PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2020) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Riset Operasi” Dosen : Diana Pramudya Wardhani, SE., MM., cd.Dr. Oleh : Gimas Setyono 17414415 FAKULTAS EKONOMI PROGAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO TAHUN 2020 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan persaingan globalisasi dunia bisnis pada abad ke-21 telah mengarah kepada perubahan pola industri dan ekonomi global. Salah satunya adalah peningkatan persaingan dalam dunia perbankan. Peningkatan persaingan dalam dunia perbankan tersebut di sebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Pengaruh ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pengelolaan perbankan dan penentuan strategi bersaing. Dengan persaingan bisnis yang cukup ketat suatu bank dituntut sebisa mungkin untuk konsisten dengan mencoba berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman. Strategi yang diambil oleh perusahaan perbankan harus didasari dengan pertimbangan dan pengetahuan tentang sumber daya yang dimiliki dengan baik. Berkembangnya bisnis berdasarkan pengetahuan (knowledge based business) membuat perusahaan perbankan untuk lebih berfokus pada inovasi, sistem informasi, serta bagaimana perusahaan mengelola organisasi dan sumber daya yang dimiliki (Putri, 2015). Perusahaan dengan menggunakan knowledge based business sebagai sarana memperoleh penghasilannya dengan menciptakan suatu cara untuk memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki perusahaan tersebut, dengan penerapan knowledge based business, maka penciptaan nilai perusahaan akan berubah. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan pada periode waktu tertentu. Nilai perusahaan dapat menggambarkan kondisi perusahaan dan prestasi yang telah dicapai serta sebagai bentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Sehingga apabila suatu perusahaan dianggap memiliki nilai maka perusahaan itu berharga atau dapat diartikan memiliki prospek masa depan (Restuti, 2014). Nilai perusahaan didapat dalam bentuk nama baik yang didapat oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan dalam periode tertentu. Nilai perusahaan sangat baik apabila suatu tujuan oleh setiap perusahaan memiliki nilai perusahaan yang tinggi maka akan menarik investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. (Martha dkk, 2018). Kekayaan perusahaan dan pemegang saham di gambarkan dari harga saham pada pasar modal yang merupakan dasar atau pedoman dari keputusan investasi, manajemen aset dan pendanaan (financing). Situasi tersebut cukup menarik bagi para investor karena dengan permintaan saham yang semakin meningkat akan menyebabkan peningkatan juga pada nilai dari perusahaan. Dengan perusahaan berhasil menciptakan nilai tersebut tentu akan memberikan harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang besar pula. Meningkatnya perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku perusahaan telah menarik para peneliti untuk menyelidiki nilai yang tersembunyi (hidden value) pada laporan keuangan perusahaan. Penghargaan lebih terhadap perusahaan berupa harga saham yang lebih tinggi dari harga pasar dari para investor diyakini disebabkan oleh modal intelektual yang dimiliki perusahaan (Sunarsih, 2012). Modal intelektual merujuk pada modal tidak berwujud atau modal non fisik yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman manusia serta teknologi yang digunakan oleh perusahaan. Modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai perusahaan dan kinerja keuangan. Perusahaan yang mampu memanfaatkan modal intelektualnya secara efisien, maka nilai perusahaannya akan meningkat. Informasi mengenai modal intelektual tersebut menjadi informasi yang bernilai untuk diketahui investor karena di era globalisasi ini, adanya pengungkapan modal intelektual di dalam laporan keuangan perusahaan memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2019)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan? 2. Apakah modal intelektual berpengaruh signifikan terhadap nilai keuangan berpengaruh signifikan terhadap perusahaan? 3. Apakah kinerja nilai perusahaan? 4. Apakah modal intelektual berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah penelitian sebelumnya, maka tujuan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh langsung modal intelektual terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Berdasarkan kegunaan teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan dengan pemahaman mengenai informasi value added yang dihasilkan oleh modal intelektual dan implikasinya terhadap peningkatan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. 2. Manfaat Praktis a. Berdasarkan kegunaan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para stakeholder untuk memahami akan pentingnya modal intelektual dalam menunjang proses bisnis perusahaan agar dapat memberi value added yang nantinya menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dan bahan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam bidang modal intelektual. BAB II LANDASAN TEORI A. Stakeholders Theory Menurut Huang dan Kung (2017) teori stakeholders menyatakan suatu aktivitas yang dilakukan perusahaan yang dipengaruhi oleh kepentingan individu atau kelompok. Dalam teori stakeholder menyatakan tentang bagaimana pemegang saham dan manajer menciptakan nilai. Interaksi antara stakeholders dengan perusahaan merupakan Stakeholders menyediakan sumberdaya yang hubungan timbal balik. dibutuhkan perusahaan sedangkan perusahaan memenuhi tuntutan dari stakeholder. Dalam konteks modal intelektual, teori stakeholder memberikan argumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder. Dengan memanfaatkan seluruh potensi perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik (physical capital), maupun structural capital, maka perusahaan akan mampu menciptakan value added bagi perusahaan. Dengan meningkatkan value added tersebut, maka kinerja keuangan perusahaan akan meningkat sehingga nilai perusahaan di mata stakeholder juga akan meningkat. B. Resources-Based Theory Menurut Wernerfelt dalam Ramadhan (2017) Resources Based Theory adalah suatu teori yang dikembangkan guna menggambarkan sebuah keunggulan bagi perusahaan yang menyatakan bahwasanya keunggulan bersaing akan tercipta apabila sebuah perusahaan mempunyai sumber daya profesionalyang tidak ada di perusahaan lainnya. Resources Based Theory membahas mengenai sumber daya yang dimiliki perusahaan dan bagaiamana perusahaan tersebut dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Wernerfelt, menjelaskan bahwa menurut pandangan RBV, perusahaan akan unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan assetasset strategis yang penting (asset berwujud dan tidak berwujud). RBT ini memperjelas jika perusahaan yang dapat mengendalikan modal intelektual secara optimal dalam hal ini semua sumber daya yang ada di perusahaan, baik structural capital maka, capital employed maupun karyawan (human capital), akan mampu menciptakan value added untuk perusahaan. kesimpulan dari teori ini adalah bagaimana perusahaan menciptakan nilai tambah (value added) dengan mengelola modal intelektual yang ada di perusahaan. C. Legimitacy Theory Menurut pandagan teori legimitasi yang dikemukakan oleh O'Donovan dalam Arindha (2018) organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat. Organisasi berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh organisasi diterima oleh pihak luar. Teori legimitasi sangat erat kaitannya dengan pelaporan modal intelektual. perusahaan sepertinya cenderung untuk melaporkan modal intelektual mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya. hal ini dapat terjadi bila perusahaan tersebut tidak mampu melegimitasi statusnya berdasarkan tangible assets yang umumnya dikenal sebagai simbol kesuksesan perusahaan. perusahaan akan terdorong untuk menunjukkan kapasitas modal intelektualnya dalam laporan keuangan untuk memperoleh legimitasi dari publik atas kekayaan intelektual yang dimilikinya. pengakuan legimitasi publik akan menjadi penting bagi perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan sosial perusahaan. D. Signalling Theory Menurut Brigham dan Houston dalam Arindha (2018) sinyal merupakan suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasi keinginan pemilik. informasi yang dikeluarkan oleh perusahan merupakan hal yag penting karena pengaruhnya terhadap keputusan investasi oleh investor. Informasi yang lengkap , relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk emngambil keputusan investasi. informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memerikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. E. Modal Intelektual Stewart (1997) dalam Ulum (2009) mendefinisikan intellectual capital sebagai "packaged useful knowledge" yang merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang menghasilkan aset bernilai tinggi dan manfaat ekonomi di masa mendatang bagi perusahaan sedangkan menurut Roos, Pike dan Fernstorm (2005) modal intelektual adalah semua sumber daya non fisik dan non keuangan yang sebagian atau seluruhnya dikendalikan oleh organisasi dan berkontribusi dalam menciptakan nilai. Sedangkan menurut MERITUM project 2001 dalam Lentjushenkova (2014) pengertian modal intelektual lebih simple yaitu kombinasi dari sumberdaya manusia, organisasi dan relasi perusahaan. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa modal intelektual merupakan suatu konsep yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan baru dan mendeskripsikan aset tak berwujud yang jika digunakan secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan strateginya dengan efektif dan efisien. Dengan demikian intellectual capital merupakan pengetahuan yang memberikan informasi tentang nilai tak berwujud perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing. Bontis et al. (2001) dalam Ulum (2008) menyatakan bahwa pada umumnya peneliti membagi intellectual capital menjadi 3 komponen yaitu: 1. Physical Capital (VACA) Mainkaiw (dalam Dewi, 2011) mendefinisikan physical capital sebagai material yang digunakan sebagai input dalam suatu kegiatan produksi dari barang dan jasa di masa yang akan datang 2. Human Capital (VAHU) Human capital merupakan kombinasi dari pengetahuan, keahlian (skill), kemampuan melakukan inovasi, dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai perusahaan, kultur dan filsafatnya (Bontis dalam Dewi, 2011) 3. Structural Capital (STVA) Structural capital merupakan sarana dan prasarana yang mendukung karyawan untuk menciptakan kinerja yang optimum, meliputi struktur organisasi, paten, dan trade mark (Hartono dalam Dewi, 2011) F. Kinerja Keuangan Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan. Kinerja dapat menjadi tolok ukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan segala sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan harus terus melakukan peningkatan terhadap kualitas dan kinerja perusahaan, agar tujuan perusahaan tercapai. Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan dapat dilihat dengan mengukur kinerjanya. Pengukuran kinerja diperlukan sebagai informasi bagi pihak internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan. Return On Assets (ROA) adalah salah satu kinerja keuangan yang banyak digunakan oleh pemakai informasi. ROA yaitu rasio antara keuntungan bersih setelah pajak setelah terhadap jumlah asset keseluruhan yang juga berarti merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dalam bentuk persentase dari asset yang dimiliki. Modal intelektual mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki modal manusia dengan kemampuan, kompetensi dan komitmen tinggi akan meningkatkan produktifitas dan efisiensi yang secara umum akan meningkatkan laba perusahaan. Modal structural tercermin dari kemampuan system, struktur, strategi dan budaya perusahaan dalam menemukan permintaan pasar dan mencapai tujuan perusahaan (Nuryaman, 2015). G. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar, karena nilai pasar perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan dapat dicapai dengan maksimum jika para pemegang saham menyerahkan urusan pengelolaan perusahaan kepada orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, seperti manajer ataupun komisaris (Hermuningsih, 2011). Belkaoui (2003) menegaskan jika pasar telah tercapai kondisi yang efisien, maka investor akan memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual lebih besar. Selain itu, jika modal intelektual merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan keunggulan kompetitif, maka modal intelektual akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan serta meningkatkan nilai perusahaan (Chen et al., 2005). H. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini akan disajikan dalam tabel 1 berikut ini: No Penulis 1 Monika Gupta dan Dr. Tarika Singh (2015) 2 AA. Ousama dan A.H Fatima (2015) Judul Intellectual Capital & Firm Profitability: An Empirical Study on the IT Sector listed in NSE Intellectual capital and financial performance of Islamic banks Hasil Penelitian ini menguji hubungan modal intelektual dan kinerja keuangan yag di proxykan dengan NPM, ROA dan ATR. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara VAIC dan kinerja keuangan. Penelitian ini mengenai hubungan modal intelektual dan kinerja keuangan dengan obyek perbankan Islam di Malaysia tahun 20082010. Pada penelitian ini kinerja perusahaan di ukur dengan ROA dan ROE dan menggunakan leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel control. Hasil penelitian ini Sumber Accounting 1(1):29-36, 2015. International Journal of Learning and Intellectual Capital, Volume 12(1), 2015. 3 Chowdhury, L.A.M., Rana, T., Akter, M. and Hoque, M. (2018) Impact of intellectual capital on financial performance: evidence from the Bangladeshi textile sector 4 Muhammad Rivandi (2018) 5 Suhadak Kurniati(2019) Pengaruh intellectual capital disclosure, kinerja keuangan, dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan Stock returns and ο¬nancial performance secara keseluruhan VAIC dan komponennya memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian ini menguji pengaruh komponen VAIC terhadap kinerja keuangan dan juga menunjukkan hubungan yang beragam dengan perubahan indikator keuangan. Dan hasilnya signifikan mempengaruhi hasil produktivitas, dengan modal berwujud memainkan peran utama dalam produktivitas dan profitabilitas. Selain itu, modal struktural memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap ATO dan ROA Penelitian ini menunjukkan bahwa modal intelektual dan kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Dalam penelitian ini didapat hasil kinerja perusahaan Journal of Accounting & Organizational Change, Vol. 14 No. 4, pp. 429-454. https://doi.org/10.1108/JAOC11-2017-0109 Jurnal Pundi, Vol. 02 (01), 2018 Emerald Publishing Limited, VOL. 19 NO. 6 2019, pp. 1289-1309 as mediation variables in the inο¬uence of good corporate governance on corporate value berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Tabel 1. Penelitian terdahulu I. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran ini menguji Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Moderating. H2 Model Intelektual VAICTM (X) Kinerja Keuangan ROA (Z) H1 H3 Nilai Perusahaan PBV (Y) Gambar 1. Kerangka Berpikir J. Hipotesis Hipotesis menurut (Sugiyono, 2017: 63) adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dalam penelitian ini akan meneliti dan membahas tentang pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan sebagai variabel moderating 1. Pengaruh modal intelektual terhadap nilai perusahaan Menurut teori stakeholder, dijelaskan bahwa seluruh aktivitas perusahaan bermuara pada penciptaan nilai/value creation. Para stakeholder akan lebih menghargai perusahaan yang mampu menciptakan nilai karena dengan penciptaan nilai yang baik, maka perusahaan akan lebih mampu untuk memenuhi kepentingan seluruh stakeholder. Dalam konteks modal intelektual, penciptaan nilai dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan unsur-unsur modal intelektual yaitu human capital, physical capital, maupun structural capital. Menurut Pramelasari, (2010) perusahaan yang mampu mengelola aset perusahaan secara maksimal akan mampu menciptakan value added dan berpengaruh terhadap peningkatan nilai perusahaan. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian dari Rivandi (2018) yang menunjukkan modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. H1 : modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor perbankan di BEI tahun 2014-2019 2. Pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan Berdasarkan kajian teori berbasis sumber daya (Resources-Based Theory), sebuah perusahaan diibaratkan sebagai kumpulan dari aset maupun kemampuan berwujud dan tak berwujud. Teori ini menyarankan bahwa kinerja dari sebuah perusahaan sebaiknya didefinisikan sebagai fungsi penggunaan yang efektif dan efisien dari aset berwujud maupun tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan atau intellectual ability. Sehingga hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang menyatakan bahwa value added merupakan instrument pengukuran yang lebih akurat dalam mengukur kinerja sebuah perusahaan dibandingkan dengan laba akuntansi yang hanya merupakan ukuran return bagi pemegang saham. Menurut Ulum (2007) modal intelektual diyakini dapat berperan penting dalam peningkatan nilai perusahaan maupun kinerja keuangan perusahaan. Tan et al. (2007) dalam penelitiannya telah membuktikan bahwa modal intelektual (VAIC™) berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. H2 : modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan di BEI tahun 2014-2019 3. Kinerja keuangan memediasi hubungan modal intelektual dengan nilai perusahaan (Belkaoui dalam Aprilia, 2019) berpendapat bahwa investasi perusahaan dalam modal intelektual yang disajikan dalam laporan keuangan, dihasilkan dari peningkatan selisih antara nilai pasar dan nilai buku. Jadi, jika misalnya pasarnya efisien, maka investor akan memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan yang memiliki modal intelektual lebih besar. Selain itu, jika modal intelektual merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan keunggulan kompetitif, maka modal intelektual akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan serta meningkatkan nilai perusahaan (Chen et al., 2005) H3 : Kinerja keuangan memediasi hubungan modal intelektual dengan nilai perusahaan pada sektor perbankan di BEI tahun 2014-2019 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu tampilan mengenai kondisi keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja keuangan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar. Ukuran kinerja keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang saham. ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset. Dalam penelitian ini ROA dihitung berdasarkan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan seluruh total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan. Oleh karena itu dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA yang dapat dirumuskan sebagai berikut : π ππ΄ = πΏπππ π΅πππ πβ π ππ‘πππβ πππππ πππ‘ππ π΄π ππ‘ 2. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar perusahaan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan tercermin dari harga yang dibayar investor atas sahamnya di pasar. Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur dengan menggunakan price-to-book value (PBV). Price-to-book value (PBV) menggambarkan penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi perusahaan, karena hal ini terkait dengan hubungan antara harga pasar saham dan nilai buku yang selalu menjadi perhatian bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam penelitian ini PBV dihitung berdasarkan perbandingan antar harga pasar saham dengan nilai buku per saham. Harga pasar saham yang digunakan adalah harga yang berdasarkan closing price pada akhir tahun pelaporan perusahaan. PBV diformulasikan sebagai berikut : ππ΅π = π»ππππ πππ ππ ππβππ πππππ π΅π’ππ’ πππ ππβππ 3. Modal Intelektual Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja modal intelektual yang diproksikan dengan VAICTM. Modal intelektual dihitung berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital/capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Gabungan ketiganya inilah yang TM disebut VAIC yang dikembangkan oleh Pulic. Formulasi dan tahapan TM perhitungan VAIC adalah sebagai berikut : ππ΄ = πππ − πΌπ Keterangan : VA : Value Added Out : Output (Total penjualan dan pendapatan lain) IN : Input (Beban penjualan dan biaya lain selain biaya karyawan) VAHU (Value Added Human Capital) VAHU menggambarkan seberapa besar kontribusi dari setiap Rupiah yang diinvestasikan perusahaan ke dalam human capital untuk menciptakan value added bagi perusahaan. VAHU = VA HC VAHU : Value Added Human Capital ; rasio dari VA/HC VA : Value Added ; Out-In HC : Human Capital ; total beban gaji dan upah VACA (Value Added on Capital Employed) VACA merupakan indikator untuk menggambarkan value added yang diciptakan melalui pengelolaan modal fisik perusahaan. VACA = VA CE VACA : Value Added Human Capital ; rasio dari VA/CE VA : Value Added ; Out-In CE : Capital Employed; dana yang tersedia (nilai buku total aset) STVA (Structural Capital Value Added) STVA menggambarkan bagaimana keberhasilan structural capital dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan seperti dalam rumus berikut. STVA = SC VA STVA : Value Added Structural Capital; rasio dari SC/VA VA : Value Added ; Out-In SC : Structural Capital; selisih antara value added dan human capital (VA-HC) VAICTM (Value Added Intellectual Capital) VAIC TM = VAHU + VACA + STVA B. Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiyono (2017) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh pneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 sampai dengan 2019 yang merupakan data terbaru perusahaan yang dapat memberikan gambaran terkini tentang kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Terdapat sebanyak 46 bank secara total terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014-2019. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling, yang merupakan metode penelitian sampel yang didasarkan pada beberapa kriteria-kriteria tertentu, meliputi: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. 2. Perusahaan perbankan yang mempunyai data modal intelektual. 3. Perusahaan perbankan yang tidak dalam kondisi rugi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 27 perusahaan perbankan dengan periode pengamatan selama 6 tahun, dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019, sehingga jumlah pengamatan atau observasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 162. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari Indonesia Stock Exchange (IDX) yang terkait perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2014 sampai dengan 2019. Selain itu, data sekunder yang didapat juga berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) Tahun 2020. D. Metode Pengumpulan Data Untuk metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, yaitu suatu metode pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen. Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristik atau informasi spesifik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang obyektif dan sistematik (Indriantoro, 2002). Content analysis dilakukan dengan cara membaca laporan tahunan setiap perusahaan sampel dan memberi kode informasi yang terkandung didalamnya. Langkah-langkah dalam melakukan content analysis menurut Bozzolan et al. (dalam Purnamosidhi, 2003) meliputi (1) memilih framework yang digunakan untuk mengklasifikasikan informasi; (2) menentukan unit pencatatan; (3) memberi kode; (4) menilai tingkat reliabilitas yang dicapai. E. Metode Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (dalam penelitian kuantitatif). analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). path analysis atau analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. 1. Uji Normalitas Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau mendekati normal. (Ghozali dalam Arindha, 2018) 2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi telah terjadi ketidaksamaan varians dari satu amatan ke amatan yang lain. Untuk menguji heteroskedastisitas digunakan metode Glejser Test, yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel independen. (Ghozali, 2016) 3. Uji Multikolinearitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi ditemukan ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas. Ghozali (2016) menjelaskan bahwa pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) 4. Uji Moderated Regression Analysis (MRA) Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih varibel independen). Variabel moderasi yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan suatu variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikatnya. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi arah dan atau kekuatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderator tidak dipengaruhi variabel independen DAFTAR PUSTAKA Arindha, Prinka T. 2018. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervenintg (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016). Skripsi. FE, Manajemen, Universitas islam negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. (edisi 8) Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Huang, A. C., dan Kung, F. 2017. Drivers of Environmental Disclosure and Stakeholder Expectation : Evidence from Taiwan. Journal of Etika Bisnis, Vol 96 No.3, hal 435-451. Martha, L. dkk. 2018. Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Benefita 3(2), 227–238. Nuryaman. 2015. The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with The Financial Performance as Intervening Variable. Procedia - Social and Behavioral Sciences 211 (2015) 292– 298. Pramelasari, Y. M. 2010. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Pasar dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal. Universitas Diponegoro, Semarang. Putri, A. I. 2015. Pengaruh Intellectual Capital (IC) Terhadap Return Saham dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013). Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Retrieved from http://etheses.uinmalang.ac.id/1544/ Ramadhan, Rhonal. 2017. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Infrastruktur, Utilitas Dan Transportasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 6 (8), Hal 2-3 Restuti, Mi Mitha Dwi, & Sudibya, Diva Cicilya Nunki Arun. 2014..Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening, 18. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarsih, N.M dan Ni Putu Yuria Mendra. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.