Uploaded by auliaamine

LAPRAK ILMU TANAH

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH
(GEL0104)
ACARA III
TEKSTUR TANAH
Disusun oleh :
Nama
: Zahra Aulia Yasmine
NIM
: 19/441743/GE/09082
Hari / Pukul
: Kamis /13.00-15.00
Nama Asisten
: 1. Puspasari Setyowati
2. Adita Wahyu Ning Maharti
LABORATORIUM GEOMORFOLOGI LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA III
TEKSTUR TANAH
I.
TUJUAN
1. Mempraktekan pemipetan untuk mengambil fraksi lempung dan fraksi debu,
2. Melakukan praktek perhitungan analisis besar butir,
3. Melakukan praktek perhitungan NPD (Nilai Perbandingan Dispere) yang berguna
untuk mengetahui tingkat kepekaan erosi tanah.
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Timbangan analitis
2. Gelas arloji
3. Cawan penguap
4. Tabung gojog berukuran 1000 ml
5. Penangas air
6. Reagen (h2o2 30%, hcl 1n, na4p2o7)
7. Gelas ukur
8. Corong alat bantu
9. Ph stik
10. Pengaduk
11. Oven
12. Penjepit
13. Eksikator
14. Saringan 50 mikron
15. Seperangkat alat pipetisasi
16. Contoh tanah lolos saring 2 mm.
III.
LANGKAH KERJA
Tanah lolos saring 2 mm
Menggojok larutan tanah di tabung
sedimentasi
Memipet lempung, debu, dan
pasir sangat halus
Menghaluskan sisa contoh tanah
dengan digerus
Menghitung besar butir dan fraksi
tanah pada setiap sampel
Mengklasifikasikan tekstur
tanah pada setiap sampel
menggunakan segitiga tekstur
tanah USDA
Menghitung nilai kadar air
pada setiap sampel tanah
Menghitung nilai NPD pada
setiap sampel tanah
Hasil perhitungan besar
butir dan klasifikasi
menurut segitiga
tekstur menurut USDA
Hasil perhitungan
NPD
Keterangan
Input
IV.
Proses
Output
HASIL PRAKTIKUM
1. Perhitungan besar butir dan klasifikasi menurut segitiga tekstur menurut USDA
2. Perhitungan NPD (Nilai Perbandingan Dispers)
V.
PEMBAHASAN
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang berupa perbandingan antara
komposisi fraksi pasir, debu, dan lempung dalam sebuah massa tanah tertentu di laboratorium
(Suganda, dkk., 2006). Ketiga fraksi ini memiliki perbedaan diameter per partikelnya yang mana
fraksi pasir memiliki diameter 2-0,05 mm, fraksi lempung memiliki diameter kurang dari 0,002
mm, sedangkan fraksi debu berada di antara kedua fraksi ini (Junun, dkk., 2014). Persentase dari
ketiga fraksi ini dapat dicocokkan kedalam segita tekstur tanah (Umin dan Saga, 2019).
Pencocokan menggunakan segitiga tekstur tanah USDA dapat mengklasifikasikan tanah
berdasarkan ketiga persentase fraksi (Susilo, dkk., 2017).
Persebaran tekstur tanah secara lateral mengikuti banjar relief. Wilayah yang mempunyai
relief kasar dan elevasi tinggi akan mempunyai tekstur tanah lebih kasar dibandingkan dengan
wilayah yang berelief halus dan berelevasi rendah. Wilayah yang diambil sampel tanahnya
merupakan kaki lereng perbukitan sehingga tekstur tanah yang ada cenderung halus. Dari hasil
praktikum sampel 1 menunjukkan komposisi 29.57% pasir, 22.02% lempung, dan 47,61% debu;
sampel 2 menunjukkan komposisi 69.69% pasir, 9.82% lempung, dan 20.49% debu; sampel 3
menunjukkan komposisi 22,22% pasir, 42.22% lempung, dan 35.56% debu. Dari komposisi
tersebut didapatkan jenis tekstur tanah pada sampel menurut segitiga tekstur tanah USDA yaitu
sampel 1 merupakan loam, sampel 2 adalah sandy loam, dan sampel 3 merupakan clay.
Tanah dengan kandungan debu tinggi, liat rendah, dan bahan organic rendah merupakan
tanah yang paling mudah tererosi (Wischmeier dan Mannering, 1969). Kapasitas infiltrasi dan
permeabilitasnya terhadap air yang tinggi membuat tanah dengan komposisi pasir banyak atau
komposisinya didominasi pasir akan memiliki tingkat erodibilitas rendah. Lempung memiliki
tekstur paling halus namun memiliki daya ikat yang kuat. Sedangkan debu walaupun teksturnya
berada diantara pasir dan lempung namun tidak memiliki muatan sehingga daya ikatnya tidak
ada.
Selain klasifikasi tekstur tanah, erodobilitas tanah juga diuji dalam praktikum kali ini.
Erodibilitas sendiri merupakan nilai atau tingkat kepekaan tanah untuk tererosi yang mana
semakin tinggi nilai erodibilitas, maka tanah akan semakin mudah tererosi (Ashari, A., 2013).
Erodibilitas dapat dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, bahan organic, maupun
permeabilitasannya (Arsyad, S., 2000). Namun Penentuan erodibilitas pada sampel tanah di
praktikum kali ini menggunakan Nilai Perbandingan Dispersi yang mana variabel berat debu
aktual dibagi dengan berat debu total. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa sampel 1
memiliki nilai NPD sebesar 1.053 %, sampel 2 memiliki nilai NPD sebesar 35.753%, dan sampel
3 memiliki nilai NPD sebesar 53.609 %.
Besar nilai NPD sampel 1 menunjukkan tingkat erodibilitas yang rendah karena besar
NPD berada di bawah 15 %, sedangkan sampel 3 menunjukkan tingkat erodibilitas yang tinggi.
Semakin tinggi tingkat erodibilitas maka ketahanannya terhadap erosi akan semakin rendah.
Tekstur tanah yang mudah tererosi yaitu debu dikarenakan diameternya kecil sehingga akan
mudah terbawa air dan tidak mempunyai daya ikat yang tinggi seperti lempung. Semakin kecil
diameter partikel yang membentuk tanah maka akan semakin tinggi pula tingkat erodibilitasnya.
Dari hasil yang didapat tingkat erodibilitas sampel 1<sampel 2<sampel 3.
VI.
KESIMPULAN
1. Pengambilan fraksi debu dan lempung dapat dilakukan secara langsung menggunakan pipet
karena fraksinya tergolong kecil.
2. Perhitungan analisis besar butir dapat menghasilkan data komposisi tiga fraksi dalam suatu
sampel tanah yang komposisi ini dapat dijadikan bahan klasifikasi tan ah berdasarkan dari
segitiga tektur tanah USDA. Tekstur tanah pada hasil praktikum ini adalah loam (sampel 1),
sandy loam (sampel 2), dan clay (sampel 3)
3. Perhitungan NPD pada ketiga sampel menghasilkan nilai NPD sampel 1, 2, dan 3 secara
berurutan sebesar 1,053%, 35,753%, dan 53,609 %.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Asyad, S. (2000). Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua. Bogor: IPB
Ashari, A. (2013). Kajian tingkat erodibilitas beberapa jenis tanah di pegunungan baturagung
desa putat dan nglanggeran kecamatan patuk kabupaten gunungkidul. Informasi, 39(2).
Junun, S., Suratman, jamulya, dan Nur Indah, S.D. (2014). Pengantar Geografi Tanah.
Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Suganda, H., Achmad, A., dan Sutono. (2006). 'Petunjuk Pengambilan Conoth Tanah" dalam
sifat Fisik Tanah dan Metode Analisanya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian, badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Susilo, E., Sudarmanto, B., & Purnijanto, B. (2017). KAJIAN EMPIRIS SUMUR RESAPAN
PADA TANAH SILT. Teknika, 12(2).
Umin, M., & Saga, A. J. A. (2019). Karakteristik Sifat Fisik Tanah Pada Lahan Budidaya Ubi
Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Di Desa Wologai Tengah. AGRICA, 12(1), 23-33.
Wischmeier, W. H., and J. V. Mannering (1969). Relation of soil properties to its erodibility. Soil
Sci. Am. Proc
Hasil Praktikum III
Sampel 1 : LOAM
Sampel 2 : SANDY LOAM
Sampel 3 : CLAY
Download