ETNOMATEMATIKA : EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA PADA PERLENGKAPAN BUDAYA TARI JEJER GANDRUNG MASYARAKAT BANYUWANGI Oleh: VIOLINA ALMAGHFIROH 19190055 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2021 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 7 A. Etnomatematika ................................................................................ 7 B. Eksplorasi ......................................................................................... 8 C. Konsep matematika .......................................................................... 8 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 10 A. Jenis Penelitian dan Pendekatan..................................................... 10 B. Daerah dan Subjek penelitian......................................................... 10 C. Prosedur Penelitian ......................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 12 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya adalah suatu ciri khas atau tradisi dari warisan nenek moyang pada zaman dahulu yang diberikan kepada suatu kelompok masyarakat tertentu. Sedangkan matematika adalah ilmu pasti yang bersifat abstrak. Sebenarnya matematika dan budaya adalah dua hal yang berkaitan sangat erat, namun tak banyak orang yang menyadarinya. Istilah dari matematika yang dikombinasikan dengan budaya ini adalah etnomatematika. Istilah etnomatematika ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Brazil yang bernama Ubiratan D'Ambrosio.Jadi etnomatematika adalah pencampuran antara konsep matematika dengan budaya. Etnomatematika selalu dan tetap berkembang dari awal ada pencentusan istilah tersebut hingga sampai sekarang. Etnomatematika ini bermacam-macam dan pasti ada pada berbagai budaya di masyarakat, karena setiap daerah mempunyai memiliki tradisi masing-masing yang berbeda dan juga telah banyak yang mengembangkannya dalam matematika (Walle, 2006: 104). Salah satu budaya yang ada pada masyarakat Banyuwangi ini adalah 4 tari jejer gandrung, budaya ini dari dulu hingga sekarang masih terus dilestarikan oleh masyrakat Banyuwangi. Dalam budaya tari jejer gandrung ini memiliki perlengkapan yang digunakan cukup banyak sebelum melakukan tarian jejer gandrung, tentunya dalam perlengkapan pada budaya tarian ini memiliki konsep matematis. Untuk itu peneliti ingin mengkaji dan mengeksplorasi konsep matematika apa saja yang ada pada perlengkapan tarian jejer gandrung di Banyuwangi. 5 B. Rumusan Masalah 1. Apa saja konsep matematika yang ada pada perlengkapan budaya tari jejer gandrung masyarakat Banyuwangi? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menggali konsep matematika yang ada pada perlengkapan budaya tari jejer gandrung masyarakat Banyuwangi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat secara teoritis dari penelitian ini untuk pengetahuan khususnya antara matematika dan kebudayaan, juga diharapkan dapat dijadikan referensi untuk peneliti-peneliti lainnya, serta dapat juga dijadikan referensi sebagai pengembangan dalam pembelajaran matematika dengan berbasis budaya terkhusus budaya pada masyarakat Banyuwangi. 2. Manfaat Praktis a. Hasil yang didapat pada penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru untuk peneliti terkait konsep matematika yang ada pada budaya sehingga bisa dijadikan bekal nantinya untuk diterapkan saat sudah menjadi tenaga pendidik. b. Hasil yang didapat pada penelitian ini agar bisa memperluas pemikikiran untuk bisa mengkaitkannya dalam pembelajaran matematika yang berbasis budaya. 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Etnomatematika Pengertian etnomatematika menurut (Wahyuni and Aji, 2013) yaitu sesuatu yang digabungkan antara matematika dengan budaya. Sedangkan menurut Zulkifli dan Dardiri (dalam Wahyuni & Pertiwi, 2017: 113) etnomatematika secara bahsa terdiri dari 3 kata yaitu yang ke (1) “etno” yang memiliki arti sesuatu yang luas dan mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos, dan simbol. Yang ke (2) “mathema” arti mathema ini lebih condong pada arti menjelaskan, memahami, mengukur, mengklasifikasi dan menyimpulkan. Yang ke (3)Akhiran “tik“ berasal dari techne yang bermakna sama seperti Teknik. Menurut Barton (dalam Wahyuni & Pertiwi, 2017:114) ethnomathematics yaitu yang mencakup ide tentang matematika, pemikiran serta praktik lalu dikembangkan melalui budaya. Ethnomathematics dapat juga dirtikan sebagai suatu program yang bertujuan untuk mempelajari siswa dalam mengolah dan mempraktikkan konsep matematika dalam lingkungan sehari-hari mereka. Lingkungan ini yang disebut budayanya. Jadi dari semua definisi tersebut dapat peneliti simpulkan 7 bahwa etnomatematika adalah sesuatu Teknik atau metode yang menerangkan tentang matematika yang bertumbuh pada kebudayaan serta menggabungkan dnegan aktivitas matematika, seperti menghitung, mengelompokkan, mengukur, mengamati sebuah objek, dan lain lain. B. Eksplorasi Eksplorasi merupakan suatu Tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan sesuatu. Eksplorasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk merujuk pada penelitian dengan melakukan metode pengumpulan data untuk menemukan sebuah informasi baru. Dari dua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa eksplorasi adalah sebuah kegiatan yang melibatkan pengamatan, penelitian, serta penganalisaan sesuatu secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh informasi terbaru dari sesuatu hal yang dimaksud. C. Konsep matematika Menurut As’ari, dkk (2016: 12-13) perkembangan dari matematika berawal dari kesadaran dan kepedulian manusia dalam memahami fenomena empiris yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu muncul konsep dasar yang kemudian mengalami ekspansi atau perluasan, justification atau pembenaran, serta geralisasi. 8 Konsepmatematika tersaji dengan Bahasa yang spesifik atau Bahasa yang ada pada matematika sehingga mampu dengan jelas untuk menyatakan konsep-konsep tentang matematika. Konsep matematika adalah suatu ide yang abstrak untuk digunakan sebagai pengelompokkan atau pengklasifikasian pada suatu objek. Secara umum konsep dalam matematika ini tersusun dari konsep yang fakta atau terdhaulu. Jadi dari penguraian tentang konsep matematika dapat disimpulkan bawha konsep matematika adalah sebuah ide bersifat absrtrak yang digunakanm sebagai pengklompokkan pada suatu objek tertentu. 9 penggolongan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan etnografi. Menurut Sukmadinata (2009) Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian dengan tujuan untuk mendiskripsikan serta menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan pemikiran seseorang secara individu maupun kelompok. Penelitian yang digunakan ini dipilih karena peneliti akan mendeskripsikan dan juga menganalisis konsep matematika apa saja yang terdapat pada perlengkapan budaya tari jejer gandrung. pendekatan etnografi adalah menjelaskan, menganalisis suatu unsur kebudayaan dalam masyarakat. Peneliti memilih pendekatan etnografi karena peneliti akan mengeksplor konsep matematika pada perlengkapan budaya tari jejer gandrung. B. Daerah dan Subjek penelitian Daerah penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu berlokasi di Rumah Sanggar tari Sayu Wiwit, Kecamatan Aliyan, Kabupaten Banyuwangi. Alasan peneliti memilik sanggar ini karena di sanggar 10 ini memiliki sangat lengkap budaya tari yang ada di Banyuwangi termasuk tari jejer gandrung. Subjek penelitiannya yaitu ketua sanggar tari serta satu penari yang akan dijadikan model dalam memakai perlengkapan tari jejer gandrung. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi : 1. Wawancara Wawancara ini dilakukan untuk menggali budaya pada perlengkapan tari jejer gandrung serta menanyakan nama dari setiap perlengkapan tari jejer gandrung. 2. Observasi Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati dan menganalisis pada setiap perlengkapan tari jejer gandrung untuk menemukan konsep matematika apa saja yang ada di perlengkapan tari tersebut. 3. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendapat gambar perlengkapan tari yang kemudiant dikaitkan ke dalam konsep matematika yang ada. 11 DAFTAR PUSTAKA Wahyuni, Asri, & Pertiwi, Surgawi. 2017. Etnomatematika dalam Ragam Hias Melayu. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.3, No.2, hlm 113-115. Arifin. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Zakiah, Kiki. 2008. Penelitian Etnografi Komunikasi Tipe Dan Metode. Jurnal Penelitian Etnografi.Vol.09, No.01: hlm 183. Nisa’, Roisatun. 2020. Ekplorasi Etnomatematika pada Batik Pamiluto Gresik. BRILLIANT : Jurnal Riset dan Konseptual, Vol.5, No.3, hlm 442-448. Titik, Sugiarti. 2018. Etnomatematika Pola Tarian Jejer Jaran Dawuk Banyuwangi Sebagai Inspirasi Pengembangan Paket Tes Geometri. Jurnal Kadigma. Vol. 9, No.3, hlm. 160-170 12