Uploaded by User100042

Ringkasan Fisika Modern Tentang Atom Berelektron Banyak

advertisement
RINGKASAN
FISIKA MODERN
TENTANG :
“ ATOM BERELEKTRON BANYAK “
OLEH :
MAHFUD JANUDDIN
A 202 20 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021
ATOM BERELEKTRON BANYAK
1.
Momentum Sudut Total ( J )
Elektron dalam sebuah atom selalu memiliki:

Momentum sudut orbital ⃗ tertentu

Momentum sudut spin
tertentu
Kedua momentum sudut ini memberi sumbangan pada momentum sudut total
dari
atom tersebut. Momentum sudut L dan S berinteraksi secara magnetis seperti yang kita lihat
dalam pasal 7.2, dan sebagai hasil timbul torka terhadap masing- masing. Jika tidak terdapat
medan magnetic eksternal, momentum sudut total J kekal baik arah maupun besarnya, dan efek
torka internal hanya menimbulkan prosesi dari L dan S di sekitar arah resultannya J. Namun
jika terdapat medan magnetic eksternal B, maka J berpresesi di sekitar arah B, sedangkan L
dfan S meneruskan berpresesi di sekitar J.
2. Kopling LS
Pola yang biasa untuk semua atom, kecuali atom yang sangat berat ialah, bahwa
momentum sudut orbital L dari berbagai elektron terkopel bersama secara listrik menjadi
resultan tunggal, dan momentum sudut spin Si terkopel bersama menjadi resultan tunggal
lainnnya S secara bebas. Kita akan memeriksa penyebab kelakuan ini kemudian dalam pasal
berikut. Momentum L dan S berinteraksi magnetis melalui efek spin untuk membentuk
momentum sudut total J. Bila momentum sudut total
yang menyumbang momentum sudut orbital dan spin.
terbentuk oleh lebih dari satu elektron
merupakan tetap jumlah vector dari
momentum individual.
∑ ⃗⃗⃗
∑ ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
3. Kopling JJ
Gaya listrik yang terkopel dalam Li menjadi vector tunggal ⃗ dan Si menjadi vektor ,
ini lebih kuat dari gaya spin orbit magnetik yang mengkopel ⃗ dan
membentuk dalam
atom ringan. Gaya listrik yang mengkopel Li menjadi ⃗ mendominasi, walaupun terdapat
medan magnet eksternal yang agak besar. Dalam kasus ini presesi dalam mengelilingi B lebih
lambat dari pada presesi ⃗ dan
yang mengelilingi .
4. Spektrum Satu Elektron
Faktor-faktor tambahan ini memecah keadaan energi tertentu menjadi sub- keadaan
garis spectral. Kaidah seleksi untuk transisi yang diizinkan di sini ialah Δl = ±1. Efek yang
kedua ini jelas terlihat untuk keadaan dengan n dan I kecil, dan pertama kaliu di temukan dalam
tahun 1947 dalam “pergeseran Lamb” dari keadaan 22 S ½. Berbagai pemisdahan yang
memecahkan garis spectral Hot (n = 3
n) menjadi tujuh komponen yang berjarak berdekatan.
Jadi dalam aproksimasi pertama tingkat energi natrium akan sama dengan tingkat energi
hydrogen, kecuali tingkat yang terendah yang bersesuaian dengan n = 3 alih-alih n = 1 karena
prinsip ekslusi.
⃗
⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
∑⃗
5. Spektrum Dua Elektron
Elektron tunggal merupakan penyebab timbulnya tingkat energi dari keduanya, hidrogen
dan natrium. Namun terdapat dua electron 1s dalam keadaan dasar helium dan sangat menarik
untuk membahas efek kopling LS dalam sifat dan kelakuan atom helium. Untuk melakukan hal
itu, mula-mula kita perhatikan kaidah seleksi untuk transisi terizinkan di bawah kopling LS:
ΔL = 0, ±1
ΔJ = 0, ±1
ΔS = 0
Bila hanya satu electron yang terkait, ΔL = 0 dilarang dan ΔL = ± I merupakan satu-satunya
kemungkinan. Selanjutnya, J harus berubah jika keadaan awal memiliki J, sehingga J = 0 ± J =
0 terlarang.
6. Spektrum Sinar X
Spektrum sinar X yang malar merupakan hasil dari kebalikan efek foto listrik, dengan
energi kinetik electron tertransformasi menjadi foton berenergi hv. Spektrum diskritnya,
dipihak lain penyebabnya adalah transisi elektronik dalam atom yang telah diganggu oleh
elektron yang datang. Jika elektron berenergi tinggi menumbuk atom dan melepaskan sebuah
elektron kulit K (electron K juga dapat dinaikkan kekeadaan kuantum yang lebih atas yang tak
terisi, tetapi perbedaan energi yang diperlukan untuk hal itu dan perbedaan energi untuk
melepaskan elektron tidak penting, hanya 0,2 persen untuk natrium dan lebih kecil lagi untuk
atom yang lebih berat).
Download