3. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi, kecuali… a. Untuk mendapatkan informasi b. Sebagai sarana kerja sama antara pribadi atau kelompok c. Belanja online d. Memudahkan berkomunikasi jarak jauh e. Meningkatkan daya tahan tubuh 4. Ruang lingkup mata pelajaran teknologi informasi adalah… 1. Perangkat keras 2. Perangkat lunak 3. Ruang kelas 4. Hardware dan software 5. Teknologi komputer M1 KB1: Halaman 27 5. Istilah yang orang lain gunakan untuk mewakili studi transdisiplin desain, penyebaran dan menggunakan teknologi informasi… a. Teknologi informasi b. Konsep informasi teknologi c. Informatika sosial d. Informatika teknologi e. Bahasa informatika 6. Etika kewargaan digital berkaitan dengan komponen, yaitu a. Lingkungan b. Lingkungan keluarga c. Lingkungan belajar dan sekolah d. Lingkungan bermain e. Lingkungan belajar 7. Dibawah ini adalah undang-undang mengenai Hak Kekayaan Intelektual… a. UU No. 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman b. UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten c. UU No. 15 Tahun 2002 tentang Rahasia Dagang d. Jawaban A dan B salah e. Jawaban A dan B benar 8. Menurut sistem hukum Anglo Saxon, HAKI diklasifikasikan menjadi.. a. Copyright dan Property Rights b. Neighbouring Rights dan Copyright c. Neighbouring Rights dan Industrial Property Rights d. Industrial Property Rights dan Copyright e. Property Rights dan Neighbouring Rights 9. Konsep norma perilaku yang tepat dan bertanggungjawab terkait dengan cara menggunakan teknologi disebut… c. Etika kewargaan digital d. Norma digital e. Fungsi etika digital f. Etika komunikasi digital, M1 KB1: Halaman 28 g. Etika digital 10. Etika komunikasi digital untuk diterapkan, kecuali… a. Menyadari posisi kita b. Menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas c. Mengendalikan emosi d. Selalu ingat tulisan bukan perwakilan dari kita e. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia Daftar Pustaka Efraim, Kelly, dkk. 2005. Introduction To Information Technology: Pengantar Teknologi Informasi(3rd ed). Jakarta: Salemba Infotek. Jogiyanto, 2005. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Andi. Miarso, Yusufhadi. 2015. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Edisi Kedua, Cetakan ke-3. Jakarta: Prenadamedia Group. Sutedjo, Ester, dkk. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet:Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. A; 2. B; 3. E; 4. D; 5. C; 6. C; 7. E; 8. B; 9. E; dan 10. D. M1 KB1: Halaman 29