VOLUME BATUAN SUSUNAN KULIT BUMI (LITHOSFEER): 1. BATUAN BEKU 2. BATUAN METAMORF 3. BATUAN SEDIMEN SUSUNAN LITHOSFEER (CLARKE, 1924): 95% TERDIRI DARI BATUAN BEKU DAN METAMORF 5% TERDIRI DARI BATUAN SEDIMEN SEDANGKAN SELURUH PERMUKAAN BUMI TERTUTUP OLEH: 75% BATUAN SEDIMEN 25% BATUAN BEKU DAN METAMORF B.SEDIMEN B.BEKU + MET B.BEKU + MET B.SEDIMEN BATUAN SEDIMEN 99% TERDIRI DARI LEMPUNG, PASIR DAN BATUAN2 KARBONAT 1% TERDIRI DARI BATUAN SEDIMEN LAINNYA. MIS: GIPSUM, HALIT, RIJANG (CHERT), RADIOLARIT, DSBNYA DARI 99% BATUAN SEDIMEN TERSEBUT DIANALISIS SECARA MINERALOGI OLEH PETTIJOHN (1957) TERDIRI DARI: 45% LEMPUNG, SERPIH 35% BATUPASIR 20% BATUAN KARBONAT ANALISIS SECARA GEOKIMIA OLEH HARVEY BLATE (1970) TERDIRI DARI: 65% LEMPUNG 25% BATUPASIR 10% BATUAN KARBONAT 70 60 40 20 60 Lempung 50 Batupasir 40 Bat.Karbonat 30 Lainnya LEMPUNG BATUPASIR BAT.KARBONAT 20 LAINNYA 10 0 ANALISIS MINERALOGI 0 ANALISIS GEOKIMIA BAGAN SIKLUS BATUAN SEDIMEN PENAMPANG PROSES SEDIMENTOLOGI BERLANGSUNG WHEATHERING FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI PROSES PELAPUKAN: 1. JENIS MINERAL PEMBENTUK BATUAN 2. KEMIRINGAN LERENG 3. IKLIM 4. AKTIVITAS ORGANISME 5. WAKTU MACAM2 PELAPUKAN 1. PELAPUKAN MEKANIS/MECHANICAL/ PHYSICAL WHEATHERING/DISINTEGRASI/ PELAPUKAN FISIK ADALAH PROSES HANCURNYA BATUAN SECARA MEKANIK ATAU FISIK. PROSES INI DISEBABKAN OLH PEMUAIAN DAN PENYUSUTAN BATUAN KARENA PERUBAHAN SUHU YG BESAR. PROSESNYA ADALAH DISINTEGRASI YAITU MERUBAH UKURAN BUTIR DARI BATUAN YANG BESAR MENJADI KECIL, TANPA MERUBAH KOMPOSISI UNSUR KIMIA BEBERAPA FAKTOR YANG MENDUKUNG PELAPUKAN FISIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. TEMPERATUR TINGGI AMPLITUDO BESAR KEBASAHAN UDARA KECIL CURAH HUJAN KECIL TEKANAN/TARIKAN PEMBEKUAN/PENCAIRAN ES CONTOH PELAPUKAN FISIK 1. KEKAR/SHEETING 2. EXFOLIATION 3. PELAPUKAN MEMBOLA/ SPHEROIDAL WEATHERING EKSFOLIASI ADL PENGELUPASAN BATUAN MENJADI BENTUK LEMPENG LENGKUNG, KRN BAGIAN LUAR BATUAN LAPUK OLEH HIDRASI ATAU HIDROLISIS KEMUDIAN RONTOK OLEH TENAGA MEKANIK. PELAPUKAN MEMBOLA/SPHEROIDAL WHEATERING ADL PELAPUKAN YG DISEBABKAN KRN BATUAN MENGALAMI RETAK2 (BIASANYA KARENA KEKAR), KEMUDIAN RETAKAN ITU TERISI AIR. AIR INI MENYEBABKAN HIDRASI ATAU HIDROLISIS PD BAGIAN2 BATUAN DI SEKITAR RETAKAN ITU. AKIBATNYA TERJADILAH INTI2 BATUAN SEGAR BERBENTUK MEMBULAT DIKELILINGI OLEH TANAH HASIL PELAPUKANNYA