TUGAS MAKALAH TENTANG EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL Yang Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) Disusun Oleh: Adila Dwi Puja Yanti Absen: 02 SMP NEGERI 02 LAWANG KIDUL 2021 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global ” tepat pada waktunya. Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan makalah berikutnya. Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Tanjung Enim,27 Maret 2021 Adila Dwi Puja Yanti 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3 BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 Latar Belakang ............................................................................................................................ 4 Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5 Tujuan.......................................................................................................................................... 5 BAB II............................................................................................................................................. 6 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6 Pengertian Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global ............................................................... 6 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global .................................................... 7 Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global ............................................. 10 Dampak dan Usaha Menanggulangi Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global ..................... 14 BAB III ......................................................................................................................................... 19 PENUTUP..................................................................................................................................... 19 Kesimpulan................................................................................................................................ 19 Saran .......................................................................................................................................... 19 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah pemanasan global atau yang lebih sering disebutkan dengan global warming tentunya sudah dikenal dan diketahui sebagian besar masyarakat dari seluruh dunia. Dahulu pemanasan global hanyalah sekedar isu, namun sekarang telah menjadi permasalahan serius yang dihadapi manusia. Pemanasan global atau global warming sendiri dapat diartikan sebagai proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 ºC (1.33 ± 0.32 ºF) selama seratus tahun terakhir. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, yang kerap kali disebut sebagai efek rumah kaca. Kesimpulan ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari berbagai Negara. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahanperubahan yang dapat berakibat fatal, seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim1 . Akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Selain itu juga timbul permasalahan kesehatan akibat perubahan iklim, yang telah dibahas oleh WHO pada tahun 2008, dengan tema; Protecting Health from Climate Change atau Melindungi Kesehatan dari Perubahan Iklim2 . Permasalahan penyebab dan upaya untuk mencegah pemanasan global sudah dibahas oleh berbagai Negara. Bahkan sudah menjadi permasalahan yang dihadapi oleh PBB. Ditegaskan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dr. Rajendra Pachauri, Ketua Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) PBB yang mengemukakan bahwa global warming adalah permasalahan yang serius. Saat ini perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering disebut Iptek memang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan, yaitu dapat menyederhanakan dan mempermudah aktivitas-aktivitas dalam kehidupan. Namun, tidak hanya dampak positif saja yang diberikan oleh kemajuan di bidang iptek ini, tetapi juga dampak-dampak negative. Misalnya saja, berkat adanya kemajuan iptek manusia tak perlu lagi berjalan kaki untuk menempuh perjalanan yang jauh ataupun dekat. Karena saat ini 4 sudah banyak sepeda motor dan mobil yang mempercepat dan memudahkan kita menuju ke suatu tempat. Namun asap dari kendaraan bermotor ini dapat menyebabkan polusi dan gas rumah kaca apabila kadarnya telah berlebih. Tidak hanya itu, pembakaran fosil seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC, computer, pembakaran hutan juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca meningkat. Masalah lain yang juga kita alami saat ini adalah meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi. Dari tahun 1880-1940 temperatur bumi naik hingga 0,6 derajat celcius. Lalu kembali menurun 0,3 derajat celcius dari tahun 1940-1975. Kemudian naik secar perlahan-lahan sejak tahun 1975. Masalahmasalah lingkungan ini makin lama makin bertambah, terlebih saat ini berhembus masalah yang lebih besar mengenai efek rumah kaca dan global warming. Oleh karena itu kami mencoba membahas masalah-masalah tersebut diatas dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan efek rumah kaca dan pemanasan global, proses terjadi , dampat serta cara menanggulangi B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global 2. Bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global 3. Apa penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global 4. Apa dampak dan usaha untuk menanggulangi efek rumah kaca dan pemanasan global C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global 2. Untuk mengetahui proses terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global 3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya efek rumah kaca dan pemanasan global 4. Untuk mengetahui dampak dan usaha untuk menanggulangi efek rumah kaca dan pemanasan global 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Efek Rumah Kaca Dan Pemanasan Global Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca di atas, di mana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi makin hangat dari tahun ke tahun. Efek rumah kaca mampu menghangatkan bumi hingga rata-rata 59 derajat Fahrenheit atau 15 derajat Celcius sehingga membuat kehidupan di bumi menjadi lebih baik dan layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, dunia hanya akan menjadi tempat yang beku dan tidak dapat dihuni. Untuk beberapa kondisi mungkin menguntungkan, tetapi lebih banyak dampak merugikannya. Pengertian menurut para ahli Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS) Efek rumah kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang oles gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan berasal dari asap kendaraan dan pabrik serta kebakaran hutan. Badan Perlindungan Lingkungan (AS) Efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi makin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer. Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Bumi. Suhu permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon dioksida yang makin banyak dari hari ke hari, dan menjadikan Bumi makin panas dan rawan akan bencana. 6 Pengertian pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Demikian pengertian pemanasan global menurut Natural Resources Defence Council. Dampak pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. Pemanasan global tidak dapat dilepaskan dari fenomena pencemaran udara di dunia. Volume peningkatan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan aktivitas manusia lainnya, diyakini sebagai sumber utama dari pemanasan suhu global yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir. Global Pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungann dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gasgas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gasgas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia. Temperatur global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat, seperti pada diagram berikut (Anonim, 2004). B. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan pertanian. Energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga menaikkan suhu di dalamnya. Contoh lain yang dapat mengilustrasikan proses terjadinya efek rumah kaca adalah ketika kita berada dalam mobil dengan kaca tertutup yang sedang parkir di bawah terik matahari. Panas yang masuk melalui kaca mobil, sebagian dipantulkan kembali ke luar 7 melalui kaca tetapi sebagian lainnya terperangkap di dalam ruang mobil. Akibatnya suhu di dalam ruang lebih tinggi (panas) daripada di luarnya. Dalam proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2 (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri. Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Berikut adalah rincian energi yang memantul lagi ke bumi: 25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain 25% : di serap oleh awan 45% : di serap oleh permukaan bumi 10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi Bumi dilapisi oleh lapisan atmosfer. Dengan proses terjadinya efek rumah kaca, akan ada partikel gas yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dan harus di bawa keluar. Namun pada prosesnya, panas bumi kembali masuk sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat. Pada awalnya, kondisi bumi hanya akan menghangat saja. Namun jika ini terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang sifatnya mengglobal, dikenal dengan pemanasan global (global warming) 8 Proses Terjadinya Pemanasan Global secara umum dikarenakan adanya kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah emisi karbon dioksida sebagai efek rumah kaca (ERK) dari aktivitas manusia. Pemanasan global atau global warming kini menjadi ancaman yang serius bagi bumi dan makhluk hidup. Pemanasan global sendiri merupakan fenomena perubahan iklim drastis yang diakibatkan karena kenaikan suhu rata-rata pada atmosfear, laut , dan daratan bumi. Dikutip dari Global Warming: A Very Short Introduction (2004), panas bumi berasal dari pancaran atau radiasi matahari. Sebagian panas ini ditahan di bumi oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Pemanasan global diakibatkan karena pancaran atau radiasi matahari. Beberapa gasgas yang ada di atmosfear bumi bertugas untuk menahan panas tersebut. Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem. 9 C. Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Efek Rumah Kaca -gas yang berkontribusi pada efek rumah kaca antara lain, uap air (H2O), karbondioksida (CO2), metana (CH4), ozon (O3), nitrous oksida (N2O), CFC (Chloro Fluoro Carbon), dan HFC (Hidro Fluoro Carbon). Sebenarnya, gas-gas tersebut di atas diperlukan agar Bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya menjadi makin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia. Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan makin besar. 10 1. Penebangan liar dan Pembakaran Hutan Keberadaan tumbuhan sangat bermanfaat bagi manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Dengan makin maraknya penebangan liar, akan menjadikan berkurangnya media untuk mengurangi efek rumah kaca. Tak hanya itu, pembakaran hutan secara besarbesaran juga menjadi penyebab meningkatnya efek rumah kaca. Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari. 2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil secara Berlebihan Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara yang terlalu berlebihan tak hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tetapi juga dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. 3. Pencemaran Laut Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi. 4. Industri Pertanian Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti nitrous oksida (N2O), yang nantinya dilepaskan ke udara. 5. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah. 6. Industri Peternakan Limbah industri peternakan, seperti kotoran sapi, ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Makin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, makin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara. 11 Pemanasan Global, Pemanasan global merupakan salah satu gejala terjadinya perubahan iklim. Kini, pemanasan global dan perubahan iklim bukanlah isu yang jauh dan asing di telinga masyarakat Indonesia. Pemanasan global sendiri terjadi ketika meningkatnya suhu rata-rata global atau permukaan bumi. Hal tersebut disebabkan karena karbon dioksida (CO2), dan polutan udara lainnya serta gas rumah kaca berkumpul di atmosfer kemudian menyerap sinar matahari dan radiasi matahari yang memantul dari permukaan bumi. Radiasi ini biasanya akan melarikan diri ke luar angkasa, namun karena adanya polutan sehingga radiasi dan sinar matahari terperangkap selama bertahun-tahun di atmosfer. Fenomena ini dikenal dengan efek rumah kaca. Gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yang berdampak besar yaitu Karbon dioksida (CO2), Nitro Oksida (NOx), Sulfur Oksida (Sox), Metana (CH4), Chloroflurocarbon (CFC), Hydrofluorocarbon (HFC). Pada tahun 2019, terjadi kenaikan suhu rata-rata di Indonesia sebesar 0,58 derajat Celcius. Hal ini menjadikan tahun 2019 sebagai tahun terpanas kedua sejak rentang kenaikan suhu tahun 1981-2010 setelah tahun 2016. World Meteorological Organization (WMO) mengungkapkan terjadi kenaikan suhu rata-rata global mencapai 1,1 derajat Celcius. Kenaikan tersebut mengakibatkan banyak terjadinya bencana alam sebagai respon naiknya suhu bumi selama tahun 2019, seperti badai, kekeringan, banjir, mencairnya es kutub utara dan selatan, kenaikan air laut hingga kebakaran hutan. Berbagai peristiwa tersebut tidak lepas dari gaya hidup dan kegiatan manusia dari tahun ke tahun sejak era industri. Pembakaran batu bara yang digunakan untuk menghasilkan energi untuk pabrik mengakibatkan peningkatan jumlah karbon dioksida di udara. Berikut merupakan 10 penyebab pemanasan global yang diakibatkan oleh ulah manusia: 1. Meningkatnya gas rumah kaca Gas rumah kaca terjadi karena pembakaran minyak bumi, bahan bakar batu bara serta pembakaran gas alam. Semua hal tersebut menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak diteruskan ke luar angkasa, tetapi kembali lagi ke bumi. Gas yang paling berpengaruh adalah karbodiokasida. 2. Polusi udara karena bahan bakar 12 Bahan bakar mesin dari kendaraan bermotor, mobil, dan kendaraan lainya menghasilkan gas karbodiosida. Adanya gas ini menjadikan panas tidak bisa diteruskan keluar angkasa sehingga panas akan mengendap di bumi. 3. Efek rumah kaca Efek rumah kaca ini menjadikan panas yang berada di bumi tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer. Sebenarnya efek rumah kaca ini bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia. Namun, jika berlebihan akan menjadikan efek pada iklim dan cuaca yang ada di bumi. 4. Adanya penggunaan CFC yang berlebihan Seperti diketahui, CFC merupakan bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai peralatan rumah tangga seperti AC atau pendingin dan kulkas. 5. Adanya penggundulan hutan Hutan menjadi satu di antara penyadap karbondioksida yang ada di bumi. Jika hutan sudah makin digunduli, lama kelamaan tidak ada yang bisa mengurangi karboidosida lagi. 6. Adanya polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan Selain karbodiokasi yang berperan paling besar dalam menyebabkan global warming adalah metana. Adanya gas metana ini berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen untuk memecah bahan-bahan organik. Selain itu juga karena adanya pemupukan yang berlebihan. 7. Boros Penggunaan Listrik Boros menggunakan listrik bisa mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Hal itu dikarenakan adanya penguapan pada listrik jika terlalu sering digunakan.Jadi, sebaiknya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan agar tidak menyebabkan pemanasan global. 8. Perusakan hutan Perusakan hutan akan menyebabkan pemanasan global. Hal itu dikarenakan hutan memiliki fungsi yang akan meyerap gas karbondioksida dan akan menghasilkan oksigen. Jika makin banyak adanya penebangan liar dan pengundulan hutan maka jumlah karbondioksida akan makin banyak, yang berkumpul di atmosfer yang akan menyebabkan pemanasan global. 13 9. Polusi udara dari industri pabrik Makin banyak industri pabrik yang berkembang akan menyebabkan banyaknya asap yang yang dihasilkan. Hal tersebut tentu bisa mengakibatkan polusi udara yang akan membuat lingkungan tercemar dan terjadinya pemanasan global. 10. Sampah plastic Penyebab pemanasan global bisa berasal dari banyaknya tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut penelitian, plastik mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. D. Dampak dan Usaha Menanggulangi Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global Dampak Efek Rumah Kaca ebaiknya, kita bergerak untuk menanggulangi efek rumah kaca yang berbahaya. Jika tidak, dampaknya makin besar dan mengancam kehidupan. Pertama, dampak efek rumah kaca adalah pemanasan global. Hal ini mengancam seluruh ekosistem akibat kenaikan suhu bumi. Dampak kedua adalah mencairnya es di kutub yang juga mengancam ekosistem. Mencairnya es ini menyebabkan kenaikan air laut sehingga menenggelamkan daerahdaerah rendah. Ketiga, laut akan makin asam karena konsentrasi gas-gas rumah kaca yang meningkat. Asamnya air laut akan mematikan terumbu karang dan ekosistem lainnya. Keempat, menipisnya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet yang berbahaya sampai ke permukaan bumi. Dampak Pemanasan Global, Menipisnya lapisan ozon akan menyebabkan terjadinya pemanasan global. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global sangat berbahaya bagi kehidupan, seperti berikut ini. 1. Kebakaran Hutan Kenaikan suhu udara yang tinggi dapat memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini akan membuat hutan menjadi gundul serta asap yang dihasilkan akan mencemari air, tanah, dan udara. Selain itu, asap yang dihasilkan juga dapat mengganggu kesehatan. 14 2. Mencairnya Es di Kutub Naiknya suhu di udara dan di dalam laut akan membuyat es di kutub-kutub bumi mencair. Mencairnya es-es tersebut akan meningkatkan volume air laut. 3. Terjadinya Wabah Penyakit Karena kenaikan suhu akibat pemanasan global, sistem imun makhluk hidup akan menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Penyakit-penyakit ini akan menjadi wabah yang mengkhawatirkan. 4. Kabut Asap Pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya kekeringan, dan memicu terjadinya kebakaran hutan. Hal tersebut akan menimbulkan kabut asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian. 5. Krisis Air Bersih Karena pemanasan global, sumber-sumber air di dalam tanah akan menguap. Selain itu, sumber-sumber air tersebut juga akan tercemar sehingga krisis air bersih tidak dapat dihindari. 6. Naiknya Permukaan Air Laut Naiknya permukaan air laut disebabkan oleh mencairnya es di kutub-kutub bumi. Lama-kelamaan, hal ini akan menyebabkan banjir di wilayah sekitar. Bahkan, dapat membuat pulau-pulau kecil tenggelam. 7. Meningkatnya Suhu Air Laut Terjadinya pemanasan global ditandai dengan kenaikan suhu di permukaan bumi, termasuk di dalam laut. Hal ini dapat membuat makhluk hidup yang hidup di dalamnya mati sehingga terjadi ketidakseimbangan ekosistem. 8. Rusaknya Terumbu Karang Pemanasan global akan membuat suhu dan keasaman air laut. Kedua hal ini akan membuat terumbu-terumbu karang mengalami pemutihan dan lama-kelamaan akan rusak, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang serta flora dan fauna laut akan mati. Cara Menaggulangi Efek Rumah Kaca, 1. Hemat energi listrik 15 Gunakan pemakaian listrik seperlunya saja. Dengan begitu kamu berkontribusi dalam upaya mengurangi pemakaian batu bara yang bisa menimbulkan emisi gas karbondioksida di udara. 2. Beralih dari pupuk nonorganik ke pupuk organic Untuk meningkatkan hasil pertanian tidak harus menggunakan pupuk kimia atau non organik. Cukup menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, juga bisa membuat hasil pertanian melimpah. Apabila penggunaan pupuk non organik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang. 3. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan masih jarang ditemukan di Indonesia. Adapun bahan bakar yang ramah lingkungan antara lain panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar tersebut dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan. 4. Mengolah limbah peternakan Limbah merupakan satu di antara penyumpang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. 5. Menggalakkan reboisasi Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan satu di antara solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Seperti kamu tahu, tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis. 6. Batasi penggunaan plastik Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, satu di antara cara termudah adalah dengan membakarnya. Nah, pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja. 16 Cara Menanggulangi Pemanasan Global, Cara mencegah pemanasan global sangat penting untuk diketahui dan dilakukan. Jika dibiarkan, masalah ini akan menyebabkan berbagai dampak berbahaya bagi bumi dan penghuninya. Beberapa di antaranya adalah perubahan ekosistem yang menyebabkan kepunahan berbagai spesies hewan dan tumbuhan, kenaikan permukaan laut, cuaca ekstrem, serta dampak sosial, ekonomi dan kesehatan manusia. Bukan hal yang mudah untuk mencegah terjadinya pemanasan global karena diperlukan kontribusi dan kerja sama masyarakat dunia untuk melakukannya. Oleh karena itu, harus ada kesadaran bersama untuk mulai mengubah kebiasaan sebagai cara mencegah pemanasan global.Anda dapat melakukan upaya-upaya kecil berdampak besar yang akan membantu memperlambat terjadinya pemanasan global dengan sejumlah cara di bawah ini. 1. Menggunakan energi terbarukan Salah satu cara mencegah pemanasan global adalah mengurangi atau tidak menggunakan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM). Anda dapat mengganti kebutuhan energi sehari-hari dengan berbagai jenis energi terbarukan, seperti: Energi solar (matahari) Energi angin Energi arus air Energi biomassa Energi panas bumi (geothermal). Kesadaran masyarakat terhadap pemanasan global bisa dibilang sudah semakin tinggi. Jadi, bisa dikatakan produsen produk-produk ramah lingkungan juga kian bertambah. Dengan mendukung dan mendorong penggunaan produk-produk hasil energi terbarukan, maka akan semakin banyak produsen yang menghasilkannya.Sehingga, di masa depan nanti, Anda bisa semakin mudah mendapatkan berbagai produk dengan teknologi ramah lingkungan sebagai cara mencegah pemanasan global. 2. Menggunakan moda transportasi hemat energi atau umum Moda transportasi hemat energi atau menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan bisa menjadi cara mencegah pemanasan global. Hal ini dapat mengurangi emisi karbondioksida atau CO2 (salah satu jenis gas rumah kaca) pada lingkungan.Jika Anda 17 sulit melakukannya, menggunakan moda transportasi umum bisa jadi pilihan yang baik untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya. Apabila Anda punya dana lebih, kendaraan listrik bisa jadi pilihan yang baik untuk mengurani emisi 3. Hemat energi dan air Bukan hanya knalpot kendaraan saja yang dapat menyebabkan meningkatnya emisi CO2 pada lingkungan. Pemanas air, AC, lampu, atau alat-alat elektronik lainnya, juga dapat memengaruhi jumlah produksi CO2.Menggunakan produk energi terbarukan mungkin belum dilakukan oleh sebagian orang karena kesulitan akses untuk mendapatkannya atau karena harganya yang cenderung lebih mahal. Akan tetapi, ada cara mencegah pemanasan global lainnya yang lebih sederhana, yakni menghemat energi dan air yang Anda gunakan.Mengganti bohlam dengan jenis yang lebih hemat energi, mematikan lampu saat tidak digunakan, menggunakan pancuran air, dan memperbaiki kebocoran air juga sama pentingnya. Jika Anda memiliki rumah dengan akses penerangan alami, Anda juga bisa menghemat energi dengan tidak menyalakan lampu pada siang hari.Selalu lakukan berbagai upaya untuk menghemat konsumsi energi dan air di mana pun Anda berada. 4. Melestarikan hutan dan pertanian Cara mencegah pemanasan global lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan produk perhutanan dan pertanian secara bijak. Pembalakan hutan harus dihentikan, dan di sisi lain, penghijauan perlu ditingkatkan secara signifikanAnda dapat berpartisipasi pada gerakan donasi pohon sebagai cara mencegah pemanasan global. Uang yang Anda donasikan dalam gerakan ini akan digunakan untuk menanami hutan dengan berbagai pohon baru. 5. Melakukan daur ulang Mengurangi sampah adalah hal yang sangat penting sebagai cara mencegah pemanasan global. Selain berupaya mengurangi sampah, Anda juga dapat mendaur ulang sampah dan barang-barang bekas lainnya yang masih bisa dimanfaatkan. 18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca di atas, di mana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-gas di atmosfer, seperti karbon dioksida (CO2), dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Pengertian pemanasan global adalah kondisi peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebih. Demikian pengertian pemanasan global menurut Natural Resources Defence Council. Dampak pemanasan global juga menurunkan kualitas hidup manusia. Penyebab pemanasan global terdiri dari berbagai sumber. B. Saran Dunia yang kita huni ini bukan hanya untuk beberapa tahun saja. Bukan hanya untuk kita saja. Generasi kita jugalah yang akan menikmati kehidupan di dunia ini. Kalau bukan kita yang akan menjaga dan merawat bumi ini siapa lagi. Sejak dini mulailah kita memperbaiki sikap kita, mulailah kita ramah terhadap lingkungan, mulailah kita bersikap arif terhadap bumi. Bila tidak dari sekarang, kita akan merasakan dampak yang sangat besar untuk generasi-generasi mendatang. Pemanasan global bukanlah disebabkan oleh alam, pemanasan global sebenarnya karena ulah manusia yang semakin serakah, semakin tidak ramah terhadap lingkungan 19 DAFTAR PUSTAKA http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-efek-rumah-kaca.html http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca http://www.analisadaily.com/news/read/2011/06/12/3309/efek_rumah_kaca_untuk_kehidupan_d i_bumi/ http://munawar.8m.net/rmh_kaca.htm http://www.antaranews.com/berita/1318863686/efek-rumah-kaca-dan-dampak-terhadaplingkungan http://iklimkarbon.com/perubahan-iklim/efek-rumah-kaca/ https://www.sehatq.com/artikel/cara-mencegah-pemanasan-global-yang-bisa-anda-lakukan https://www.bola.com/ragam/read/4462869/pengertian-efek-rumah-kaca-penyebab-dampak-dancara-menanggulanginya go.id/8-dampak-pemanasan-global-bagi-kehidupan 20