EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL BALEDONO DI KABUPATEN PURWOREJO Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (ISBD) Disusun oleh: Yuvita Andriani Kusumadewi K1320085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas lapangan ini. Laporan yang berjudul “Eksistensi Pasar Tradisional Baledono di Kabupaten Purworejo” ini disusun untuk memenuhi tugas lapangan mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Penulis meminta maaf apabila pekerjaan ini banyak kesalahan baik pemakaian kata, penyusunan kalimat, penjelasan, uraian isi atau data yang kurang lengkap karena penulis juga masih dalam proses belajar. Kritik dan saran sangat saya harapkan untuk perbaikan pekerjaan penulis di masa yang akan datang. Semoga tugas sederhana ini bisa bermanfaat. Purworejo, 12 Desember 2020 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah .................................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3 D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 3 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5 A. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono...................................................... 5 B. Pengaruh Eksistensi Pasar Tradisional Baledono dalam Kehidupan Masyarakat Sekitar ........................................................................................... 6 C. Perkembangan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono........................... 7 D. Upaya Mempertahankan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono.......... 8 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10 A. Kesimpulan ................................................................................................. 10 B. Saran ........................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12 LAMPIRAN ......................................................................................................... 13 A. Lampiran 1 Dokumentasi ......................................................................... 13 B. Lampiran 2 Dokumentasi ......................................................................... 14 C. Lampiran 3 Pedoman Wawancara .......................................................... 15 D. Lampiran 4 Daftar Informan ................................................................... 16 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia memperoleh berbagai kebutuhan hidupnya salah satunya yaitu dari pasar. Pasar adalah sebuah bagian dari kehidupan di sosial masyarakat yang tumbuh kembangnya disesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan norma adat pada suatu daerah. Pasar tersebut menjadi sarana kegiatan perekonomian yang telah menopang dan memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Kegiatan perekonomian di pasar menjadi tempat bertemunya antara penjual atau pedagang dengan pembeli. Apabila dilihat dari perkembangannya, pasar dapat diartikan sebagai sebuah lembaga atau institusi yang dikelola oleh pemerintah sehingga transaksi perdagangannya dapat terjadi dengan baik. Dalam pengertian yang lebih modern, pasar adalah mekanisme yang memungkinkan bertemunya penawaran dan permintaan, baik dalam pengertian fisik maupun nonfisik. Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.1 Menurut kajian ilmu ekonomi, pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat diperoleh harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan (Belshaw, 1981). 1 Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Pembelajaran dan Toko Modern. 1 Pasar tradisional dalam aktivitasnya selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya, dalam hal ini masyarakat yang membutuhkan barang dan jasa, pasar juga memiliki fungsi lainnya yang lebih luas seperti sebuah pendapat bahwa pasar tradisional memiliki potensi sebagai ikon daerah (Djau, 2009). Pasar tradisional tersebar di berbagai wilayah di Indonesia salah satunya adalah di daerah Kabupaten Purworejo. Pasar Baledono termasuk pasar tradisional yang ada di Kabupaten Purworejo. Pasar tradisional tersebut memberikan andil yang cukup besar dalam menunjang perekonomian di Purworejo. Pasar ini pun telah banyak diakui eksistensinya dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat sekitar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa eksistensi pasar tradisional mulai memudar dengan seiring perkembangan zaman yang semakin modern. Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis akan melakukan penelitian mengenai eksistensi pasar tradisional khusunya Pasar Baledono. Penelitian tersebut ditulis dalam laporan karya tulis berjudul “Eksistensi Pasar Tradisional Baledono di Kabupaten Purworejo”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat sekitar? 2. Bagaimana pengaruh eksistensi Pasar Baledono dalam kehidupan masyarakat sekitar? 3. Bagaimana perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional terbesar di Purworejo? 4. Bagaimana upaya dalam mempertahankan eksistensi Pasar Baledono seiring perkembangan zaman? 2 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat sekitar. 2. Untuk mengetahui pengaruh eksistensi Pasar Baledono dalam kehidupan masyarakat sekitar. 3. Untuk mengetahui perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional terbesar di Purworejo. 4. Untuk mengetahui dan menerapkan cara atau upaya dalam mempertahankan eksistensi Pasar Baledono seiring perkembangan zaman? D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai referensi terhadap penelitian lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dan pertimbangan instansi terkait melalui hasil penelitian ini. 2. Bagi penulis Penelitian ini sebagai aplikasi dari teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dan bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Selain itu juga sebagai bentuk keikutsertaan dalam merespon kondisikondisi yang tengah terjadi khususnya di bidang sosial dan ekonomi dengan melakukan penelitian mengenai eksistensi pasar tradisional Baledono di Purworejo. 3. Bagi pasar tradisional Baledono Memberikan edukasi kepada pedagang atau pelaku usaha di Pasar Baledono mengenai eksistensi pasar tersebut dalam kehidupan masyarakat sekitar. 3 4. Bagi Fakultas atau Universitas Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan pemikiran yang konstruktif dalam bidang sosial ekonomi sebagai bahan tambahan referensi bagi civitas akademika. 5. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini sebagai konstribusi pewacanaan bagi perkembangan dan pengembangan metode serta konsep ilmu sosial, khusunya mengenai eksistensi pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat. E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Teknik tersebut dilakukan dengan mewawancarai beberapa informan atau narasumber yang terkait dengan pembahasan penelitian ini. Penulis juga melakukan observasi dengan mengamati disertai mencatat keadaan atau perilaku objek sasaran yang dilakukan secara langsung pada lokasi yang menjadi objek penelitian, dalam hal ini yaitu Pasar Baledono di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono Indikator yang mempengaruhi kelangsungan eksistensi pasar tradisional ditunjukkan dari keminatan atau kelebihsukaan (preference) konsumen dalam berbelanja. Persepsi seseorang mengenai suatu hal dapat mempengaruhi referensi atau keminatan konsumen tersebut. Selain itu, faktor seperti situasi, kebutuhan, keinginan, dan juga kesediaan seseorang terhadap preferensi disebabkan oleh adanya latar belakang serta tujuan seseorang dalam melakukan atau memutuskan sesuatu (Adinugroho, 2009, hal. 51). Gambar 2.1 Peta Daerah Pasar Baledono Sumber: Google Map Data 2020 Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, eksistensi Pasar Baledono yang merupakan pasar tradisional cukup baik di mata masyarakat. Mayoritas masyarakat Purworejo pernah mengunjungi pasar tersebut. Masyarakat juga mengenal pasar tersebut karena merupakan pasar tradisional yang terbesar di Purworejo. Seorang pedagang di Pasar Baledono mengatakan bahwa “wah, tentu banyak orang Purworejo mengenal Pasar Baledono ini. Saya sendiri punya 5 langganan dari banyak kecamatan di Purworejo, dari Kaligesing sampai Kutoarjo, Redin, Loano itu juga ada. Pelanggan saya itu mayoritas pedagang juga di daerahnya. Mereka biasanya beli di sini untuk ‘kulakan’, dijual lagi di daerahnya” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020). Salah satu masyarakat Purworejo yang sering berbelanja di Pasar Baledono mengatakan bahwa “sering, saya sering ke sini untuk membeli bahan makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Menurut saya, jika masyarakat Purworejo ditanya tentang pasar ini, ya, jelas mereka tahu dan mayoritas pernah ke sini, wong pasar ini terbesar di Purworejo” (Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020). Keberadaan atau eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional di Purworejo masih terbilang bagus meskipun tetap ada penurunan eksistensi dari tahun ke tahun. Masyarakat masih biasa mengunjungi pasar tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. B. Pengaruh Eksistensi Pasar Tradisional Baledono dalam Kehidupan Masyarakat Sekitar Pasar merupakan tempat untuk masyarakat melakukan kegiatan jual-beli. Pasar menjadi salah satu pusat perekonomian di suatu daerah, contohnya yaitu Pasar Baledono. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis di Pasar Tradisional Baledono, ditemukan bahwa banyak pengaruh pasar tradisional untuk masyarakat luas. Contohnya saja apabila pasar tersebut dikelola dengan baik, maka akan memberikan pengaruh atau dampak baik untuk pedagang serta masyarakat luas. Pasar Tradisional Baledono menjadi mata pencaharian masyarakat di sekitar pasar, khususnya masyarakat Kelurahan Baledono dan sekitarnya. Seorang pedagang yang sudah lama berjualan di Pasar Tradisional Baledono mengungkapkan bahwa “Pasar Tradisional Baledono ini sudah sejak dahulu jadi pusat jual-beli. Pasar ini menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar. Saya sendiri adalah generasi ketiga dari keluarga saya yang meneruskan menjadi pedagang di 6 sini. Tentu saja, pasar ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian masyarakat Purworejo” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020). Salah satu pembeli yang sering mengunjungi Pasar Baledono juga mengungkapkan bahwa “dari dulu sampai sekarang ini saya, keluarga saya, selalu ke sini (Pasar Baledono) untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di sini lengkap, peralatan masak, sayuran, pakaian, daging-dagingan itu ada semua, dan harganya pun murah. Pasar ini cukup berpengaruh di kehidupan masyarakat sekitar” (Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020). Dari wawancara yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa Pasar Tradisional Baledono memang memiliki pengaruh dalam kehidupan seharihari masyarakat di sekitar pasar. Pasar tersebut menyediakan berbagai bahan pangan, sandang, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang tergolong murah sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan. C. Perkembangan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono Pasar Tradisional Baledono didirikan pertama kali sekitar tahun 1850-an.2 Pada awalnya, dari tahun ke tahun pasar tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Eksistensi pasar pun semakin meningkat seiring perkembangan pasar tersebut. Namun, akhir-akhir ini eksistensi pasar tersebut menurun. Salah satu pedagang di Pasar Baledono mengatakan bahwa “sejak pandemi Covid-19 dan banyaknya media belanja online akhir-akhir ini, pasar menjadi semakin berkurang pembelinya. Konsumen lebih memilih berbelanja secara online. Hal itu juga dampak dari anjuran social distancing. Namun, masih ada lumayan banyak juga setiap harinya yang mengunjungi pasar, entah untuk berbelanja atau sekadar melihat-lihat saja” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020) Seorang pembeli di pasar pun menyebutkan bahwa “sepertinya sekitar bulan Juli itu mulai sepi, saya kalua ke sini itu biasanya tidak seramai dulu. Mungkin pembeli atau konsumen lebih memilih beli secara online atau di pasar modern yang 2 http://keluargaempatdelapan.blogspot.com/2013/10/sejarah-pasar-baledono.html (diakses pada 19 Desember 2020) 7 lebih dekat karena ada pandemi ini, Covid-19. Anak saya yang biasanya beli pakaian di pasar pun sudah mulai pindah ke belanja online” (Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020) Pada kenyataannya, eksistensi Pasar Tradisional Baledono memang semakin menurun. Adanya pandemi Covid-19 pun membuat eksistensinya semakin melemah lagi. Masyarakat mulai mencoba berbelanja secara online di platformplatform yang menyediakan sistem teknologi jual-beli secara online. Namun, masih banyak juga pelanggan yang tetap mengunjungi Pasar Baledono untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. D. Upaya Mempertahankan Eksistensi Pasar Tradisional Baledono Salah satu faktor penting selain modal manusia dan finansial dalam upaya mempertahankan eksistensi suatu usaha adalah modal sosial. Dalam bukunya Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy (1993: 36), Putnam mendefinisikan modal sosial tersebut sebagai 'features of social organisation, such as networks, norms, and trust, that facilitate coordination and co-operation for mutual benefit,’ yang artinya adalah ciri-ciri organisasi sosial, seperti jaringan sosial, norma-norma, dan kepercayaanlah yang memudahkan koordinasi dan kerjasama untuk mendapatkan suatu manfaat bersama. Dapat diketahui, modal sosial itu sendiri yaitu jaringan sosial, norma-norma, dan kepercayaan. Menurut salah satu pedagang di Pasar Tradisional Baledono, “jaringan sosial dan norma itu sangat penting dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan eksistensi pasar. Pedagang di pasar harus memiliki norma yang baik agar dapat respon yang baik juga dari pembeli. Ada lagi yaitu kepercayaan, kepercayaan antar pedagang, kepercayaan antara pedagang dan pembeli itu cukup berpengaruh. Jika sudah ada norma yang baik dan kepercayaan, itu nanti akan semacam terbentuk sebuah jaringan sosial yang baik. Nantinya itu juga yang akan bisa meningkatkan eksistensi pasar” (Zoehriyah, wawancara, 20 Desember 2020). Selain itu, seorang pembeli di pasar mengatakan “kalua menurut saya, yang paling penting adalah kepercayaan. Kalau sudah ada kepercayaan antara pedagang 8 dan pembelinya itu akan otomatis membawa pengaruh yang baik untuk eksistensi pasar. Saya senang ketika membeli sesuatu dari orang yang telah saya percaya” (Yulikhah, wawancara, 20 Desember 2020). Dari uraian wawancara, dapat diketahui bahwa modal sosial yaitu norma, jaringan sosial, dan kepercayaan memang penting dalam membangun eksistensi yang bagus untuk pasar. Kegiatan perekonomian selalu berhubungan erat dengan kegiatan sosial sehingga modal sosial menjadi sangat penting dalam upaya mempertahankan eksistensi suatu jaringan usaha, khususnya Pasar Tradisional Baledono. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Eksistensi Pasar Baledono yang merupakan pasar tradisional cukup baik di mata masyarakat meskipun tetap ada penurunan eksistensi dari tahun ke tahun. Mayoritas masyarakat Purworejo pernah mengunjungi pasar tersebut. Masyarakat juga mengenal pasar tersebut karena merupakan pasar tradisional yang terbesar di Purworejo. 2. Pasar Tradisional Baledono memang memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar pasar. Pasar tersebut menyediakan berbagai bahan pangan, sandang, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang tergolong murah sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan. 3. Eksistensi Pasar Tradisional Baledono memang semakin menurun. Apalagi adanya pandemi Covid-19 ini membuat eksistensinya semakin melemah. Masyarakat pun mulai mencoba berbelanja secara online di platformplatform yang menyediakan sistem teknologi jual-beli secara online. Namun, masih banyak juga pelanggan yang tetap mengunjungi Pasar Baledono untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ada juga pelanggan yang berprofesi sebagai pedagang membeli barang di pasar untuk dijual kembali. 4. Modal sosial yaitu norma, jaringan sosial, dan kepercayaan memang menjadi faktor penting dalam membangun eksistensi yang bagus untuk sebuah pasar. Kegiatan perekonomian selalu berhubungan erat dengan kegiatan sosial sehingga modal sosial menjadi sangat penting dalam upaya mempertahankan eksistensi suatu jaringan usaha, khususnya Pasar Tradisional Baledono. 10 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran, antara lain sebagai berikut: 1. Pemerintah Kabupaten Purworejo sebaiknya lebih baik lagi dalam mengelola Pasar Tradisional Baledono agar eksistensi pasar tersebut meningkat sehingga dapat memberi retribusi untuk keuangan daerah dan masyarakat sekitar. 2. Pedagang di Pasar Tradisional Baledono diharapkan dapat meningkatkan modal sosialnya selain modal manusia dan finansial karena modal sosial tersebut berpengaruh pada eksistensi pasar tradisional. 3. Konsumen dan masyarakat sekitar diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas layanan umum, khususnya pasar tradisional dengan baik sehingga dapat memberikan kebermanfaatan bagi pemerintah daerah, diri sendiri, dan orang lain. 11 DAFTAR PUSTAKA Adinugroho, D. (2009). Eksistensi Pasar Tradisional Peterongan Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Konsumen dan Pedagang. Tesis Jurusan Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, 51. Belshaw, C. S. (1981). Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Jakarta: Gramedia. Djau, B. (2009). Seminar Nasional Menuju Penataan Ruang Perkotaan yang Berkelanjutan, Berdayasaing, dan Berotonomi. Surabaya: Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS. Putnam, R. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy. Princeton: Princeton University Press. Yudhoyono, S. B. (2007). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Pembelajaran dan Toko Modern. Jakarta: Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet. 12 LAMPIRAN A. Lampiran 1 Dokumentasi Foto-foto Kondisi dan Suasana di Pasar Tradisional Baledono Gambar 1 Kondisi di Pasar Tradisional Baledono Gambar 2 Proses Jual Beli di kios Pasar Tradisional Baledono 13 B. Lampiran 2 Dokumentasi Foto-foto Kegiatan Wawancara Gambar 1 Wawancara dengan salah satu pembeli di Pasar Tradisional Baledono Gambar 2 Wawancara dengan salah satu pedagang di Pasar Tradisional Baledono 14 C. Lampiran 3 Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL BALEDONO DI KABUPATEN PURWOREJO 1. Bagaimana eksistensi atau keberadaan Pasar Baledono sebagai pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat sekitar? 2. Apakah Pasar Baledono ini dikenal oleh masyarakat Purworejo? 3. Bagaimana pengaruh adanya Pasar Baledono dalam kehidupan masyarakat sekitar? 4. Bagaimana perkembangan eksistensi Pasar Baledono sebagai pasar tradisional terbesar di Purworejo dari waktu ke waktu? Bagaimana ketika masa-masa pandemi sekarang ini? 5. Bagaimana upaya dalam mempertahankan eksistensi Pasar Baledono seiring perkembangan zaman? 6. Apakah faktor modal sosial mempengaruhi eksistensi Pasar Baledono? 15 D. Lampiran 4 Daftar Informan 1. Nama : Zoehriyah Usia : 55 tahun Pekerjaan : Pedagang Latar Belakang: Pedagang di Pasar Tradisional Baledono Wawancara 2. Nama : Minggu, 20 Desember 2020 : Yulikhah Usia : 45 tahun Pekerjaan : Buruh harian Latar Belakang: Salah satu masyarakat Purworejo Wawancara : Minggu, 20 Desember 2020 16