MODUL 1 GENERAL CONCEPT OF HEALTH PROMOTION AND HEALTH EDUCATION Health education Bagaimana kita memberikan pendidikan pada orang-orang tentang kesehatan Merupakan suatu perencanaan/kombinasi yang terencana mulai dari belajar pengalaman yang berdasarkan teori dan disampaikan kepada individu/kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan/kapasitas dan kompetensi dalam membuat keputusan mengenai kesehatan Promosi kesehatan Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai norma sosial budaya setempat & didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (WHO) Melibatkan konsep pendidikan kesehatan, aspek politik, lingkungan, regulator, dan organisasi Gabungan dari pendidikan kesehatan dengan organisasi terkait intervensi politik dan ekonomi yang dirancang untuk memfasilitasi perubahan perilaku Tujuan: tingkatkan kapasitas individu dan kelompok agar hidup lebih sehat Fungsi perawat komunitas: o Independen: terpenihinya kebutuhan bio-psiko-sosial o Dependen: peran dilaksanakan atas instriksi tim o Interdependen: saling bergantung (kerjasama) Level of intervention: health promotion illness prevention health restoration alleviate suffering Health promotion ditujukan pada masyarakat yang sehat Illness prevention untuk mencegah masyarakat agar tidak sakit Health restoration ditujukan untuk melakukan perawatan pada orang sakit Alleviate suffering ditujukan untuk mengatasi masalah paliatif Teori Health belief model Individual perception: individu berpikir bahwa mereka rentan dan memiliki penyakit atau sadar bahwa mereka rentan terkena penyakit Modifying factors: persepsi individu untuk melawan resiko Likelihood of action: individu mengukur seberapa besar upaya yang perlu dilakukan untuk menghindari penyakit Transtheoretical model Precontemplation Conteplation Preparation Action Maintenance Social learning theories Perilaku ditentukan oleh bagaimana aksi individu dengan lingkungannya, didasari oleh pengetahuan dan sikap, serta dipengaruhi oleh keyakinan individu Theory of reasoned action Theory of planned behavior Social support Semakin bagus dukungan sosial individu maka semakin bagus tingkat kesehatannya Teori belajar Indicator: - Complience: pasien mau melakukan sesuatu tanpa paksaan - Concordance: pasien setuju untuk melakukan sesuatu - Adherence: derajar pasien mengikuti rekomendasi pemberi pelayanan kesehatan - Cooperative, collaborative, shared responsibility Theories: Humanism - Fokus: kognitif dan afektif learning should be relevant - Autonomy and self-determination learning needs - Active learners; responsibility to achieve their own learning need - Motivation, self-reliance, and independence - Input proses output Behaviorism - Belajar adalah perubahan sikap sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon - Stimulus organism response - Mementingkan hasil belajar - Ada reward & punishment Cognitivism - Mementingkan proses belajar karna melibatkan proses berpikir yang kompleks Constructivism - Pengetahuan: hasil bentukan kita sendiri, hal yang sangat terkait dengan pengamatan seseorang, proses pembentukannya berjalan terus-menerus MODUL 2 KEBUTUHAN BELAJAR Pengkajian kebutuhan belajar Didasari oleh patient centered care Target: pasin & keluarga Why they need it? Karna ada kesenjangan antara current practice & desired practice (apa yang telah dimiliki dan apa yang seharusnya dimiliki) Types of learning needs: o Perceived needs: tahu apa yang butuh untuk diketahui o Unperceived needs: tidak tahu apa yang tidak diketahui o Misprecieved needs: tahu apa yang kira-kira apa yang tidak diketahui o Emergent needs: mmeiliki informasi baru dan menyadari apa yang butuh untuk diketahui How to assess? Perawat harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan pasien, pengetahuan yang sudah ada pada pasien, sejauh mana motivasi pasien untuk belajar, apakah pasien mampu atau tidak, serta potensi hambatan yang mungkin ada (mis: pasien itu sendiri) Setelah mengkaji pasien, kaji kesiapan pasien dan keluarga untuk menerima edukasi (kesiapan emosi dan kemampuan) Evaluasi: ada proses ‘teach back method’ (menanyakan kembali informasi yang diberikan) Explain new concept assess patient’s comprehension clarify re-assess recall and comprehension Macam evaluasi: o Formative evaluation (during the process): bagaimana proses pembelajaran berlangsung o Summative evaluation (at the end of the process): apakah hasil yang dicapai sudah sesusai dengan rencana MODUL 3 CAPAIAN BELAJAR Instructional system design Merupakan praktik membuat/menyusun pengalaman instruksional sehingga proses perolehan pengetahuan dan keterampilan menjadi lebih efisien, efektif, dan menarik; dikhususkan pada pendidikan bagi pasien Mengapa penting? Karena memberikan pengalaman belajar yang efektif, reliable; mencapai capaian belajar belajar yang ditargetkan, terukur capaiannya, ada perubahan perilaku Framework: - Increase and enhance the possibility of learnig - Make the acquisition of knowledge and skill more efficient, effective, and appealing - Encourages the engagement of learners so that they learn faster and deeper levels of understanding ADDIE Model - Tahap 1: analisis learning needs assessment, analisis karakter peserta didik, hambatan, opsi kegiatan pembelajaran yang tepat, performa pencapaian tujuan, perencanaan waktu (timeline). Identify the gap - Tahap 2: design buat tujuan instruksional umum dan khusus, menyusun satuan acara pengajaran (SAP), desain instrumen assessment, materi pembelajaran, media (prinsip: systematic & specific) - Tahap 3: development mengembangkan media, bahan ajar, panduan pembelajaran, mengumpulkan referrensi, modifikasi & sempurnakan SAP - Tahap 4: implementation - Tahap 5: evaluation relevan dengan capaian pembelajaran Perumusan capaian belajar Kriteria: - - ABCD o Audience: siapa o Behavior: perilaku yang harus ditunjukkan o Condition: dalam situasi apa perilaku tsb ditunjukkan o Degree: standar perilaku yang harus ditunjukkan SMART o Specific: spesifik pada target tertentu o Measurable: terukur sevara kualitatif dan kuantitatif o Action-oriented: berorientasi pada aksi pasien dalam pembelajaran o Relevant: relevan dengan kebutuhan belajar o Time based: ada durasi Bloom’s Taxonomy sebagai panduan penyusunan SAP, menentukan sikap yang ingin dicapai - Kognitif (knowledge) - Afekktif (attitude) - Psikomotor (skills)