Uploaded by User98746

Makalah PKN

advertisement
MAKALAH ILMIAH
KAJIAN IDENTITAS NASIONAL
Disusun Oleh :
Virgiawan Puguh Sopani – 1512620076
Dosen :
Drs. Ahmad Tijari, MPd.
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….1
BAB I
Pendahuluan...........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………...2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………2
BAB II
Pembahasan…………………………………………………………………………………3
2.1 Pengertian Identitas Nasional…………………………………………………………….3
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional…………………………………………………….4
2.3 Identitas Negara Indonesia……………………………………………………………….5
2.4 Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa……………………………………………..6
2.5 Parameter Identitas Nasional…………………………………………………………….7
BAB III
Penutup………………………………………………………………………………………8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….8
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….9
1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa
yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan
perngertian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri, serta karakter dari bangsa tersebut.
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan memahami arti
serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas
Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi
dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan
kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu ditanyakan lagi, Terutama
di dalam bidang Hukum.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada
kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara
dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
Apa yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
Bagaimana identitas Negara indonesia?
Bagaimana Identitas Nasional sebagai karakteristik Bangsa?
Apa saja yang dapat dijadikan parameter identitas nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional
Untuk mengetahui faktor pembentuk Identitas Nasional
Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
Mengetahui bahwa Identitas Nasional adalah Karakteristik Bangsa
Untuk mengetahui parameter Identitas Nasional
2
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu
harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian nasional
atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa
yang lainnya.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat
istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan
rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan
lain – lain.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa dan
negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jatidiri serta kepribadiannya. Rasa
solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi
kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Identitas nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan
sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi
yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional.
Ciri khas suatu bangsa yang merupakan local genius dalam menghadapi pengaruh
budaya asing akan menghadapi challence dan response. Jika challence cukup besar sementara
response kecil maka bangsa tersebut akan punah dan hal ini sebagaimana terjadi pada bangsa
Aborigin di Australia dan bangsa Indian di Amerika. Namun demikian jika challance kecil
sementara response besar maka bangsa tersebut tidak akan berkembang menjadi bangsa yang
kreatif.
3
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka
harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa
Indonesia sebagai dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di
berbagai negara di dunia, justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung
menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.
2.2 Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu faktor
primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau factor objektif adalah faktor
bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut seperti geografi, ekologi
dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antara
wilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.
Sedangkan faktor kondisional atau faktor subyektif adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Faktor subyektif meliputi faktor historis,
sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari
interaksi dari berbagai faktor tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara warga
masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa. Persepsi
yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan,
tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar
anggota masyarakat itu. Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan
spesialisasi pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi
mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis
pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile Durkheim
disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri maju seperti Amerika
Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik. Lembaga-lembaga itu
seperti birokrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu
melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya
dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai
satu bangsa.
4
2.3 Identitas Negara Indonesia
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang
di dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia yang
memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia.
Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan symbol
kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang
bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan, agama dan
memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi. Berikut penjelesan mengenai identitas
Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang
Negara Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.
a. Bendera Negara Sang Merah Putih
Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai 24,
bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945.
Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional
Jakarta.
b. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari rumpun
bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca), setelah itu
diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28
oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan
Identitas nasional Indonesia.
c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila
Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar 1945.
Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang lambang
negara. Tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini
bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai
langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia
Indonesia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin.
Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna simbolik
dari lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”,
seperti yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila
1.
Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya,
seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2.
Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat
dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi
empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan
perempuan mata rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap
5
3.
4.
5.
manusia, laki-laki dan perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia.
Pohon beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak
orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman
suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana orang-orang harus
berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima,
karena padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni
pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009 mulai
Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada Kongres pemuda II
tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada
setiap upacara kenegaraan.
e. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 setelah
diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan konstitusi ini
bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan
pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.
2.4 Identitas Nasional sebagai Karakter Bangsa
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri-ciri khas sehingga bangsa sehingga dengan ciri-ciri khas tadi
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Diletakkan dalam
konteks yang mendiami wilayah yang sangat luas yang terdiri dari 13.667 pulau
dengan 358 suku bangsa yang berbeda dalam penganutan dan pengamalan agama,
mitos, tradisi, bahasa, dan kondisi sosialnya, maka identitas nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang semenjak
sebelum masuknya agama-agama besar di bumi Indonesia. Nilai-nilai dari ratusan
suku bangsa itu kemudian “dirakit dan dihimpun” dalam satu kesatuan Indonesia
menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal
Ika.
Hal itu terbukti di dalam sejarah kelahiran faham kebangsaan di Indonesia
yang berawal dari berbagai pergerakan seperti Boedi Oetomo (1908) yang berbasis
6
subkultur Jawa, Serekat Dagang Islam (1911) yaitu kaum pedagang Islam,
Muhammadiyah (1912) dari subkultur Islam modemis, indische Party (1912) dari
subkultur campuran Indo Belanda, Indo Chinese, Indo Arab dan Indonesia Asli
yang mencerminkan elemen politis nasionalisme non rasial yang berselogan
“tempat yang member nafkah yang menjadikan Indonesia sebagai tanah airnya”,
Dari keanekaragaman subkultur, maka terkristalisasikan eksistensi nationstate
Indonesia yaitu nasionalisme. Apapun subkulturnya, tetap bernusa satu, berbangsa
satu dan berbahasa satu-Indonesia sehingga itulah cetusan identitas nasional.
2.5 Parameter Identitas Nasional
Dalam kehidupan di dunia , hampir segala sesuatu memiliki parameter, begitu pula
dengan identitas nasional. Parameter adalah sesuatu yang digunakan sebagai standar
sesuatu atau suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu
itu menjadi khas. Jadi, Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan
untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
Adapun indikator dari identitas nasional itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan,
kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu
kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan
manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya. Identitasnasional
dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila.
Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada
kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap,
dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.2 Saran
Penulis menyadari banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini yang jauh
dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber referensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Saran kami dalam
makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembaca agar kita sama-sama
memahami apa itu identitas nasional, sebagai bangsa Indonesia yang baik dan mampu
menjunjung tinggi serta mengamalkan pancasila.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://osf.io/7fgzy/download/?format=pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/20bb958d430cc7d21ef6c2b58d14da41.
pdf
http://eprints.uad.ac.id/9433/1/IDENTITAS%20NASIONAL%20Dwi.pdf
https://docplayer.info/storage/70/63210856/1616657421/U-H8X1vSCZ3FxPYCRONhg/63210856.pdf
https://osf.io/cdp7s/download/?format=pdf
9
Download