Uploaded by User99414

psikotik-akut

advertisement
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
PSIKOTIK AKUT
3.1.1 Definisi
Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan
individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau
perilaku kacau atau aneh. Psikotik akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang
berlangsung kurang dari satu bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan
berhubungan dengan zat, atau suatu suatu gangguan psikotik karena kondisi medis
umum. Gangguan psikotik akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa
yang: 1,2
1. Onsetnya akut ( 2 minggu)
2. Sindrom polimorfik
3. Ada stresor yang jelas
4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
5. Tidak ada penyebab organik
3.1.2 Epidemiologi
a. Frekuensi
Berdasarkan studi epidemiologi internasional, insidensi nonaffective
acute remitting psychoses sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-negara
berkembang daripada negara-negara industri bila dibandingkan dengan kejadian
skizofrenia.2,3
b. Mortality/Morbidity
Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri
sendiri dan/atau orang lain dapat meningkat.2
c. Jenis kelamin
Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan ini
dua kali lebih tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika Serikat,
15
sebuah penelitian mengindikasikan adanya insidensi yang lebih tinggi pada
wanita. 2
d. Usia
Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara dekade
ke tiga hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini bahwa pasien
dengan gangguan kepribadian (seperti narcissistic, paranoid, borderline,
schizotypal) lebih rentan berkembang menjadi gangguan psikosis pada situasi
yang penuh tekanan. 2
3.1.3 Etiologi
Di
dalam
DSM
III-R
faktor
psikososial
bermakna
dianggap
menyebabkan psikosis reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah dihilangkan
dari DSM IV. Perubahan DSM IV menempatkan diagnosis gangguan psikotik
akut di dalam kategori yang sama dengan diagnosis psikiatrik lainnya yang
penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan termasuk kelompok
gangguan yang heterogen. 2
Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki gangguan
kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah
perkembangan gejala psikotik. Teori psikodinamika menyatakan bahwa gejala
psikotik adalah suatu pertahanan terhadap fantasi yang dilarang, penurunan
harapan yang tidak tercapai atau suatu pelepasan dari situasi psikososial tertentu. 2
3.1.4 Patofisiologi
Patofisiologi secara secara pasti dari psikosis masih belum diketahui.
Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan yang besar yang
dapat menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang.
Contoh peristiwa adalah kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan
kendaraan yang berat. Klinisi lain berpendapat bahwa stressor mungkin
merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa
tunggal yang menimbulkan stress dengan jelas. 2
16
3.1.5 Gambaran Klinis
Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu
gejala psikotik, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu
memasukkan keseluruhan pola gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa
klinisi telah mengamati ibahwa gejala afektif, konfusi, dan gangguan pemusatan
perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada gangguan psikotik singkat
daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk gangguan psikotik
singkat adalah perubahan emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh, berteriakteriak atau diam membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum
lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang
mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang
lengkap, walaupun hasilnya mungkin negatif. 2
3.1.6 Diagnosis Banding
Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding adalah
gangguan buatan (factitious disorder) psikotik karena kondisi medis umum dan
gangguan psikotik akibat zat. Seorang pasien mungkin tidak mau mengakui
penggunaan zat, dengan demikian membuat pemeriksaan intoksikasi zat sulit
tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan epilepsi atau delirium dapat
juga datang dengan gejala psikotik seperti yang ditemukan pada gangguan
psikotik akut. Psikosis dapat pula di diagnosis dengan orang yang berpura-pura
(malingering) mengalami gangguan kejiwaan. 2,3
 F20.0 Skizofrenia Paranoid
a. Memenuhi kriteria skizofrenia, dan halusinasi dan atau waham
yang menonjol, waktu yang dialami pasien belum mencapai 1
bulan.
 Gangguan Psikotik Akibat Obat
a. Penggunaan zat psikoaktif disangkal
17
b. Gejala psikosis atau katatonia dapat disebabkan oleh berbagai
macam zat. Anamnesis lengkap dan pemeriksaan penunjang
diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis banding ini.
 Berpura- pura dan Gangguan Buatan
Diagnosis berpura- pura atau gangguan buatan diberikan kepada orang
yang meniru gejala skizofrenia tetapi sebenarnya tidak menderita skizofrenia.
Berpura- pura skizofrenia (malingering) biasanya dilakukan seseorang yang
memiliki masalah hukum atau finansial.
 Gangguan Psikotik lain
Gangguan psikotik yang mirip dengan skizofrenia adalah skizofreniform,
gangguan psikotik singkat & gangguan skizoafektif. Perbedaan skizofrenia
dengan skizofreniform dilihat dari durasi gejalanya. Pada skizofreniform
gejalanya lebih dari satu bulan tapi kurang dari enam bulan. Gangguan psikotik
singkat bila gejala hanya berlangsung sekurangnya satu hari tetapi tidak lebih dari
satu bulan.
3.1.7 Diagnosis
A. Menurut PPDGJ III4
Pedoman diagnostik
1) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas
yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan
prioritas yang digunakan adalah
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama dengan
jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu
sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari,
tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.
18
b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam
dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang
khas).
c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga
dispesifikasikan dengan karakter ke 5; .x0 = Tanpa penyerta stress
akut; .x1 = Dengan penyerta stress akut). Kesulitan dalam problem
yang berkepanjangan tidak boleh dimasukkan sebagai sumber stress
dalam konteks ini;
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung.
2) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria
episode manik (F30.-) atau episode depresif (F32.-), walaupun
perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat menonjol
dari waktu ke waktu.
3) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau
demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau
obat-obatan.
Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu
bulan. Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan, tetapi harus
diterima sebagai diagnosis sementara. Jika gejala menetap lebih dari satu bulan,
diagnosis berubah menjadi gangguan psikotik lainnya, seperti gangguan
skizofreniform. 3
B. Menurut DSM IV
DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik,
didasarkan terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan sementara
adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung lebih dari satu hari tetapi
kurang dari satu bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan
dengan zat, atau suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.
Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis
sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham
19
merupakan gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform (jika gejala
berlangsung kurang dari enam bulan) dan skizofrenia jika gejala telah berlangsung
lebih dari enam bulan.
Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV sebagai
suatu gangguan psikotik dengan durasi singkat. Kriteria diagnostik ditentukan
dengan sekurangnya ada satu gejala psikotik yang jelas yang berlansung selama
satu hari sampai satu bulan.
Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:
a.
Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi (menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik
b.
Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai kurang
dari satu bulan.
c.
Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis
umum. Sebutkan jika:
Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera
setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau
bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau
tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau
bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap
orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu setelah
persalianan.
20
3.1.8 Bentuk-bentuk psikosis akut (PPDGJ III) 4
A. F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
1. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan
psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);
2. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah
dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang
sama.
3. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;
4. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari
gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria
skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.
B. F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
1. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan
psikotik polimorfik akut;
2. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis
skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak
munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
3. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan
maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.
C. F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)
1. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari
nonpsikosis psikosis);
2. Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1 bulan;
3. Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.
D. F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham
1. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari
nonpsikosis psikosis);
2. Waham dan halusinasi;
21
3. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik akut
tidak terpenuhi.
E. F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya
Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke
dalam kategori manapun.
F. F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT
3.1.9
Terapi
A. Perawatan di rumah sakit
Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan
perlindungan pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap
gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang
lain. Lingkungan rumah sakit yang tenang dan terstruktur juga dapat membantu
pasien untuk memperoleh kembali rasa realitasnya. 2
B. Farmakoterapi
Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan
gangguan psikotik akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan
benzodiazepine. Khususnya pada pasien yang berada dalam risiko tinggi untuk
mengalami efek samping ekstrapiramidal, suatu antikolinergik kemungkinan
harus diberikan bersama-sama dengan antipsikotik. Pemakaian jangka panjang
medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini, jika medikasi
pemeliharaan diperlukan, klinisi harus mempertimbangkan ulang diagnosis. 2
C. Psiokoterapi
Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan
kemungkinan untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang sulit dari
terapi adalah integrasi psikologis ke dalam kehidupan pasien dan keluarganya.
Psikoterapi individual, keluarga dan keompok mungkin diperlukan. Diskusi
22
tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan strategi untuk mengatasinya
adalah topik utama bagi terapi tersebut. 2
3.1.9 Prognosis
Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki
prognosis yang baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai
80 persen dari semua pasien tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut.
Lamanya gejala akut dan residual seringkali hanya beberapa hari. Kadang-kadang
gejala depresif mengikuti resolusi gejala psikotik. Bunuh diri adalah suatu
keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif pascapsikotik. 2
Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:
-
Riwayat premorbid yang baik
-
Stressor pencetus yang berat
-
Onset gejala mendadak
-
Gejala afektif
-
Sedikit penumpulan afektif
-
Tidak ada saudara yang skizofrenik.
23
Download