BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN KEPANITERAAN KLINIK FK

advertisement
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN
KEPANITERAAN KLINIK FK – UKRIDA
DI RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
RSAU dr. ESNAWAN ANTARIKSA
DAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
JAKARTA 2016
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA
KEPALA RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. ESNAWAN ANTARIKSA
dan
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UKRIDA
tentang
PEDOMAN PELAKSANAAN KEPANITERAAN KLINIK MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UKRIDA
DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. ESNAWAN ANTARIKSA
Nomor RSAU Esnawan Antariksa
Nomor FK Universitas Ukrida
: ……………………………….
: ……………………………….
KEPALA RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. ESNAWAN ANTARIKSA DAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UKRIDA
Menimbang
: 1.
Bahwa dengan berlakunya Perjanjian Kerja Sama antara
Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Ukrida tentang Penyelenggaraan kegiatan
pendidikan kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa perlu di
tindaklanjuti dengan Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik
bagi Mahasiswa FK UKRIDA.
2.
Bahwa sehubungan dengan butir satu tersebut di atas, perlu
ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Ukrida di RSAU dr. Esnawan
Antariksa dengan Surat Keputusan Bersama.
Mengingat
: 1.
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2.
Undang-undang RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
3.
Udang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4.
Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5.
Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990 tentang Pendidikan
Tinggi.
6.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1069/Menkes/SK/XI/2008
tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan
1
Memperhatikan
: 1.
Perjanjian Kerja sama antara RSAU dr. Esnawan Antariksa
dengan Fakultas Kedokteran Universitas Ukrida tentang
Pemanfaatan RSAU dr. Esnawan Antariksa sebagai Rumah Sakit
Pendidikan Satelit.
2.
Hasil-hasil pertemuan koordinasi antara pihak RSAU dr.
Esnawan Antariksa dengan FK Ukrida.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
;
PEDOMAN
PELAKSANAAN
KEPANITERIAAN
KLINIK
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UKRIDA
DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. ESNAWAN
ANTARIKSA.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijinnya,
sehingga buku Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik ini bisa diselesaikan.
Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan ini dimaksudkan untuk dapat memberi acuan bagi
pengajar maupun peserta didik agar terarah dengan baik.
Suatu hasil pekerjaan akan bermutu apabila dasar pekerjaan tersebut direncanakan
dengan baik, dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan dilakukan evaluasi sesuai
dengan standar yang telah ditentukan dari awal. Demikian pula dalam menjalankan
pelayanan pendidikan kedokteran di rumah sakit. Pendidikan kedokteran / praktik klinik
kedokteran bagi Co Ass (dokter muda) di rumah sakit harus diorganisir sedemikian rupa
sehingga semua yang terlibat dalam proses pendidikan ini dapat berperan serta secara
aktif. Peran serta semua unsur yang terlibat harus didukung dengan pedoman
pelaksanaan yang jelas. Dengan demikian hasil akhirnyapun akan sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga mutu pelayanan pendidikan kedokteran di rumah sakit dapat
terwujud.
Buku pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik ini bertujuan untuk memadu dalam
proses belajar mengajar praktik klinik bagi tutor maupun instruktur, peserta didik dan
semua unit yang terkait. Buku ini jauh dari sempurna oleh karena itu masukan atau kritik
yang membangun sangat diperlukan untuk perbaikan di masa mendatang.
Jakarta,
September 2016
Tim Penyusun,
3
DAFTAR ISI
Surat Keputusan Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan Dekan FK – UKRIDA....... 1
Kata Pengantar............................................................................................................... 3
Daftar Isi......................................................................................................................... 4
Ketentuan Umum............................................................................................................ 6
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................ 8
B. Maksud dan Tujuan......................................................................................... 8
C. Ruang Lingkup................................................................................................ 9
BAB II : MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengorganisasian............................................................................................ 10
B. Bakordik........................................................................................................... 10
C. Korpanit........................................................................................................... 11
D. Tim Penilai Kinerja Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik............ 13
E. Kapasitas / Daya Tampung Peserta Didik....................................................... 14
F. Jangka Waktu Pendidikan Modul Praktik Klinik............................................... 15
G. Kriteria Dan Prosedur Pelaksanaan Modul Praktik Klinik................................ 15
H. Metode Pendidikan Klinik ............................................................................... 16
I. Ujian / Evaluasi Peserta Didik......................................................................... 18
J. Evaluasi Penyelenggara Pendidikan Klinik..................................................... 19
K. Evaluasi Modul Praktik Klinik........................................................................... 20
L. Penyelesaian Kewajiban Peserta Didik........................................................... 21
BAB III : SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA
A. Sumber Daya Manusia.................................................................................... 22
B. Sarana Dan Prasarana.................................................................................... 32
BAB IV : HAK, KEWAJIBAN, PENGHARGAAN DAN SANKSI
A. Hak, Kewajiban, Penghargaan Dan Sanksi Bagi Peserta Didik...................... 35
B. Hak, Kewajiban, Penghargaan Dan Sanksi Bagi Dokter Pembimbing Klinik.. 39
BAB V : PENELITIAN
A. Pengertian Penelitian...................................................................................... 42
B. Tujuan Dan Sasaran Pelaksanaan Penelitian................................................. 42
C. Organisasi Pelaksanaan Penelitian................................................................. 42
D. Infrastruktur Penelitian Dan SDM Penelitian................................................... 43
E. Dana Penelitian............................................................................................... 43
F. Program Bidang Penelitian.............................................................................. 44
G. Strategi Dan Kebijakan Penelitian................................................................... 44
4
H. Hasil Penelitian................................................................................................ 48
BAB VI : PENUTUP
A. Evaluasi........................................................................................................... 49
B. Tindak Lanjut................................................................................................... 50
5
KETENTUAN UMUM
1.
Universitas adalah Universitas Kristen Krida Wacana selanjutnya disebut UKRIDA.
2.
Fakultas Kedokteran adalah Fakultas Kedokteran UKRIDA selanjutnya disebut FK
UKRIDA yang dimanfaatkan untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
3.
Dekan adalah Dekan Fakultas Kedokteran UKRIDA yang bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pendidikan yang dipimpinnya.
4.
Rumah sakit adalah Rumah Sakit TNI AU Daerah Jakarta Timur Provinsi DKI
Jakarta selanjutnya di dalam buku ini disingkat menjadi RSAU dr. Esnawan Antariksa,
disamping berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, juga
menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian.
5.
Kepala adalah Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa Provinsi DKI Jakarta, jabatan
struktural tertinggi di rumah sakit yang bertanggung jawab atas pengelolaan kegiatan
rumah sakit yang dipimpinnya.
6.
Bendahara Pelayanan Masyarakat Umum adalah jabatan struktural RSAU dr.
Esnawan Antariksa di bawah Kepala Rumah Sakit yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan kegiatan keuangan rumah sakit.
7.
Badan Koordinasi Pendidikan yang selanjutnya di sebut Bakordik adalah suatu
badan yang terdiri dari unsur RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA yang
menjalankan proses manajemen dan administrasi pendidikan kedokteran dan diwujudkan
dalam suatu Sekretariat Bersama yang berkedudukan di RSAU dr. Esnawan Antariksa
Jakarta.
8.
Staf Medis Fungsional (SMF) adalah staf medis fungsional RSAU dr. Esnawan
Antariksa yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan,
penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan yang sesuai standar
profesi dan standar pelayanan medis.
6
9.
Dosen Luar Biasa (DLB) / Dokter pembimbing klinik adalah dokter pendidik klinik
rumah sakit yang berstatus pegawai RSAU dr. Esnawan Antariksa dan diangkat oleh
Dekan dengan Surat Keputusan berdasarkan usulan Kepala RSAU dr. Esnawan
Antariksa melalui prosedur / ketentuan perundang – undangan yang berlaku di
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk menyelenggarakan
pendidikan di Fakultas Kedokteran serta mendapat penugasan di Fakultas atau Rumah
Sakit.
10. Koordinator Kepaniteraan Klinik yang selanjutnya di sebut Korpanit adalah dokter
yang ditunjuk oleh Kepala dan diangkat oleh Dekan untuk melaksanakan koordinasi antar
dokter – dokter pembimbing tiap SMF yang menjadi tempat praktik klinik kedokteran FK –
UKRIDA.
11. Supervisor pendidikan adalah dokter pembimbing klinik yang bertanggung jawab
langsung terhadap peserta didik yang telah ditunjuk.
12. Pendidikan Kedokteran adalah pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh FK –
UKRIDA bagi mahasiswa program studi pendidikan dokter semester 8 sampai dengan
semester 12 dengan menggunakan sumber daya manusia, fasilitas / sarana / prasarana
milik RSAU dr. Esnawan Antariksa.
13. Modul Kepaniteraan Klinik Adalah modul yang dilaksanakan di RSAU dr. Esnawan
Antariksa pada semester 8 sampai dengan semester 12 yang terbagi menjadi 2 modul
minor dan 2 modul mayor.
7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan seperti yang di
sebutkan dalam Undang – Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
merupakan tempat bekerjanya para tenaga profesional yang melaksanakan
kegiatannya berdasarkan pada sumpah dan kode etik profesi. Salah satu tenaga
profesional yang sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
adalah Dokter. Untuk menghasilkan seorang dokter yang profesional, harus
melawati dua tahap. Tahap pertama adalah tahapan akademik yang bisa didapatkan
melalui pendidikan di Fakultas Kedokteran yang lulusannya disebut sarjana
kedokteran, sedangkan tahap kedua adalah tahap pendidikan profesi yang
dilaksanakan di Institusi Pelayanan Kesehatan baik di rumah sakit maupun di
puskesmas. Pada tahap ini rumah sakit tempat para sarjana kedokteran belajar
sangat berperan dalam menjaga mutu pelayanan pendidikan kedokteran.
Rumah Sakit TNI AU merupakan salah satu Rumah Sakit TNI AU di Jakarta
yang menyelenggarakan pelayanan pendidikan kedokteran meskipun belum
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Oleh karena
itu untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kedokteran, dipandang perlu
untuk membuat buku Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Kedokteran di
lingkungan RSAU dr. Esnawan Antariksa. Hal ini juga sesuai dengan Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan RI Nomor
061 tahun 1970, Nomor 102/KAB/B.VII/1970 tentang Persyaratan Minimal mengenai
Kurikulum, Kelengkapan dan Perlengkapan Fakultas Kedokteran Negeri maupun
swasta
di
Indonesia,
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
1886/Menkes/SK/XII/2010 tanggal 30 Mei 1984 tentang Rumah Sakit yang
digunakan sebagai tempat Pendidikan calon dokter dan dokter spesialis dan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan.
B.
Maksud Dan Tujuan
1.
Maskud
Buku ini sebagai bahan acuan dan pedoman pelaksanaan pendidikan
praktik klinik kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa bagi mahasiswa
Fakultas Kedokteran UKRIDA.
8
2.
Tujuan
a.
Terwujudnya tertib manajemen administrasi dalam pelaksanaan
pendidikan praktik klinik kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
b.
Tercapainya pendidikan profesi kedokteran yang bermutu di RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
c.
Tersedianya pelayanan rumah sakit oleh peserta didik sesuai dengan
Standar Pendidikan Dokter.
C.
RUANG LINGKUP
1.
Ruang Lingkup pedoman ini terdiri dari :
a.
Tata Kelola Penyelenggara Pelayanan Pendidikan Kedokteran di rumah
sakit meliputi :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
b.
c.
d.
Pengorganisasian
Bakordik
Korpanit
Tim Penilai Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor klinik
Kapasitas / Daya tampung mahasiswa
Jangka waktu pendidikan modul praktik klinik
Kriteria dan prosedur pelaksanaan modul praktik klinik
Metode pendidikan klinik
Evaluasi bagi peserta didik
Evaluasi bagi penyelenggara pendidikan klinik
Evaluasi modul praktik klinik
Penyelesaian kewajiban peserta didik
Sumber daya manusia untuk program pendidikan klinik
Penunjang pendidikan / sarana dan prasarana modul praktik klinik
Hak, kewajiban, penghargaan dan sanksi
2.
Ruang lingkup pendidikan kedokteran diselenggarakan dalam bentuk Pelatihan
Keterampilan Klinik dan Non Klinik yang meliputi Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan dan Kegawatdaruratan (P2K2) dan Praktik Klinik (Clinical Practice)
sesuai dengan prosedur medis yang berlaku di RSAU dr. Esnawan Antariksa dan
sesuai dengan tingkat keterampilan yang tercantum dalam Standar Kompetensi
Dokter Indonesia.
9
BAB II
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.
Pengorganisasian
1.
Kepala bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan kedokteran
di Rumah Sakit.
2.
Dalam proses penyelenggaraannya rumah sakit membentuk dan mengangkat
Badan Koordinasi Pendidikan Kedokteran (Bakordik) yang di bantu oleh Koordinator
Kepaniteraan Klinik (Korpanit) Dokter pendidik dan pembimbing / supervisor klinik
kedokteran.
3.
Pelaksanaan pelayanan medis kepada masyarakat yang diberikan oleh peserta
didik di bawah bimbingan Dokter Pendidik Klinik / Dosen Luar Biasa, Koordinator
Kepaniteraan Klinik dan di bawah koordinasi Wadir Pelayanan melalui Bakordik.
4.
Kinerja dokter pendidik dan pembimbing / supervisor klinik kedokteran dinilai
oleh Tim Penilai Kinerja Dokter Pendidik. Pembimbing / Supervisor Klinik yang
diangkat oleh Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan disetujui oleh Dekan FK –
UKRIDA.
5.
Bagian Diklat merupakan unit struktur yang melaksanakan pengelolaan
administrasi / manajemen system penyelenggaraan pendidikan termasuk pendidikan
kedokteran secara umum.
B.
Bakordik
1.
Dalam rangka kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan
kedokteran maka dibentuk suatu Badan Koordinasi Pendidikan Kedokteran
(Bakordik)
2.
Keanggotaan Bakordik terdiri dari unsur – unsur perwakilan yang berasal dari
rumah sakit dan Fakultas serta dibantu dengan staf pelaksana administrasi (tenaga
non edukatif) sebagai sekretariat bakordik.
3.
Ketua dan anggota Bakordik dari unsur RSAU dr. Esnawan Antariksa dipilih
oleh seluruh pendidik, pembimbing / supervisor klinik kedokteran FK – UKRIDA yang
ada di RSAU dr. Esnawan Antariksa sedangkan anggota dari FK – UKRIDA di oleh
dekan FK – UKRIDA.
10
4.
Bakordik Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah
Sakit.
5.
Fungsi dari Bakordik adalah menyelenggarakan manajemen / pengelolaan
pendidikan / praktik klinik kedokteran rumah sakit.
6.
Tugas pokok Bakordik terdiri dari :
a.
Menyusun kebijakan / SOP/ prosedur tetap / petunjuk teknis yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan / praktik klinik kedokteran di
rumah sakit.
b.
Menyusun program / perencanaan serta melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran di rumah sakit.
c.
Melaksanakan proses administrasi / manajemen untuk menunjang
pelaksanaan pendidikan / praktik klnik kedokteran di rumah sakit.
d.
Memfasilitasi kegiatan pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran
di rumah sakit.
e.
Merekapitulasi dan mengusulkan pembayaran jasa pelayanan ke bagian
keuangan rumah sakit setelah disetujui oleh koordinator pelaksana diklat.
f.
Berkoordinasi secara teknis administratif dengan bagian diklat dalam
menyusun dan melaporkan secara berkala kegiatan pelaksanaan pendidikan
praktik klinik kedokteran di rumah sakit ke Kepala Rumah Sakit dan dekan.
g.
Melaksanakan proses evaluasi di setiap akhir kepaniteraan, termasuk
evaluasi nilai akhir pelanggaran kedisiplinan mahasiswa dan evaluasi terhadap
dosen luar biasa atau dokter pendidik / pembimbing klinik.
C.
Korpanit
1.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kepaniteran Klinik mahasiswa FK –
UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa perlu dibentuk Korpanit di setiap bagian /
SMF yang selanjutnya diangkat oleh Dekan FK –UKRIDA atas usulan Kepala RSAU
dr. Esnawan Antariksa.
2.
Dalam menjalankan tugasnya Kepala RSAU dr.
menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang Korpanit.
Esnawan
Antariksa
11
3.
Korpanit dipilih dan diangkat langsung oleh Kepala RSAU dr. Esnawan
Antariksa.
4.
Korpanit bertanggung jawab dalam bidang akademik kepada Dekan dan dalam
bidang pelayanan medik dan penggunaan fasilitas rumah sakit kepada Kepala
RSAU dr. Esnawan Antariksa melalui ketua SMF.
5.
Korpanit diangkat untuk masa jabatan 1 (satu) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) tahun berikutnya oleh Dekan sesuai dengan usulan Kepala
Rumah Sakit.
6.
Tugas Korpanit
a.
Mengatur / melaksanakan koordinasi :
1) Kegiatan seleksi calon (komprehensif OSCE dan tulis) calon peserta
program – program profesi dokter.
2) Pelaksanaan orientasi / pra pendidikan mahasiswa FK – UKRIDA di
RSAU dr. Esnawan Antariksa.
3) Menyelenggarakan proses pendidikan program profesi dokter
bersama sama dengan bagian – bagian terkait lainnya yang ada di RSAU
dr. Esnawan Antariksa.
4) Melaporkan pada Bakordik
kepaniteraan klinik dokter muda.
hasil
dan
evaluasi
pelaksanaan
b.
Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan profesi dokter di
bagiannya guna mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan dan
berlangsung secara efektif dan efisien.
c.
Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar bersama dengan Bakordik.
d.
Bersama – sama dengan Bakordik menyusun kebijakan / SOP / prosedur
tetap / petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan /
praktik klinik kedokteran di Rumah Sakit.
7.
Tanggung Jawab Korpanit :
a.
Korpanit bertanggung jawab kepada Bakordik.
12
b.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses manajemen pendidikan
klinik di bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
c.
Bertanggung jawab terhadap monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan
klnik / profesi di bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
8.
Wewenang Korpanit
a.
Mengatur, mengawasi, menilai pelaksanaan dan peraturan pedoman dan
kebijakan yang telah ditentukan untuk dilaksanakan oleh pendidik, pembimbing
klinik dibagian yang menjadi tanggung jawabnya.
b.
Mengusulkan mengenai reward dan punishment bagi semua pihak yang
terlibat dalam proses pendidikan, sesuai peraturan yang berlaku.
D.
Tim Penilai Kinerja Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik
1.
Dalam rangka menjaga mutu bimbingan dokter pendidik, pembimbing /
supervisor klinik maka dipandang perlu membentuk Tim Penilai Dokter Pendidik,
Pembimbing / Supervisor Klinik untuk melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan bimbingan kepaniteraan klinik.
2.
Tim Penilai Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik ditetapkan secara
bersama – sama oleh Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan Dekan FK –
UKRIDA.
3.
Penilaian dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik dilakukan sekali
dalam setahun.
4.
Uraian tentang kriteria, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, hak dan
kwajiban penilai dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik dijelaskan pada BAB
II buku pedoman ini.
5.
Kriteria penilaian yang dipakai adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Integritas
Disiplin
Dedikasi dan loyalitas
Semangat dan motivasi
Komitmen dan konsistensi
Profesionalitas
13
g.
h.
i.
j.
6.
Melayani
Akuntabel
Harmoni
Keadilan
Kategori Penilaian Dokter Pendidik, pembimbing / supervisor Klinik :
Penetapan kategori kinerja adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
91 – 100
76 – 90
61 – 75
51 – 60
<51
amat baik
baik
cukup
sedang
kurang
Catatan : Nilai didapat dari nilai rata – rata dengan cara menjumlahkan semua
nilai lalu dibagi jumlah item penilaian.
E.
Kapasitas / Daya Tampung Peserta Didik Praktik Klinik Kedokteran
1.
Jumlah mahasiswa yang dapat diterima untuk melakukan praktik klinik sesuai
dengan kapasitas tiap SMF yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kesepakatan
anatara SMF RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan FK – UKRIDA dengan syarat
perbandingan pembimbing klinik peserta didik tidak boleh melebihi 1 : 5.
2.
Pelaksanaan modul praktik di rumah sakit berikut daya tampung tiap SMF
adalah :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Modul
Ilmu Penyakit Dalam
Ilmu Bedah
Ilmu Penyakit Obstetri dan
Ginekologi
Ilmu Kesehatan Anak
Ilmu Penyakit Syaraf
Ilmu THT
Ilmu Penyakit Kulit Kelamin
Ilmu Penyakit Mata
Kapasitas
Maksimum
(Orang)
12
12
Kapasitas bagi
FK –UKRIDA
(Orang)
6
6
Kebidanan
12
6
Anak
Syaraf
THT
Kulit Kelamin
Mata
12
8
8
8
8
6
5
5
5
5
SMF / Instalasi
Penyakit Dalam
Bedah
14
3.
Ketentuan kapasitas pada butir dua dapat berubah sewaktu – waktu sesuai
kondisi.
F.
Jangka Waktu Pendidikan Modul Praktik Klinik
1.
Modul Mayor (10 minggu) terdiri atas :
a.
b.
c.
d.
2.
Modul Minor (5 minggu) terdiri atas :
a.
b.
c.
d.
G.
Ilmu Penyakit Dalam
Ilmu Bedah
Ilmu Kesehatan Anak
Kebidanan / Obsgyn
Neurologi
Kulit Kelamin
THT
Mata
Kriteria dan Prosedur Pelaksanaan Modul Praktik Klinik Kedokteran
1.
Program pendidikan klinik kedokteran diajukan ke rumah sakit setiap awal
tahun akademik.
2.
Pengiriman daftar peserta didik, modul praktik klinik dan Dekan / Pembantu
Dekan FK – UKRIDA ke rumah sakit setiap awal semester ganjil dengan tembusan
ditujukan ke bagian diklat dan SMF terkait paling lambat 1 (satu) minggu sebelum
pelaksanaan pendidikan praktik klinik di rumah sakit. Daftar peserta didik dengan
mencantumkan nama, NIM / NPM dan SMF terkait.
3.
Tiap SMF akan membuat matriks kegiatan pendidikan praktik klinik yang akan
dilaksanakan serta pembagian kelompok mahasiswa berikut dosen pembimbing.
4.
Setiap peserta didik sebelum melaksanakan pendidikan modul praktik klinik
kedokteran wajib lapor terlebih dahulu ke bagian diklat dan proses pembuatan name
tag dengan masa berlaku sesuai dengan periode kepaniteraan klinik.
15
5.
Program orientasi peserta didik diadakan setiap minggu pertama sebelum
pelaksanaan praktik klinik dengan acara kegiatan adalah penerimaan resmi oleh
Pimpinan Rumah Sakit dan sosialisasi tentang profil, peraturan – peraturan.
Manajemen rekam medis, penanganan infeksi nosokomial, materi kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) termasuk meteri khusus di SMF / instalasi terkait.
6.
Pelaksanaan pendidikan modul praktik klinik dilakukan di instalasi – instalasi
terkait yaitu :
a.
b.
c.
d.
Instalasi Rawat Jalan / IRJ
Instalasi Rawat Inap / IRP
Instalasi Gawat Darurat / IGD
Instalasi Bedah Sentral / IBS
7.
Evaluasi peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan modul
praktik klinik kedokteran dilakukan oleh masing – masing SMF terkait.
8.
Tiap SMF mengirimkan laporan kegiatan pelaksanaan modul praktik klinik
kedokteran ke sekretariat Bakordik paling lambat lima hari kerja setelah pelaksanaan
ujian modul.
9.
Bakordik melaksanakan penyusunan rekapitulasi nilai dan laporan kegiatan
pelaksanaan pendidikan modul praktik klinik kedokteran dan dikirim ke Kepala dan
Dekan melalui diklat.
H.
Metode Pendidikan Klinik
Metode Pendidikan di Modul Praktik Klinik terdiri atas :
1.
Tahap orientasi, berupa :
a.
Kuliah interaktif
Merupakan pemberian materi oleh marasumber / staf pengajar dari SMF
terkait dengan partisipasi aktif mahasiswa.
b.
Tutorial
Merupakan kegiatan kelompok mahasiswa berupa pembahasan kasus
atau materi terjadwal dengan kasus / tema yang disesuaikan dengan buku
panduan kepaniteraan dari FK – UKRIDA dengan satu orang tutor.
16
2.
Tahap Pelatihan
Bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik
yang teridiri dari :
a.
Kasus Diskusi
Adalah diskusi tentang masalah pasien berdasarkan kelompok yang telah
ditunjuk.
b.
Kerja Ruangan di Ruang Rawat Inap
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan
tindakan dengan didampingi supervisor.
c.
Bedside Teaching
Mahasiswa melakukan anamnesis dan pemeriksaaan fisik pasien
didampingi oleh dokter yang bertugas di bangsal / poliklinik.
d.
Kerja di Poliklinik
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan
tindakan dengan didampingi supervisor.
e.
Mini – CEX
Adalah penilaian terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh supervisor
selam 5 – 10 menit mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis
dan tata laksana pasien Mini CEX ini dapat berupa penilaian formatif atau
sumatif.
f.
Kerja di Ruang Prosedur
Mahasiswa melakukan kegiatan praktik klinik misalnya di ruang
ekokardiologi, ruang hemodialisa dan ruang khusus lainnya seperti ICU.
g.
Kerja di Instalasi Gawat Darurat
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan
tindakan dengan didampingi supervisor.
17
h.
3.
Kerja Ruangan di SMF Penunjang
Dilakukan di Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium dimana
mahasiswa didampingi oleh dokter pendidik / pembimbing klinik
mempelajari hasil pemeriksaan radiologi / patologi dan interprestasi hasil
pemeriksaan.
Tahap Umpan Balik
Bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepada mahasiswa
maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang
telah dicapai mahasiswa. Antara lain :
a.
Penilaian Supervisor Pendidikan
b.
Penilaian Chief of Ward
c.
Penilaian kerja ruangan di SMF Rdiologi dan Laboratorium
d.
Penilaian laporan jaga
e.
Makalah pasien pribadi
f.
Ujian tulis
g.
Ujian lisan
h.
Ujian portofolio yaitu ujian mahasiswa berdasarkan pembuatan Case
Write up dan kegiatan selama modul praktik klinik yang terangkum dalam
Logbook peserta didik.
I.
Ujian / Evaluasi Bagi Peserta Didik Praktik Klinik Kedokteran
1.
Ujian dilaksanakan setelah jangka waktu pelaksanaan modul praktik klinik
kedokteran selesai.
2.
Penilaian ujian berupa penilaian terhadap pelaksanaan modul praktik klinik
yang terdiri dari penilaian akumulatif dari nilai kegiatan sesuai modul yang ditentukan
berdasarkan hasil dan proses pendidikan mahasiswa.
3.
Pelaksanaan ujian dilakukan pada mingu ke 5 untuk modul praktik minor dan
minggu ke 10 untuk modul praktik mayor meliputi penilaian kognitif, skill dan attitude.
4.
Kriteria awal untuk mengikuti ujian sesuai dengan tata tertib kegiatan dan bila
mahasiswa membatalkan ujian atau tidak hadir saat ujian tanpa alasan yang jelas,
maka dinyatakan tidak lulus ujian dan wajib mengulang modul.
5.
Penilaian ujian dilakukan oleh dua orang penguji yang dapat berasal dari unsur
rumah sakit maupun unsur fakultas.
18
6.
Kriteria kelulusan nilai rata – rata minimal 63 (enam puluh tiga) yang setara
dengan pencapaian kompetensi sebesar 80% setelah mendapatkan nilai akhir modul
praktik klinik, maka nilai tersebut dikonversikan menjadi nilai huruf (sesuai
Keputusan Dekan) yaitu sebagai :
Rentang Nilai
80 – 100
75 – 79,99
71 – 74,99
67 – 70,99
63 – 66,99
7.
Nilai Huruf
A
AB+
B
B-
Nilai Mutu
4.00
3.70
3.30
3.00
2.70
Keterangan
Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
Lulus
Kriteria Ujian Ulang
a.
Bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai di bawah 67, maka ketentuan
mengulang ujian lisan atau mengulang setengah modul atau seluruh modul
diserahkan kepada kebijaksanaan penguji berdasarkan rapat yudisium di SMF
rumah sakit.
b.
Bila setelah ujian ulang mahasiswa dinyatakan tetap tidak lulus maka
mahasiswa tersebut diwajibkan mengulang modul.
8.
Laporan nilai / hasil ujian dikirimkan ke Bakordik paling lambat tujuh hari kerja
setelah pelaksanaan ujian
9.
Bakordik akan membuat surat pengantar nilai ke Dekan yang ditandatangani
oleh Kepala Rumah Sakit.
10. Bakordik akan membuat pencairan honor pembimbing klinik setelah nilai ujian,
daftar hadir pembimbing, laporan pelaksanaan kegiatan, kuisioner penilaian
pembimbing oleh mahasiswa diterima.
J.
Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Praktik Klinik Kedokteran
1.
Setelah pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik, tiap SMF diwajibkan
mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik, daftar hadir
pembimbing serta kuisioner pembimbing klinik oleh mahasiswa ke bakordik paling
lambat 5 (lima) hari setelah ujian berakhir.
2.
Evaluasi penyelenggaraan pendidikan klinik kedokteran dilakukan setiap
semester oleh Bakordik dan dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit dan Dekan.
19
3.
Evaluasi penggunaan dana dalam rangka penyelenggaraan pendidikan /
praktik klinik kedokteran dilakukan setiap semester oleh wadir umum dan keuangan
dan dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit dan Dekan.
K.
Evaluasi Modul Kepaniteraan Klinik Kedokteran
1.
Setiap SMF yang menjadi tempat Praktik Klinik kedokteran mahasiswa FK –
UKRIDA melaksanakan kajian modul kepaniteraan klinik kedokteran yang menjadi
pedoman dalam pelaksanaan bimbingan klinik bersama – sama dengan dosen
pembimbing klinik dari unsur FK – UKRIDA.
2.
Kajian dilakukan oleh semua dokter pembimbing klinik dari unsur FK Ukrida
dan koordinator kepaniteraan klinik di masing – masing SMF.
3.
Evaluasi dilakukan setiap tahun.
4.
Apabila dipandang perlu untuk membuat perubahan modul kepaniteraan klinik
namum belum tiba jadwal evaluasi, maka SMF melalui koordinator kepaniteraan
kliniknya bersama – sama dengan dosen pembimbing klinik FK – UKRIDA yang
ditugaskan di RSAU dr. Esnawan Antariksa dapat memberikan usulan perubahan
modul kepaniteraan klinik yang dimaksud.
5.
Usulan perubahan seperti yang dimaksud pada nomor 4 di atas disampaikan
ke Bakordik. Bakordik selanjutnya membuat usulan perubahan yang dimaksud ke
Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan Dekan FK – UKRIDA.
6.
Apabila usulan yang dimaksud seperti pada nomor 4 di atas disetujui, maka
selanjutnya modul praktik klinik kedokteran yang telah direvisi diusulkan untuk
ditetapkan oleh Dekan FK – UKRIDA dan disetujui oleh Kepala RSAU dr. Esnawan
Antariksa untuk dipakai sebagai pedoman dalam bimbingan klinik kedokteran
mahasiswa FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
7.
Fakultas Kedokteran UKRIDA dan RSAU dr. Esnawan Antariksa membuat
Surat Keputusan Bersama tentang pemakaian Modul Kepaniteraan Klinik
Kedokteran FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
20
L.
Penyelesaian Kewajiban Peserta Didik
1.
Pada akhir keseluruhan pelaksanaan kegiatan praktik klinik, pihak fakultas
harus memastikan bahwa setiap mahasiswa sudah menyelesaikan kewajibannya
yaitu :
a.
Mengembalikan buku perpustakaan rumah sakit yang dipinjam selama
praktik.
b.
Mengembalikan alat milik rumah sakit maupun satuan kerja terkait yang
digunakan selama melaksanakan kepaniteraan klinik.
c.
Mengganti alat milik rumah sakit maupun satuan kerja terkait yang rusak
oleh
karena
kesalahan
mahasiswa
dalam
menggunakannya
/
mengoperasikannya.
2.
Apabila mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan seluruh
pendidikannya / angkat sumpah dokter dan ternyata masih memiliki kewajiban di
rumah sakit maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Fakultas.
21
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA
A.
Sumber Daya Manusia
1.
Sumber daya manusia yang melaksanakan penyelenggaraan dan pengelolaan
kegiatan pendidikan kedokteran di rumah sakit terdiri dari :
a.
Dokter umum / dokter spesialis sebagai tenaga manajerial
b.
Dokter / dokter spesialis sebagai dokter luar biasa / sebagai dokter
penilai, pendidik dan pembimbing / supervisor klinik.
c.
Tenaga non medis sebagai tenaga administrasi / sekretariat
2.
Sumber daya manusianya terdiri dari unsur RSAU dr. Esnawan Antariksa dan
FK – UKRIDA, yang terbagi menjadi kelompok :
a.
b.
c.
d.
3.
Penilai kinerja dokter pembimbing klinik
Pendidik / penguji praktik klinik kedokteran
Pembimbing / supervisor klinik
Dosen luar biasa (DLB) FK – UKRIDA
Pembimbing / Supervisor Klinik
a.
Kriteria Pembimbing / Supervisor Klinik
1)
Kriteria Umum :
a)
Dokter spesialis rumah sakit PNS / Non PNS pegawai tetap
maupun pegawai tidak tetap yang memiliki kontrak kerja resmi
dengan RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2)
b)
Berijazah paling rendah dokter spesialis.
c)
Telah lulus sebagai dokter spesialis minimal 3 tahun.
Kriteria Khusus :
a)
Direkomendasikan oleh ketua SMF dan Ketua Komite Medik.
b)
Sesuai dengan formasi jabatan Dokter Pendidik Klinik.
22
c)
Telah memiliki sertifikat Training of Trainer Pembelajaran
Modul Praktik Klinik Kedokteran.
d)
Membuat surat pernyataan kesediaan melaksanakan proses
belajar mengajar.
e)
Diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan dekan atas
usulan Kepala.
b.
Tugas dan tanggung jawab pembimbing / supervisor klinik :
1)
Bertanggung jawab kepada Korpanit.
2) Melaksanakan bimbingan / bedside teaching sesuai dengan metode
five step microskills.
3) Melaksanakan pelaksanaan laporan kasus pada case report
session.
4) Menilai pelaksanaan presentasi refrat pada Clinical Science
Session.
5) Mengisi log book pembimbing dan mengingatkan peserta didik untuk
mengisi log book mahasiswa.
6) Melaksanakan koordinasi dengan
pelaksanaan bimbingan kepaniteraan klinik.
Korpanit
tentang
jadwal
7) Bekerjasama dengan Korpanit untuk membuat jadwal kegiatan
perperiodik sesuai ruang lingkup kerjanya.
8) Bekerjasama dengan pendidik klinik untuk menyiapkan bahan ujian
peserta didik.
9)
c.
Melaporakan hasil bimbingan klinik kepada Korpanit.
Kewenangan dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Melaksanakan bimbingan secara langsung kepada peserta didik
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
23
2) Memberikan teguran langsung kepada peserta didik apabila
melanggar tata tertib.
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik dalam
pelaksanaan modul kepaniteraan klinik termasuk absensi peserta didik.
d.
Hak dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Berhak melaksanakan bimbingan langsung kepada peserta didik
sesuai ruang lingkup kerjanya.
2) Berhak memberikan reward dan punishment kepada peserta didik
sesuai dengan peraturan yang berlaku di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
3) Berhak menerima jasa bimbingan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di FK – UKRIDA dan RSAU dr. Esnawan Antariksa.
e.
Kewajiban dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Memberikan bimbingan langsung kepada seluruh peserta didik di
bawah ruang lingkup tanggung jawabnya.
2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik selama proses
bimbingan.
3) Mendokumentasikan hasil rencana dan pelaksanaan bimbingan
klinik.
4.
Pendidik / Penguji Praktik Klinik Kedokteran
a.
Kriteria pendidik / penguji praktik klinik kedokteran
1)
Telah memenuhi semua kriteria pembimbing / supervisor klinik.
2) Seorang pendidik / penguji praktik klinik kedokteran adalah seorang
dokter spesialis / sub spesialis yang telah melakukan pekerjaan
professional minimal 3 tahun di rumah sakit (sebagai staf) atau di fakultas
kedokteran (sebagai dosen aktif).
b.
Tugas dan tanggung jawab pendidik / penguji praktik klinik kedokteran :
1)
Bertanggung jawab kepada Korpanit yang terkait (SMF terkait).
24
2)
Bekerja sebagai penguji modul kepaniteraan klinik.
3) Membantu pembimbing klinik untuk memeberikan bimbingan kepada
peserta didik apabila diperlukan atau atas permintaan pembimbing klinik.
c.
4)
Melaksanakan ujian dengan metode mini cex, OSCE, SOCA, MDE
5)
Sebagai narasumber dalampertemuan ilmiah dan Journal reading.
Kewenangan pendidik / penguji praktik klinik kedokteran :
1) Menguji
keilmuannya.
2)
peserta
didik
kepaniteraan
klinik
sesuai
bidang
Menetapkan lulusa dan tidak lulusnya peserta didik.
3) Bekerjasama dengan Korpanit untuk memberikan sanksi bagi
peserta didik apabila terjadi pelanggaran selama menjalani proses
kepaniteraan klinik.
d.
Hak pendidik / penguji praktik klinik kedokteran :
1)
Berhak mendapatkan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2)
Berhak menguji peserta didik.
3)
Berhak menetapkan nilai modul kepaniteraan klinik.
4) Menetapkan kelulusan peserta didik, Her atau mengulang modul
bekerjasama dengan Korpanit.
e.
Kewajiban pendidik / penguji praktik klinik kedokteran :
1) Berkewajiban untuk mengadakan pertemuan ilmiah / journal reading
dengan peserta didik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2) Menguji
keilmuannya.
3)
modul
kepaniteraan
klinik
sesuai
dengan
bidang
Membuat laporan nilai kepada Korpanit terkait (SMF terkait).
25
5.
Penilai kinerja dokter pendidik / penhuji, pembimbing / supervisor klinik
a.
Kriteria penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Penilai kinerja dokter pembimbing klinik adalah seorang dokter /
dokter gigi / dokter spesialis yang tidak termasuk dokter pendidik /
penguji, pembimbing / supervisor klinik kedokteran FK – UKRIDA dan
memiliki kinerja baik minimal selama 3 (tiga) tahun berturut – turut.
2) Bersedia melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK –
UKRIDA.
3) Dipilih, diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan Kepala
RSAU dr. Esnawan Antariksa atas usulan Dekan FK – UKRIDA.
b.
Tugas penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Melakukan penilaian seluruh aktifitas dokter pendidik / pembimbing
klinik sesuai dengan standar penilaian yang telah ditentukan.
2)
Menetapkan kriteria kinerja dokter pendidik klinik.
3) Meberikan masukan kepada ketua SMF dan Komite Medik tentang
kinerja dokter pendidik / pembimbing klinik melalui ketua Bakordik.
4)
Penilaian dokter pembimbing klinik dilakukan sekali dalam setahun.
c.
Tanggung jawab penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing
/ supervisor klinik :
1)
Tim penilai bertanggung jawab langsung kepada ketua Bakordik.
2) Bertanggung jawab kepada monitoring dan evaluasi kegiatan dokter
pembimbing klinik kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
3) Memberikan laporan secara periodik tentang monitoring dan
evaluasi kepada ketua Bakordik.
26
d.
Kewenangan penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Berkewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pendidikan klinik FK – UKRIDA di lingkungan RSAU dr. Esnawan
Antariksa.
2) Mengusulkan mengenai reward dan punishment di ruang lingkup
kerjanya.
e.
Hak penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing / supervisor
klinik :
1) Berhak menilai dan menetapkan kriteria kinerja dokter pembimbing
klinik di ruang lingkup kerjanya.
2) Berhak memberikan reward dan punishment berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi selama menjalani proses penilaian dokter
pembimbing klinik di ruang lingkup kerjanya.
3) Berhak mendapatkan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku di
RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA.
f.
Kewajiban penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Berkewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pendidikan klinik FK – UKRIDA di lingkungan RSAU dr. Esnawan
Antariksa.
2) Berkewajiban memberikan teguran secara lisan atau tertulis kepada
dokter pembimbing klinik apabila ditemukan pelanggaran dalam proses
pelaksanaan bimbingan klinik.
3) Membuat laporan tertulis tentang hasil kinerja dokter pembimbing
klinik RSAU dr. Esnawan Antariksa sekali dalam setahun kepada
Bakordik.
27
6.
Dosen Luar Biasa (DLB)
a.
Pengertian DLB :
Dosen Luar Biasa (DLB) adalah sumber daya manusia milik rumah sakit
yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai tetap RSAU dr.
Esnawan Antariksa yang aktif dan diangkat oleh Dekan FK – UKRIDA
dengan surat keputusan Dekan berdasarkan usulan Kepala RSAU dr.
Esnawan Antariksa melalui prosedur / ketentuan perundang – undangan
yang
berlaku
di
Departemen
Pendidikan
Nasional
untuk
menyelenggarakan pendidikan Program Studi Sarjana Kedokteran
(PSSK) di FK – UKRIDA serta mendapat penugasan di bagian.
b.
Kriteria DLB :
1) Memiliki kinerja yang baik sebagai dokter pembimbing klinik
dibuktikan dengan hasil evaluasi tim penilai dokter pembimbing klinik yang
telah ditunjuk oleh Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2) Masih aktif bekerja sebagai staf medis fungsional di RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
3) Memenuhi persyaratan administratif sebagai dokter pembimbing
klinik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
c.
Tugas dan Tanggung Jawab DLB :
1) Dosen luar biasa bertanggung jawab dalam bidang akademik
kepada Dekan melalui ketua SMF RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pendidikan di kepaniteraan klinik,
DLB dikoordinasikan oleh Korpanit.
3) Dosen luar biasa bertugas membimbing mahasiswa melaksanakan
pendidikan profesi kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
4) Dalam hal meninggalkan tugas pelayanan kesehatan seperti
seminar, kongres, tugas belajar, penelitian ke luar atau cuti, DLB harus
mendapat ijin dari Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa.
28
d.
Kewenangan, hak dan kewajiban DLB
Kewenangan, hak dan kewajiban DLB sama dengan kewenangan, hak
dan kewajiban pandidik / penguji praktik klinik kedokteran.
Penilaian kinerja DLB :
1) Sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai dokter pembimbing /
pendidik klinik.
2) Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian
dari jabatan DLB bila :
a)
Pembebasan dalam masa 5 tahun sejak menjadi dokter
pendidik klinik tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
b)
Dijatuhi hukuman tingkat sedang atau tingkat berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat.
c)
Ditugaskan secara penuh di luar jabatan dokter pendidik klinik.
d)
Menjalani cuti di luar tanggungan negara.
e)
Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
3) Pengangkatan kembali dokter pendidik / pembimbing klinik yang
diberhentikan sementara dilakukan setelah yang bersangkutan dapat
memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan oleh pejabat yang
berwenang menentukan angka kredit.
4) Dokter pendidik klinik diberhentikan dari jabatan apabila dalam
jangka 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
5) Dokter pendidik klinik diberhentikan dari jabatan bila dijatuhi
hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap
kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat.
29
7.
Tata Cara Rekruitmen
a.
Dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Dokter pembimbing / supervisor klinik dari unsur RSAU dr. Esnawan
Antariksa :
a)
Bakordik membuat surat usulan nama – nama dokter
pembimbing ke seluruh Ketua SMF (sebagai syarat rekomendasi
dari SMF).
b)
Bakordik membuat rekapitulasi usulan nama – nama dari
masing – masing SMF dan diteruskan ke ketua komite medik untuk
mendapatkan rekomendasi.
c)
Nama – nama yang telah mendapatkan rekomendasi dari
ketua SMF dan ketua komite medik diberikan formulir isian tentang
kesediaan melaksanakan proses belajar mengajar / bimbingan
kepaniteraan klinik FK – UKRIDA.
d)
Bakordik memeriksa nama – nama yang telah diusulkan
tentang persyaratan / kriteria umum maupun kriteria khusus.
e)
Nama – nama yang telah lulus secara administratif diusulkan
ke FK – UKRIDA untuk mendapatkan Diklat TOT Pembelajaran
Modul Praktik Klinik Kedokteran.
f)
RSAU dr. Esnawan Antariksa membuat usulan ke FK –
UKRIDA untuk mengangkat nama – nama yang telah memenuhi
persyaratan / kriteria umum maupun khusus untuk diangkat sebagai
dokter pembimbing / supervisor klinik mahasiswa FK – UKRIDA
g)
Dekan membuat surat pengangkatan dokter – dokter yang
telah diusulkan tersebut sebagai dokter pembimbing / supervisor
klinik kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2)
Dokter pembimbing / supervisor klinik dari unsur FK – UKRIDA
a)
Fakultas mengusulkan Dosen FK – UKRIDA yang telah
direkomendasikan oleh Dekan diusulkan sebagai dokter pembimbing
/ supervisor klinik kedokteran FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan
Antariksa.
30
b)
Kepala membuat surat pengangkatan dosen yang telah
diusulkan oleh fakultas sebagai dokter pembimbing / supervisor
klinik kedokteran FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
b.
Dokter pendidik / penguji praktik klinik
1)
Dokter pendidik / penguji dari RSAU dr. Esnawan Antariksa :
a)
Diusulkan oleh ketua SMF masing – masing ke Ketua
Bakordik.
b)
Ketua bakordik memeriksa persyaratan administrasi nama –
nama yang di usulkan.
c)
Apabila persyaratan administrasi telah dipenuhi ketua Bakordik
membuat usulan pengangkatan nama – nama tersebut sebagai
dokter pendidik / penguji praktik klinik FK – UKRIDA ke FK –
UKRIDA dengan persetujuan Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa.
d)
Dekan FK – UKRIDA mengangkat nama – nama dokter
tersebut sesuai usulan Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2)
Dokter pendidik / penguji dan FK – UKRIDA
a)
Dekan mengusulkan nama – nama dokter yang telah
memenuhi persyaratan sebagai dokter pendidik / penguji praktik
klinik kedokteran ke Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa.
b)
Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa mengangkat nama –
nama dokter yang telah diusulkan oleh Dekan FK – UKRIDA sebagai
dokter pendidik / penguji praktik klinik kedokteran di RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
c.
Dosen Luar Biasa :
1) Fakultas membuat daftar persyaratan dosen luar biasa untuk
disampaikan ke seluruh dokter pendidik / pembimbing klinik kedokteran
FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2) Dokter pembimbing klinik memenuhi persyaratan administrasi ke FK
– UKRIDA melalui Bakordik untuk selanjutnya diteruskan ke Fakultas.
31
3) Fakultas mengusulkan nama yang telah memenuhi syarat ke dikti
untuk mendapatkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional)
B.
Sarana dan Prasarana
1.
Standar sarana dan prasarana
a.
b.
c.
Ruangan yang harus ada adalah :
1)
Ruang bakordik
2)
Ruangan pembelajaran
3)
Ruang diskusi
4)
Ruang perpustakaan lengkap dengan teknologi informasi
5)
Skill lab
6)
Kamar jaga laki – laki dan perempuan
Sarana penunjang pendidikan
1)
Peralatan audio visual
2)
Alat peraga praktik klinik
3)
Alat penunjang pendidikan
4)
Akses internet
5)
E – Journal
Alat habis pakai
1)
Alat pelindung diri (APD), hand schoen, masker
32
2.
Tanggung jawab pengadaan
a.
Pengadaan ruangan bakordik, ruang belajar, ruang diskusi, ruang
perpustakaan, ruang jaga dan skill lab menjadi tanggung jawab rumah sakit,
dengan dibantu oleh FK – UKRIDA sesuai dengan batas kemampuannya.
b.
Pengadaan perlengkapan isi dari semua ruangan seperti pada point 2a di
atas menjadi tanggung jawab FK – UKRIDA yang selanjutnya dihibahkan ke
RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Isi ruangan yang dimaksud adalah :
1)
Ruang Bakordik :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
2)
Meja kerja 7 buah
Kursi kerja 10 buah
Komputer 2 buah
Printer 3 buah
Lemari arsip 2 buah
Papan tulis ukuran 0,5 x 1 meter 1 buah
Laptop 2 buah
LCD 3 buah
Telepon / Fax 1 buah
Ruang Perpustakaan :
a)
Lemari buku 2 buah
b)
Buku referensi tiap SMF minimal tiap judul 2 eksemplar jenis
buku akan diusulkan dari SMF oleh Korpanit.
c)
Meja komputer 8 buah
d)
Komputer 8 buah
e)
Meja baca 2 buah
f)
Program internet
g)
Aipon 1 buah
3)
Ruang diskusi :
a)
b)
Meja pertemuan 1 buah
Kursi 8 buah
33
4)
Ruang Pembelajaran :
a)
b)
c)
d)
5)
Empat ruang jaga masing – masing berisi :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
6)
Meja pengajar 1 buah
Meja LCD 1 buah
Kursi belajar 25 buah
Papan tulis ukuran 1 x 2 meter 1 buah
Tempat tidur susun 3 sebanyak 1 buah
Kasur 3 buah
Bantal 3 buah
Lemari baju 1 buah
Meja kecil 1 buah
Kulkas 1 buah
AC 1 buah
Skill Lab :
a)
b)
c)
d)
e)
Meja 1 buah
Kursi 1 buah
Lemari 1 buah
Tempat tidur 4 buah
Pantom CPR dan Partus
3.
Pemeliharaan Sarana dan Prasana pembelajaran
Pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran menjadi tanggung jawab
bersama.
4.
Pencatatan dan Pelaporan Barang / Alat :
a.
Usulan pengadaan barang dibuat oleh bakordik.
b.
Semua barang yang diadakan oleh FK – UKRIDA harus disertai berita
acara serah terima barang.
c.
Serah terima barang dilengkapi dengan daftar harga barang.
d.
Dekan FK – UKRIDA membuat surat hibah barang – barang yang
diberikan ke RSAU dr. Esnawan Antariksa sesuai dengan isi berita serah
terima barang.
34
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN, PENGHARGAAN DAN SANKSI
A.
Bagi Peserta Didik
1.
Hak Peserta Didik
a.
Mendapat kesempatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien –
pasien di kelas yang telah ditetapkan.
b.
Memperoleh bimbingan dan praktik klinik di rumah sakit.
c.
Membaca dan mempelajari rekam medik pasien selama melaksanakan
pendidikan modul praktik klinik di rumah sakit.
d.
Mendapatkan nilai sebagai evaluasi pendidikan praktik klinik oleh dosen
pembimbing praktik klinik di rumah sakit.
2.
Kewajiban Peserta Didik
a.
Mentaati segala peraturan rumah sakit tentang disiplin / budaya kerja,
ketertiban, keamanan, kebersihan dan ketentuan lain yang berlaku di rumah
sakit serta menjaga nama baik rumah sakit.
b.
Menjaga etika sopan santun terhadap pasien yang diperiksa, keluarga
pasien, staf pengajar, perawat, pengelola pendidikan dan sesama mahasiswa.
c.
Menggunakan jas dokter serta name tag yang berlaku di rumah sakit.
d.
Berpakaian yang pantas, wajar, sopan dan rapih (tidak diperkenankan
memakai jeans, T – shirt ataupun sandal), wajah kelihatan jelas, rambut tertata
rapi, tidak gondrong bagi laki – laki, kuku tidak panjang, tidak boleh
menggunakan perhiasan dan cat kuku.
e.
Mentaati segala peraturan / ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit
antara lain tentang prosedur pelayanan, etika, pencegahan penularan infeksi,
pengisian berkas rekam medis dan lain – lain.
35
f.
Mengisi daftar hadir / absensi setiap kali hadir dan pulang praktik
supervisor, pembimbing ataupun petugas / pengelola pendidikan berhak
menyatakan mahasiswa tidak hadir jaga apabila mahasiswa yang
bersangkutan tidak mengisi daftar absensi jaga ataupun terlambat datang jaga
lebih dari 15 menit.
g.
Waktu kegiatan pelaksanaan praktik klinik meliputi :
1) Kegiatan harian yaitu pukul 07.00 – 15.00 WIB dari Hari Senin –
Sabtu.
2)
Jaga malam terdiri atas :
a)
Dua shift pada hari kerja yaitu shift II dan shift III
b)
Tiga shift pada hari Minggu / hari libur nasional yaitu shift I, II
dan III
c)
Ketentuan waktu Shift :
(1)
(2)
(3)
h.
Shift I
Shift II
Shift III
pukul 07.00 – 15.00 WIB
pukul 15.00 – 21.00 WIB
pukul 21.00 – 07.00 WIB
Alasan syah untuk tidak hadir
1) Sakit dibuktikan dengan surat keterangan dokter lain di luar poli FK –
UKRIDA dan RSAU dr. Esnawan Antariksa dalam 24 jam harus disyahkan
oleh dokter di poli FK – UKRIDA / RSAU dr. Esnawan Antariksa.
2) Apabila mahasiswa ijin, sakit / dirawat, melahirkan, kematian
anggota keluarga labih dari dua hari untuk modul minor dan lebih dari
empat hari untuk modul mayor, maka dianggap gugur dan harus
mengulang praktik klinik modul yang bersangkutan di waktu mendatang.
3) Yang dimaksud dengan kematian anggota keluarga adalah kematian
orang tua / mertua, saudara kandung, istri / suami atau anak kandung.
4) Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan fakultas dengan
melaporkan dan menunjukkan surat tugas yang disampaikan kepada
Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa melalui Sekretariat Bakordik.
36
5) Mendapatkan ijin cuti menikah atau lain – lain atas dasar
permohonan tertulis dari mahasiswa yang bersangkutan yang
disampaikan ke sekretariat Bakordik dan diketahui oleh koordinator
kepaniteraan klinik SMF dan Fakultas.
i.
Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan modul praktik klnik harus
memberitahukan secara tertulis kepada koordinator kepniteraan klinik SMF.
j.
Menyimpan rahasia kedokteran.
k.
Mengembalikan barang – barang / buku perpustakaan yang dipinjam dari
rumah sakit sesuai peraturan yang berlaku.
l.
Mengisi kuisioner penilaian pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik
yang tersedia di setiap SMF dan mengembalikan kuisioner tersebut beserta
name tag ke sekretariat Bakordik.
3.
Larangan Peserta Didik
a.
Membawa berkas rekam medis (medical record) pasien keluar rumah
sakit meskipun untuk keperluan pendidikan.
b.
Menceritakan informasi rumah sakit anatara lain tentang kepegawaian,
keuangan, statistik, peer review, program komputer dan lain – lain.
c.
Mengakses informasi rumah sakit yang bersifat rahasia.
d.
Menerima pembayaran dari pasien setelah memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien.
e.
4.
Merokok di lingkungan rumah sakit.
Penghargaan peserta didik
Setiap mahasiswa yang mentaati semua tata tertib dan tidak melanggar
larangan dalam menjalankan praktik klinik kedokteran di RSAU dr. Esnawan
Antariksa akan memperoleh pembimbing klinik yang berkualitas, sarana dan
prasarana praktik klinik yang memadai, lingkungan belajar yang aman dan
nyaman serta memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan praktik klinik
kedokteran sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
37
5.
Sanksi peserta didik
a.
Pelanggaran terhadap tata tertib dan disiplin
1) Mahasiswa diberikan sanksi berupa teguran lisan oleh dosen
pembimbing / Ka SMF / Korpanit RS Pendidikan.
2) Bila pelanggaran diulangi oleh mahasiswa yang sama, maka sanksi
berupa teguran lisan yang kedua akan diberikan oleh Korpanit dan
pelanggaran tersebut dilaporkan ke Bakordik.
3) Bakordik akan memanggil mahasiswa yang bersangkutan dan
diberikan pengarahan.
4) Bila mahasiswa tersebut melakukan kesalahan yangsama untuk
ketigakalinya, maka mahasiswa tersebut tidak diperbolehkan mengikuti
ujian dan mahasiswa tersebut dikembalikan ke FK – UKRIDA.
5) Bakordik akan melaporkan ke Dekan FK – UKRIDA dan Kepala
Rumah Sakit Pendidikan. Rumah Sakit Pendidikan akan memberikan
surat pengembalian mahasiswa tersebut kepada Dekan FK – UKRIDA.
6) Dekan FK – UKRIDA akan memberikan sanksi kepada mahasiswa
tersebut sesuai dengan besarnya kesalahan yang dilakukan.
b.
Mahasiswa akan dikenakan sanksi berupa :
1)
Dilarang mengikuti / meneruskan kegiatan praktik klinik apabila :
(a)
Tidak mengikuti kegiatan orientasi.
(b)
Terlambat hadir lebih dari dua hari pada kegiatan modul.
(c) Tidak hadir lebih dari dua hari tanpa alasan yang syah selama
kegiatan modul.
(d) Tidak hadir jaga malam maupun melindungi teman yang tidak
hadir.
(e) Menandatangani
daftar
hadir
teman
menandatangani maupun yang ditandatangani).
(baik
yang
38
(f)
Membayar teman untuk menggantikan jaga (baik yang
menggantikan jaga maupun yang digantikan jaga).
2) Skorsing selama 1 (satu) siklus kepaniteraan bila mahasiswa
melakukan pelakukan pelanggaran ringan, seperti pelanggaran tata tertib
dan peraturan RS.
3) Skorsing selama 1 – 2 semester bila mahasiswa melakukan
pelanggaran sedang, berupa pelecehan seksual.
4) Skorsing berupa pemutusan studi dan dikeluarkan dari FK –
UKRIDA, bila mahasiswa tersebut melakukan pelakukan pelanggaran
berat, berupa perbuatan kriminal dan penyalahgunaan obat – obat
terlarang.
5) Apabila adanya gugatan perdata dari pihak ketiga kepada peserta
didik yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan praktik klinik, maka kepada
peserta didik tersebut bertanggung jawab baik seluruhnya atau sebagian
atas pemenuhan gugatan tersebut, termasuk biaya yang timbul untuk
proses atau beracara dalam menghadapi gugatan perdata tersebut.
B.
Bagi Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik Secara Umum
1.
Hak bagi dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik secara umum :
a.
Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak mendapatkan honorarium
sesuai beban kerjanya.
b.
Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak mendapatkan pelatihan –
pelatihan untuk kepentingan pendidikan kedokteran.
c.
Dokter pendidik / pembimbing klinik berhak diangkat menjadi dosen luar
biasa di FK – UKRIDA dan memperoleh NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional)
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Pemerintah RI.
2.
Kewajiban bagi dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik secara umum :
a.
Mengikuti diklat Training of Trainer (TOT) tentang Pembelajaran Modul
Praktik Klinik Kedokteran.
39
b.
Berpedoman pada modul kepaniteraan klinik FK – UKRIDA dan pada
buku pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik FK – UKRIDA dalam
membimbing mahasiswa kedokteran FK – UKRIDA.
c.
Membuat pernyataan kesediaan terlibat dalam proses belajar mengajar
mahasiswa kedokteran FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa.
d.
Membuat matriks kegiatan sebelum proses bimbingan modul praktik klinik
dilaksanakan.
e.
Memberikan bimbingan sesuai dengan perencanaan yang telah di buat
bersama dengan mahasiswa.
f.
Melakukan penilaian / evaluasi bimibngan sesuai dengan modul praktik
klinik setelah selesai proses pembelajaran modul.
g.
Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktik klinik setiap periode
kepaniteraan.
h.
Melakukan evaluasi modul praktik klinik kedokteran bersama – sama
dengan dosen pembimbing klinik dari unsur FK – UKRIDA.
3.
Penghargaan bagi dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik :
a.
Kesempatan mengikuti pendidikan (gelar – non gelar) dan pelatihan di
dalam dan dil uar negeri.
b.
Kesempatan untuk menjadi penguji OSCE Nasional setelah mendapatkan
pelatihan sebagai penguji OSCE.
c.
Pemberian gelar akademik tertinggi sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan oleh pihak Fakultas.
4.
Sanksi / hukuman bagi dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik :
a.
Dalam hal adanya permasalahan antara mahasiswa dengan dokter
pendidik / pembimbing klinik, maka bakordik harus bertindak sebagai peneguh
yang adil dan objektif.
40
b.
Apabila terbukti adanya kesalahan yang dilakukan oleh dokter pendidik /
pembimbing klinik, maka :
1)
Diberikan teguran lisan atau tertulis oleh bakordik.
2) Dilaporkan kepada Dekan FK – UKRIDA dan Kepala RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
c.
Teguran lisan atau tertulis maksimal 2 (dua) kali. Apabila dokter pendidik,
pembimbing / supervisor klinik tersebut masih mengulangi kesalahan yang sama,
maka yang bersangkutan akan dikenai sanksi berupa pembebasan tugas sementara
atau tetap sebagai dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik kedokteran FK –
UKRIDA.
d.
Apabila adanya gugatan perdata dari pihak ketiga kepada pihak dosen
pendidik, pembimbing / supervisor klinik yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan
praktik klinik, maka kepada dosen pembimbing klinik tersebut bertanggung jawab
baik seluruhnya atau sebagian atas pemenuhan gugatan tersebut, termasuk biaya
yang timbul untuk proses atau beracara dalam manghadapi gugatan perdata
tersebut.
41
BAB V
PENELITIAN
A.
Pengertian Penelitian
Penelitian adalah program penelitian kesehatan yang dilakukan bersama antara
RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA yang diselenggarakan di
lingkungan RSAU dr. Esnawan Antariksa dan telah mendapat persetujuan lebih
dahulu dari Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan Dekan FK – UKRIDA.
B.
Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan
Tujuan Pelaksanaan Penelitian :
1.
Menyelenggarakan penelitian yang memberi manfaat bagi pengembangan
RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA.
2.
Membantu stakeholder RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA dalam
mengambil kebijakan.
3.
Meningkatkan kompetensi pendidik, pembimbing / supervisor klnik FK –
UKRIDA maupun kompetensi staf medik fungsional melalui kegiatan penelitian.
4.
Memperkenalkan bidang penelitian kepada peserta didik dengan melibatkan
dalam program penelitian secara langsung.
Sasaran Pelaksanaan Penelitian :
C.
1.
Mahasiswa FK – UKRIDA
2.
Anggota Bakordik
3.
Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klnik Kedokteran FK – UKRIDA
Organisasi Pelaksanaan Penelitian
1.
Penelitian yang akan dilaksanakan oleh RSAU dr. Esnawan Antariksadan FK –
UKRIDA dikoordinasikan oleh Bakordik.
42
2.
Unit terkait dalam pelaksanaan penelitian adalah Diklat dan Pokja Peneliti
RSAU dr. Esnawan Antariksa.
D.
Infrastruktur Penelitian dan Sumber Daya Manusia (SDM) Peneliti
Infrastruktur Penelitian :
1.
Perpustakaan buku dan jaringan internet telah tersedia dengan jaringan
komputer yang cukup.
2.
E- Journal Ebscoo dan Proquest diakses secara gratis.
3.
Sumber Daya Penelitian :
a.
Adanya 23 rumah sakit jejaring FK – UKRIDA yang terlibat dalam
pelaksanaan program pendidikan kepaniteraan klinik.
b.
Adanya pokja peneliti di RSAU dr. Esnawan Antariksadengan didukung
SDM yang dapat bekerja sebagai penelliti sebanyak 65 orang dengan bidang
keilmuan yang berbeda – beda.
Penelitian dapat dilakukan secara bersama – sama maupun sendiri oleh :
1.
Anggota penilai kinerja dokter pembimbing klinik.
2.
Pendidik, pembimbing / supervisor klnik kedokteran baik dari unsur RSAU dr.
Esnawan Antariksa maupun dari unsur FK – UKRIDA.
3.
Peserta didik / mahasiswa FK – UKRIDA.
4.
Anggota Bakordik.
5.
Bagian lain yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan pendidikan
kepaniteraan klinik kedokteran FK – UKRIDA.
E.
Dana Penelitian
Dana penelitian dapat bersumber dari :
1.
Peserta didik / mahasiswa FK – UKRIDA (mandiri)
43
2.
FK – UKRIDA
3.
RSAU dr. Esnawan Antariksa
4.
Pihak luar atas ijin Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa dan Dekan FK –
UKRIDA.
F.
G.
Program – Program Bidang Penelitian
1.
Program pengembangan sumber daya manusia.
2.
Program peningkatan sarana dan prasarana.
3.
Program peningkatan kinerja pokja penelitian.
4.
Program penyempurnaan dan pemantapan manajemen.
5.
Program pengembangan sistem informasi.
6.
Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama.
Strategi dan Kebijakan Penelitian
Strategi Penelitian :
1.
Pemantapan pelaksanaan penelitian dengan pendanaan yang terencana
dengan baik.
2.
Pengembangan mutu sumber daya manusia sebagai peneliti dalam
pengelolaan penelitian dilingkungan RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan menata
pengelolaan SDM untuk meningkatkan kompetensi bidang penelitian.
3.
Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi penerapan good govermance dalam
penyelenggaraan program dan administrasi penelitian.
4.
Peningkatan jaringan kerja sama dan partisipasi masyarakat dalam
pengembangan penelitian di RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan melibatkan
mahasiswa FK – UKRIDA secara langsung.
44
5.
Memperkuat fasilitas dan koordinasi pelaksanaan penelitian antara RSAU dr.
Esnawan Antariksa dengan FK – UKRIDA.
6.
Memanfaatkan aset dan sumber daya keuangan secara efektif dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan bidang pendidikan.
7.
Menyelenggarakan penelitian yang terstruktur dan berkesinambungan dengan
memaksimalkan kerjasama antara RSAU dr. Esnawan Antariksa dengan FK –
UKRIDA dan rumah sakit jejaring FK – UKRIDA lainnya.
8.
Membentuk organisasi peneliti di lingkungan RSAU dr. Esnawan Antariksa
secara resmi.
9.
Mengadakan program penunjang dengan :
a.
Melakukan koordinasi, evaluasi, monitoring serta pengendalian sumber
daya dalam menjalankan penelitian.
b.
Membantu RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA dalam
merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
c.
Menerbitkan hasil penelitian dan informasi terkait lainnya.
d.
Melakukan seminar hasil penelitian.
e.
Meningkatkan keterampilan peneliti melalui penataran dan lokakarya
dalam metode penelitian.
Kebijakan Penelitian :
1.
Penelitian dikembangakan dengan memilih tema – tema penelitian yang
berhubungan dengan masalah pelayanan maupun administrasi dan kebijakan RSAU
dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA.
2.
Bersama – sama dengan FK – UKRIDA dan rumah sakit jejaring FK – UKRIDA
melakukan penelitian untuk pengembangan institusi rumah sakit maupun institusi
pendidikan kedokteran.
45
3.
Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta didik dari
FK – UKRIDA maupun oleh penilai, pendidik, pembimbing / supervisor klinik
kedokteran maupun petugas terkait yang terlibat dalam proses pelaksanaan
kepaniteraan klinik FK –UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa dan rumah sakit
jejaring FK – UKRIDA.
4.
Penelitian dapat dilaksanakan dengan melibatkan pihak
sepengetahuan RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA.
luar
atas
5.
Hasil penelitian baik berupa alih teknologi maupun kekayaan intelektual
menjadi milik RSAU dr. Esnawan Antariksa dan FK – UKRIDA.
6.
Proses dan tahapan penelitian.
a.
Penelitian mandiri oleh mahasiswa FK – UKRIDA :
1) Mengajukan ijin penelitian ke Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
melalui Bakordik setelah disetujui oleh Dekan dan Pembimbing dari
Fakultas.
2) Bakordik meneliti kelengkapan berkas penelitian proposal yang telah
disetujui oleh pembimbing kaji etik dan kelengkapan administrasi lainnya.
3) Bakordik membuat surat permohonan ijin penelitian ke bagian yang
terkait sesuai dengan judul penelitian.
4) Setelah ijin bagian diterima / disetujui, peneliti dan penanggung
jawab penelitian (dari fakultas) menandatangani surat pernyataan
penelitian yang dikeluarkan oleh RSAU dr. Esnawan Antariksa.
5) Bakordik membuat surat disposisi ke diklat untuk penyelesaian
administrasi.
6) Peneliti menyelesaikan administrasi pembayaran melalui diklat ke
bagian keuangan RSAU dr. Esnawan Antariksa.
7) Peneliti menyerahkan bukti pembayaran penelitian / kuitansi ke
Bakordik.
8)
Bakordik membuat surat pengantar penelitian ke bagian yang dituju.
46
9) Penelitian menyerahkan hasil penelitian ke bakordik sesuai dengan
surat pernyataan yang telah ditandatangani.
10) Dokumen hasil penelitian diserahkan ke pokja peneliti RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
b.
Penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti dari RSAU dr. Esnawan Antariksa
dan FK – UKRIDA baik secara mandidri maupun kelompok.
1) Peneliti mengusulkan proposal penelitian ke pokja peneliti RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
2) Pokja peneliti RSAU dr. Esnawan Antariksa menilai kelengkapan
berkas penelitian yang terdiri dari :
a)
Proposal termasuk sumber pendanaan.
b)
Kontrak penelitian
c)
Format monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian
d)
Menanda tangani surat pernyataan akan mematuhi peraturan
penelitian.
3) Ketua pokja peneliti RSAU dr. Esnawan Antariksa membuat
pengantar ijin penelitian ke bagian yang terkait.
4) Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa atau Dekan FK – UKRIDA
mengeluarkan ijin penelitian.
5) Ketua pokja penelliti menunjuk penanggung jawab peneliti untuk
melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian.
6) Penanggung jawab peneliti yang ditunjuk melakukan monitoring dan
evaluasi sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya melaporkan ke ketua
pokja peneliti.
7) Peneliti menyerahkan hasil penelitian ke bakordik dan ke pokja
peneliti RSAU dr. Esnawan Antariksa masing – masing 1 (satu)
eksemplar.
47
8) Peneliti paling sedikit 2 (dua) kali seminar untuk menyampaikan hasil
penelitiannya dengan melibatkan unsur RSAU dr. Esnawan Antariksa dan
FK – UKRIDA yang terkait.
9) Publikasi hasil penelitian harus sepengetahuan Kepala RSAU dr.
Esnawan Antariksa dan atau Dekan FK – UKRIDA.
H.
Hasil penelitian
1.
Hasil karya ilmiah di bidang pelayanan atau pendidikan kedokteran / kesehatan
baik berupa :
a.
Produk iptek dalam bentuk metode, blue print, prototype, system,
kebijakan atau model yang bersifat strategis dan berskala tertentu.
b.
Artikel ilmiah.
c.
Bahan ajar.
d.
Teknologi tepat guna.
e.
HKI.
2.
Penerjemahan / penyaduran buku ilmiah.
3.
Pengeditan karya ilmiah.
48
BAB VI
PENUTUP
A.
Evaluasi
Penyusunan buku pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik kedokteran FK –
UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa dimaksudkan untuk memberikan bahan
acuan dan pedoman pelaksanaan pelayanan, penelitian dan pendidikan praktik klinik
kedokteran di RSAU dr. Esnawan Antariksa bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
UKRIDA.
Unsur – unsur dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, penelitian
dan pendidikan kedokteran harus benar – benar dipahami oleh semua orang yang
terlibat didalamnya baik bagi para peserta didik itu sendiri, dosen / dokter pendidik /
pembimbing klinik, koordinator kepaniteraan klinik, bakordik dan sumber daya
manusia lainnya menjadi unsur penunjang dalam penyelengaraan kepaniteraan
klinik kedokteran FK – UKRIDA di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Unsur yang harus
dipahami tersebut meliputi manajemen pendidikan, penyelenggaraan pendidikan
praktik klinik, SDM, sarana dan prasarana pendidikan praktik klinik, hak dan
kewajiban, penghargaan dan sanksi baik bagi peserta didik maupun bagi dokter
pendidik / pembimbing klinik. Pemahaman yang baik tentang unsur – unsur dalam
proses penyelenggaraan pendidikan kedokteran ini diharapkan mampu
meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
49
B.
Tindak Lanjut Pengembangan
Dalam penulisan buku pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik kedokteran
ini, disadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan khususnya penyempurnaan akan sangat bermanfaat dalam
mengembangkan buku pedoman ini.
Semoga buku pedoman ini berguna dan membantu dalam proses
penyelenggaraan pelayanan pendidikan praktik klinik kedokteran secara umum
khususnya bagi proses bimbingan mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA yang
sedang menempuh proses pendidikannya di lingkungan RSAU dr. Esnawan
Antariksa.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal :
September 2016
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Dekan
Kepala RSAU dr. Esnawan Antariksa
Dr. dr. Mardi Santoso, DMT&H,Sp.PD
KEMD.FINASIMFACE
dr. Bobby Drastyawan S.,Sp.P.
Kolonel Kes NRP 522965
50
Download