Uploaded by ringsfouryou

PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2020)

advertisement
PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2020)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Riset Operasi”
Dosen : Diana Pramudya Wardhani, SE., MM., cd.Dr.
Oleh :
Gimas Setyono
17414415
FAKULTAS EKONOMI
PROGAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan persaingan globalisasi dunia bisnis pada abad ke-21
telah mengarah kepada perubahan pola industri dan ekonomi global. Salah
satunya adalah peningkatan persaingan dalam dunia perbankan. Peningkatan
persaingan dalam dunia perbankan tersebut di sebabkan oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Pengaruh ini memberikan
dampak yang sangat signifikan terhadap pengelolaan perbankan dan penentuan
strategi bersaing. Dengan persaingan bisnis yang cukup ketat suatu bank
dituntut sebisa mungkin untuk konsisten dengan mencoba berinovasi sesuai
dengan perkembangan zaman.
Strategi yang diambil oleh perusahaan perbankan harus didasari dengan
pertimbangan dan pengetahuan tentang sumber daya yang dimiliki dengan baik.
Berkembangnya bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledge based business)
membuat perusahaan perbankan untuk lebih berfokus pada inovasi, sistem
informasi, serta bagaimana perusahaan mengelola organisasi dan sumber daya
yang dimiliki (Putri, 2015). Perusahaan dengan menggunakan knowledge based
business sebagai sarana memperoleh penghasilannya dengan menciptakan
suatu cara untuk memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki perusahaan tersebut,
dengan penerapan knowledge based business, maka penciptaan nilai perusahaan
akan berubah.
Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan pada
periode waktu tertentu. Nilai perusahaan dapat menggambarkan kondisi
perusahaan dan prestasi yang telah dicapai serta sebagai bentuk kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Sehingga apabila suatu perusahaan
dianggap memiliki nilai maka perusahaan itu berharga atau dapat diartikan
memiliki prospek masa depan (Restuti, 2014).
Nilai perusahaan didapat dalam bentuk nama baik yang didapat oleh
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan dalam periode tertentu. Nilai
perusahaan sangat baik apabila suatu tujuan oleh setiap perusahaan memiliki
nilai perusahaan yang tinggi maka akan menarik investor untuk menanamkan
modalnya ke perusahaan tersebut. (Martha dkk, 2018).
Kekayaan perusahaan dan pemegang saham di gambarkan dari harga
saham pada pasar modal yang merupakan dasar atau pedoman dari keputusan
investasi, manajemen aset dan pendanaan (financing). Situasi tersebut cukup
menarik bagi para investor karena dengan permintaan saham yang semakin
meningkat akan menyebabkan peningkatan juga pada nilai dari perusahaan.
Dengan perusahaan berhasil menciptakan nilai tersebut tentu akan memberikan
harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang besar pula.
Meningkatnya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan telah
menarik para peneliti untuk menyelidiki nilai yang tersembunyi (hidden value)
pada laporan keuangan perusahaan.
Penghargaan lebih terhadap perusahaan berupa harga saham yang lebih
tinggi dari harga pasar dari para investor diyakini disebabkan oleh modal
intelektual yang dimiliki perusahaan (Sunarsih, 2012). Modal intelektual
merujuk pada modal tidak berwujud atau modal non fisik yang berkaitan dengan
pengetahuan dan pengalaman manusia serta teknologi yang digunakan oleh
perusahaan. Modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam
peningkatan nilai perusahaan dan kinerja keuangan. Perusahaan yang mampu
memanfaatkan modal intelektualnya secara efisien, maka nilai perusahaannya
akan meningkat. Informasi mengenai modal intelektual tersebut menjadi
informasi yang bernilai untuk diketahui investor karena di era globalisasi ini,
adanya pengungkapan modal intelektual di dalam laporan keuangan perusahaan
memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja
Keuangan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan?
2. Apakah
modal
intelektual
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
keuangan
berpengaruh
signifikan
terhadap
perusahaan?
3. Apakah
kinerja
nilai
perusahaan?
4. Apakah modal intelektual berpengaruh secara langsung terhadap nilai
perusahaan melalui kinerja keuangan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah penelitian
sebelumnya, maka tujuan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap
kinerja keuangan
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap nilai
perusahaan
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung modal intelektual
terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Berdasarkan kegunaan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan baru di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan dengan
pemahaman mengenai informasi value added yang dihasilkan oleh modal
intelektual dan implikasinya terhadap peningkatan kinerja keuangan dan
nilai perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Berdasarkan kegunaan praktis, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi para stakeholder untuk memahami akan pentingnya
modal intelektual dalam menunjang proses bisnis perusahaan agar dapat
memberi value added yang nantinya menciptakan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan.
b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai sumber referensi dan bahan informasi untuk melakukan
penelitian selanjutnya dalam bidang modal intelektual.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stakeholders Theory
Menurut Huang dan Kung (2017) teori stakeholders menyatakan suatu
aktivitas yang dilakukan perusahaan yang dipengaruhi oleh kepentingan
individu atau kelompok. Dalam teori stakeholder menyatakan tentang
bagaimana pemegang saham dan manajer menciptakan nilai. Interaksi antara
stakeholders
dengan
perusahaan merupakan
Stakeholders
menyediakan
sumberdaya
yang
hubungan timbal balik.
dibutuhkan
perusahaan
sedangkan perusahaan memenuhi tuntutan dari stakeholder.
Dalam konteks modal intelektual, teori stakeholder memberikan
argumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara
adil dan manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh
stakeholder. Dengan memanfaatkan seluruh potensi perusahaan, baik karyawan
(human capital), aset fisik (physical capital), maupun structural capital, maka
perusahaan akan mampu menciptakan value added bagi perusahaan. Dengan
meningkatkan value added tersebut, maka kinerja keuangan perusahaan akan
meningkat sehingga nilai perusahaan di mata stakeholder juga akan meningkat.
B. Resources-Based Theory
Menurut Wernerfelt dalam Ramadhan (2017) Resources Based Theory
adalah suatu teori yang dikembangkan guna menggambarkan sebuah
keunggulan bagi perusahaan yang menyatakan bahwasanya keunggulan
bersaing akan tercipta apabila sebuah perusahaan mempunyai sumber daya
profesionalyang tidak ada di perusahaan lainnya. Resources Based Theory
membahas mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan dan bagaiamana
perusahaan tersebut dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
dimilikinya. Wernerfelt, menjelaskan bahwa menurut pandangan RBV,
perusahaan akan unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan kinerja
keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan assetasset strategis yang penting (asset berwujud dan tidak berwujud).
RBT ini memperjelas jika perusahaan yang dapat mengendalikan modal
intelektual secara optimal dalam hal ini semua sumber daya yang ada di
perusahaan, baik structural capital maka, capital employed maupun karyawan
(human capital), akan mampu menciptakan value added untuk perusahaan.
kesimpulan dari teori ini adalah bagaimana perusahaan menciptakan nilai
tambah (value added) dengan mengelola modal intelektual yang ada di
perusahaan.
C. Legimitacy Theory
Menurut pandagan teori legimitasi yang dikemukakan oleh O'Donovan
dalam Arindha (2018) organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk
menjamin keberlangsungan usaha mereka berada dalam batas dan norma yang
berlaku di masyarakat. Organisasi berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas
yang dilakukan oleh organisasi diterima oleh pihak luar.
Teori legimitasi sangat erat kaitannya dengan pelaporan modal
intelektual. perusahaan sepertinya cenderung untuk melaporkan modal
intelektual
mereka
jika
mereka
memiliki
kebutuhan
khusus
untuk
melakukannya. hal ini dapat terjadi bila perusahaan tersebut tidak mampu
melegimitasi statusnya berdasarkan tangible assets yang umumnya dikenal
sebagai simbol kesuksesan perusahaan. perusahaan akan terdorong untuk
menunjukkan kapasitas modal intelektualnya dalam laporan keuangan untuk
memperoleh legimitasi dari publik atas kekayaan intelektual yang dimilikinya.
pengakuan legimitasi publik akan menjadi penting bagi perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan sosial perusahaan.
D. Signalling Theory
Menurut Brigham dan Houston dalam Arindha (2018) sinyal
merupakan suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk
bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasi keinginan pemilik. informasi yang dikeluarkan oleh perusahan
merupakan hal yag penting karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi
oleh investor.
Informasi yang lengkap , relevan, akurat dan tepat waktu sangat
diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk emngambil
keputusan investasi. informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
akan memerikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
E. Modal Intelektual
Stewart (1997) dalam Ulum (2009) mendefinisikan intellectual capital
sebagai "packaged useful knowledge" yang merupakan sumber daya berupa
pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang menghasilkan aset bernilai
tinggi dan manfaat ekonomi di masa mendatang bagi perusahaan sedangkan
menurut Roos, Pike dan Fernstorm (2005) modal intelektual adalah semua
sumber daya non fisik dan non keuangan yang sebagian atau seluruhnya
dikendalikan oleh organisasi dan berkontribusi dalam menciptakan nilai.
Sedangkan menurut MERITUM project 2001 dalam Lentjushenkova (2014)
pengertian modal intelektual lebih simple yaitu kombinasi dari sumberdaya
manusia, organisasi dan relasi perusahaan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa modal
intelektual merupakan suatu konsep yang dapat memberikan sumber daya
berbasis pengetahuan baru dan mendeskripsikan aset tak berwujud yang jika
digunakan secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan
strateginya dengan efektif dan efisien. Dengan demikian intellectual capital
merupakan pengetahuan yang memberikan informasi tentang nilai tak berwujud
perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing.
Bontis et al. (2001) dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa pada
umumnya peneliti membagi intellectual capital menjadi 3 komponen yaitu:
1. Physical Capital (VACA)
Mainkaiw (dalam Dewi, 2011) mendefinisikan physical capital sebagai
material yang digunakan sebagai input dalam suatu kegiatan produksi dari
barang dan jasa di masa yang akan datang
2. Human Capital (VAHU)
Human capital merupakan kombinasi dari pengetahuan, keahlian (skill),
kemampuan melakukan inovasi, dan kemampuan menyelesaikan tugas,
meliputi nilai perusahaan, kultur dan filsafatnya (Bontis dalam Dewi, 2011)
3. Structural Capital (STVA)
Structural capital merupakan sarana dan prasarana yang mendukung
karyawan untuk menciptakan kinerja yang optimum, meliputi struktur
organisasi, paten, dan trade mark (Hartono dalam Dewi, 2011)
F. Kinerja Keuangan
Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap
perusahaan. Kinerja dapat menjadi tolok ukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengalokasikan segala sumber daya yang dimilikinya.
Perusahaan harus terus melakukan peningkatan terhadap kualitas dan kinerja
perusahaan, agar tujuan perusahaan tercapai.
Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan dapat
dilihat dengan mengukur kinerjanya. Pengukuran kinerja diperlukan sebagai
informasi bagi pihak internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan.
Return On Assets (ROA) adalah salah satu kinerja keuangan yang banyak
digunakan oleh pemakai informasi. ROA yaitu rasio antara keuntungan bersih
setelah pajak setelah terhadap jumlah asset keseluruhan yang juga berarti
merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian
dalam
bentuk persentase dari asset yang dimiliki. Modal intelektual
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki modal
manusia dengan kemampuan, kompetensi dan komitmen tinggi akan
meningkatkan
produktifitas
dan
efisiensi
yang
secara
umum
akan
meningkatkan laba perusahaan. Modal structural tercermin dari kemampuan
system, struktur, strategi dan budaya perusahaan dalam menemukan permintaan
pasar dan mencapai tujuan perusahaan (Nuryaman, 2015).
G. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar, karena nilai pasar
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan
dapat dicapai dengan maksimum jika para pemegang saham menyerahkan
urusan pengelolaan perusahaan kepada orang-orang yang berkompeten dalam
bidangnya, seperti manajer ataupun komisaris (Hermuningsih, 2011).
Belkaoui (2003) menegaskan jika pasar telah tercapai kondisi yang
efisien, maka investor akan memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan
yang memiliki modal intelektual lebih besar. Selain itu, jika modal intelektual
merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan keunggulan
kompetitif, maka modal intelektual akan memberikan kontribusi terhadap
kinerja keuangan perusahaan serta meningkatkan nilai perusahaan (Chen et al.,
2005).
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini akan disajikan
dalam tabel 1 berikut ini:
No
Penulis
1 Monika Gupta
dan Dr. Tarika
Singh (2015)
2
AA. Ousama
dan A.H Fatima
(2015)
Judul
Intellectual
Capital & Firm
Profitability:
An Empirical
Study on the IT
Sector listed in
NSE
Intellectual
capital and
financial
performance of
Islamic banks
Hasil
Penelitian ini menguji
hubungan
modal
intelektual
dan
kinerja keuangan yag
di proxykan dengan
NPM, ROA dan
ATR. Hasil penelitian
menyatakan bahwa
terdapat
hubungan
positif dan signifikan
antara VAIC dan
kinerja keuangan.
Penelitian
ini
mengenai hubungan
modal intelektual dan
kinerja
keuangan
dengan
obyek
perbankan Islam di
Malaysia tahun 20082010. Pada penelitian
ini kinerja perusahaan
di ukur dengan ROA
dan
ROE
dan
menggunakan
leverage dan ukuran
perusahaan sebagai
variabel
control.
Hasil penelitian ini
Sumber
Accounting 1(1):29-36, 2015.
International
Journal
of
Learning and Intellectual
Capital, Volume 12(1), 2015.
3
Chowdhury,
L.A.M., Rana,
T., Akter, M.
and Hoque, M.
(2018)
Impact of
intellectual
capital on
financial
performance:
evidence from
the
Bangladeshi
textile sector
4
Muhammad
Rivandi (2018)
5
Suhadak
Kurniati(2019)
Pengaruh
intellectual
capital
disclosure,
kinerja
keuangan, dan
kepemilikan
manajerial
terhadap nilai
perusahaan
Stock returns
and financial
performance
secara keseluruhan
VAIC
dan
komponennya
memiliki pengaruh
terhadap
profitabilitas.
Penelitian ini
menguji pengaruh
komponen VAIC
terhadap kinerja
keuangan dan juga
menunjukkan
hubungan yang
beragam dengan
perubahan indikator
keuangan. Dan
hasilnya signifikan
mempengaruhi hasil
produktivitas, dengan
modal berwujud
memainkan peran
utama dalam
produktivitas dan
profitabilitas. Selain
itu, modal struktural
memiliki pengaruh
yang cukup besar
terhadap ATO dan
ROA
Penelitian ini
menunjukkan bahwa
modal intelektual dan
kinerja keuangan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Dalam penelitian ini
didapat hasil kinerja
perusahaan
Journal of Accounting &
Organizational Change, Vol.
14 No. 4, pp. 429-454.
https://doi.org/10.1108/JAOC11-2017-0109
Jurnal Pundi, Vol. 02 (01),
2018
Emerald Publishing Limited,
VOL. 19 NO. 6 2019, pp.
1289-1309
as mediation
variables in the
influence
of good
corporate
governance on
corporate
value
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Tabel 1.
Penelitian terdahulu
I. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran ini menguji Pengaruh Modal Intelektual terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderating.
H2
Model Intelektual
VAICTM (X)
Kinerja Keuangan
ROA (Z)
H1
H3
Nilai Perusahaan
PBV (Y)
Gambar 1.
Kerangka Berpikir
J. Hipotesis
Hipotesis menurut (Sugiyono, 2017: 63) adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Dalam penelitian ini akan meneliti dan membahas tentang pengaruh
modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai
variabel moderating
1. Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan
Menurut teori stakeholder, dijelaskan bahwa seluruh aktivitas
perusahaan bermuara pada penciptaan nilai/value creation. Para stakeholder
akan lebih menghargai perusahaan yang mampu menciptakan nilai karena
dengan penciptaan nilai yang baik, maka perusahaan akan lebih mampu
untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholder. Dalam konteks modal
intelektual,
penciptaan
nilai
dilakukan
dengan
memaksimalkan
pemanfaatan unsur-unsur modal intelektual yaitu human capital, physical
capital, maupun structural capital.
Menurut Pramelasari, (2010) perusahaan yang mampu mengelola
aset perusahaan secara maksimal akan mampu menciptakan value added
dan berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan. Hal ini di dukung
oleh hasil penelitian dari Rivandi (2018) yang menunjukkan modal
intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
H1
: modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan pada sektor perbankan di BEI
tahun 2014-2019
2. Pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan
Berdasarkan kajian teori berbasis sumber daya (Resources-Based
Theory), sebuah perusahaan diibaratkan sebagai kumpulan dari aset maupun
kemampuan berwujud dan tak berwujud. Teori ini menyarankan bahwa
kinerja dari sebuah perusahaan sebaiknya didefinisikan sebagai fungsi
penggunaan yang efektif dan efisien dari aset berwujud maupun tak
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan atau intellectual ability. Sehingga
hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa value added
merupakan instrument pengukuran yang lebih akurat dalam mengukur
kinerja sebuah perusahaan dibandingkan dengan laba akuntansi yang hanya
merupakan ukuran return bagi pemegang saham.
Menurut Ulum (2007) modal intelektual diyakini dapat berperan
penting dalam peningkatan nilai perusahaan maupun kinerja keuangan
perusahaan. Tan et al. (2007) dalam penelitiannya telah membuktikan
bahwa modal intelektual (VAIC™) berpengaruh secara positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
H2
: modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan di BEI
tahun 2014-2019
3. Kinerja keuangan memediasi hubungan modal intelektual dengan nilai
perusahaan
(Belkaoui dalam Aprilia, 2019) berpendapat bahwa investasi
perusahaan dalam modal intelektual yang disajikan dalam laporan
keuangan, dihasilkan dari peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai
buku. Jadi, jika misalnya pasarnya efisien, maka investor akan memberikan
nilai yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual lebih
besar. Selain itu, jika modal intelektual merupakan sumber daya yang
terukur untuk peningkatan keunggulan kompetitif, maka modal intelektual
akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan serta meningkatkan
nilai perusahaan (Chen et al., 2005)
H3
: Kinerja keuangan memediasi hubungan modal intelektual
dengan nilai perusahaan pada sektor perbankan di BEI
tahun 2014-2019
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
1. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu tampilan mengenai kondisi keuangan
perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja keuangan merupakan hal
penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena
kinerja keuangan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan
mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar.
Ukuran kinerja keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas,
pertumbuhan dan nilai pemegang saham.
ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan
dalam pemanfaatan total aset. Dalam penelitian ini ROA dihitung
berdasarkan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan seluruh
total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan. Oleh karena itu
dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑅𝑂𝐴 =
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑒𝑑
2. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar
perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Nilai
perusahaan tercermin dari harga yang dibayar investor atas sahamnya di
pasar. Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan menggunakan
price-to-book value (PBV). Price-to-book value (PBV) menggambarkan
penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi perusahaan,
karena hal ini terkait dengan hubungan antara harga pasar saham dan nilai
buku yang selalu menjadi perhatian bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Dalam penelitian ini PBV dihitung berdasarkan
perbandingan antar harga pasar saham dengan nilai buku per saham. Harga
pasar saham yang digunakan adalah harga yang berdasarkan closing price
pada akhir tahun pelaporan perusahaan. PBV diformulasikan sebagai
berikut :
𝑃𝐡𝑉 =
π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΅π‘’π‘˜π‘’ π‘π‘’π‘Ÿ π‘†π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
3. Modal Intelektual
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja modal intelektual
yang diproksikan dengan VAICTM. Modal intelektual dihitung berdasarkan
value added yang diciptakan oleh physical capital/capital employed
(VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA).
Gabungan ketiganya inilah yang TM disebut VAIC yang dikembangkan
oleh Pulic. Formulasi dan tahapan TM perhitungan VAIC adalah sebagai
berikut :
𝑉𝐴 = π‘‚π‘ˆπ‘‡ − 𝐼𝑁
Keterangan :
VA : Value Added
Out : Output (Total penjualan dan pendapatan lain)
IN : Input (Beban penjualan dan biaya lain selain biaya karyawan)
VAHU (Value Added Human Capital)
VAHU menggambarkan seberapa besar kontribusi dari setiap Rupiah yang
diinvestasikan perusahaan ke dalam human capital untuk menciptakan value
added bagi perusahaan.
VAHU =
VA
HC
VAHU : Value Added Human Capital ; rasio dari VA/HC
VA
: Value Added ; Out-In
HC
: Human Capital ; total beban gaji dan upah
VACA (Value Added on Capital Employed)
VACA merupakan indikator untuk menggambarkan value added yang
diciptakan melalui pengelolaan modal fisik perusahaan.
VACA =
VA
CE
VACA : Value Added Human Capital ; rasio dari VA/CE
VA
: Value Added ; Out-In
CE
: Capital Employed; dana yang tersedia (nilai buku total aset)
STVA (Structural Capital Value Added)
STVA menggambarkan bagaimana keberhasilan structural capital dalam
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan seperti dalam rumus berikut.
STVA =
SC
VA
STVA : Value Added Structural Capital; rasio dari SC/VA
VA
: Value Added ; Out-In
SC
: Structural Capital; selisih antara value added dan human capital
(VA-HC)
VAICTM (Value Added Intellectual Capital)
VAIC TM = VAHU + VACA + STVA
B. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Sugiyono (2017) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu
yang ditetapkan oleh pneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tahun 2014 sampai dengan 2019 yang merupakan data terbaru perusahaan yang
dapat memberikan gambaran terkini tentang kinerja keuangan dan nilai
perusahaan. Terdapat sebanyak 46 bank secara total terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2019.
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Purposive Sampling, yang merupakan metode penelitian sampel yang
didasarkan pada beberapa kriteria-kriteria tertentu, meliputi:
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014 sampai dengan
tahun 2019.
2. Perusahaan perbankan yang mempunyai data modal intelektual.
3. Perusahaan perbankan yang tidak dalam kondisi rugi.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 27
perusahaan perbankan dengan periode pengamatan selama 6 tahun, dari tahun
2014 sampai dengan tahun 2019, sehingga jumlah pengamatan atau observasi
dalam penelitian ini adalah sebanyak 162.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari Indonesia Stock Exchange
(IDX) yang terkait perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2014
sampai dengan 2019. Selain itu, data sekunder yang didapat juga berasal dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Tahun 2020.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah content analysis, yaitu suatu metode pengumpulan data penelitian
melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu
dokumen. Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap
karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen
untuk menghasilkan deskripsi yang obyektif dan sistematik (Indriantoro, 2002).
Content analysis dilakukan dengan cara membaca laporan tahunan
setiap perusahaan sampel dan memberi kode informasi yang terkandung
didalamnya. Langkah-langkah dalam melakukan content analysis menurut
Bozzolan et al. (dalam Purnamosidhi, 2003) meliputi (1) memilih framework
yang digunakan untuk mengklasifikasikan informasi; (2) menentukan unit
pencatatan; (3) memberi kode; (4) menilai tingkat reliabilitas yang dicapai.
E. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul (dalam penelitian kuantitatif). analisis data dilakukan dengan
menggunakan analisis jalur (path analysis). path analysis atau analisis jalur
digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. model ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkan variabel bebas terhadap variabel terikat.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. (Ghozali dalam Arindha, 2018)
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi telah terjadi
ketidaksamaan varians dari satu amatan ke amatan yang lain. Untuk menguji
heteroskedastisitas digunakan metode Glejser Test, yaitu dengan cara
meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen.
(Ghozali, 2016)
3. Uji Multikolinearitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan ada
atau tidaknya hubungan antara variabel bebas. Ghozali (2016) menjelaskan
bahwa pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinieritas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai
tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)
4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan
aplikasi khusus regresi linear dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih varibel independen).
Variabel moderasi yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan
suatu variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikatnya. Variabel
moderator adalah variabel yang mempengaruhi arah dan atau kekuatan
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel
moderator tidak dipengaruhi variabel independen
DAFTAR PUSTAKA
Arindha, Prinka T. 2018. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan
dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervenintg (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2014-2016). Skripsi. FE, Manajemen, Universitas islam negeri Maulana
Malik Ibrahim, Malang.
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
(edisi 8) Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Huang, A. C., dan Kung, F. 2017. Drivers of Environmental Disclosure and
Stakeholder Expectation : Evidence from Taiwan. Journal of Etika Bisnis,
Vol 96 No.3, hal 435-451.
Martha, L. dkk. 2018. Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Benefita 3(2), 227–238.
Nuryaman. 2015. The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with
The Financial Performance as Intervening Variable. Procedia - Social and
Behavioral Sciences 211 (2015) 292– 298.
Pramelasari, Y. M. 2010. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Pasar dan
Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal. Universitas Diponegoro, Semarang.
Putri, A. I. 2015. Pengaruh Intellectual Capital (IC) Terhadap Return Saham
dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening (Studi pada
Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013).
Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Retrieved from http://etheses.uinmalang.ac.id/1544/
Ramadhan, Rhonal. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Infrastruktur, Utilitas Dan Transportasi.
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 6 (8), Hal 2-3
Restuti, Mi Mitha Dwi, & Sudibya, Diva Cicilya Nunki Arun. 2014..Pengaruh
Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening, 18.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunarsih, N.M dan Ni Putu Yuria Mendra. 2012. Pengaruh Modal Intelektual
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Download