LEMBAR PENGESAHAN DI RUANG DAHLIA RSUD SOEDOMO KABUPATEN TRENGGALEK DISUSUN OLEH MELATI NINDA LESTARI MENGETAHUI PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING RUANGAN LAPORAN PENDAHULUAN BRONKOPNEUMONIA PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN NAMA : MELATI NINDA LESTARI NIM : 18.073 TINGKAT : 2B KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG - Kampus Pusat - Kampus I - Kampus II - Kampus III - Kampus IV - Kampus V - Kampus VI : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang, 65112 Telp (0341) 566075, 571388 Fax (0341) 556746 : Jl. Srikoyo No. 106 Jember Telp (0331) 486613 : Jl. A. Yani Sumberporong Lawang Telp (0341) 427847 : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar Telp (0342) 801043 : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64B Kediri Telp (0354) 773095 : Jl. Dr. Soetomo No. 5 Trenggalek Telp (0355) 791293 : Jl. Dr. Cipto Mangunkusomo No. 82A Ponorogo Telp (0352) 461792 Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : [email protected] LAPORAN PENDAHULUAN NAMA MAHASISWA : MELATI NINDA LESTARI NIM : 18,073 RUANG : RUANG DAHLIA MASALAH KESEHATAN : AREA KEPERAWATAN : …………………………………… (………….) Masalah system Pernafasan ………………………………………… (………….) Masalah system Kardiovaskuler …………………………………… (………….) Masalah system Pencernakan ………………………………… (………….) Masalah system Perkemihan ……………………… (………….) Masalah system Persyarafan ………………………………… (………….) Masalah system Endokrin ……………………………… (………….) Masalah system Integumen ……………………………… (………….) Masalah system Muskuloskeletal …………………………… (………….) Masalah system Imunitas ……………………………… (………….) Masalah Kegawatan ……………………………… (………….) Masalah Maternitas …………………………… (………….) Masalah system Indera I. DEFINISI KASUS : Pengertian Bronkopneumonia adalah : Bronkopneumonia salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran Berbercak , teratur dalam satu atau lebih area teriokalisasi di dalam bronchi dan Meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya . Bronkopneumonia juga Suatu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal . bronkeoli Terminal tersumbat oleh eksudat mokopurulen yang membentuk bercak-bercak kon Solidasi di lobuli yang berdekatan penyakit ini sering bersifat sekunder menyertai Infeksi saluran pernafasan atas salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (Ngemba,2015). Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacammacam etiologi seperti bakteri,virus,jamur dan benda asing. Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme, tetapi ada juga sejumlah penyebab non infeksi yang perlu dipertimbangkan. (Rahayu,2012). Bronkopneumonia adalah suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernafasan atau melalui hematogen sampai ke bronkus (Tyastuti,2015). Bronkopneumonia adalah radang paru-paru pada bagian lobularis yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang 6 ditandai dengan gejala demam tinggi, gelisah, dispnoe, napas cepat dan dangkal (terdengar adanya ronkhi basah), muntah, diare, batuk kering dan produktif (Saputri,2008 dalam Dicky, 2017). Bronkopnemonia disebut juga Pnemonia lobularis yaitu peradangan pada parenkin paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus di sekitarnya . yang sering menimpa pada anak-anak atau balita . II. PATOFISIOLOGI A. SKEMA - Penderita yang di rawat di RS - Penderita yang mengalamai supresi system pertahanan tubuh URAIAN - Kontaminasi peralatan RS Jamur, virus, bakteri, protozoa Infeksi saluran pernapasan bawah Saluran pernapasan atas Proses peradangan Kuman berlebih dibronkus Kuman terbawa disaluran cerna Akumulasi secret dibronkus Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Infeksi saluran pencernaan Mucus bronkus meningkat Peningkatan peristaltik usus - malabsorbsi Peningkatan flora normal dalam usus Diare Resiko ketidakseimbangan elektrolit Bau mulut tidak sedap Anoreksia Intake kurang Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Dilatasi pembuluh darah Peningkatan suhu Eksudat plasma masuk alveoli Gangguan difusi dalam plasma Edema antara kapiler dan alveoli Iritan PMN eritrosit pecah Edema paru Suplai 0₂ menurun Penurunan capliance paru Pergeseran dinding paru Hipoksia Hiperventilasi Dispepneu Metabolic anaerob meningkat Akumulasi asam laktat Retraksi dada/nafas cuping hidung Intoleransi aktivitas Fatique Pola Nafas Tidak Efektif Eksplorasi meningkat Peningkatan metabolisme Septikimia Rangsangan batuk Susah tidur B. URAIAN Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Uraian Patofisiologi Bronkopneumonia yang di sebabkan oleh Jamur, virus, bakteri, dan protozoa. Yang mengakibatkan gangguan saluran pernafasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah. a. Saluran pernapasan atas. 1. Kuman terbawa di saluran cerna yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan kemudian terjadi peningkatan flora normal dalam usus yang di tandai dengan peningkatan peristaltik usus (malabsorbsi) kemudian menyebabkan diare. Ketidakseimbangan elektrolit. 2. Kuman berlebih dibronkus yang menyebabkan proses peradangan kemudian mucul akumulasi secret dibronkus ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Kuman berlebih dibronkus juga dapat menyebabkan proses peradangan dan timbul akumulasi secret dibronkus menyebabkan mucus bronkus meningkat yang di tandai dengan bau mulut tak sedap dan anoreksia, yang mengakibatkan terjadinya intake kurang ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. b. Saluran pernapasan bawah. 1. Terjadinya dilatasi pembuluh darah yang ditandai dengan eksudat plasma masuk alveoli dan menyebabkan gangguan disfusi dalam plasma ketidakefektifan bersihan jalan nafas 2. Peningkatan suhu yang disebabkan septikimia dan terjadi peningkatan metabolisme kemudian eksplorasi meningkat resiko ketidakseimbangan elektrolit. 3. Edema antara kapiler dan alveoli yang menyebabkan iritan PMN eritrosit pecah dan terjadi terjadi edema paru kemudian pergeseran dinding paru yang ditandai dengan penurunan capliance paru yang menyebabkan suplai oksigen menurun. Suplai oksigen menurun menyebakan : - hipoksia yang meyebabkan metabolic anaerob meningkat kemudian asam laktat teerjadi fantique intoleransi aktivitas. - Hiperventilasi meyebabkan dispepneu yang ditandai dengan retraksi dada/nafas cuping hidung pola nafas tidak efektif 4. Peningkatan Produksi Sekret sehingga terjadi Akumulasi Sekret Menyebkan Rangsangan Batuk Meningkat Susah Tidur Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur III. ETIOLOGI Secara umun individu yang terserang bronchopneumonia diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat. Etiologi Penyebab terserering pada bronkopneumonia yaitu : pneumokokus, sedang penyebab lainnya antara lain : streptococcuspneumoniae, stapilokokkus aureus, haemophillus influenza, jamur (seperti candida albicans) dan virus. Pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococcus aureus sebagai penyebab yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi . Bakteri Organisme gram positif seperti : steptococcus pneumonia , S. Aerous dan streptococcus pyogenesis Bakteri gram negatif seperti Hemophilus influenza klebsiella pneumonia dan P.Aeruginosa a. Virus Disebabkan oleh virus Influenza yang menyebar melalui transmisi droplet Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus b. Jamur Infeksi Yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos . c. Protozoa Menimbulkan terjadinya Pneumocystis cariini pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi d. Aspirasi benda asing Dapat menyebar melalui benda asing yang di pegang oleh balita atau anak anak e. Faktor Yang mempengaruhi timbulnya bronconchopnemonia adalah daya Tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), Penyakit menabun , pengobatan antibiotik yang tidak sempurna IV. MANIFESTASI KLINIS Bronkopneumonia biasanya di dahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian atas selama beberapa hari . pada tahap awal , penderita bronkopneumonia mengalami tanda dan gejala seperti menggigil, demam , nyeri dada, pleuritis batuk produktif, hidung kemerahan , serta bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis . terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi ( pengisian rongga udara oleh eksudat ) Tanda dan Gejala Bronkopneumonia adalah : a. Gejala penyakit datang mendadak namun kadang – kadang di dahului oleh infeksi saluran pernafasan atas b. Pertukaran Udara di paru-paru tidak lancar dimana pernafasan agak cepat dan dangkal sampai terdapat pernafasan cuping hidung . c. Adanya bunyi nafas tambahan pernafasan seperti ronchi dan wheezing d. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang-kadang terjadi kejang . e. Anak merasa nyeri atau sakit di daerah dada sewaktu batuk dan bernafas f. Batuk disertai sputum yang kental g. Nafsu makan menurun h. Batuk- batuk i. Hidung Tersumbat j. Demam k. Detak Jantung cepat l. Anak lebih rewel dari biasanya m. Sulit Tidur n. Terdapat Tarikan otot dada V. PENGKAJIAN FOKUS 1. Menjaga Kelancaran Pernafasan pada anak 2. Menjaga Kebutuhan Istirahat Anak 3. Mencegah Terjadinya Hospitalisasi pada anak 4. Memenuhi Kebutuhan Cairan dan nutrisi pada anak 5. Mengontrol Suhu Tubuh 6. Pengobatan VI. MASALAH KOLABORATIF 1. Hipoksomia 2. Atolaktasis 3. Pneumonia 4. Pneumatoraks 5. Hipertensi Paru 6. Gagal Jantung Kanan VII. PEMERIKSAAN DIASNOSTIK 1. Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan Darah - Pemeriksaan Sputum - Analisa Gas Darah - Kultur Darah - Sampel Darah, Urine 2. Pemeriksaan Radiologi - Rontgenogram Thoraks - Laringoskopi/ Bronkoskopi VIII. KOMPLIKASI a. Atelektasis : Pengembangan paru yang tidak sempurna. b. Emfisema : Terdapatnya pus pada rongga pleura. c. Abses paru : Pengumpulan pus pada jaringan paru yang meradang. d. Infeksi sistomik : Disebabkan oleh bakteri atau virus e. Endokarditis : Peradangan pada endokardium. f. Meningitis : Peradangan pada selaput otak. IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN : 1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Penumpukan Sekret Berlebih Di jalan Nafas 2. Pola Nafas Tidak efektif Berhubungan dengan Penurunan Supplai Oksigen 3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi 4. Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan Fantique (Kelelahan) 5. Resiko Ketidak seimbangan elektrolit berhubungan dengan perubahan kadar Elektrolit serum ( Diare ) 6. Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur Berhubungan dengan Ketidaknyamanan (Batuk) X. INTERVENSI KEPERAWATAN : A. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan Sekret di jalan nafas Intervensi : 1. Berikan posisi yang nyaman , bisa psoisi semi fowler Rasional : Mengurangi sesak nafas membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan abdomen pada digfragma 2. Monitor TTV anak Rasional : Mengetahui Perubahan status kesehatan anak 3. Longgarkan pakaian anak , jangan terlalu ketat, Rasional : Mencegah terjadinya proses konveksi dan mencegah anak sesak nafas 4. Berikan bantal atau sokongan agar jalan napas tetap terbuka Rasional : Mencegah Terjadinya sesak nafas dan membantu melancarkan jalan nafas 5. Motifasi Ibu agar Sering Memberikan Asi Rasional : Menambah Nutrisi Memperkuat Metabolisme Anak 6. Melakukan Terapi Bermain Rasional : Mencegah Cemas anak saat Hospitalisasi 7. Berikan oksigen sesuai kebutuhan anak Rasional : Membantu Pernafasan Anak 8. Anjurkan dan motivasi ibu agar anak istirahat tidur sesuai kebutuhan anak Rasional : Membantu Pemulihan Anak dengan cepat 9. Berikan Terapi Nebulizer pada anak Rasional : Mengencerkan dahak anak 10. Kolaborasi Pemberian obat Salbutamol dan Ambroxol Rasional : Membantu agar anak tidak sesak dan mengencerkan dahak B. Pola Nafas Tidak efektif Berhubungan Dengan Penurunan Supplay Oksigen Intervensi 1. : Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Rasional : Membantu Pasien mengurangi sesak nafas 2. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Rasional : Mencegah terjadinya kekurangan Intake output 3. Monitor respirasi dan status O2 Misalnya Penggunaan Nasal Canul 2L/menit sesuaikan dengan kebutuhan anak Rasional : Membantu melancarkan Pernafasan 4. Monitor suara nafas,( seperti dengkur Wheezing ) Rasional : Meminimalisir terjadinya Bunyi tambahan 5. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, Rasional : Memantau Pola pernafasan anak 6. Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan Rasional : Mempercepat penangan tindak lanjut saat kolaborasi 7. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental Rasional : Mengetahui Perubahan Kesehatan Pada anak 8. Observasi sianosis khususnya membran mukosa Rasional : Mencegah terjadinya Sianosis 9. Jelaskan pada keluarga Pasien tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2 Nasal Canul, Nebulizer) Rasional : Agar keluarga sigap waspada terhadap perkembangan anak dan meningkatkan pengetahuan pada keuarga 10. Amati Pergerakan dada termasuk simetris atau tidaknya dan penggunaan alat bantu pernafasan Rasional : Meminimalisir adanya retraksi intercosta 11. Auskultasi Suara Paru setelah dilakukan penanganan untuk menentukan hasilnya Rasional : Merasakan getaran dan aliran udara pada paru-paru C. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Metabolik sekunder terhadap demam Intervensi : 1. Kaji adanya alergi makanan Rasional : Menimimalisir terjadinya Kemerahan/ bengkak pada kulit anak 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yangdibutuhkan anak Rasional : Mencegah terjadinya Malnutrisi 3. Monitor adanya penurunan BB anak Rasional : Mencegah terjadinya BB buruk pada anak 4. Monitor lingkungan selama makan Rasional : Agar anak tidak merasakan kecemasan saat Hospitalisasi 5. Anjurkan orang tua memberikan Asi secara sering Rasional : Asi dapat membantu kekebalan tubuh anak dan meningkatkan nutrisi 6. Monitor intake nuntrisi Rasional : Menghitung jumlah input dan output 7. Memberikan makanan halus seperti bubur yang sehat Rasional : Mencegah Kekurangan nutrisi semakin memburuk D. Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan Fantique(kelelahan) 1. Observasi adanya pembatasan anak dalam melakukan aktivitas Rasional : Mencegah timbulnya kelelahan yang berlebihan 2. Kaji adanya faktor yang menyebabkan Fantique (kelelahan) Rasional : Mengetahui penyebab terjadinya kelelahan 3 Berikan Posisi Yang nyaman kepada anak Rasional :Agar Anak Merasa lebih nyaman 4. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Rasionaal : Meningkatkan stamina dan nutrisi anak 5. Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat anak Rasional : Mencegah terjadinya intoleransi aktifitas secara berlebihan 6. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat. Rasional : Merencanakan intervensi yang sesuai dengan kasus 7. Anjurkan orang tua untuk selalu berada di dekat anak Rasional : Meminimalisir kecemasan atas hospitalisasi 8. Anjurkan Agar Ibu Sering Memberikan ASI kepada Anaknya Rasional : Asi dapat meningkatkan Metabolisme tubuh yang baik bagi tumbuh kembang Anak terutama Bayi 9. Kaji TTV anak khususnya ( Nadi, RR ) Rasional : Sebagai acuan melakukan intervensi yang tepat 10. Ciptakan Lingkungan Yang tenang Dan nyaman Rasional : Agar anak Mendapatkan Istirahat yang Cukup E. Resiko Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan perubahan kadar Elektrolit serum ( Diare ) Intervensi : 1. Kaji perubahan TTV Rasional : Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi pasien 2. Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa Rasional : Mencegah terjadinya sianosis atau adanya pembengkakan 3. Catat laporan mual / muntah Rasional : Agar anak tidak kekurangan nutrisi 4. Pantau masukan dan keluaran, catat warna, karakter feses Rasional : Mengetahui Perubahan yang signifikan 5. Hitung keseimbangan cairan Rasional : Agar anak tidak kekurangan cairan elektrolit 6. Asupan cairan minimal 2500 / hari Rasional : Agar Intake seimbangan dengan output F. Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur Berhubungan Dengan Ketidaknyamanan (Batuk) Intervensi : 1. Posisikan Pasien Untuk Memaksimalkan Ventilasi Rasional : Membantu Pasien mengurangi ketidaknyamanan sesak nafas 2. Awasi dan Diskusikan Kemungkinan Penyebab Gangguan Tidur Rasional : Mengetahui Penyebab anak Kesulitan Tidur 3. Berikan Lingkungan Tenang dan Batasi Pengunjung Rasional : Membantu Menurunkan Rangsangan Stres anak serta meningkatkan istirahat pasien 4, Jelaskan Kepada Keluarga Tentang Pentingnya Keseimbangan Aktifitas Istirhat Tidur Raional : Menambah Pengetahuan Keluarga tentang meminimalkan Kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen pada anak 5. Kolaborasi Dengan Tim Medis Terkait Pemberian Obat Batuk Pada anak misalnya Ambroxol1/2 Ml drop 2x sehari Rasional : Membantu Mengencerkan Dahak, Menyembuhkan Batuk 6. Monitor dan Pantau TTV anak Rasional : Mempercepat Penanganan bila Ditemukan Masalah Baru 7. Gunakan Alat bantu Tidur tanyakan Kepada Keluarga pasien benda apa yang membuat anak nyaman sehingga mempermudah tidur ( selimut,boneka) Rasional : Membuat Anak tenang,nyaman dan mampu istirahat dengan baik 8. Anjurkan Orang Tua Selalu Berada Di Dekat Pasien Rasional : Mencegah Terjadinya Kecemasan Dan Hospitalisasi Pada Anak 9. Anjurkan Orang Tua Sering Memberikan ASI Rasional : Agar Dapat Membantu Proses Penyembuhan Pada Anak 10. Letakkan Bantal Dengan Posisi Tinggi Supaya Mempermudah Istirahat Di Malam Hari Rasional : Gaya Gravitasi Dapat Membuat Bayi lebih Nyaman saat merasa batuk tengah malam XI. DAFTAR PUSTAKA http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2038/3/revisi%20III.pdf http://kumpulanilmukeperawatan.blogspot.com/2016/06/laporan-pendahuluanbronkopneumonia.html https://www.slideshare.net/khairil10/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-bronkopneumonia Judith M. Wilkinson dan Nancy R.Ahern. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN Diagnosis NANDA, Intervensi NIC,Kriteria hasil NOC Edisi 9. Alih Bahasa Ns.Esti Wahuning,S.Kep dan Ns.Dwi Widiarti,S.Kep EGC.Jakarta ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN SISTIM PERNAFASAN BRONKOPNEUMONIA NAMA : MELATI NINDA LESTARI NIM : 18.073 POLTEKKES KEMENKES MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK Jl. Dr. Soetomo No. 5 Telp. (0355) 791293 Kode Pos 66312 TRENGGALEK KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG - Kampus Pusat : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang, 65112 Telp (0341) 566075, 571388 Fax (0341) 556746 - Kampus I : Jl. Srikoyo No. 106 Jember Telp (0331) 486613 - Kampus II : Jl. A. Yani Sumberporong Lawang Telp (0341) 427847 - Kampus III : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar Telp (0342) 801043 - Kampus IV : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64B Kediri Telp (0354) 773095 - Kampus V : Jl. Dr. Soetomo No. 5 Trenggalek Telp (0355) 791293 - Kampus VI : Jl. Dr. Cipto Mangunkusomo No. 82A Ponorogo Telp (0352) 461792 Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : [email protected] A. PENGKAJIAN 01. Biodata pasien a. Nama b. Umur c. Jenis kelamin d. Dx. Medis e. Reg f. Tgl pengkajian : : An. MR : 5 Bulan : Laki - Laki : Bronkopneumonia :: 13 Mei 2020 02. Biodata keluarga 1. Nama ayah a. Umur b. Agama c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Suku bangsa f. Alamat : : Agus Maharyanto : 35 Tahun : Islam : S1 : PNS : Indonesia : Desa Pogalan RT 2 RW 4 Trenggalek 2. Nama ibu a. Umur b. Agama c. Pendidikan d. Pekerjaan e. Suku bangsa f. Alamat : Dyah Ani Wistiatuti : 25 Tahun : Islam : SMA : Ibu Rumah Tangga : Indonesia : Desa Pogalan RT 2 RW 4 Trenggalek 3. Keluhan utama a. Saat MRS b. Saat dikaji : : Ibu Pasien Mengatakan Anaknya Sesak Nafas : Ibu Pasien Mengatakan Anaknya Sesak Nafas 4. Riwayat penyakit sekarang : Ibu pasien mengatakan hari Sabtu tanggal 11-05-2019 pasien mengalami demam, batuk dan pilek , lalu sore harinya pasien dibawa ke dokter dan oleh dokter diberi obat. Hari Minggu tanggal 12-05-2019 pasien mengalami sesak nafas serta kejang demam dan oleh orang tua pasien dibawa ke IGD RSUD dr.Soedomo jam 15.00 . Di IGD pasien mendapat perawatan selama 2 jam , dan setelah stabil pasien di pindahkan ke ruang Dahlia jam 17.00 untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 5. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu pasien mengatakan dulu anaknya tidak pernah sakit seperti ini sampai dirawat di rumah sakit. Anaknya hanya batuk pilek dan apabila dibawa kedokter juga cepat kunjung sembuh . 6. Riwayat kehamilan dan persalinan : a. Prenatal : Ibu pasien mengatakan semasa hamil rutin kontrol. Kontrol di puskesmas 8 x. dengan keluhan mual muntah b. Natal : Ibu pasien mengatakan melahirkan secara normal di puskesmas dengan usia kehamilan 37 minggu. c. Post Natal : Ibu pasien mengatakan setelah melahirkan tidak ada keluhan pada dirinya maupun anaknya. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan : a. Pertumbuhan : Ibu pasien mengatakan anaknya lahir dengan berat badan 2600 gram dan panjang badan 46 cm. Berat badan anaknya bertambah setiap kali penimbangan di posyandu, berat badan anaknya sebelum sakit 5.3 kg dan berat badan sesudah sakit 5.1kg b. Perkembangan : Ibu pasien mengatakan anaknya umur 3 bulan sudah bisa menggenggam benda benda kecil dengan kedua tangannya, dan sekarang anaknya sudah bisa tengkurap c. Riwayat imunisasi : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapat imunisasi Hepatitis 0, BCG, DPT dan polio d. Riwayat pemberian nutrisi : Ibu Pasien Mengatakan anaknya di beri ASI mulai dari lahir sampai saat ini 7. Riwayat kesehatan keluarga dan genogram : Ibu pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit keturunan. Tidak ada keluarga yang pernah mengalami penyakit seperti klien dan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit infeksi saluran pernafasan 8. Riwayat psikososial : Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya sedih melihat anaknya lagi sakit, orang yang terdekat dengan anaknya yaitu ibu, ibu pasien mengatakan dan menanyakan tentang penyakit yang diderita anaknya, ekspresi wajah ibu tampak bingung dan ibu tampak cemas 9. Riwayat sosial budaya : Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya yang beranggota 5 orang tinggal dalam satu rumah, tidak ada anggota yang mempunyai penyakit infeksi saluran pernafasan. Sumber air dari sumur dan membuang sampah dengan cara dibakar di belakang rumah. Tidak ada keluarga yang merokok dalam satu rumah. Dan keluarganya tidak tinggal di lingkungan yang berdebu 10. Riwayat spiritual : Pasien mengatakan semua anggota keluarganya menganut agama islam. Pola kebiasaan sehari – hari : No. Pola sehari – hari 1. Nutrisi Di rumah Di RS Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan anaknya minum ASI 8 – anaknya minum ASI 8-12 12 x / hari, ±300 - 600 ml / x/hari, ± 300 –600 ml/ hari. hari Ibu pasien mengatakan anaknya tidak muntah saat minum ASI 2. Eliminasi Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan naknya BAB1-2x/hari, anaknya BAB 1-2 x / hari dengan konsistensi lunak, dengan konsistensi lunak, warna uning dan bau khas warna kuning dan bau khas feses. Dan BAK 4-6 x/hari feses. BAK 4 – 6x/hari ± , ±400 cc dengan warna 400 cc, warna kuning kuning jernih dan bau jernih bau khas urin khas urin e. 3. Istirahat / tidur Ibu Pasien mengatakan ibu Pasien mengatakan ±10 anaknya tidur kurang lebih jam / hari Ibu pasien 13 jam sehari mengatakan anaknya sering terbangun waktu malam hari karena batuk 4. Aktivitas Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan anaknya hanya berbaring anaknya hanya berbaring dan bermain sesuai tahap ditempat tidur. perkembangannya. 5. Personal hygiene Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2x/hari anaknya disibin 2x/ hari menggunakan sabun dan dan belum keramas keramas 3x/minggu menggunakan shampoo Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2x/hari menggunakan sabun dan keramas 3x/minggu menggunakan shampoo. Pemeriksaan Fisik : 1. Keadaan umum : Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, terpasang infus KAEN 3B 500cc/24 jam ditangan kiri pasien. 2. Tanda – tanda vital : Keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, terpasang infus KAEN 3B 500cc/24 jam ditangan kiri pasien 3. Status gizi : BB 5.1 Kg, TB 55 cm Menurut WHO 2014 balita dengan umur 5 bulan idealnya memiliki BB 5.5 – 6.9 kg dan PB 51 – 64.5 cm. berarti pasien mengalami kurang gizi atau kurus dalam tahap sedang. Ibu pasien mengatakan berat badan anaknya sebelum sakit 5.3 kg dan berat badan sesudah sakit 5.1 kg. 4. Kepala : Bentuk kepala normal simetris kanan kiri, penyebaran rambut merata, rambut warna hitam, kepala bersih, tidak ada lesi 5. Mata : Mata simetris kanan kiri, konjungtiva merah muda, sklera putih, reflek pupil terhadap cahaya baik, gerakan bola mata normal, tidak ada kelainan, mata tidak cowong. 6. Telinga : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, lubang telinga tidak ada serumen, tidak ada benda asing, tidak ada perdarahan, membran telinga utuh 7. Hidung : Tulang hidung dan posisi septumnasi simetris ada di tengah, lubang hidung tidak ada pembengkakan, terdapat secret, terdapat pernafasan cuping hidung. Terpasang selang oksigen 8. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak syanosis, tidak ada luka, pertumbuhan gigi belum merata, keadaan lidah bersih. 9. Leher : Posisi trachea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, denyut nadi carotis teraba. 10. Dada a. Paru Inspeksi : : Bentuk dada normal chest, terdapat retraksi intercosta, pernafasan Irregular Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, vocal premitus getarannya sama antara kanan dan kiri. Perkusi : Suara paru sonor Auskultasi : Terdapat suara nafas tambahan ronchi di percabangan bronkus. Terdengar pada fase inspirasi dan ekspirasi. b. Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, tidak ada pulsasi Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclaviculasinistra. Perkusi : Suara jantung pekak. Suara jantung terdengar regular Auskultasi : Bunyi jantung 1 terdengar lup di ICS IV sinistra. Bunyi jantung 2 terdengar dup di ICS II dexstra dan sinistra. 11. Perut a. Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada massa, tidak ada bayangan pembuluh darah vena. Auskultasi : Bising usus 8x/menit Palpasi : Tidak terdapat benjolan dan terdapat nyeri tekan. Perkusi : Suara perut tympani 12. Genetalia dan anus : Genetalia normal, belum ada pubis, tidak ada lesi, tidak ada perdarahan, skrotum utuh, tidak ada kelainan pada penis. Ada lubang anus, tidak ada perdarahan. 13. Ekstremitas : Simetris kanan dan kiri, lemah saat bergerak, tidak ada kelainan pada Ekstremitas 14. Integumen : Kulit berwarna sawo matang, turgor kulit kembali kurang dari 2 detik, akral hangat. 15. Neurologi : Reflek a) Rooting : baik b) Sucking : baik c) Menelan : baik d) berkedip : baik Tidak ada gangguan pada syaraf Pemeriksaan penunjang : a. Rontgen Thorax Tanggal 14 Mei 2020 Kesan : Bronchopnumonia (+) b. Pemeriksaan Laboratorium PEMERIKSAAN HASIL Pemeriksaan Darah Hemoglobin 12,3 Leukosit 7500 Hemogram Trombosit HCT/HMT EOS Bas Stab Seg Lim Mon 341000 35 NORMAL Lk. 14 – 18 gr% Pr. 12 – 16 gr% Lk.4700 - 10300u/l Pr.4300 – 11400u/l 2-4% 0-1% 0 1 3 41 50 – 75 % 4 25 – 40 % 8 3–7% 150.000 – 450.000 Lk. 44 % Pr.37 % Penatalaksanaan terapi : 1. Ceftriaxone 50mg inj 1x 2. Inf KAEN 3B 500 CC/ 24 jam 20 tpm (mikro) di tangan kiri pasien 3. Salbutamol 0,8 mg + Ambroxol ¼ tab (2x1) 4. Nebul Ventoline Nacl 2,5 cc/6 J 5. Oksigen 2 L/menit 6. Paracetamol sirup 3x ¾ sendok teh Trenggalek , 13 Mei 2020 NIM : 18,073 TERAPI OBAT YANG DIBERIKAN No. Jenis Obat Dosis 1. Infus KAEN 3B 500cc/24 Jam (20 Tpm Mikro) Indikasi Kontra Indikasi Untuk Jangan diberikan Menyalurkan/Memelihara kepada pasien dengan Keseimbangan air dan Hiperkalemia,oligura Elektrolit pada keadaan penyakit addison, luka dimana asupan makan per bakar berat dan oral tidak mencukupi atau azotemia, kelebihan memungkinkan natrium , sindroma malabsorpsi glukosagalaktosa, cidera hati yang berat dan aritma jantung . 2. Salbutamol 0,8 Mg (2X sehari) 3. Ambroxol ½ Mili Liter drop (2X Sehari ) Obat yang berfungsi Jangan Digunakan melemaskan otot saluran pada kondisi pernafasan , bertujuan Hipertiroid, Riwayat melegakan saluran Penyakit Jantung . pernafasan . Hentikan bila Alergi . Obat Yang digunakan Jangan Menggunakan pada saluran pernafasan Obat ini untuk pasien bayi dan anak dimana yang memiliki riwayat terdapat banyak lendir atau Hipersensitivitas dan dahak . juga bisa pada pasien yang digunakan sebagai obat menderita ulkus pada batuk yang disebabkan lambung adanya dahak pada tenggorokan dapat juga mengurangi rasa sakit pada tenggorokan 4. Nebul 2,5 cc Obat yang digunakan Hipersensitif , Alergi Ventoline (Selama 6 jam) untuk terapi Inhalasi , terhadap zat aktif Terapi Inhalasi merupakan sebuah cara untuk mengubah obat nebulizer yang berbentuk cair menjadi partikel kecil uap . 5. Oksigen 2 Liter/Menit Nasal Canul Untuk Memenuhi Jalan Nafas Kebutuhan Oksigen Tersumbat baik akibat terhadap keadan atau trauma hidung , penyakit sehingga penggunaan tampon menyebabkan Hipoksia hidung atau akibat Infeksi /inflamasi Kontraindikasi lain pada pasien tanpa Hipoksia justru dapat menyebabkan kerusakan jaringan akibat peningkatan Reactive oxygen species(ROS) . nasal canul juga di kontraindikasikan kepada pasien dengan kebutuhan oksigen lebih tinggi misalnya pada gagal nafas 6. Ceftriaxon Inj iv 50mg/24 Obat antibiotik dengan Jangan digunakan jam (1X) fungsi untuk mengobati pada masalah medis berbagai macam infeksi seperti Anemia,gagal bakteri dan menghentikan ginjal,Penyakit Hati pertumbuhan Bakteri 7. Paracetamol ¾ sendok teh Paracetamol digunakan Hipersensitif terhadap (3X sehari) untuk Mengobati Paracetamol pasien Demam,Sakit Kepala dengan Disfungsi Hati ,Nyeri Selama Flu dan ginjal ANALISA DATA NO. 1. DATA Ds : Ibu Pasien Mengatakan anaknya sesak nafas Do : - MASALAH ETIOLOGI Bersihan Jalan Nafas tidak efektif Saluran Pernafasan atas Lemah - Mukosa Bibir Kering - Kesadaran compos Kuman Berlebih di Bronkus mentis - Proses Peradangan Terpasang inf KAEN 3B 500 CC/24 jam Akumulasi Secret di Bronkus di tangan Kiri pasien - Terdapat Secret - Terdapat Suara Nafas Tambahan Ronchi di Ketidak Efektifas Bersihan Jalan Nafas percabangan Bronkus terdengar saat fase inspirasi dan ekspirasi - Batuk - Terpasang Selang Oksigen - Adanya Pernafasan Cuping Hidung - Terdapat Retraksi Intercosta - Pernafasan Irregular Tanda- tanda Vital : 2. - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit Ds : - Ibu Pasien Intoleransi Aktifitas Suplai Oksigen Menurun Mengatakan Saat Dirumah anaknya sudah bisa menggenggam Hipoksia benda kecil dengan kedua tangannya dan anaknya sudah bisa tengkurap - Ibu Pasien Mengatakan Metabolik Anaerob Meningkat Saat Di RS anaknya Akumulasi Asam Laktat Hanya Berbaring di tempat Tidur Do : - Pasien Tampak Lemah - Fantique(Kelelahan) Pasien Hanya Berbaring di Tempat tidur - Terpasang Inf KAEN Intoleransi Aktifitas 3B 500cc/24 jam di tangan kirinya - Terpasang Selang 02 Tanda- tanda Vital : 3. - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit Ds : - Ibu Px Mengatakan Anaknya Sering terbangun Di malam Hari Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur Peningkatan Produksi Secret Akumulasi Secret Karena Batuk . Do : - Lemah Kesadaran Composmentis - Rangsangan Batuk Terpasang Selang Oksigen - Terpasang Inf KAEN 3B Susah Tidur 500 cc/24 Jam - Batuk , Demam - Saat Dirumah tidur ± 13 jam/hari - Saat Di RS tidur ± 10 jam/ hari Tanda- tanda Vital : - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur B. DIAGNOSA KEPERAWATAN No. Tanggal 1. 13 Mei 2020 dx. Keperawatan Bersihan Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan Sekret di jalan Nafas Ditandai Dengan : Ds : Ibu Pasien Mengatakan anaknya sesak nafas Do : - lemah - Mukosa Bibir Kering - Kesadaran compos Mentis - Terdapat Sekret - Terpasang inf KAEN 3B 500 CC/24 jam di tangan Kiri pasien - Terdapat Suara Nafas Tambahan Ronchi di percabangan Bronkus Terdengar saat fase inspitasi dan fase ekspirasi - Terdapat Pernafasan Cuping Hidung - Terdapat Retraksi Intercosta - Pernafasan Irreguler - Terpasang Selang Oksigen Tanda- tanda Vital : 2. 13 Mei 2020 - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit Intoleransi Aktifitas Berhubungan dengan Fantique (Kelelahan) Tgl Teratasi Tanda Tangan Ditandai Dengan : Ds : - Ibu Pasien Mengatakan Saat di Rumah anaknya sudah Bisa menggenggam benda kecil dengan kedua tangannya dan anaknya sudah bisa tengkurap - Ibu Pasien Mengatakan Saat Di RS anaknya hanya Bisa Berbaring di tempat Tidur Do : - Pasien Tampak Lemah - Pasien Hanya Berbaring di Tempat tidur - Terpasang Inf KAEN 3B 500cc/24 jam di tangan kirinya - Terpasang Oksigen Tanda- tanda Vital : 3. 13 Mei 2020 - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit Gangguan Pemenuhan Istirahat Tidur Berhubungan Dengan Ketidak nyamanan ( Batuk ) Ditandai Dengan : Ds : - Ibu Px Mengatakan Anaknya Sering terbangun Di malam Hari Karena Batuk . Do : - Lemah Kesadaran Composmentis - Terpasang Selang Oksigen - Terpasang Inf KAEN 3B 500 cc/24 Jam - Batuk , Demam - Saat Dirumah tidur ± 13 jam/hari - Saat Di RS tidur ± 10 jam/ hari Tanda- tanda Vital : - Suhu : 37,8 ° C - Nadi : 134x/ menit - RR : 56x/menit C. INTERVENSI No. 1. Tanggal 13 Mei 2020 No. Dx. Kep. Tujuan Kriteria Hasil Setelah dilakukan 1. Anak tidak rewel tindakan perawatan 2. Pernafasan Lancar selama 3x30 menit, 3. Di dapatkan TTV pasien dapat : dalam Batas Normal 1. RR dalam batas 4. Tidak Terjadi normal Infeksi pada saluran 2. HR dalam batas Pernafasan Intervensi 1. Berikan posisi yang nyaman , bisa psoisi semi fowler 1. Mengurangi sesak nafas membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan abdomen pada digfragma 2. Monitor TTV anak 2. Mengetahui Perubahan status kesehatan anak 3. Longgarkan pakaian anak , jangan Terlalu ketat, 3.Mencegah terjadinya proses konveksi dan mencegah anak sesak nafas 4. Berikan bantal atau sokongan agar jalan napas tetap terbuka saat anak tidur 4. Mencegah Terjadinya sesak nafas dan membantu melancarkan jalan nafas 5. Memotifasi Ibu agar sering memberikan Asi 5. Agar Anak Mendapat cukup nutrisi dan Menguatkan Metabolisme Tubuh 6. Lakukan Terapi Bermain 6. Mencegah Cemas anak saat Hospitalisasi 7.Berikan oksigen sesuai kebutuhan anak Nasal Canul 2 Liter/ Menit 7. Membantu Pernafasan Anak, Mengurangi sesak nafas 8. Anjurkan dan motivasi ibu agar anak 8 .Membantu Pemulihan Anak dengan cepat normal 3. Tidak terdapat penggunaan otot-otot Rasionalisasi tambahan 4. Tidak Terdapat Suara Nafas Tambahan seperti Ronkhi Tanda Tangan 2. 13 Mei 2020 Setelah dilakukan 1. Pernafasan anak tindakan perawatan lancar selama 3x30 menit, 2.Anak dapat pasien dapat : tengkurap tanpa 1. RR dalam batas merasa sesak dan normal bermain sesuai 2. HR dalam batas dengan tumbuh normal kembangnya 3. Anak Bisa 3.Mengurangi rasa Tengkurap tanpa cemas merasa Sesak dan 4. Tidak timbul bermain sesuai kelelahan berlebih tumbuh kembangnya sehingga tidak muncul intolerasi aktifitas istirahat sesuai kebutuhan anak 9. Berikan Terapi Nebulizer pada anak 9. Membantu Mengencerkan Dahak anak 10. Kolaborasi Pemberian obat Salbutamol dan Ambroxol 10. Membantu agar anak tidak sesak dan mengencerkan dahak 1.Observasi adanya pembatasan anak dalam 1.Mencegah timbulnya kelelahan melakukan aktivitas yang berlebihan 2.Kaji Faktor yang menyebabkan Fantique (Kelelahan) 2.Mengetahui penyebab Fantique (kelelahan) 3.Berikan Posisi Yang nyaman Kepada Anak 3.Agar anak merasa lebih nyaman 4.Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat 4.Meningkatkan stamina dan nutrisi anak 5.Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat anak 5.Mencegah terjadinya intoleransi aktifitas secara berlebihan 6.Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat. 6.Merencanakan intervensi yang sesuai dengan kasus 7.Anjurkan orang tua untuk selalu berada di dekat anak 7.Meminimalisir kecemasan atas hospitalisasi selama di Rawat Di RS 8.Anjurkan agar ibu sering memberikan ASI kepada anaknya 8.ASI dapat meningkatkan metabolisme yang baik bagi tumbuh kembang bayi 3. 13 Mei 2020 Setelah dilakukan 1.Tidak Muncul tindakan perawatan masalah Pada Waktu selama 3x30 menit, istirahat anak : pasien dapat : ditandai oleh : 1. RR dalam batas - kemudahan normal Bernapas tidak 2. HR dalam batas batuk normal - RR 30-60x/menit 3. Anak bisa tidur - Anak bebas sesuai dengan Bergerak tidak Kebutuhannya Rewel dan tidak 4. Kelancaran pada timbul pernafasan dan tidak Kegelisahan pada menyebabkan batuk orang tua sehingga anak tidak - Kebutuhan terbangun saat malam Pemenuhan istirahat 9.Kaji TTV anak Khususnya (Nadi,RR anak) 9.Sebagai Acuan melakukan Intervensi yang tepat 10. Ciptakan Lingkungan yang tenang dan nyaman 10. Agar mendapatkan istirahat yang cukup 1.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 1. Membantu pasien mengurangi sesak nafas 2.Awasi dan diskusikan Kemungkinan Penyebab Gangguan PemenuhankebutuhanTidur . 2.Mengetahui penyebab anak kesulitan tidur 3Berikan Lingkungan Tenang dan Batasi Pengunjung 4.Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya keseimbangan aktifitas istirahat tidur 5.Kolaborasi dengan tim medis terkait pemberian obat batuk, misalnya Ambroxol 1/5 ml (2x1) 6.Monitor dan pantau TTV anak 3.Membantu menurunkan rangsangan stress anak serta meningkatkan istirahat pasien 4 Menambah pengetahuan keluarga pasien tentang Meminimalkan Kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen pada anak . 5.Membantu mengecerkan dahak, menyembuhkan Batuk 6.Mempercepat penanganan bila ditemukan masalah baru hari Tidur anak Tercukupi 7.Gunakan Alat bantu tidur, tanyakan pada keluarga benda apa yang membuat anak nyaman sehingga mempermudah tidur (misalnya Boneka/Selimut) 8 Anjurkan Orang tua selalu Berada di dekat pasien . 9.Anjurkan Orang tua sering memberikan ASI 10.Letakan Bantal dengan Posisi Tinggi supaya Memprmudah bayi istirahat di malam Hari 7.Membuat anak tenang nyaman dan mampu istirahat dengan baik 8.Mencegah terjadinya kecemasan dan Hospitalisasi pada anak 9.Agar Dapat Mebantu Proses Penyembuhan Pada anak, 10. gaya Gravitasi dapat membuat bayi lebih nyaman saat batuk tengah malam KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG -KampusUtama : Jl.BesarIjen No. 77 C MALANG 65112 Telp.(0341) 556746 -Kampus I : Jl.Srikoyo No. 106 JEMBER Telp.(0331) 486613 -Kampus II : Jl.A. YaniSumberporong LAWANG Telp.(0341) 427847 -Kampus III : Jl.Dr. Soetomo No. 56 BLITAR 66133 Telp.(0342) 801043 -Kampus IV : Jl.KH. WakhidHasyim No. 64B KEDIRI Telp.(0354) 773095 -Kampus V : Jl.Dr. Soetomo No.5 TRENGGALEK Telp.(0355) 791293 -Kampus VI : Jl.Dr. Ciptomangunkusumo No.82A PONOROGO Telp.(0352) 461792 Website :Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : [email protected] LEMBAR KONSULTASI Nama Nim No. : Melati Ninda Lestaro : 18.073 Tanggal CatatanPembimbing Paraf