TUGAS K3 DAN HUKUM KETENAGA KERJAAN "K3 COVID-19 di Dunia Kerja" Disusun Oleh Kelompok 1 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. HIDAYATUL HILAT / 20130082 IRFAN SAPUTRA / 20130106 LUTHFI ABDUL LATIF / 20130088 NURUL AZIZAH / 20130091 RAHMAD FADIL / 20130093 WISHA DZIKRA / 20130105 Dosen Pembimbing : PINTO ANUGRAH,S.T,M.Eng. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI D4 UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “K3 Covid-19 di Dunia Kerja”. Shalawat beserta salam tidak lupa kami kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah megeluarkan umatnya dari alam jahilliyah ke alam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah K3 dan Ketenagakerjaan dan memberikan pengetahuan tentang Keselamatan Kerja. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin. Padang, 22 Desember 2020 Kelompok 1 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................... 1 DAFTAR ISI ..................................................................................... 2 BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 3 A. Latar Belakang ......................................................................... 3 B. Rumusan Masalah ................................................................... 4 C. Tujuan ....................................................................................... 4 BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................... 5 A. Covid-19 .................................................................................... 5 B. Dampak Covid-19 Terhadap Dunia Kerja ........................... 6 C. K3 dalam menangani Covid-19 .............................................. 8 D. K3 Dalam Masa Transisi New Normal ................................ 10 BAB 3 PENUTUP........................................................................... 14 A. Kesimpulan ............................................................................. 14 B. Saran ....................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 16 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun juga pada manusia. Covid-19 merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Virus ini menyebar terutama melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, atau melalui tetesan air liur atau cairan yang keluar dari hidung. Kasus pertama Coronavirus dilaporkan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Cina. Sejak itu, virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 198.000 orang di lebih dari 150 negara, dan telah membunuh lebih dari 7.500 jiwa. Berdasarkan fakta tersebut, World Health Organization mengkategorikan Covid-19 sebagai pandemik. Penanganan Covid-19 dilakukan dengan sistem respons khusus untuk bahaya pandemi. Hal ini bukan sesuatu yang baru karena banyak metode yang didapatkan dari pandemi sebelumnya. Oleh karena itu risk management dapat disatukan ke dalam suatu sistem yang dinamakan Emergency Risk Management For Health (ERMH). Ada 6 kategori yang penting dalam ERMH adalah : policies and resource management; planning and coordination; information and knowledge; health infrastructure and logistics; health and related service; and community emergency risk management capacities. WHO mengeluarkan “Critical preparedness, readiness and response actions for Covid-19” yang berisi beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyiapkan suatu negara dalam menghadapi Covid-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Penyebaran virus ini sangatlah cepat hingga memakan banyak nyawa di berbagai negara. Awal mulanya, warga Indonesia yang positif terkena virus corona hanya 2 orang, namun penyebaran virus ini sangat cepat sehingga setiap hari ada orang yang terkena atau terjangkit virus ini. Hingga pemerintah mengambil keputusan untuk mempersiapkan rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan 3 bagi setiap orang yang terjangkit Covid-19. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah, seperti physical distancing (jaga jarak), lock down, bahkan di beberapa daerah pun telah diberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Namun masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut hingga akhirnya penyebaran virus ini berjalan sangat cepat dan luas. Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-19. Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut). Fakta bahwaCOVID-19 menyebar lewat droplets membuat masker menjadi salah satu alat pelindung diri (APD) yang dapat diandalkan karena masker bisa digunakan untuk menahan percikan tersebut menyebar. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu covid-19 ? 2. Apa saja dampak Covid-19 terhadap dunia kerja? 3. Seberapa penting K3 dalam menangani Covid-19? 4. Apa saja K3 dalam masa transisi New Normal? C. Tujuan 1. Pembaca dapat memahami apa itu covid-19. 2. Pembaca tahu dampak Covid-19 terhadap dunia kerja. 3. Pembaca sadar betapa pentingnya K3 dalam menangani Covid-19. 4. Pembaca mengetahui K3 dalam masa transisi New Norma, serta mengetahui hal yang harus dilakukan untuk menanggapi Covid-19 di masa new normal. 4 BAB 2 PEMBAHASAN A. Covid-19 Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernapasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2). Kasus manusia pertama COVID-19 diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019 (WHO, 2020d).COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Pada Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa wabah penyakit virus corona baru yang terjadi di Provinsi Hubei, Cina sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang merupakan Keprihatinan Internasional. Dua bulan kemudian, pada 11 Maret 2020, WHO menyatakan wabah virus Corona COVID-19 sebagai pandemi. 1. Virus Corona Virus corona merupakan keluarga besar virus yang umum terdapat pada hewan dan dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Kadangkadang, orang yang terinfeksi virus ini kemudian dapat menyebarkannya kepada orang lain. Pada manusia, beberapa virus corona diketahui telah menyebabkan infeksi pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Virus corona yang paling baru ditemukan telah menyebabkan penyakit virus corona COVID-19 (WHO, 2020d). 2. Penyebaran COVID-19 Penyebarannya sangat cepat,ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau menghembuskan napas, mereka melepaskan percikan cairan yang terinfeksi. Jika orang berdiri dalam jarak satu meter dari seseorang dengan COVID-19, mereka dapat terkena karena menghirup percikan-percikan yang 5 keluar lewat batuk atau dihembuskan oleh mereka. Selain itu, sebagian besar percikan ini jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya-seperti meja kerja, meja perabot atau telepon. Orang-orang dapat menangkap COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. (WHO, 2020h). 3. Gejala COVID-19 Gejala COVID-19 terjadi secara bertahap, yang paling umum adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Beberapa orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala apa pun dan tidak merasakan adanya masalah dengan tubuh mereka. Namun, menurut pengetahuan yang ada saat ini, sekitar 1 dari 6 kasus COVID-19 telah menyebabkan penyakit serius dan menyebabkan berkembangnya kesulitan bernapas (WHO, 2020d). Hal ini terjadi pada orangorang yang telah memiliki masalah medis. 4. Lama Masa Inkubasi COVID-19 Perkiraan periode inkubasi untuk COVID-19 berkisar 1-14 hari, paling umum sekitar lima hari. B. Dampak Covid-19 Terhadap Dunia Kerja Selain sektor kesehatan, pandemi Covid 19 berdampak terhadap sektor ekonomi khususnya keberlangsungan pekerjaan dan pendapatan.Data terbaru nasional hingga 16 April 2020, pekerja terdampak corona di sektor formal yang di PHK ada 229.789 orang, sementara itu yang dirumahkan ada 1.270.367 orang. Sehingga total pekerja tedampak disektor formal ada 1.500.156 orang. Selain sektor formal, sektor informal juga terdampak sebanyak 443.760 orang dari 30.794 perusahaan di PHK. Dari data Disnakergi merinci ada 9.096 perusahaan yang merumahkan 72.770 pekerja dan mungkin masih dapat bertambah. Ekonom Center of Reform Economics (CORE) dalam beberapa terakhir, gelombang Penghentian Hubungan Kerja (PHK) semakin merembak diberbagai sektor, selain itu ada pula sebagian perusahaan yang saat ini hanya mampu membayar separuh dari gaji pokok 6 karyawan biasanya. CORE memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal II/2020 hingga mencapai 9.35 juta orang.Hal ini terjadi karena sejumlah perusahaan mengalami penurunan produksi bahkan berhenti berproduksi. Pekerja informal, yang menyumbang sekitar 61 persen dari tenaga kerja global sangat rentan selama pandemi karena mereka harus menghadapi risiko K3 yang lebih tinggi dan kurangnya perlindungan yang memadai. Bekerja dengan tidak adanya perlindungan, seperti cuti sakit atau tunjangan pengangguran, membuat para pekerja ini mungkin perlu memilih antara kesehatan dan pendapatan, yang berisiko terhadap kesehatan mereka, kesehatan orang lain serta kesejahteraan ekonomi mereka (ILO 2020g). Selain pengangguran dan setengah pengangguran; krisis juga akan berdampak pada kondisi kerja, upah dan akses atas perlindungan sosial, dengan dampak negatif khususnya pada kelompok-kelompok tertentu yang lebih rentan terhadap dampak pasar kerja yang buruk. (ILO, 2020a). Dampak pandemi Covid 19 terhadap dunia ketenagakerjaan di Indonesia dilihat dari sisi pekerja, pengusaha dan usaha mandiri: 1. Dari sisi pekerja, terjadinya gelombang PHK tenaga kerja dan penurunan pendapatan sebagai akibat terganggunya kegiatan usaha pada sebagian besar sektor. 2. Dampak pandemi Covid 19 terhadap pengusaha yaitu menyebabkan terhentinya kegiatan usaha dan rendahnya kemampuan bertahan pengusaha. Sementara dampak Covid 19 pada usaha mandiri membuat usaha menjadi terhenti dan sebagian mengalami penurunan produksi. 3. Dampak Covid 19 juga berdampak pada pekerja bebas sektor pertanian dan nonpertanian atau pekerja serabutan yang bekerja jika ada permintaan bekerja. Dari banyaknya kasus PHK yang terjadi maka ada kemungkinan karyawan tidak mendapatkan tunjangan hari raya (THR), karena virus corona telah mengganggu rantai produksi pada sektor Industri yang mengakibatkan bisnis tidak 7 dapat berjalan dengan semestinya, sementara kewajiban harus tetap dijalankan. Sehingga para pengusaha mengambil keputusan tersebut demi mempertahankan usaha mereka agar tetap stabil. Karena pendemi corona ini maka anggaran negara akan banyak dipakai untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia, sehingga bagi para pekerja honorer merasa resah dan takut di PHK karena tidak adanya anggaran. Dan sebagian bekerja dirumah namun tidak mendapatkan pendapatan apapun sehingga merasa resah akan keberlangsungan hidupnya pada masa pendemi ini. C. K3 dalam menangani Covid-19 Selama wabah, praktisi K3 adalah kunci untuk memfasilitasi akses ke informasi yang dapat diandalkan bagi pekerja dan manajemen demi mempromosikan pemahaman tentang penyakit dan gejalanya serta langkah-langkah pencegahan diri (misalnya etika pernapasan, mencuci tangan, isolasi diri jika sakit dan sebagainya) (Ivanov, 2020). Mereka harus mendukung pengusaha dalam proses penilaian risiko (yakni, identifikasi bahaya menular dan tidak menular dan penilaian risiko terkait; adopsi tindakan pencegahan dan pengendalian; pemantauan dan peninjauan); serta dalam pembuatan atau revisi rencana untuk pencegahan, penahanan, mitigasi dan pemulihan (Ivanov, 2020). Tantangan penting yang dihadapi oleh praktisi K3 terkait dengan beragam situasi kerja yang membutuhkan bimbingan khusus, termasuk petugas layanan kesehatan dan tanggap darurat, mereka yang berada dalam kegiatan perekonomian dasar (misal pasokan makanan dan eceran, utilitas, komunikasi, transportasi dan pengiriman dan sebagainya), pekerja tidak terorganisir (termasuk sektor ekonomi informal, ekonomi serabutan, pekerja rumah tangga dan sebagainya) dan pengaturan kerja alternatif (bekerja dari rumah) (Ivanov, 2020). Tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 hanya dapat diatasi jika ada respons global dan terkoordinasi dengan kerja sama yang kuat, jauh lebih kuat dari sebelumnya, antara pemerintah, mitra sosial, asosiasi, organisasi 8 internasional, lembaga ekonomi dan keuangan di semua tingkatan. Banyak aspek yang perlu disatukan untuk mengurangi dampak krisis kesehatan ini pada dunia kerja, keselamatan dan kesehatan kerja tetap menjadi investasi utama untuk melindungi kesehatan pekerja dan memastikan kelanjutan usaha. Dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No. M/3/HK.04/III/2020 secara ringkas meminta gubernur daerah untuk memerintahkan para pendiri usaha untuk melakukan 3 hal pokok yakni: 1. Dengan mengantisipasi penyebaran Covid-19, para pekerja atau buruh melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 2. Membuat rencana kesiagaan dalam menghadapi pendemi viruscorona, dengan tujuan mengurangi resiko penularan ditempat kerja seerta menjaga kelangsungan usaha. 3. Mengambil langkah penanganan risiko terhadap viruscorona sesuai standar penanganan kementrian kesehatan. Langkah-langkah K3 yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mencegah penularan virus corona: 1. Penyemprotan disinfektan dan penyediaan handsanitizer, karena sejumlah penelitian mengungkap bahwa virus corona dapat bertahan diluar tubuh manusia dalam hitungan jam dan hari. Karena tangan merupakan salah satu organ tubuh yang sering bersentuhan dengan banyak hal baik manusia maupun benda. 2. Mengisolasi dan memantau karyawan yang pulang dari pekerjaan dinas, dengan melakukan minimal 14 hari pengisolasian untuk diam dirumah. 3. Penggunaan detektor suhu, karena gejala dari virus corona yakni meningkatnya suhu tubuh manusia menjadi 38 derajat selsius. 4. Penerapan social distancing , dimana antar manusia perlu memiliki jarak minimal 1,5 meter, saat perusahaan menggunakan layanan yang menimbulkan antrean 9 5. Work from home, bekerja dirumah menjadi salah satu hal yang efisien dalam mengurangi penularan covid-19 ini, dengan mengikuti beberapa kebijakan yang diberikan perusahaan agar pekerjaan pegawai akan tetap dapat terpantau. 6. Membagi shift karyawan, perusahaan menerapkan sistem pembagian shift dengan membagi tim yang bekerja dirumah, dan sebagian dikantor, dengan mengikuti aturan-aturan yang diberikan perusahaan danperjanjiaan kerja bersama perusahaan yang bersangkutan. 7. Memberikan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan bisa meelindungi pekerja dari covid-19. Serta sediakan tempat pembuangan tertutup untuk membuang bahan-bahan tersebut secara higienis. 8. Memberikan cuti baik berbayar maupun yang tidak berbayar. 9. Melarang karyawan sakit untuk masuk kerja. Pemantauan terus menerus terhadap kondisi K3 dan penilaian risiko yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian yang secara khusus disesuaikan dengan proses perubahan, kondisi kerja dan karakteristik angkatan kerja selama masa kritis penularan dan setelahnya sehingga pengulangan kejadian yang sama dapat dicegah. D. K3 Dalam Masa Transisi New Normal Penerapan new normal dianggap sebagai bentuk aktivitas baru yang membuat manusia harus beradaptasi dengan kehadiran virus Corona, khususnya di tempat kerja maupun di lingkungan sosial .Kita secara pelan-pelan harus bisa mengelola ketakutan yang muncul akibat pandemi ini. Hal ini sangat berdampak dalam perubahan perilaku keseharian, guna meminimalisir meningkatnya kasus baru, yang menjadikan gelombang besar penularan Virus Corona ditempat kerja Memasuki masa new normal, berbagai kantor atau industri sudah kembali beroperasi. Namun tetap dengan aturan protokol Kesehatan yang ketat. Walaupun begitu, pasti kamu tetap senang dengan dibukanya tempat kerjamu, bisa bertemu rekan kerja, kembali berdiskusi dengan rekan kerja, dan lainnya. Protokol Kesehatan tidak hanya berlaku pada karyawan saja, tetapi juga pada para tamu atau pengunjung. 10 1. Langkah-Langkah K3 yang Dapat Dilakukan Oleh Perusahaan Dalam Masatransisi New Normal a. Menyesuaikan Jadwal Kerja Di masa pandemi saat ini, pihak perusahaan mau tidak mau harus melakukan penyesuaian jam kerja pada para pekerjanya serta tetap menerapkan protokol Kesehatan. Mungkin di masa new normal ini tetap diberlakukan Work From Home namun bergantian dengan pekerja lainnya. b. Membatasi Pekerja dan Tamu yang Hadir Demi mencegah terjadi kerumunan di tempat kerja, pihak perusahaan harus membatasi jumlah pekerja yang hadir setidaknya 50 persen dari seluruh jumlah pekerja. Begitu juga dengan tamu atau pengunjung yang datang harus diperiksa suhu tubuhnya. c. Menyediakan Fasilitas Pendukung Di masa pandemi corona ini, kebersihan menjadi hal yang paling utama. Perusahaan wajib menyediakan hand sanitizer di setiap pintu masuk atau setiap sudut bangunan. Bisa juga menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. d. Memakai Alat Pelindung Diri Seluruh pekerja dan tamu yang datang wajib menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya selama berada di lingkungan kantor. Disarankan kamu juga membawa hand sanitizer sendiri saat ke kantor. e. Pemeriksaan Suhu Tubuh Pihak perusahaan melakukan pengukuran suhu tubuh pada pekerja dan tamu di setiap titik masuk perkantoran atau tempat kerja. Jika suhu melebihi batas normal, maka tidak diizinkan masuk. f. Physical Distancing Antar Pekerja Para pekerja yang datang juga harus melakukan social distancing saat berada di dalam ruangan, minimal duduk dengan jarak satu meter. Saat diadakan meeting juga usahakan mengurangi pertemuan langsung, 11 alternatifnya bisa dengan menggunakan pertemuan virtual atau meeting online. g. Menjaga Kebersihan Kantor Petugas K3 atau Office boy harus secara aktif menjaga kebersihan seluruh lingkungan kantor seperti area masjid, kantin, dan lainnya. Begitu juga pada peralatan kantor harus dibersihkan secara berkala. Penyemprotan disinfektan pada lingkungan kantor yang sering dilewati orang seperti tangga, pintu, tombol lift, dan fasilitas umum lainnya juga harus dilakukan. 2. Hal yang Dapat Kita Lakukan di Masa Transisi New Normal a. Jalani Gaya Hidup Sehat Kita bisa meluangkan waktu 30 menit untuk berolahraga, 5-6 hari seminggu. Selain berolahraga kamu juga harus mengonsumsi makanan bergizi dan sehat. Minum air putih juga sangat penting bagi tubuh.Gaya hidup lainnya yaitu dengan cukup tidur. Sebab dengan tidur yang cukup, otak akan beristirahat sambil mengatur ulang dan memulihkan jaringan syaraf. b. Gunakan Masker Saat Ke Luar Rumah Selalu gunakan masker saat ke luar rumah, apalagi ketika berkunjung di ruang publik yang dipadati banyak orang. c. Jangan Terlena Tempat-tempat perbelanjaan akan dibuka ketika new normal diberlakukan. Tapi, kamu jangan terlena. Kamu harus bijak untuk tidak bepergian tanpa alasan penting. Hindari pergi untuk nongkrong atau jalanjalan ke mal tanpa keperluan jelas. Tetap ikuti aturan pemerintah terkait protokoler kesehatan. d. Bawa Peralatan Makan Sendiri Ketika kembali beraktivitas seperti biasa, membawa alat makan sendiri akan lebih baik dibanding menggunakan alat makan yang ada di tempat umum 12 e. Bersihkan Permukaan Barang yang Disentuh Tips selanjutnya yakni dengan membersihkan barang-barang yang sering kamu sentuh menggunakan disinfektan. Misalnya, membersihkan permukaan meja kerja dan kursi, ponsel, dompet hingga kantong belanjaan. f. Bawa Hand Sanitizer Saat beraktivitas di luar dan tidak menemukan wastafel untuk mencuci tangan, hand sanitizer menjadi barang yang sangat berguna. Pastikan untuk membawa hand sanitizer ke manapun kamu pergi. g. Belanja dengan Metode Cashless Untuk menghadapi new normal ini sebisa mungkin hindari uang tunai. Sebab, dimungkinkan adanya kuman menempel di uang karena habis dipegang banyak orang. Namun ketika terpaksa menggunakan pembayaran uang tunai, sebaiknya langsung mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. 13 BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona dan menyerang sistem pernapasan. Wabah penyakit virus corona awalnya menyerang Provinsi Hubei, Cina, pada 11 Maret 2020 WHO menyatakan wabah virus Corona COVID-19 sebagai pandemi. Penyebarannya sangat cepat,ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau menghembuskan napas, mereka melepaskan percikan cairan yang terinfeksi. Gejala COVID-19 terjadi secara bertahap, yang paling umum adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Lama masa inkubasi untuk COVID-19 berkisar 1-14 hari, paling umum sekitar lima hari. Pandemi Covid 19 sangat berdampak terhadap sektor ekonomi khususnya keberlangsungan pekerjaan dan pendapatan. Mulai dari kasus pekerja yang dirumahkan, perusahaan hanya mampu membayar separuh dari gaji pokok karyawan biasanya, pekerja serabutan yang kehilangan pekerjaannya, perusahaan mengalami penurunan produksi bahkan berhenti berproduksi, hingga kasus PHK. Dari semua itu maka anggaran negara akan banyak dipakai untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia. Selama wabah, praktisi K3 adalah kunci untuk memfasilitasi akses ke informasi yang dapat diandalkan bagi pekerja dan manajemen demi mempromosikan pemahaman tentang penyakit dan gejalanya serta langkah-langkah pencegahan diri. Pemantauan terus menerus terhadap kondisi K3 dan penilaian risiko sangat diperlukan untuk memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian penyebaran Covid-19 dapat berjalan dengan benar. New normal merupakan bentuk aktivitas baru yang membuat manusia harus beradaptasi dengan kehadiran virus Corona, khususnya di tempat kerja maupun di lingkungan sosial. Kita harus tetap taat dengan aturan protokol kesehatan, mulai dari 14 menjaga jarak, menggunakan masker, membiasakan mencuci tangan, dan membawa hand sazanitizer saat berpergian. B. Saran Covid-19 adalah pandemi yang sangat berbahaya, hal ini dibuktikan dengan banyaknya korban yang meninggal akibat pandemi ini. Maka dari itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin luas dan cepat serta tidak terjadi Covid gelombang ke-2, maka kita harus mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang ada. Siapa yang tidak butuh pekerjaan ? Siapa yang tidak butuh uang ? Kita semua butuh pekerjaan, maka dari itu agar pandemi ini segera berakhir maka kita harus mematuhi protokol kesehatan yang ada. Jangan egois, semua juga butuh pekerjaan dan penghasilan, tapi lihat situasi sekarang, apakah kita bisa memaksa untuk tetap bekerja ? 15 DAFTAR PUSTAKA 1. http://lipi.go.id/siaranpress/survei-dampak-darurat-virus-corona-terhadap--tenagakerja-indonesia/22030 2. https://www.alodokter.com/covid-19 3. https://www.researchgate.net/publication/340925534_Dampak_COVID19_terhadap_Tenaga_Kerja_di_Indonesia 4. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilojakarta/documents/publication/wcms_742033.pdf 5. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilojakarta/documents/publication/wcms_742959.pdf 6. https://www.brilio.net/serius/hadapi-new-normal-ini-8-tips-penting-yang-perludiperhatikan-2006010.html 7. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200601023117-284-508580/5-kuncimenghadapi-new-normal-pandemi-virus-corona 16