Uploaded by User97728

Eksistensi Pasar Tradisional Baledono di Kabupaten Purworejo

EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL BALEDONO DI KABUPATEN
PURWOREJO
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan
Ilmu Budaya (ISBD)
Disusun oleh:
Yuvita Andriani Kusumadewi
K1320085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas lapangan ini. Laporan
yang berjudul “Eksistensi Pasar Tradisional Baledono di Kabupaten Purworejo” ini
disusun untuk memenuhi tugas lapangan mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
(ISBD).
Penulis meminta maaf apabila pekerjaan ini banyak kesalahan baik
pemakaian kata, penyusunan kalimat, penjelasan, uraian isi atau data yang kurang
lengkap karena penulis juga masih dalam proses belajar. Kritik dan saran sangat
saya harapkan untuk perbaikan pekerjaan penulis di masa yang akan datang.
Semoga tugas sederhana ini bisa bermanfaat.
Purworejo, 12 Desember 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 3
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
A. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono...................................................... 5
B. Pengaruh Eksistensi Pasar Tradisional Baledono dalam Kehidupan
Masyarakat Sekitar ........................................................................................... 6
C. Perkembangan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono........................... 7
D. Upaya Mempertahankan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono.......... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................... 13
A. Lampiran 1 Dokumentasi ......................................................................... 13
B. Lampiran 2 Dokumentasi ......................................................................... 14
C. Lampiran 3 Pedoman Wawancara .......................................................... 15
D. Lampiran 4 Daftar Informan ................................................................... 16
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia memperoleh berbagai
kebutuhan hidupnya salah satunya yaitu dari pasar. Pasar adalah sebuah bagian dari
kehidupan di sosial masyarakat yang tumbuh kembangnya disesuaikan dengan
kebiasaan-kebiasaan norma adat pada suatu daerah. Pasar tersebut menjadi sarana
kegiatan perekonomian yang telah menopang dan memfasilitasi berbagai
kebutuhan masyarakat Indonesia. Kegiatan perekonomian di pasar menjadi tempat
bertemunya antara penjual atau pedagang dengan pembeli. Apabila dilihat dari
perkembangannya, pasar dapat diartikan sebagai sebuah lembaga atau institusi yang
dikelola oleh pemerintah sehingga transaksi perdagangannya dapat terjadi dengan
baik. Dalam pengertian yang lebih modern, pasar adalah mekanisme yang
memungkinkan bertemunya penawaran dan permintaan, baik dalam pengertian
fisik maupun nonfisik.
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari
satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan,
mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar Tradisional adalah
pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta,
Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama
dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang
dagangan melalui tawar menawar.1
Menurut kajian ilmu ekonomi, pasar adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat diperoleh harga keseimbangan (harga
pasar) dan jumlah yang diperdagangkan (Belshaw, 1981).
1
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Pembelajaran dan Toko Modern.
1
Pasar tradisional dalam aktivitasnya selain berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan di lingkungannya, dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan barang
dan jasa, pasar juga memiliki fungsi lainnya yang lebih luas seperti sebuah pendapat
bahwa pasar tradisional memiliki potensi sebagai ikon daerah (Djau, 2009).
Pasar tradisional tersebar di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya
adalah di daerah Kabupaten Purworejo. Pasar Baledono termasuk pasar tradisional
yang ada di Kabupaten Purworejo. Pasar tradisional tersebut memberikan andil
yang cukup besar dalam menunjang perekonomian di Purworejo. Pasar ini pun telah
banyak diakui eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat sekitar.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa eksistensi pasar tradisional mulai
memudar dengan seiring perkembangan zaman yang semakin modern.
Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis akan
melakukan penelitian mengenai eksistensi pasar tradisional khusunya Pasar
Baledono. Penelitian tersebut ditulis dalam laporan karya tulis berjudul “Eksistensi
Pasar Tradisional Baledono di Kabupaten Purworejo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional dalam
kehidupan masyarakat sekitar?
2. Bagaimana pengaruh eksistensi Pasar Baledono dalam kehidupan
masyarakat sekitar?
3. Bagaimana perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar
tradisional terbesar di Purworejo?
4. Bagaimana upaya dalam mempertahankan eksistensi Pasar Baledono
seiring perkembangan zaman?
2
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional
dalam kehidupan masyarakat sekitar.
2. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi Pasar Baledono dalam kehidupan
masyarakat sekitar.
3. Untuk mengetahui perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar
tradisional terbesar di Purworejo.
4. Untuk mengetahui dan menerapkan cara atau upaya dalam mempertahankan
eksistensi Pasar Baledono seiring perkembangan zaman?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai referensi terhadap penelitian lain yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, dan pertimbangan instansi terkait melalui hasil penelitian ini.
2. Bagi penulis
Penelitian ini sebagai aplikasi dari teori-teori yang diperoleh selama
perkuliahan dan bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar. Selain itu juga sebagai bentuk keikutsertaan dalam merespon kondisikondisi yang tengah terjadi khususnya di bidang sosial dan ekonomi dengan
melakukan penelitian mengenai eksistensi pasar tradisional Baledono di Purworejo.
3. Bagi pasar tradisional Baledono
Memberikan edukasi kepada pedagang atau pelaku usaha di Pasar Baledono
mengenai eksistensi pasar tersebut dalam kehidupan masyarakat sekitar.
3
4. Bagi Fakultas atau Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan
pemikiran yang konstruktif dalam bidang sosial ekonomi sebagai bahan tambahan
referensi bagi civitas akademika.
5. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini sebagai konstribusi pewacanaan bagi perkembangan dan
pengembangan metode serta konsep ilmu sosial, khusunya mengenai eksistensi
pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Teknik tersebut
dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan atau narasumber yang terkait
dengan pembahasan penelitian ini. Penulis juga melakukan observasi dengan
mengamati disertai mencatat keadaan atau perilaku objek sasaran yang dilakukan
secara langsung pada lokasi yang menjadi objek penelitian, dalam hal ini yaitu
Pasar Baledono di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono
Indikator yang mempengaruhi kelangsungan eksistensi pasar tradisional
ditunjukkan dari keminatan atau kelebihsukaan (preference) konsumen dalam
berbelanja. Persepsi seseorang mengenai suatu hal dapat mempengaruhi referensi
atau keminatan konsumen tersebut. Selain itu, faktor seperti situasi, kebutuhan,
keinginan, dan juga kesediaan seseorang terhadap preferensi disebabkan oleh
adanya latar belakang serta tujuan seseorang dalam melakukan atau memutuskan
sesuatu (Adinugroho, 2009, hal. 51).
Gambar 2.1
Peta Daerah Pasar Baledono
Sumber: Google Map Data 2020
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, eksistensi Pasar Baledono
yang merupakan pasar tradisional cukup baik di mata masyarakat. Mayoritas
masyarakat Purworejo pernah mengunjungi pasar tersebut. Masyarakat juga
mengenal pasar tersebut karena merupakan pasar tradisional yang terbesar di
Purworejo.
Seorang pedagang di Pasar Baledono mengatakan bahwa “wah, tentu
banyak orang Purworejo mengenal Pasar Baledono ini. Saya sendiri punya
5
langganan dari banyak kecamatan di Purworejo, dari Kaligesing sampai Kutoarjo,
Redin, Loano itu juga ada. Pelanggan saya itu mayoritas pedagang juga di
daerahnya. Mereka biasanya beli di sini untuk ‘kulakan’, dijual lagi di daerahnya”
(Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020).
Salah satu masyarakat Purworejo yang sering berbelanja di Pasar Baledono
mengatakan bahwa “sering, saya sering ke sini untuk membeli bahan makanan,
pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Menurut saya, jika masyarakat
Purworejo ditanya tentang pasar ini, ya, jelas mereka tahu dan mayoritas pernah ke
sini, wong pasar ini terbesar di Purworejo” (Yulikhah, wawancara, 20 Desember
2020).
Keberadaan atau eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional di
Purworejo masih terbilang bagus meskipun tetap ada penurunan eksistensi dari
tahun ke tahun. Masyarakat masih biasa mengunjungi pasar tersebut untuk
memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
B. Pengaruh Eksistensi Pasar Tradisional Baledono dalam Kehidupan
Masyarakat Sekitar
Pasar merupakan tempat untuk masyarakat melakukan kegiatan jual-beli.
Pasar menjadi salah satu pusat perekonomian di suatu daerah, contohnya yaitu
Pasar Baledono. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis di Pasar
Tradisional Baledono, ditemukan bahwa banyak pengaruh pasar tradisional untuk
masyarakat luas. Contohnya saja apabila pasar tersebut dikelola dengan baik, maka
akan memberikan pengaruh atau dampak baik untuk pedagang serta masyarakat
luas. Pasar Tradisional Baledono menjadi mata pencaharian masyarakat di sekitar
pasar, khususnya masyarakat Kelurahan Baledono dan sekitarnya.
Seorang pedagang yang sudah lama berjualan di Pasar Tradisional Baledono
mengungkapkan bahwa “Pasar Tradisional Baledono ini sudah sejak dahulu jadi
pusat jual-beli. Pasar ini menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar. Saya sendiri
adalah generasi ketiga dari keluarga saya yang meneruskan menjadi pedagang di
6
sini. Tentu saja, pasar ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian
masyarakat Purworejo” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020).
Salah satu pembeli yang sering mengunjungi Pasar Baledono juga
mengungkapkan bahwa “dari dulu sampai sekarang ini saya, keluarga saya, selalu
ke sini (Pasar Baledono) untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di sini lengkap,
peralatan masak, sayuran, pakaian, daging-dagingan itu ada semua, dan harganya
pun murah. Pasar ini cukup berpengaruh di kehidupan masyarakat sekitar”
(Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020).
Dari wawancara yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa
Pasar Tradisional Baledono memang memiliki pengaruh dalam kehidupan seharihari masyarakat di sekitar pasar. Pasar tersebut menyediakan berbagai bahan
pangan, sandang, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga
yang tergolong murah sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan.
C. Perkembangan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono
Pasar Tradisional Baledono didirikan pertama kali sekitar tahun 1850-an.2
Pada awalnya, dari tahun ke tahun pasar tersebut mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Eksistensi pasar pun semakin meningkat seiring perkembangan pasar
tersebut. Namun, akhir-akhir ini eksistensi pasar tersebut menurun.
Salah satu pedagang di Pasar Baledono mengatakan bahwa “sejak pandemi
Covid-19 dan banyaknya media belanja online akhir-akhir ini, pasar menjadi
semakin berkurang pembelinya. Konsumen lebih memilih berbelanja secara online.
Hal itu juga dampak dari anjuran social distancing. Namun, masih ada lumayan
banyak juga setiap harinya yang mengunjungi pasar, entah untuk berbelanja atau
sekadar melihat-lihat saja” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020)
Seorang pembeli di pasar pun menyebutkan bahwa “sepertinya sekitar bulan
Juli itu mulai sepi, saya kalua ke sini itu biasanya tidak seramai dulu. Mungkin
pembeli atau konsumen lebih memilih beli secara online atau di pasar modern yang
2
http://keluargaempatdelapan.blogspot.com/2013/10/sejarah-pasar-baledono.html (diakses pada
19 Desember 2020)
7
lebih dekat karena ada pandemi ini, Covid-19. Anak saya yang biasanya beli
pakaian di pasar pun sudah mulai pindah ke belanja online” (Yulikhah, wawancara,
20 Desember 2020)
Pada kenyataannya, eksistensi Pasar Tradisional Baledono memang
semakin menurun. Adanya pandemi Covid-19 pun membuat eksistensinya semakin
melemah lagi. Masyarakat mulai mencoba berbelanja secara online di platformplatform yang menyediakan sistem teknologi jual-beli secara online. Namun, masih
banyak juga pelanggan yang tetap mengunjungi Pasar Baledono untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
D. Upaya Mempertahankan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono
Salah satu faktor penting selain modal manusia dan finansial dalam upaya
mempertahankan eksistensi suatu usaha adalah modal sosial. Dalam bukunya
Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy (1993: 36), Putnam
mendefinisikan modal sosial tersebut sebagai 'features of social organisation, such
as networks, norms, and trust, that facilitate coordination and co-operation for
mutual benefit,’ yang artinya adalah ciri-ciri organisasi sosial, seperti jaringan
sosial, norma-norma, dan kepercayaanlah yang memudahkan koordinasi dan
kerjasama untuk mendapatkan suatu manfaat bersama. Dapat diketahui, modal
sosial itu sendiri yaitu jaringan sosial, norma-norma, dan kepercayaan.
Menurut salah satu pedagang di Pasar Tradisional Baledono, “jaringan
sosial dan norma itu sangat penting dalam upaya mempertahankan atau
meningkatkan eksistensi pasar. Pedagang di pasar harus memiliki norma yang baik
agar dapat respon yang baik juga dari pembeli. Ada lagi yaitu kepercayaan,
kepercayaan antar pedagang, kepercayaan antara pedagang dan pembeli itu cukup
berpengaruh. Jika sudah ada norma yang baik dan kepercayaan, itu nanti akan
semacam terbentuk sebuah jaringan sosial yang baik. Nantinya itu juga yang akan
bisa meningkatkan eksistensi pasar” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020).
Selain itu, seorang pembeli di pasar mengatakan “kalua menurut saya, yang
paling penting adalah kepercayaan. Kalau sudah ada kepercayaan antara pedagang
8
dan pembelinya itu akan otomatis membawa pengaruh yang baik untuk eksistensi
pasar. Saya senang ketika membeli sesuatu dari orang yang telah saya percaya”
(Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020).
Dari uraian wawancara, dapat diketahui bahwa modal sosial yaitu norma,
jaringan sosial, dan kepercayaan memang penting dalam membangun eksistensi
yang bagus untuk pasar. Kegiatan perekonomian selalu berhubungan erat dengan
kegiatan sosial sehingga modal sosial menjadi sangat penting dalam upaya
mempertahankan eksistensi suatu jaringan usaha, khususnya Pasar Tradisional
Baledono.
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini, antara lain
sebagai berikut:
1. Eksistensi Pasar Baledono yang merupakan pasar tradisional cukup baik di
mata masyarakat meskipun tetap ada penurunan eksistensi dari tahun ke
tahun. Mayoritas masyarakat Purworejo pernah mengunjungi pasar
tersebut. Masyarakat juga mengenal pasar tersebut karena merupakan pasar
tradisional yang terbesar di Purworejo.
2. Pasar Tradisional Baledono memang memiliki pengaruh dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat di sekitar pasar. Pasar tersebut menyediakan
berbagai bahan pangan, sandang, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh
masyarakat dengan harga yang tergolong murah sehingga dapat dijangkau
oleh semua kalangan.
3. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono memang semakin menurun. Apalagi
adanya pandemi Covid-19 ini membuat eksistensinya semakin melemah.
Masyarakat pun mulai mencoba berbelanja secara online di platformplatform yang menyediakan sistem teknologi jual-beli secara online.
Namun, masih banyak juga pelanggan yang tetap mengunjungi Pasar
Baledono untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ada juga
pelanggan yang berprofesi sebagai pedagang membeli barang di pasar untuk
dijual kembali.
4. Modal sosial yaitu norma, jaringan sosial, dan kepercayaan memang
menjadi faktor penting dalam membangun eksistensi yang bagus untuk
sebuah pasar. Kegiatan perekonomian selalu berhubungan erat dengan
kegiatan sosial sehingga modal sosial menjadi sangat penting dalam upaya
mempertahankan eksistensi suatu jaringan usaha, khususnya Pasar
Tradisional Baledono.
10
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran, antara lain sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Purworejo sebaiknya lebih baik lagi dalam
mengelola Pasar Tradisional Baledono agar eksistensi pasar tersebut
meningkat sehingga dapat memberi retribusi untuk keuangan daerah dan
masyarakat sekitar.
2. Pedagang di Pasar Tradisional Baledono diharapkan dapat meningkatkan
modal sosialnya selain modal manusia dan finansial karena modal sosial
tersebut berpengaruh pada eksistensi pasar tradisional.
3. Konsumen dan masyarakat sekitar diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas
layanan umum, khususnya pasar tradisional dengan baik sehingga dapat
memberikan kebermanfaatan bagi pemerintah daerah, diri sendiri, dan
orang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adinugroho, D. (2009). Eksistensi Pasar Tradisional Peterongan Berdasarkan
Persepsi dan Preferensi Konsumen dan Pedagang. Tesis Jurusan Teknik
Pembangunan Wilayah dan Kota, 51.
Belshaw, C. S. (1981). Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Jakarta:
Gramedia.
Djau, B. (2009). Seminar Nasional Menuju Penataan Ruang Perkotaan yang
Berkelanjutan, Berdayasaing, dan Berotonomi. Surabaya: Seminar
Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS.
Putnam, R. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy.
Princeton: Princeton University Press.
Yudhoyono, S. B. (2007). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112
Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat
Pembelajaran dan Toko Modern. Jakarta: Sekretariat Negara dan
Sekretariat Kabinet.
12
LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Dokumentasi
Foto-foto Kondisi dan Suasana di Pasar Tradisional Baledono
Gambar 1 Kondisi di Pasar Tradisional Baledono
Gambar 2 Proses Jual Beli di kios Pasar Tradisional Baledono
13
B. Lampiran 2 Dokumentasi
Foto-foto Kegiatan Wawancara
Gambar 1 Wawancara dengan salah satu pembeli di Pasar Tradisional Baledono
Gambar 2 Wawancara dengan salah satu pedagang di Pasar Tradisional Baledono
14
C. Lampiran 3 Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL BALEDONO DI KABUPATEN
PURWOREJO
1. Bagaimana eksistensi atau keberadaan Pasar Baledono sebagai pasar
tradisional dalam kehidupan masyarakat sekitar?
2. Apakah Pasar Baledono ini dikenal oleh masyarakat Purworejo?
3. Bagaimana pengaruh adanya Pasar Baledono dalam kehidupan masyarakat
sekitar?
4. Bagaimana perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar
tradisional terbesar di Purworejo dari waktu ke waktu? Bagaimana ketika
masa-masa pandemi sekarang ini?
5. Bagaimana upaya dalam mempertahankan eksistensi Pasar Baledono
seiring perkembangan zaman?
6. Apakah faktor modal sosial mempengaruhi eksistensi Pasar Baledono?
15
D. Lampiran 4 Daftar Informan
1. Nama
: Zoehriyah
Usia
: 55 tahun
Pekerjaan
: Pedagang
Latar Belakang: Pedagang di Pasar Tradisional Baledono
Wawancara
2. Nama
: Minggu, 20 Desember 2020
: Yulikhah
Usia
: 45 tahun
Pekerjaan
: Buruh harian
Latar Belakang: Salah satu masyarakat Purworejo
Wawancara
: Minggu, 20 Desember 2020
16