Uploaded by User98257

2. P27226018176 MAHARANI TIRTANINGSIH

advertisement
Nama
: Maharani Tirtaningsih
NIM
: P27226018176
Prodi / Kelas : D-IV Fisioterapi / B
Resume Materi Pertemuan 2 FT Pediatri II
“Patologi Sistem Pernapasan pada Anak”
Anatomi sistem pernapasan dibagi menjadi 2, yaitu saluran pernapasan atas dan
saluran pernapasan bawah. Saluran pernapasan atas (upper) terdiri dari nasal cavity,
mulut, epiglotis, laring dan trakea. Sedangkan saluran pernapasan bawah (lower) terdiri
atas bronkus, bronkioulus dan alveolus.
Respiratory System Problem :
1) Rhinitis
➢ Peradangan/proses inflamasi yang terjadi pada selaput mukosa yang ada di
rongga hidung
➢ Bila terjadi peradangan pada selaput mukosa, rongga pada nasal septum, concha
superior, concha middle, concha inferior, faring dan sinus maxillary akan
menyempit dan muncul banyak mucus
➢ Bila tidak ditangani dengan benar, maka akan terjadi sinusitis (peradangan pada
sinus) atau bahkan otitis media (peradangan pada liang telinga bagian tengah)
➢ Normalnya saluran pernapasan dari hidung hingga alveolus, lumen bagian
dalam disebut dengan “selaput mukosa”. Selaput ini akan mengeluarkan mucus
atau cairan yang bersifat cair dan bening, yang berfungsi agar seluran
pernapasan tetap lembab, tetap hangat dan jaringan yang ada di saluran
pernapasan tetap terjaga (tidak kolaps). Bila terjadi inflamasi pada selaput
mukosa, maka akan berdampak :
•
Adanya pembengkakan sehingga mengakibatkan lumennya mengecil
•
Terjadi hipersekresi (produksi mucus yang berlebihan), mucus yang
awalnya bersifat cair dan bening akan menjadi kental dan lengket
➢ Penyebab Rhinitis
•
Alergi → alergi dingin, alergi debu, alergi bunga, alergi makanan
•
Non alergi → pada orang dengan auto immune sebagai defend mechanism
tubuhnya
➢ Cara Mencegah
•
Hindari alergen
Contoh : (1) Jika alergi debu maka pakai masker saat membersihkan
rumah, (2) Jika alergi dingin maka setelah terpapar dingin segera
hangatkan tubuh
•
Meningkatkan daya tahan tubuh → perbaiki asupan nutrisi dan olahraga
2) Tonsilitis
➢ Peradangan pada tonsil juga akan memperngaruhi daerah disekitarnya (uvula,
soft palatum, lidah dan tenggorokan) walaupun dengan intensitas yang ringan
➢ Penyebab Tonsilitis
•
Infeksi bakteri → tonsil menjadi bengkak dan merah, pada tonsil yang
meradang juga terdapat bintik-bintik putih (berisi pus/nanah). Uvula
juga akan membengkak, tenggorokan merah dan lidah kotor (bercak putih
keabu-abuan). Penangannnya dengan antibiotik yang diberikan oleh
dokter
•
Infeksi virus → daerah yang terkena hanya tonsil (merah dan bengkak)
dan tenggorokan (merah). Biasanya diikuti dengan demam tinggi (39-400
C) yang tidak lebih dari 3 hari. Penanganannya dengan istirahat yang
cukup dan makan dengan nutrisi yang cukup
3) Pharyngitis
➢ Peradangan pada tenggorokan yang akan diikuti sedikit pembengkakan pada
tonsil, uvula dan soft palatum
➢ Pada tonsillitis dan pharyngitis akan menyebabkan nyeri telan, akan tetapi harus
tetap makan → makanan yang lunak dan nutrisi yang cukup
4) Laryngitis
➢ Pembengkakan pada dinding bagian dalam laring sehingga menyebabkan lumen
akan menyempit
➢ Pada laring dan trakea terdapat pita suara, sehingga dapat menyebabkan suara
serak dan hilang
5) Croup (laringo trakeo bronchitis)
➢ Gabungan dari beberapa peradangan yang ada di saluran pernapasan bagian atas
➢ Peradangan pada laring, trakea dan bronkus secara bersamaan
➢ Bila terjadi peradangan, maka silia yang berfungsi untuk mendorong zat asing
agar keluar akan menjadi inaktif, sehingga akan terjadi penumpukan mucus
pada saluran pernapasan
➢ Lumen mengecil + penumpukan mucus → proses inspirasi dan ekspirasi akan
sangat terganggu → terjadi turbulensi udara
6) Bronchitis
➢ Peradangan pada bronkus
➢ Permasalahannya berada di lumen, lumen yang mulanya relative bulat akan
berbentuk seperti bunga
➢ Walaupun bronkus mengalami penurunan fungsi, bronkus akan dibantu oleh
carina sehingga reflek batuknya masih ada
➢ Lendir-lendir yang muncul akan memperngaruhi bagian atas dan bawahnya.
Saluran pernapasan atas memiliki resiko obstruksi yang lebih kecil dibandingkan
dengan saluran pernapasan yang berada di bawah
➢ Saat mengalami masalah pada sistem pernapasan, pasien akan mengalami
fatique.
Saluran pernapasan menyempit, lumen mengecil dan penumpukan mucus →
Otot-otot aksesoris akan aktif sehingga butuh energy lebih agar O2 bisa masuk
Jaringan dan sel dalam tubuh juga akan kekurangan O2karena O2tidak dapat
masuk dengan optimal, CO2 juga tidak dapat keluar dengan optimal sehingga
terjadi penumpukan sisa hasil metabolisme di jaringan. Dengan ini,
kemoreseptor akan menyampaikan ke hind brain bahwa tubuh kekurangan O2
dan tinggi kadar CO2 sehingga pernapasan akan cepat untuk memenuhi
kebutuhan O2 di dalam tubuh
7) Bronchiectasis
Terjadi apabila penananganan bronchitis tidak adekuat/optimal →
penutupan/obstruksi saluran → jaringan pembentuk struktur bronkus akan
kekurangan nutrisi → sel-sel endothel yang membentuk saluran pernapasan akan
rusak
8) Asthma bronchial
➢ Terjadinya bronkokontriksi pada saluran pernapasan (bronkus)
➢ Pada orang normal → lumennya relative bulat, lapisan dinding pembentuk
bronkus normal, otot-otot polos yang berada diluar bronkus rileks
Pada penderita asma tapi sedang tidak terjadi serangan, lumennya lebih kecil
dibandingkan orang normal. Sedangkan pada saat serangan, sel-sel mukosa yang
berada di lumen bagian dalam akan bengkak sehingga lumennya akan menjadi
lebih kecil lagi, jika ada tanda peradangan maka hipersekresi akan terjadi. Otot
polos pada bronkus juga akan kontriksi
➢ Penanganan asthma bronchial
•
Apabila tidak terlalu sesak, tidak sampai tercekik atau kebiru-biruan →
medika mentosa melalui oral
•
Bila serangan asmanya berat, jika ada tanda-tanda syok →
bronkodilator inhalasi (penguapan/nebulizer) atau diberi injeksi
aminofilin untuk merilekskan otot-otot pada bronkus
➢ Penyebab asthma bronchial
•
Alergi → alergi dingin, makanan
•
Aktivitas → sehabis aktivitas yang berat
•
Penyakit dengan kelainan genetika
9) Bronchiolitis
Perbedaan antara bronchitis dan bronchiolitis
-
Bronchitis terjadi pada bronkus, bronchiolitis terjadi pada bronkiolus
-
Bronchitis → bila terjadi penumpukan mucus maka akan relative lebih mudah
dikeluarkan karena : (1) lumennya lebih besar dibandingkan lumen yang
berada di bronkiolus, (2) dekat dengan carina sehingga mucus lebih mudah
untuk dikeluarkan melalui maneuver pasif atau memancing reflek batuk.
Bronchiolitis → bila terjadi penumpukan mucus maka kemungkinan akan terjadi
obstruksi karena : (1) lumennya kecil, (2) silia inaktif, (3) jalur untuk
membuang mucus ke saluran pernapasan lebih jauh
10) Bronchopneumonia
➢ Peradangan pada bronkus, bronkiolus dan alveolus
➢ Yang terjadi di bronkus dan bronkiolus → terjadi penyempitan lumen dan
penumpukan mucus
➢ Yang terjadi di alveolus → alveolus terisi cairan
Dinding pada alveolus terdapat banyak kapiler, yang berfungsi saat difusi gas
(O2 akan ditangkap oleh Hb melalui kapiler yang ada di alveolus dan CO2 akan
keluar melalui kapiler yang ada di alveolus). Bila terendam, maka kapiler tidak
dapat menjalankan tugasnya dan akan mengakibatkan → (1) O2 yang akan
masuk kedalam tubuh berkurang, (2) kadar CO2 yang ada di dalam darah
akan tinggi, (3) jaringan akan kolaps
➢ Bila bronkiolus/alveolus rusak maka kerusakannya bersifat irreversibel
➢ Bronchopneumonia dapat disebabkan oleh virus dan bakteri
11) Cystic Fibrosis
➢ Merupakan salah satu kelainan genetic yang sifatnya resesif
•
Bila pasangan suami istri memiliki resesif cystic fibrosis, maka anaknya
akan dominan mengalami cystic fibrosis
•
Bila salah 1 yang punya resesif (ayah/ibu), maka anak yang lahir hanya
akan membawa sifat/resesif cystic fibrosis
➢ Gen yang mengalami kelainan pada cystic fibrosis adalah CFTR, yang mana gen
ini memiliki fungsi : (1) mengatur sekresi cairan yang ada di dalam tubuh, (2)
mengatur regulasi garam yang ada di dalam tubuh
➢ Cystic fibrosis akan menyerang seluruh saluran di dalam tubuh yang memiliki
selaput mukosa, contoh : saluran pernapasan, digestif, reproduksi
➢ Normalnya pada penderita cystic fibrosis mukus yang diproduksi oleh selaput
mukosa akan kental
•
Pada saluran pernapasan, lendir ini akan mudah terinfeksi bakteri
sehingga tempat hidup orang dengan cystic fibrosis harus higienis
•
Pada saluran digestif, mukus yang kental ini menyebabkan penutupan
lumen atau lumen tdk dapat berfungsi → enzim tidak dapat bekerja →
mengganggu proses nutrisi yang akan diserap sel tubuh → malnutrisi.
Bila malnutrisi terjadi pada bayi/anak, maka akan mengganggu proses
tumbuh kembangnya
12) Pneumonia
➢ Yang terdampak adalah alveolus, di alveolus banyak terdapoat kapiler yang
berfungsi saat pertukaran gas. Bila alveolus terendam, alveolus yang berada di
paling bawah akan kolaps (sesuai hukum gravitasi)
➢ Pada orang dewasa, ventilasi kolateralnya bisa berfungsi, sedangkan pada anakanak ventilasi kolateral yang ada hanya terhubung antar alveolus saja
➢ Disebabkan oleh virus dan bakteri
➢ Pneumonia dapat menyerang lobus upper, middle ataupun lower. Derajat
pneumonia yang paling berat adalah jika mengenai lobus lower karena
alveolusnya banyak → derajat sesak nafas akan lebih berat
➢ Gambaran x-ray yang lebih gelap → gambaran paru-paru yang sehat karena kaya
akan O2
13) Tuberculosis
➢ Disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, bakteri ini sangat senang di
pembuluh darah. Sehingga TB dapat menyerang paru, tulang, kelenjar, perut,
otak, dll
➢ Dibedakan menjadi :
•
TB aktif → apabila belum diobati/pengobatan pada bulan-bulan awal,
cara minum obat tidak benar, sangat menular, batuk berdarah (darah
segar)
•
TB laten → tidak menular, apabila sudah diobati (diatas 3 bulan
pengobatan) dengan syarat pada bulan 1-3 minum obat dengan benar
Jika obatnya 2x/sehari → diminum tiap 12 jam sekali
Jika obatnya 3x/sehari → diminum tiap 8 jam sekali
Download