EKUITAS PEMEGANG SAHAM Dua sumber utama ekuitas pemegang saham (modal) adalah: Modal yang disetorkan oleh pemegang saham dan pihak lain, yang disebut Modal Disetor Laba bersih yang ditahan dalam perusahaan, yang dinamakan dengan Laba Ditahan Ekuitas pemegang saham dilaporkan dalam neraca korporasi sesuai dengan dua sumber ini Perubahan yang signifikan dalam sumber ekuitas pemegang saham -Modal Disetor dan Laba Ditahanbisa dilaporkan dalam laporan terpisah atau dalam catatan yang mendukung penyajian neraca. Perubahan yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham bisa juga dilaporkan dalam laporan ekuitas pemegang saham. MODAL DISETOR Sumber modal disetor berasal dari penerbitan saham. Dua kelas saham yang utama Saham Biasa dan Saham Preferen. Saham preferen biasanya berupa saham preferen nonpartisipasi & bersifat kumulatif atau non-kumulatif. Selain dari penerbitan saham, modal disetor bisa berasal dari sumbangan aktiva dan dari transaksi saham treasuri. PENERBITAN SAHAM Ketika korporasi menerbitkan saham bernilai nominal secara tunai, akun Kas didebit dan kelas saham yang diterbitkan dikredit sebesar nilai nominalnya Jika korporasi menerbitkan saham dengan harga diatas nilai nominal, Modal Disetor Diatas Nilai Nominal dikredit sebesar selisih antara kas yang diterima dengan nilai nominal saham Jika saham diterbitkan untuk ditukarkan dengan aktiva selain kas, aktiva yang didapatkan harus dicatat sebesar nilai pasar wajarnya PENERBITAN SAHAM: Tanpa Nilai Nominal Jika saham diterbitkan tanpa nilai nominal, seluruh hasil penerbitan dikreditkan ke akun Saham Saham tanpa nilai nominal mungkin memiliki nilai ditetapkan per saham, dan selisih antara hasil penerbitan dengan nilai ditetapkan dikreditkan ke akun Modal Disetor diatas nilai ditetapkan NILAI LEMBAR SAHAM Nilai lembar saham nilai sekarang dari aliran dividen saham yang diharapkan diterima dimasa depan DIVIDEN TUNAI dan DIVIDEN SAHAM Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen tunai adalah mendebit Dividen dan mengkredit Utang Dividen bagi kelas saham yang bersangkutan Pembayaran dividen dicatat dengan cara biasa Pada saat dividen saham diumumkan, Dividen Saham didebit sebesar nilai wajar saham yang diterbitkan Selisih antara nilai wajar saham dengan nilai ditetapkan atau nilai nominal dikredit ke Agio-Saham Biasa DIVIDEN SAHAM YANG DAPAT DIDISTRIBUSIKAN Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan dikredit sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasa yang diterbitkan. Pada saat saham diterbitkan pada tanggal pembayaran dividen saham, Dividen Saham yang Dapat Didistribusikan didebit dan Saham Biasa dikredit sebesar nilai nominal atau nilai ditetapkan saham yang diterbitkan. SAHAM BIASA Keunggulan Hak suara: ○ pemilihan dewan direksi ○ pemilihan aktivitas manajemen yang signifikan Hak atas sisa laba (setelah preferen stock) Kelemahan Prioritas terakhir dalam hal terjadi likuidasi Tidak ada jaminan return Nilai saham biasa dinyatakan dalam tiga bentuk berbeda: 1. Nilai pokok 2. Nilai pasar 3. Nilai buku SIFAT INVESTASI SAHAM BIASA Termasuk saham paling berisiko dari semua sekuritas, karena ketidakpastian pasar saham itu sendiri Blue Chip (saham unggulan) saham yang diterbitkan oleh perusahaan mapan, yang mampu menyediakan pendapatan yang aman dari dividen yang konstan SAHAM PREFEREN Sekuritas hybrid yang memiliki beberapa karakteristik hutang dan beberapa ekuitas Kebanyakan saham preferen: perpetuitas Nilai sebuah saham preferen perpetual: Dividen dibagi dengan tingkat Pengembalian yang diperlukan Jatuh tempo saham preferen dievaluasi dengan rumus yang identik dengan rumus nilai obligasi SAHAM PREFEREN Diterbitkan dengan: nilai pokok yang telah ditentukan sebelumnya Deviden dinyatakan sebagai: presentasi nilai pokok Saham dapat ditarik (callable), dimana harga penarikan disepakati antara perusahaan dan pemegang saham SIFAT INVESTASI dalam SAHAM PREFEREN Karena punya pendapatan hak risikonya pertama lebih untuk dividen, kecil daripada pendapatan saham biasa dari perusahaan yang sama Pendapatan menjadi kurang pasti dibandingkan pendapatan obligasi perusahaan yang sama SAHAM PREFEREN Keunggulan Diprioritaskan dari saham biasa dalam hal terjadi likuidasi Dividen tetap Dapat memiliki beragam variasi dividen Diprioritaskan dari saham biasa dalam pembayaran dividen Kelemahan Prioritas setelah hutang dalam hal terjadi likuidasi Dividen dapat ditunda pembayarannya Tidak memiliki hak suara Hutang atau ekuitas? Memiliki komponen keduanya Biasanya (tapi tidak selalu) diklasifikasikan sebagai ekuitas AKUNTANSI SAHAM BIASA (SB) dan SAHAM PREFEREN (SP) Nilai par - ditetapkan pertama kali sebagai “Modal Dasar minimal” Nilai par bukan nilai pasar Kredit SB atau SP sebesar nilai par Kelebihan dari nilai par dikreditkan ke akun: “Agio Saham” AYAT JURNAL Menerbitkan SP lebih tinggi dari nilai par: Kas xx (nilai pasar) Saham Preferen xx (total par) Agio - SP xx (kelebihan) Menerbitkan SB lebih tinggi dari nilai par: Kas xx (nilai pasar) Saham Biasa xx (total par) Agio - SB xx (kelebihan) PREEMPTIVE RIGHT Seringkali pemegang saham memiliki hak untuk membeli setiap tambahan saham yang dijual oleh perusahaan Hak ini, yang disebut preemptive right, melindungi kendali pemegang saham sekarang dan mencegah dilusi nilai saham mereka TREASURY STOCK Terjadi ketika perusahaan membeli kembali saham biasa yang telah diterbitkan perusahaan sebelumnya. Alasan pembelian kembali: ingin diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi ingin dimiliki sebagai treasury stock (atau hendak dihapus) untuk meningkatkan harga pasar dan EPS mengurangi total pembayaran dividen dengan tetap mempertahankan jumlah dividen yang dibayarkan per saham mencegah usaha ambil alih dengan mengurangi proporsi saham yang tersedia untuk dibeli memberikan kas kembali kepada pemegang saham TREASURY STOCK Jika sebuah korporasi membeli sahamnya sendiri, pencatatan biasanya menggunakan metode biaya Saham Treasuri didebit sebesar harga perolehannya, dan Kas dikredit Jika saham tersebut dijual kembali, Saham Treasuri dikredit sebesar harga beli dan selisih antara harga jual dengan harga beli biasanya didebit atau dikredit ke Modal Disetor dari Penjualan Saham Treasuri TREASURY STOCK Akun debit yang disebut “Treasury Stock” dilaporkan pada ekuitas sebagai pengurang ekuitas. Catatan: bukan sebagai aktiva. Saham tersebut masih diterbitkan, namun tidak lagi beredar. tidak memiliki hak pilih tidak menerima dividen tunai Dapat diterbitkan kembali (ke pasar/pegawai) atau dihapuskan. Tidak ada untung atau rugi yang diakui dari transaksi ekuitas ini. Treasury Stock (TS): AYAT JURNAL Ada dua teknik untuk mencatat transaksi TS (metode Par Value dan metode Cost). Kita hanya akan menggunakan metode Cost. Teknik ini menganggap “cost” dari TS sama dengan junlah yang dibayar untuk memperoleh TS Untuk mencatat pembelian TS dari pasar: TS xx Kas (“cost”) xx (pasar) (cost sama dengan kas yang dibayarkan) Untuk menerbitkan kembali TS ke pasar pada harga lebih besar dari cost: Kas xx Agio - TS xx (kelebihan atas cost) TS xx (cost) Untuk menerbitkan kembali TS ke pasar pada harga lebih rendah dari cost: Kas xx (pasar) Agio - TS xx (jika ada) Laba Ditahan xx (jika diperlukan*) TS (pasar) xx (cost) *debit RE if no APIC-TS available to absorb the remaining debit difference. SAHAM BERKLASIFIKASI Meskipun kebanyakan perusahaan hanya memiliki satu jenis saham biasa, namun dalam beberapa kasus saham berklasifikasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan khusus perusahaan Salah satu jenis saham berklasifikasi adalah saham pendiri, dimiliki oleh pendiri perusahaan yang memiliki hak suara satu-satunya tetapi dividennya terbatas selama beberapa tahun tertentu PENGEMBALIAN SAHAM Total tingkat pengembalian saham yang diharapkan hasil dividen yang diharapkan ditambah hasil keuntungan modal yang diharapkan Bagi perusahaan dengan pertumbuhan konstan, baik hasil dividen yang diharapkan maupun hasil keuntungan modal yang diharapkan adalah konstan STOCK SPLITS Stock splits umumnya dinyatakan oleh perusahaan untuk mengurangi harga pasar per lembar sahamnya. Hal ini membuat saham lebih terjangkau bagi investor kecil Proses untuk stock splits adalah penukaran saham “lama”, dengan saham “baru” kepada pemegang saham yang sama Total nilai par dari saham baru sama dengan totan nilai par dari saham lama, namun jumlah saham dan nilai par per saham berubah STOCK SPLITS Jika sebuah korporasi mengurangi nilai nominal atau nilai ditetapkan saham biasanya dan menerbitkan saham-saham baru dalam jumlah yang proporsional, hal ini dinamakan dengan proses pemecahan saham Pemecahan saham tidak menimbulkan perubahan apa pun dalam neraca perusahaan dan tidak memerlukan pencatatan Contoh: Stock Split PT IZM memiliki 10.000 lembar saham yang beredar dengan nilai par Rp.2 Bagian ekuitas pada neraca menunjukkan: Saham biasa Laba Ditahan Rp.20.000 80.000 Harga pasar dari saham yang beredar adalah Rp.50 per lembar sebelum dilakukan stock split Contoh: Stock Split Jika PT IZM mengumumkan stock split 2 untuk 1, saham yang lama akan ditrik dan saham baru akan diterbitkan dengan deskripsi sebagai berikut: Saham biasa, nilai par Rp.1, yang beredar 20.000 lembar Total ekuitas pemegang saham tetap Rp.100.000 yang terdiri dari: Saham biasa Rp.20.000 Laba ditahan 80.000 Harga pasar untuk saham yang beredar sekarang adalah Rp.25 per lembar Catatan: Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Kembali ke informasi tentang PT IZM. Sekarang asumsikan bahwa PT IZM mengumumkan 100% dividen saham Pertama, siapkan ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dan pembagian dividen saham (10.000 lembar x 100% = 10.000 lembar saham baru x Rp.2 per lembar = Rp20.000: Dividen Saham (Laba Ditahan) 20,000 Stock Dividen Distributable Stock Dividen Distributable Saham Biasa 20,000 20,000 20,000 DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Sekarang perhatikan deskripsi baru tentang dividen saham: Saham biasa, nilai par Rp.2, yang beredar 20.000 lembar Total nilai ekuitas pemegang saham tetap Rp.100.000: Saham biasa Laba ditahan Rp.40.000 60.000 Perhatikan bahwa total harga pasar per saham akan berubah menjadi Rp.25 per lembar. Jadi, stock split 2 untuk 1 dan 100% dividen saham memiliki pengaruh yang sama pada: total ekuitas pemegang saham, dan harga pasar per lembar saham DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Bagaimanapun, dividen saham membutuhkan ayat jurnal, yang mengubah komponen dari ekuitas pemegang saham (laba ditahan dan saham biasa) Stock split mengubah deskripsi saham, termasuk nilai par per lembar saham Kebanyakan perusahaan menggunakan stock split untuk mengubah harga pasar per lembar saham, namun beberapa perusahaan menggunakan dividen saham dalam jumlah besar untuk mencapai maksud yang sama. Tindakan ini disebut “stock split dalam bentuk dividen” DIVIDEN SAHAM vs STOCK SPLITS Untuk merangkum pengaruh pada PT IZM: 100% Dividen Setelah: Saham Total saham beredar 20.000 lembar Nilai par per lembar Rp.2 Harga pasar per lembar Rp.25 Total ekuitas: Rp. 100.000 Hasil di buku besar: Saham biasa Rp. 40.000 Laba ditahan Rp. 60.000 2 untuk 1 Stock Split 20.000 lembar Rp.1 Rp.25 Rp. 100,000 Rp. 20.000 Rp. 80.000 Ingat: Sebelum stock split atau dividen saham biasa bernilai Rp. 20.000 dan laba ditahan Rp. 80.000. Karena dividen saham membutuhkan ayat jurnal, jumlah saham biasa dan laba ditahan berubah. Karena stock split tidak membutuhkan ayat jurnal, jumlah saham biasa dan laba ditahan tidak berubah. LAPORAN KEUANGAN: LABA DITAHAN Perubahan laba ditahan bisa dilaporkan dengan membuat laporan laba ditahan terpisah, laporan laba-rugi dan laporan laba ditahan gabungan, atau laporan ekuitas pemegang saham Pembatasan laba ditahan, yang dinamakan dengan apropriasi, harus diungkapkan, biasanya dalam catatan atas laporan keuangan Kesalahan yang material dalam laba bersih periode sebelumnya, yang dinamakan dengan penyesuaian periode sebelumnya, dilaporkan dalam laporan laba ditahan LABA DITAHAN Formula untuk laba ditahan, sbb: Laba ditahan, saldo awal (sebelum penyesuaian) Ditambah/dikurangi: Penyesuaian periode sebelumnya Laba ditahan, saldo awal (dinyatakan kembali) Ditambah: laba bersih Dikurangi dividen: Dividen tunai – saham biasa Dividen tunai – saham preferen Dividen saham Dividen properti Dikurangi: Penyesuaian untuk transaksi TS Penyisihan laba ditahan Laba ditahan, saldo akhir xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx LABA DITAHAN – DIVIDEN TUNAI Dividen tunai diumumkan: Dividen (Laba Ditahan) – SB xx Dividen (Laba Ditahan) – SP xx Hutang Dividen Dividen tunai dibayarkan: Hutang Dividen xx Kas xx xx LABA DITAHAN – DIVIDEN TUNAI Perhatikan bahwa sejumlah dividen tertentu harus dibayarkan kepada pemegang saham preferen sebelum dividen yang lain dibayarkan kepada pemegang saham biasa (termasuk tunggakan dividen bila bersifat kumulatif) Dividen saham preferen dapat bersifat kumulatif, yang berarti, jika tidak ada dividen yang diumumkan pada tahun berjalan, dividen tersebut harus tetap dibayarkan kepada pemegang saham preferen pada tahun depan sebelum pemegang saham biasa berhak memperoleh dividen Namun, tunggakan dividen yang bersifat kumulatif tidak diakui sebagai kewajiban sampai pembagian dividen diumumkan oleh dewan direksi. Sebuah perusahaan dapat saja berjalan beberapa tahun tanpa mengumumkan dividen, dan tidak ada kewajiban yang diakui sampai dividen benar-benar diumumkan LABA DITAHAN – DIVIDEN PROPERTI Dividen properti adalah pembagian properti non-kas oleh perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk dividen properti yang paling umum adalah “spin-off” dimana saham anak perusahaan dibagikan kepada pemegang saham induk perusahaan. Ketika dividen properti diumumkan: Dividen Properti (Laba Ditahan) xx Hutang Dividen Properti xx Ketika dividen properti dibagikan: Hutang Dividen Properti xx Investasi xx LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Dividen saham adalah pembagian saham tambahan milik perusahaan sendiri kepada para pemegang sahamnya. Perhatikan bahwa pembagian saham tambahan tidak memberikan suatu nilai kepada para pemegang saham Contoh: 4 pemegang saham, setiap orang meiliki 10 lembar saham biasa. Setiap pemegang saham memiliki 25% dari total kepemilikan (10/40). Jika perusahaan memberikan tambahan 1 lembar saham kepada setiap pemegang saham, setiap pemegang saham tetap memiliki 25% dari total kepemilikan (11/44). Tidak ada yang berubah, kecuali jumlah lembar saham LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Dividen saham besar (>25% dari saham beredar) dicatat pada nilai par Saat dividen saham diumumkan: Dividen Saham (Laba Ditahan) xx Stock Dividen Distributable Saat dividen saham dibagi: Stock Dividen Distributable xx Saham Biasa xx (par) (par) xx (par) (par) Perhatikan bahwa Stock Dividends Distributable bukan sebuah kewajiban, melainkan merupakan akun ekuitas yang mengindikasikan terdapat saham tambahan yang akan diterbitkan namun saat ini belum beredar LABA DITAHAN – DIVIDEN SAHAM Analisis pengaruh transaksi pada neraca: Dividen Saham (Laba Ditahan) xx (- SE) Stock Dividen Distributable xx (+ SE) Saat dividen saham dibagikan: Stock Dividen Distributable xx (- SE) Saham Biasa xx (+ SE) Perhatikan bahwa total pengaruh pada ekuitas adalah nol. Namun, laba ditahan menurun dan saham biasa meningkat sebesar nilai par dari dividen saham. Dividen saham kecil (< 25% dari jumlah saham beredar) dicatat pada nilai pasar. PERUBAHAN PRINSIP AKUNTANSI Perubahan prinsip akuntansi berasal dari pemakaian prinsip akuntansi yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang dipakai sebelumnya Pengaruh perubahan prinsip akuntansi atas laba bersih periode berjalan, serta pengaruh kumulatifnya atas laba periode sebelumnya, juga harus dilaporkan, setelah pajak penghasilan terkait, dalam laporan keuangan LABA DITAHAN - APROPRIASI Perusahaan dapat memilih untuk “membatasi” sebagian dari laba ditahannya yang dapat digunakan untuk membayar dividen Alasan untuk pembatasan ini dapat meliputi aktivitas seperti rencana ekspansi perusahaan atau rencana pelunasan hutang Pembatasan bukan berarti mencadangkan saldo kas untuk rencana tersebut. Pembatasan hanya menunjukkan intensi Pembatasan, atau apropriasi dapat diindikasikan lewat pengungkapan, atau lewat reklasifikasi laba ditahan LABA DITAHAN - APROPRIASI Jika digunakan reklasifikasi, ayat jurnal berikut ini diperlukan: Laba Ditahan xx Laba Ditahan - Apropriasi xx Ayat jurnal ini akan memunculkan “dua” saldo laba ditahan pada bagian ekuitas pemegang saham di neraca. Sisi debit dari ayat jurnal di atas mengurangi laba ditahan “yang tidak dibatasi”, sementara sisi kreditnya memunculkan akun laba ditahan yang baru. Perhatikan bahwa ayat jurnal tersebut tidak mengubah total laba ekuitas pemegang saham, dan bahkan tidak mengubah total laba ditahan. LABA DITAHAN : PENYESUAIAN PERIODE SEBELUMNYA Penyesuaian periode sebelumnya merupakan penyesuaian atas laba ditahan akibat kesalahan pada laporan laba rugi periode sebelumnya. Kesalahan tersebut ditutup ke laba ditahan periodi sebelumnya, sehingga kesalahan itu sudah diperbaiki sejak awal tahun berjalan (setelah dikurangi pajak). Kesalahan dapat terjadi dari dua sisi, bergantung pada sifat kesalahan (contoh: pengabaian beban versus pengabaian pendapatan) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan perubahan ekuitas merinci perubahan laba ditahan, dan juga memperlihatkan perubahan dalam seluruh akun ekuitas pemegang saham selama tahun berjalan Contoh Kasus Komprehensif – Ekuitas Pemegang Saham Berikut adalah saldo ekuitas pemegang saham dari PT G pada tanggal 01/01/2005: Saham biasa, par Rp.10, 50.000 lembar beredar Rp. 200.000 Agio saham biasa 400.000 Laba ditahan 400.000 Selama tahun 2005, PT G melakukan aktivitas berikut: 1. Laba tahun berjalan adalah Rp. 250.000 2. Dividen tunai sebesar Rp2 per lembar saham diumumkan dan dibayar pada tanggal 1 Februari 3. Pada tanggal 1 Juni, PT G membeli kembali 2.000 lembar sahamnya sendiri pada harga Rp20 per lembar (menggunakan cost method) 4. Pada tanggal 1 Desember, PT G menjual 500 lembar treasury stock pada harga Rp18 per lembar saham 5. Pada tanggal 15 Desember, PT G mengumumkan 100% dividen saham, yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang sahamnya, pada tanggal 15 Januari 2006 6. Pada tanggal 31 Desember, PT G mencatat ayat jurnal untuk menilai investasi tersedia untuk dijual dari Rp.20.000 menjadi Rp. 32.000 Diminta: A.Buatlah ayat jurnal untuk item 2 sampai 6 (item 1 dianggap memerlukan informasi rinci tentang pendapatan dan beban – sehingga cukup diketahui bahwa laba ditahan dikredit sebesar Rp.250.000) B.Buatlah Laporan Perubahan Ekuitas dari PT G untuk tahun 2005 C.Buatlah bagian ekuitas pemegang saham pada neraca dari PT G untuk tahun 2005, termasuk deskripsi untuk saham biasa Contoh Kasus Komprehensif - Solusi A. Ayat Jurnal 1. Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan. 2. Perhitungan: 20.000 x Rp2 = Rp.40.000 Dividen Tunai (Laba Ditahan) Hutang Dividen 40.000 40.000 Hutang Dividen Kas 40.000 40.000 3. Perhitungan: 2.000 lembar x Rp.20 = Rp40.000 Treasury Stock Kas 40.000 40.000 4. Perhitungan: 500 lb x Rp.18 harga pasar = Rp9.000 500 lembar x Rp20 cost = Rp10.000 Kas 9.000 (harga pasar) Laba Ditahan 1.000 (plug) Treasury Stock 10.000 (cost) 5. Perhitungan: 20.000 saham baru x par Rp10 = Rp.200.000 Dividen Saham (Laba Ditahan) 200.000 Stock Dividend Distributable 200.000 Catatan: pada no. 5, saham belum dibagikan, sehingga kita tidak dapat mengkredit akun saham biasa. Akun “Stock Dividends Distributable” adalah akun ekuitas yang digunakan, dan mengindikasikan bahwa ada saham yang akan dibagikan di masa depan. 6. Perhitungan: nilai naik Rp.12.000 Investasi – Tersedia untuk Dijual Unrealized Gain 12.000 12.000 Perhatikan bahwa akun Unrealized Gain adalah bagian dari ekuitas pemegang saham (bukan laba rugi), dan ditempatkan di bagian bawah ekuitas pemegang saham pada neraca, dalam Other Comprehensive Income (OCI) Contoh Kasus Komprehensif - Solusi Bagian B: Laporan Perubahan Ekuitas (dalam ribuan) SB Saldo 1/1/05 Laba bersih Dividen tunai Dividen saham Pembelian TS Penjualan kembali TS Revaluasi invstasi Tersedia untuk Dijual CSDD Rp200 Agio LD OCI TS Rp400 Rp400 250 (40) Rp200 (200) Rp(40) ( 1) 10 Rp12 Saldo, 12/31/05 Rp200 Rp200 Rp400 Rp409 Rp12 Rp(30) Catatan: SB = Saham Biasa, LD = Laba Ditahan, TS = Treasury Stock. CSDD adalah Common Stock Dividends Distributable. Ketika saham dibagikan, maka SB menjadi naik OCI adalah Other Comprehensive Income dan mencerminkan unrealized gain pada investasi tersedia untuk dijual Contoh Kasus Komprehensif - Solusi Bagian C: Bagian Ekuitas Pemegang Saham pada Neraca Saham biasa, par Rp10, 50.000 lembar diotorisasi 20.000 lembar diterbitkan,18.500 lembar beredar Dividen saham biasa, 20.000 lembar Agio saham biasa Laba ditahan Other comprehensive income (unrealized gain pada investasi tersedia untuk dijual) Dikurangi: Treasury stock, 1.500 lembar pada cost Total ekuitas pemegang saham Rp. 200.000 200.000 400.000 409.000 12.000 (30.000) Rp. 1.191.000 HUTANG vs EKUITAS Hutang Kontrak hukum formal Tanggal jatuh tempo yang tetap Pembayaran bunga secara tetap dan berkala Mendapat prioritas dalam hal terjadi kebangkrutan Tidak memiliki suara dalam manajemen penghasilan Beban bunga menjadi pengurang pajak Ekuitas Tidak memiliki tanggal jatuh tempo Mendapat dividen Hak atas aset bersifat residual Saham biasa memiliki hak suara Pembayaran dividen tidak mengurangi pajak Pajak dikenakan atas dan dividen