Uploaded by User97148

Laporan Individual Program Pengalaman La

advertisement
LAPORAN INDIVIDUAL
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) KEPENDIDIKAN
DI SMA NEGERI 20 BANDUNG
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018
oleh:
Riska Destheana Pertiwi
1401581
Departemen Pendidikan Bahasa Inggris
DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN
DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
IDENTITAS PRAKTIKAN PPL KEPENDIDIKAN
1. Nama
: Riska Destheana Pertiwi
2. Nomor Induk Mahasiswa
: 1401581
3. Jurusan/Program Studi
: Pendidikan Bahasa Inggris
4. Fakultas
: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
5. Tempat dan Tanggal Lahir
: Bogor, 16 Desember 1995
6. Agama
: Islam
7. Alamat Tempat Tinggal
: Jl. Sulaksana II No.20 RT.02/08 Kel.
Cicaheum Kec. Kiaracondong, Bandung.
8. Status Marital
: Belum Kawin
9. Pekerjaan
: Mahasiswa
10. Pendidikan Terakhir
: SMA
11. Pelaksanaan PPL Kependidikan
a. Sekolah/Tempat Latihan
: SMA Negeri 20 Bandung
b. Dosen Pembimbing PPL
: Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D.
c. No. HP
: 081219406291
a. Guru Pamong PPL
: Dra. Hj. Komara Dewi
LAPORAN INDIVIDUAL
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) KEPENDIDIKAN
DI SMA NEGERI 20 BANDUNG
SEMESTER GENAP TAHUN 2017/2018
Menyetujui:
Dosen Pembimbing PPL,
Guru Pamong PPL,
Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D.
NIP. 196810231998031001
Dra. Hj. Komara Dewi
NIP. 196202081984032007
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Rabb semesta alam yang
senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya karena hanya dengan
ridhanya laporan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilaksanakan di SMA Negeri 20 Bandung ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada sang
pemberi syafaat Nabi Besar Muhammad SAW. Semoga kita dapat berjumpa
dengan beliau di syurga abadi. Aamiin.
Laporan PPL ini merupakan salah satu syarat agar penulis dapat
menyelesaikan salah satu mata kuliah profesi Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di Departemen Pendidikan Bahasa Inggris. Penyusunan laporan ini berisi
pengalaman penulis selama melakukan praktek mengajar di SMA Negeri 20
Bandung. Pelaksanaan PPL ini memberikan gambaran faktual bagi praktikan
tentang bagaimana pelaksanaan profesi guru di lapangan serta kendala-kendala
yang sering dihadapi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak
terdapat kekurangan, serta kelemahannya, baik dalam penyajian materi maupun
dalam tutur bahasanya. Akan tetapi, penulis berusaha semaksimal mungkin agar
penyusunan laporan ini mendekati kebenaran. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan penulis terima dengan
tangan terbuka.
Banyak hal yang telah dilewati selama pelaksanaan kegiatan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) ini yang penulis akan utarakan dalam laporan ini
sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi bagi penulis maupun pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
i
Untuk itu, praktikan mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, kecerdasan, pikiran yang
jernih dan atas semua nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga.
2.
Orangtua yang senantiasa menyemangati dan mendoakan sehingga
memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis selama PPL ini
berlangsung. Semoga dengan segala bimbingan, bantuan dan kebaikan dari
berbagai pihak, diberikan balasan yang lebih sempurna oleh Allah SWT.
Aamiin.
3.
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat
Akademik UPI yang telah mengurus seluruh keperluan administrasi
praktikan PPL.
4.
Bapak Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
PPL Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang telah bersedia memberikan
waktunya untuk membimbing praktikan selama PPL ini berlangsung.
5.
Ibu Dra. Hj. Heniyati, M.M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 20
Bandung yang telah menerima praktikan dalam pelaksanaan PPL di SMA
Negeri 20 Bandung.
6.
Bapak Hendi Syahmadi, M.Pd. selaku Wakasek Kurikulum dan Koordinator
Guru Pamong PPL SMA Negeri 20 Bandung yang menerima praktikan
dalam pelaksanaan PPL di SMA Negeri 20 Bandung.
7.
Ibu Dra. Hj. Komara Dewi selaku guru pamong PPL yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan serta pengalaman yang tak ternilai
selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung.
8.
Bapak Sulistiyo, M.Pd. selaku salah satu guru pamong Bahasa Inggris yang
telah banyak memberikan masukkan dan dukungan selama praktikan
melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung.
9.
Bapak Diki Sopian, S.Pd. selaku pembina Ekstrakurikuler English Club
SMA Negeri 20 Bandung yang telah banyak memberikan bantuan, saran
serta dukungan selama praktikan melaksanakan PPL di SMA Negeri 20
Bandung.
ii
10.
Seluruh bapak dan ibu guru SMA Negeri 20 Bandung yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
11.
Seluruh siswa-siswi SMA Negeri 20 Bandung, khususnya siswa-siswi dari
kelas yang praktikan ajar, yakni XI LINTAS MINAT, X LINTAS MINAT,
XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 6 dan XI MIPA 7 yang telah memberi banyak
pelajaran berharga dan pengalaman yang takkan ternilai.
12.
Seluruh siswa-siswi anggota ekskul English Club yang telah memberi
banyak kesan, pelajaran berharga dan pengalaman tak ternilai.
13.
Seluruh staf, Tata Usaha dan penjaga sekolah SMA Negeri 20 Bandung.
14.
Rekan-rekan PPL UPI dan UNPAS di SMA Negeri 20 Bandung yang telah
menjalin kerjasama yang baik selama ini.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. Semoga para pembaca dapat
mengambil khasanah ilmu dari laporan ini. Penulis memohon maklum karena
banyaknya kekurangan pada laporan ini karena sesungguhnya kesempurnaan
hanya milik Allah. Akhir kata semoga Allah SWT menjadikan kita guru-guru
profesional yang cerdas dan mencerdaskan.
Bandung, Mei 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PPL ....................................................................................... 1
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) ............................ 3
B. Proses Penampilan .................................................................................... 4
C. Ekstrakurikuler .......................................................................................... 6
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ....................................................... 7
E. Proses Bimbingan ..................................................................................... 7
BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI ........ 12
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 12
B. Proses Penampilan ................................................................................... 12
C. Ekstrakurikuler ......................................................................................... 13
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ...................................................... 13
E. Proses Bimbingan .................................................................................... 14
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH ................................... 16
A. Penyusunan RPP ...................................................................................... 16
B. Proses Penampilan ................................................................................... 16
C. Ekstrakurikuler ......................................................................................... 17
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ...................................................... 18
E. Proses Bimbingan .................................................................................... 18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 20
A. Kesimpulan .............................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
iv
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
yang termasuk kelompok mata kuliah profesi pada program studi kependidikan
yang bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan. Dalam konteks
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan, PPL memiliki fungsi dan peran.
Kegiatan PPL dilakukan pada hakikatnya melakukan aktivitas belajar dengan
bekerja pada suatu sekolah atau lembaga pendidikan tertentu. Mahasiswa tidak
hanya dituntut menggunakan pengetahuan dan keterampilan akademik yang telah
diperoleh melalui perkuliahan sesuai dengan tuntutan nyata dalam situasi kerja,
tetapi juga dituntut untuk mendapatkan pengalaman mengajar secara profesional
serta mengintegrasikan pengalamannya ke dalam pola perilaku sebagai pribadi
yang efektif dan produktif. Dengan adanya kegiatan PPL ini diharapkan para
mahasiswa dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan oleh setiap program
studinya masing-masing.
Tujuan umum dari PPL kependidikan yaitu agar mahasiswa (praktikan)
mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan dan sebagai
wahana untuk mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional, pengalaman
yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam profesi
sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh
tanggung jawab. Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PPL kependidikan yaitu
sebagai berikut:
1.
Mengenal karakteristik peserta didik dari segi perkembangan dan
perbedaan individual;
2.
Mengamati lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial sekolah
mitra;
3.
Mengkaji KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) serta
kurikulum/ Silabus yang dikembangkan oleh Kemendikbud.
4.
Mengamati aktivitas pembelajaran;
1
5.
Mangkaji materi, metode, media dan sumber pelajaran yang digunakan
guru;
6.
Mengenal struktur organisasi dan manajemen sekolah;
7.
Mengkaji proses dan hasil penilaian belajar peserta didik oleh guru;
8.
Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bidang studi
yang mendidik;
9.
Mengimplementasikan
RPP
dalam
ragka
menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik dengan supervisi dari Dosen Pembimbing
dan Guru Pamong;
10. Menganalisis dan menindaklanjuti proses dari hasil evaluasi belajar
peserta didik;
11. Melaksanakan diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remedial;
12. Mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran di
sekolah yang dapat diteliti dalam rangka penyelesaian skripsi;
13. Melaporkan, membahas dan mempertanggungjawabkan proses dari hasil
PPL. (Panduan PPL Kependidikan UPI, 208).
Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik
UPI menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan PPL Kependidikan semester genap
tahun ajaran 2017/2018 dari bulan Februari sampai dengan Mi 2018, dimulai dari
proses penerimaan di sekolah yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh pihak
UPI dan pihak sekolah sampai dengan kegiatan perpisahan PPL di sekolah..
Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini, praktikan
ditempatkan di SMA Negeri 20 Bandung, yang berada di Jl. Citarum No. 23,
Bandung. Selama melaksanakan kegiatan praktik kependidikan ini mulai dari
awal hingga akhir kegiatan, tentunya banyak kendala serta permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh praktikan. Untuk itu praktikan merumuskan
permasalahan-permasalahan tersebut selama di SMA Negeri 20 Bandung sebagai
berikut:
2
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh
guru. Perencanaan dilakukan dengan melihat berbagai faktor diantaranya materi
pelajaran, kondisi siswa, dan lingkungan sekolah. Perencanaan penting dilakukan
agar pembelajaran yang dilakukan dikelas menjadi terarah dan dapat terukur
tujuan yang hendak dicapainya. Satu RPP disusun untuk dua hingga empat kali
pertemuan, dikarenakan materi yang disampaikan masih merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan saja. Keberhasilan
pembelajaran juga dapat dilihat dari keterlaksanaan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan RPP saat di lapangan tidarklah
sesederhana yang dibayangkan, sehingga muncul beberapa masalah dalam
penyusunan RPP selama melaksanakan PPL. Adapun beberapa masalah yang
dihadapi praktikan diantaranya yaitu:
 Penyusunan RPP Pertama
1.
Hambatan dalam menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan
metode dan indikator yang telah disusun, serta disesuaikan dengan
keadaan fasilitas pembelajaran yang ada dikelas yang akan diajarkan;
2.
Kesulitan merencanakan alokasi waktu untuk menyampaikan setiap
pokok bahasan ataupun sub bahasan agar tersampaikan dengan baik
dalam proses pembelajaran di kelas dan tepat waktu;
3.
Kesulitan menentukan jumlah indikator setiap pertemuan, praktikan
dalam hal ini kurang dapat menyesuaikan banyaknya indikator yang
bisa disajikan dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu yang
tersedia;
4.
Kesulitan menyusun evaluasi yang akan diberikan di kelas yaitu dalam
memberikan
penilaian
yang
baik
dan
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran serta kemampuan siswa;
5.
Kesulitan menentukan instrumen tes pada siswa agar sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dicapai, dan dipahami oleh peserta didik.
 Penyusunan RPP Kedua sampai Ketiga
Praktikan tidak terlalu banyak mengalami kendala dalam penyusunan RPP
kedua sampai ketiga, karena praktikan telah memiliki pengalaman pada
3
penyusunan RPP pertama. Akan tetapi, praktikan masih sedikit kesulitan
dalam menyusun evaluasi yang akan diberikan di kelas dan menentukan
instrumen tes pada siswa agar sesuai dengan kompetensi inti yang harus
dicapai, dan dipahami oleh peserta didik.
 Penyusunan RPP Keempat sampai Kedelapan
Pada penyusunan RPP keempat sampai dengan delapan dirasakan tidak ada
masalah yang berarti, karena berkaca dari pengalaman dan intesitas
pembimbingan dengan guru pamong PPL dan sharing dengan guru bahasa
Inggris lainnya di SMAN 20 Bandung.
 Penyusunan RPP Ujian
Pada penyusunan RPP ujian, praktikan mengalami sedikit kesulitan dalam
menyesuaikan alokasi waktu, karena kelas yang menjadi kelas ujian praktikan
adalah kelas lintas minat dengan alokasi waktu 4x45menit, sedangkan waktu
dalam ujian adalah 2x45 menit. Selain itu, menyesuaikan alokasi waktu
dengan evaluasi pembelajaran, dikarenakan saat ujian PPL harus mengandung
penilaian Kompetensi Inti (KI) 3 dan 4.
B. Proses Penampilan
Proses penampilan di kelas merupakan kegiatan utama praktikan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan. Kegiatan ini merupakan bentuk
implementasi dari rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Penampilan
menuntut
kesiapan
mental,
penguasaan
materi
yang akan
disampaikan dan kemampuan dalam menyampaikan materi dengan baik, sehingga
dapat tercapai suasana pembelajaran yang kondusif, komunikatif, interaktif,
efektif dan efisien.
Dalam hal ini, praktikan berhadapan langsung dengan peserta didik untuk
melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana layaknya seorang guru tetap.
Sebagai calon pendidik, praktikan berusaha menjadi teladan budi pekerti yang
baik bagi anak didiknya. Praktek keprofesian di kependidikan sangat dibutuhkan
bagi calon pendidik sebagai bekal untuk melatih penguasaan ilmu serta untuk
melatih emosi dalam menghadapi anak didiknya di kemudian hari sebagai calon
generasi penerus bapak dan ibu guru di sekolah.
4
Dalam pelaksanaan PPL di SMAN 20 Bandung, praktikan berkesempatan
untuk mengajar 6 kelas dalam seminggu, yaitu XI MIPA 6, XI MIPA 7, XI IPS 1,
XI IPS 2, X Lintas Minat, dan XI Lintas Minat. Adapun jadwal mengajar selama
PPL di SMA Negeri 20 Bandung sebagai berikut:
Jamke
Waktu
06.30 - 07.00
07.00 - 07.45
07.45 - 08.30
08.30 - 09.15
09.15 - 10.00
10.00 - 10.15
10.15 - 11.00
11.00 - 11.45
11.45 - 12.15
12.15 - 13.00
13.00 - 13.45
13.45 - 14.30
14.30 - 15.15
Rabu
Kamis
XI LM
XI LM
XI LM
XI LM
XI LM
1
2
3
4
Istirahat
5
6
7
8
9
10
Waktu
06.30 - 07.00
07.00 - 07.40
07.40 - 08.20
08.20 - 09.00
09.00 - 09.15
09.15 - 09.55
09.55 - 10.40
10.40 - 11.20
XI MIPA 6
XI MIPA 6
Istirahat
XI MIPA 7
XI MIPA 7
XI IPS 1
XI IPS 1
Jamke
1
2
3
4
5
6
Jumat
XI IPS 2
XI IPS 2
XI IPS 2
Istirahat
X LM
X LM
X LM
Namun, sebelum melaksanakan penampilan mengajar, praktikan diberikan
kesempatan untuk mengamati guru pamong mengajar di dalam kelas guna
mengetahui kondisi dan karakter tiap kelas yang akan dijadikan latihan belajar
mengajar. Dalam proses penampilan, praktikan menyampaikan materi yang telah
disiapkan sebelumnya yang tertuang dalam kurikulum dan direncanakan secara
sistematis dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun
5
permasalahan yang terdapat dalam proses penampilan selama mengajar
diantaranya sebagai berikut.
Pada penampilan mengajar pertama di kelas XI Lintas Minat, praktikan
didampingi oleh guru pamong, namun praktikan sempat mengalami kesulitan
dalam penguasaan kelas, mulai dari menertibkan kelas, menarik perhatian siswa
dalam pembelajaran, menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, serta
memberikan materi dengan tepat dan efektif kepada siswa.
Saat penampilan mengajar kedua, praktikan mulai bisa beradaptasi dengan
kondisi kelas, meskipun masih ada kesulitan dalam pengelolaan kelas dan
memberikan perhatian kepada seluruh siswa karena banyaknya jumlah siswa
dalam setiap kelasnya.
Sedangkan, saat penampilan mengajar ketiga sampai yang terakhir praktikan
sudah terbiasa dengan kondisi kelas dan mulai merasa percaya diri dalam
mengajar di depan peserta didik dan penguasaan kelas.
C. Ekstrakurikuler
Dalam kegiatan PPL, selain tugas mengajar praktikan juga diberi tugas untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan lain, seperti ektrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler
yang terdapat di SMA Negeri 20 Bandung adalah sebagai berikut:
1. PMR
2. Paskibra
3. Pramuka
4. DKM Al-Hikmah
5. DWIDASAPALA
6. Taekwondo
7. JCRC
8. Karate
9. Softball
10. TOF
11. Basket
12. Modern Dance
13. Voxxy VG
6
14. Kabaret
15. Angklung
16. Tari Lisda
17. Gamelan
18. Garangan
19. Pencak Silat
20. Renang
21. BTAQ
22. Volly Ball
23. Cheerleader
24. Futsal
25. English Club
26. Japanese Club
Praktikan dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif
di dalam kegiatan tersebut. Praktikan memilih satu ekstrakurikuler untuk diikuti
yaitu English Club. Dikarenakan ekstrakurikuler ini linear dengan jurusan
praktikan yaitu bahasa Inggris.
Ekstrakurikuler English Club dilaksanakan setiap hari Rabu setelah kegiatan
KBM selesai. Ekstrakurikuler English Club ini sempat hiatus untuk beberapa
lama yang kemudian dibentuk kembali Agustus 2017. Namun, struktur
organigram dalam ektrakurikuler ini cukup terbentuk dengan baik. Dalam
pelaksanaan ektrakurikuler English Club, praktikan menemui beberapa kendala,
seperti variasi materi apa yang cocok untuk disampaikan di setiap pertemuan
kegiatan English Club.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 20 Bandung, praktikan
dapat melaksanakan tugas dengan lancar. Seiring dengan berjalannnya waktu,
praktikan dapat membiasakan diri dalam kehidupan yang cukup kompleks dengan
berbagai peraturan yang telah ditentukan, dan mampu bersosialisasi di lingkungan
sekolah SMA Negeri 20 Bandung, serta ikut aktif dalam berbagai akivitas
akademik sekolah.
7
Selain kegiatan mengajar dan ekstrakurikuler, praktikan juga berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan. Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh praktikan
selama praktek di SMA Negeri 20 Bandung diantaranya:
1.
Upacara Bendera
Upacara bendera dilakukan setiap hari Senin mulai dari pukul 06.30 WIB
sampai dengan 07.45 WIB atau bahkan bisa lebih lama tergantung
pengumuman yang diberikan. Dalam mengikuti kegiatan upacara bendera,
praktikan tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena hal ini sudah
menjadi kebiasaan praktikan saat duduk di bangku sekolah.
2.
Melaksanakan piket umum (piket guru)
Praktikan mendapat giliran piket umum yang disesuaikan dengan kegiatan
dan kesediaan praktikan disekolah. Praktikan mendapat giliran piket umum
pada hari Selasa setiap minggunya. Adapun tugas yang dilaksanakan pada
saat tugas piket umum adalah:
 Menjaga meja administrasi sekolah
 Mencatat daftar tamu sekolah
 Melayani tamu sekolah yang datang
 Mencatat siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib di gerbang
sekolah.
 Mengunjungi seluruh kelas-kelas X s/d XII untuk memberikan presensi
kehadiran guru dan presensi program pembiasaan.
 Memfasilitasi/menyediakan surat izin masuk dan surat izin keluar siswa.
 Menginformasikan surat panggilan, dispensasi kepada guru atau siswa di
setiap kelas.
 Membunyikan bel program pembiasaan, pergantian jam pelajaran, jam
istirahat dan jam pulang sekolah
 Merekapitulasi data pada buku siswa terlambat, dan tidak hadir.
Pada saat melaksanakan piket umum pertama kalinya, praktikan mendapatkan
sedikit
kendala,
seperti
telat
saat
mengunjungi
kelas-kelas
untuk
menyebarkan presensi kehadiran mengajar dan presensi program pembiasaan
8
pada semua guru, serta telat dalam membunyikan bel pergantian jam
pelajaran dan istirahat.
3.
Melaksanakan piket layanan perpustakaan
Partisipasi praktikan juga diimplementasikan dalam bentuk kegiatan piket
perpustakaan, yang dilaksanakan oleh praktikan satu hari dalam seminggu
yaitu hari Senin setelah mengikuti upacara bendera, kegiatan ini diantaranya
menjaga perpustakaan, melayani pengembalian buku bagi kelas XII, melayani
printing dan scanning. Selama melaksanakan piket perpustakan, praktikan
tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang berarti.
4.
Keikutsertaan pada saat mengawas USBN-BK
Selain melaksanakan piket rutin harian, praktikan diikutsertakan menjadi
pengawas saat USBN-BK (Ujian Sekolah Berstandar Nasional-Berbasis
Komputer). Praktikan mendapatkan
jatah tiga hari mengawas, sebagai
berikut.
 Senin, 19 Maret 2018 untuk mata pelajaran Agama dan Kimia;
 Selasa, 20 Maret 2018 untuk mata pelajaran Matematikan dan Seni
Budaya; serta
 Sabtu, 24 Maret 2018 untuk mata pelajaran PPKn dan Geografi.
Selama melaksanakan tugas menjadi pengawas USBN-BK, praktikan
menemui beberapa kendala, seperti koneksi wifi yang tidak stabil dan
kekurangan colokan terminal. Alhasil, kondisi ini membuat sebagian siswa
panik.
5.
Keikutsertaan dalam PAS-BK
Selain kegiatan yang telah dijabarkan diatas, partisipan juga ikut andil dalam
Penilaian Akhir Semester Berbasis Komputer (PAS-BK). Praktikan diberi
kesempatan untuk menulis soal ujian bahasa Inggris PAS-BK untuk kelas X
dan XI Lintas Minat, serta membuat kisi-kisi soal ujian PAS-BK tersebut.
Kendala yang praktikan temui, seperti kurangnya sumber buku sebagai bahan
untuk menulis soal.
9
E. Proses Bimbingan
Proses bimbingan sangat diperlukan dalam kegiatan PPL ini bertujuan demi
kelancaran proses KBM diantaranya persiapan RPP dan media pembelajaran.
Agar semuanya dapat terlaksana dengan semestinya, seharusnya praktikan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dosen Pembimbing dan Guru Pamong PPL.
Selama melaksanakan persiapan KBM, praktikan mendapatkan bimbingan dari:
1. Dosen Pembimbing PPL
Dosen Pembimbing PPL merupakan dosen yang ditugaskan oleh jurusan yang
bertugas membimbing praktikan selama PPL berlangsung. Adapun, Dosen
pembimbing praktikan sendiri ialah Bapak Pupung Purnawarman, M.Sc.Ed.,
Ph.D. Proses bimbingan secara langsung dengan dosen pembimbing tidak
sesering dengan guru pamong PPL. Hal ini dikarenakan padatnya aktivitas
dosen pembimbing. Namun, komunikasi bersama pembimbing masih tetap
dapat berjalan melalui aplikasi WhatsApp. Adapun beberapa masukan yang
dilakukan oleh dosen pembimbing mengenai kesulitan-kesulitan yang
dihadapi praktikan seperti membantu memelihara dan meningkatkan
hubungan baik dengan pihak sekolah, memberikan saran-saran yang dianggap
perlu dalam pembentukan profesionalisme praktikan.
2. Guru Pamong PPL
Guru Pamong PPL merupakan guru yang ditunjuk langsung oleh pihak
sekolah yang bertugas untuk membimbing, membantu dan mengawasi
praktikan selama melaksanakan PPL sehingga memudahkan praktikan untuk
berkonsultasi apabila mengalami kesulitan pada saat melaksanakan kegiatan
PPL khsususnya dalam proses KBM. Adapun yang menjadi Guru Pamong
PPL praktikan sendiri ialah Ibu Dra. Hj. Komara Dewi. Guru pamong sudah
memberikan kuasa sepenuhnya kepada praktikan untuk mengajar. Bimbingan
yang diperoleh dari guru pamong PPL antara lain:
a. Memberikan petunjuk dan saran dalam pembuatan serta perbaikan RPP.
b. Memberikan cara menghadapi karakter peserta didik.
c. Memberikan masukan dalam pengelolaan kelas.
d. Saling bertukar model pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan
peserta didik.
10
Selama melaksanakan PPL ini, proses pembimbingan terhitung lancar dan
terkoordinasikan. Selain itu, Guru Pamong PPL telah banyak membantu
pengarahan kepada praktikan serta membantu kesulitan-kesulitan yang
praktikan alami terkait kegiatan pembelajaran.
11
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
Selama kegiatan PPL tidak terlepas dari permasalahan yang disebabkan oleh
berbagai faktor internal maupun eksternal. Secara umum permasalahan yang
dihadapi praktikan disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Masalah-masalah yang dihadapi oleh praktikan dalam menyusun RPP
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1.
Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengembangkan kata kerja
(taksonomi bloom) untuk indikator dari KD yang ada, dikarenakan adanya
perubahan kata kerja (taksonomi bloom) yang praktikan belum ketahui pada
saat penyusunan RPP pertama.
2.
Kurangnya kemampuan dalam memperkirakan alokasi waktu sehingga
terkadang tidak sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, sehingga
terkadang membuat praktikan harus bekerjaran dengan waktu yang
disediakan agar materi yang akan disampaikan terpenuhi atau terkadang
waktu pelajaran belum habis tetapi praktikan sudah kehabisan materi ajar,
sehingga praktikan harus pintar-pintar menyiasatinya dengan memberikan
motivasi, cerita pengalaman praktikan, ataupun menampilkan video edukasi.
3.
Kurangnya referensi mengenai evaluasi dan instrumen tes yang baik yang
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai, dan dipahami oleh
peserta didik.
B. Proses Penampilan
Selain itu, permasalahan yang dihadapi praktikan pada saat proses
penampilan muncul dari intern praktikan maupun keadaan lingkungan yang tejadi
ketika pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut adalah faktor penyebab dari
masalah yang dialami ketika proses penampilan mengajar adalah sebagai berikut:
12
1.
Dalam penampilan selanjutnya ini volume suara dalam penyampaian materi
ajar kurang sampai baris belakang peserta didik sehingga menyebabkan daya
serap peserta didik tidak maksimal.
2.
Praktikan kesulitan pengelolaan kelas sehingga kurang bisa menguasai kelas,
disebabkan kurangnya pengalaman praktikan dalam mengelola kelas dengan
banyak siswa didalamnya.
3.
Praktikan kesulitan dalam kesesuain waktu yang tersedia dengan materi ajar
yang disampaikan.
4.
Karakteristik setiap kelas yang berbeda satu sama lain, sepeti ada yang mudah
untuk dikendalikan dan ada juga yang sulit untuk dikendalikan. Hal ini
membuat praktikan kesulitan menentukan metode dan media pada saat
pengajaran di kelas. Namun, disinilah praktikan dilatih kestabilan emosi dan
kemampuan untuk mengelola suasana kelas supaya tercipta kenyamanan dan
kebahagiaan disamping keseriusan belajar. Karena siswa cenderung bosan
dan mengantuk jika diberi pelajaran yang serius dan monoton. Praktikan
perlu melatih softskill dan berinovasi dengan media pembelajaran yang
menarik dan efektif untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan.
C. Ekstrakurikuler
Pada kegiatan ekstrakurikuler, yakni English Club (EC), praktikan bertugas
sebagai pemberi materi dalam kegiatan tersebut selama melaksanakan PPL.
Selama menjadi pemberi materi ektrakurikuler English Club (EC) ini, praktikan
menemui
beberapa kendala.
Faktor penyebab
kendala dalam
kegiatan
ekstrakurikuler ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman praktikan dalam
menjadi pemateri di suatu ekstrakurikuler, sehingga praktikan kebingungan dalam
menyusun variasi materi apa yang cocok dan menarik, apakah berbentuk
permainan (games) ataukah berbentuk seperti tambahan belajar materi sekolah.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Kegiatan praktikan berpartisipasi dalam kehidupan sekolah secara umum
tidak menemui kendala yang begitu serius, yakni:
13
1.
Pada saat praktikan melaksanakan kegiatan piket umum (piket guru) untuk
pertama kalinya, praktikan mendapat kendala saat berkeliling kelas-kelas
untuk memberikan presensi guru dan program pembiasaan, seperti sering telat
datang ke kelas-kelas saat memberikan presensi kehadiran mengajar guru
ataupun presensi program pembiasaan guru. Hal tersebut disebabkan karena
pada saat itu, praktikan belum mengetahui jelas letak setiap kelas di SMAN
20 Bandung, dan praktikan berkeliling kelas sendirian, tanpa di temani guru
yang sedang piket.
2.
Keikutsertaan pada saat berlangsungnya Penilaian Akhir Semester (PAS)
praktikan menemukan beberapa kendala dalam penulisan soal, hal ini
dikarenakan kurangnya referensi buku sebagai bahan untuk menulis soal.
E. Proses Bimbingan
1.
Dosen Pembimbing PPL
Kendala yang praktikan temui saat proses pembibingan adalah ketidak-intensan dosen pembimbing dalam membimbing praktikan PPL. Hal ini disebabkan
oleh kesibukan dosen pembimbing praktikan dalam berbagai kegiatan dosen
sehingga proses bimbingan tidak dapat dilakukan secara intens, namun dosen
pembimbing PPL tetap berusaha untuk meluangkan waktunya dalam
melaksanakan proses bimbingan kepada praktikan secara optimal untuk
melihat, mengamati, dan memberikan beberapa saran kepada praktikan dalam
mengajar di kelas, serta komuikasi yang tetap terjaga melalui aplikasi chat
WhatsApp.
2.
Guru Pamong PPL
Bimbingan dengan Guru Pamong PPL paling banyak membantu praktikan
dalam melaksanakan kegiatan. Praktikan sering menanyakan kesulitan serta
permasalahan yang dialami mengenai RPP, bahan pengajaran, serta praktikan
melakukan bimbingan mengenai karakter siswa yang berbeda-beda dan
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Adapun beberapa masukan yang
diberikan Guru Pamong adalah :
a.
Memberikan bimbingan tenang kesan pertama yang harus ditunjukan
praktikan saat masuk kedalam kelas untuk pertama kali.
14
b.
Langkah-langkah dan cara yang benar dan tepat dalam penyusunan
silabus dan rencana pembelajaran.
c.
Menggunakan alokasi waktu dengan efektif.
d.
Cara penguasaan dan pengelolaan kelas yang baik.
e.
Pengarahan untuk penampilan selanjutnya berdasarkan penampilan
yang telah dilakukan.
f.
Persiapan dalam melaksanakan ujian PPL.
Untuk kesulitan, praktikan tidak menemui kesulitan dalam hal bimbingan
oleh guru pamong. Beliau sangat membantu dengan membimbing praktikan
sehingga praktikan dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pelaksanaan penampilan di lapangan.
15
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
Adapun penanggulangan permasalahan yang dialami oleh praktikan dalam
melaksanakan PPL Kependidikan adalah praktikan berupaya menyelesaikan
sebaik mungkin walaupun praktikan menyadari masih jauh dari kesempurnaan.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh praktikan dalam menanggulangi
permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan rencana pembelajaran adalah :
1. Memaksimalkan kesempatan bimbingan dan konsultasi dengan Dosen
Pembimbing untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penyusunan rencana
pembelajaran PPL.
2. Meningkatkan frekuensi bimbingan dengan guru pamong PPL, sehingga dapat
menambah pengetahuan serta keterampilan dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
3. Mempelajari referensi, buku-buku, modul dan sumber lainnya, dimana semua
hal tersebut dapat berguna dalam hal penyusunan rencana pembelajaran.
4. Bertukar pendapat ataupun sharing dengan sesama rekan PPL ataupun dengan
guru mata pelajaran bahasa Inggris yang lain, terutama yang memegang materi
yang sama, tentang metode, teknik, evaluasi pembelajaran yang tepat dengan
kondisi siswa.
B. Proses Penampilan
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang timbul
selama proses belajar mengajar di dalam kelas adalah:
1.
Pemecahan masalah yang dihadapi pada saat proses penampilan biasanya
praktikan konsultasi terlebih dahulu dengan guru pamong sehingga
kekurangan yang terjadi pada saat proses penampilan yang telah dilakukan
diusahakan tidak terulang pada saat proses penampilan yang akan datang.
16
2.
Selalu mempersiapkan segala sesuatunya sebelum menyampaikan materi di
kelas baik dalam hal penguasaan materi, metode pembelajaran yang akan
diterapkan, media yang akan dipakai dan alat evaluasi yang akan digunakan
untuk mengetahui hasil akhir dari proses belajar mengajar.
3.
Praktikan mempelajari dan memahami karakter kelas yang berbeda-beda
sehingga tidak kesulitan dalam menentukan metode yang tepat dalam proses
belajar mengajar.
4.
Untuk mengefektifkan waktu, praktikan menggunakan slide materi sehingga
tinggal menerangkannya pada siswa.
5.
Praktikan harus bisa mempelajari dan memahami karakter yang berbeda-beda
dari setiap siswa, sehingga dapat menyesuaikan strategi yang tepat dalam
proses belajar mengajar.
6.
Praktikan berkonsultasi dengan guru pamong mengenai metode yang tepat
dalam mengajar yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
7.
Mempersiapkan mental dan fisik secara optimal agar siap untuk tampil
mengajar di kelas.
8.
Praktikan harus mempelajari kembali tentang strategi belajar mengajar yang
benar sesuai dengan materi yang disampaikan kepada peserta didik.
9.
Berinteraksi dengan peserta didik secara lebih akrab dan komunikatif.
10. Meminta masukan kepada guru pamong dan sesama rekan PPL berkenaan
dengan penampilan praktikan di kelas secara objektif agar praktikan bisa
memperbaiki kesalahannya dikemudian waktu.
C. Ekstrakurikuler
Faktor penyebab yang menjadi permasalahan dalam hal keikutsertaan
praktikan dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain disebabkan kurangnya
pengalaman praktikan dalam menjadi pemateri di suatu ekstrakurikuler, sehingga
pemateri kebingungan dalam menyusun materi apa yang cocok, menarik, dan
bervariasi, apakah berbentuk permainan (games) tau berbentuk seperti tambahan
belajar materi sekolah. Adapun upaya penanggulangannya yaitu praktikan banyak
berkoordinasi dan sharing dengan pembina ekstrakurikuler tersebut. Selain itu,
17
praktikan juga banyak bertukar pendapat dengan sesama rekan PPL satu jurusan
sehingga masalah dapat terselesaikan.
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah
Selama melaksanakan PPL di SMA Negeri 20 Bandung, praktikan selalu ikut
berpartisipasi dalam kehidupan sekolah, baik itu didalam maupun diluar kegiatan
belajar mengajar (KBM) berjalan dengan baik. Praktikan berupaya untuk ikut
aktif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, dari mulai upacara
bendera, piket harian, ekstrakurikuler, mengawas USBN-BK, hingga ikut andil
dalam Penilaian Akhir Semester (PAS). Agar dapat berpartisipasi dan
bersosialisasi dengan seluruh komponen sekolah, praktikan berupaya untuk
menanggulangi berbagai permasalahan yang sekaligus menjadi kesulitan bagi
praktikan. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh praktikan adalah sebagai
berikut :
1.
Berkoordinasi dengan rekan praktikan lain mengenai acara dan kegiatan yang
diadakan oleh sekolah sehingga bisa mengatur jadwal antara kepentingan
praktikan dengan amanat dari sekolah.
2.
Menjalankan tugas yang sudah diberikan dengan sebaik mungkin. Jika ada
yang tidak dipahami, segera ditanyakan kepada pihak yang bertanggung
jawab dengan masalah tersebut agar tidak timbul kesalahpahaman.
3.
Terlibat dalam setiap kegiatan sekolah, misalnya mengikuti upacara bendera,
piket harian, keikutsertaan pada saat berlangsungnya Penilaian Akhir
Semester (PAS), membuat soal ulangan kemudian memeriksanya.
4.
Datang tepat pada waktunya agar bisa memberi contoh positif kepada siswa
dan mengikuti upacara dengan khidmat.
5.
Berusaha mentaati segala peraturan yang berlaku dan ditetapkan oleh pihak
sekolah.
E. Proses Bimbingan
Dalam proses bimbingan baik dengan guru pamong dan dosen pembimbing
PPL, tidak ditemukan hambatan yang berarti, sehingga tidak membutuhkan
penanggulangan. Upaya yang praktikan lakukan agar proses bimbingan ini bisa
18
berjalan lancar antara lain selalu berkonsultasi dengan guru pamong PPL secara
langsung maupun di luar sekolah, dengan menggunakan via aplikasi chat
WhatsApp. Dengan dosen pembimbing, praktikan berusaha berkonsultasi dengan
cara berkomunikasi menggunakan aplikasi chat WhatsApp.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler
yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),
sebagai mata kuliah wajib pada tingkat akhir, dalam menyelesaikan studi.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan ini, mencakup pembinaan
dan pelatihan kemampuan profesional guru berupa kinerja dari semua hal yang
berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan belajar mengajar maupun tugastugas keguruan lainnya.
Pada kesempatan yang diberikan pihak universitas praktikan mencoba
menerapkan kemampuan aplikatif dan terpadu dengan segala ilmu yang diperoleh
dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya di bangku perkuliahan ke dalam
program pelatihan di sekolah. Melalui PPL ini, diharapkan mahasiswa mampu
mengaplikasikan teori selama melakukan proses perkuliahan. Mahasiswa akan
memperoleh ilmu dan pengetahuan yaitu berupa pengalaman yang sekaligus
menjadi bekal untuk masa depan seperti penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan
menyelesaikan administrasi pendidikan.
Kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh praktikan di SMA Negeri 20
Bandung secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak
pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan PPL ini yang dapat dipetik sebagai
bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini diperoleh dari guru,
karyawan, siswa dan rekan-rekan PPL lainnya.
Meskipun selama pelaksanaan PPL praktikan kerap menghadapi kendala,
namun kendala tersebut tidak lantas dijadikan alasan sebagai ketidaksuksesan
praktikan dalam pelaksanaan PPL. Kendala tersebut praktikan dijadikan sebagai
pelajaran berharga agar ketika praktikan menghadapi masalah yang sama bahkan
lebih besar, praktikan dapat menghadapinya dengan tenang. Dengan demikian,
praktikan dapat melaksanakan dan mengembangkan teori-teori yang didapat
selama menjalani perkuliahan. Selain itu, dengan adanya kendala-kendala yang
20
praktikan temui, hal ini dapat menjadikan praktikan lebih berpengalaman untuk
siap menjadi seorang guru yang hebat dan profesional.
B. Saran
Selain masalah yang dapat ditanggulangi, masih banyak permasalahan lain
yang perlu diperbaiki. Berdasarkan pengalaman praktikan selama melaksanakan,
praktikan memilki saran yang bisa disampaikan dan diberikan untuk beberapa
pihak.
1.
Pihak Universitas
-
Hubungan kerjasama dengan pihak sekolah perlu ditingkatkan, agar
terjalin silaturahmi yang kuat dan terus berlanjut, karena kemungkinan
tahun depan SMA Negeri 20 Bandung akan dipakai kembali sebagai
tempat PPL khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FPBS
UPI.
-
Mengontrol keberadaan dan aktivitas praktikan PPL dan melakukan
komunikasi yang berkelanjutan dengan pihak sekolah.
-
Memberikan ketentuan maksimum jumlah kelas yang dapat di kelola
sementara oleh mahasiswa praktikan PPL di setiap sekolah, karena
seringkali praktikan PPL mendapatkan jumlah kelas yang terlalu banyak.
-
Lebih terorganisir lagi dalam mendata sekolah mana yang bersedia
bekerjasama dalam penyelenggaraan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) beserta data jelas kapasitas yang diperlukannya sehingga dapat
terhindar dari kesalahan-kesalahan teknis dalam penempatan Praktikan
PPL.
- Lebih terorganisir lagi dalam menentukan waktu pelaksanaan PPL,
sehingga tidak ada lagi praktikan PPL yang dipindah tempatkan dengan
alasan sekolah tidak menerima PPL semester sekian.
2.
Pihak Sekolah
- Mengadakan sejenis forum diskusi secara berkala antara Wakasek
Kurikulum (koordinator guru pamong) dengan semua praktikan PPL
21
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan selama PPL baik
untuk mengungkapkan masalah, keluhan maupun pengendaliannya.
- Menyaring guru-guru yang lebih berkompeten dan berpengalaman untuk
menjadi guru pamong mahasiswa praktikan PPL serta yang memiliki niat
untuk membimbing mahasiswa praktikannya.
- Berkoordinasi dengan pihak universitas mengenai batas maksimum jumlah
kelas yang wajar untuk di kelola sementara oleh mahasiswa praktikan
selama PPL, karena seringkali praktikan mendapatkan jumlah kelas yang
terlalu banyak.
- Selalu menjaga dan terus meningkatkan lagi komunikasi yang telah
terjalin baik antara SMA Negeri 20 Bandung dengan Universitas
Pendidikan Indonesia.
- Perbaikan sarana dan prasarana sekolah semoga bisa dilakukan dengan
cepat dan lancar sehingga proses belajar mengajar dan kegiatan sekolah
lainnya tetap berjalan dengan lancar.
3.
Praktikan
- Persiapkanlah diri lebih baik lagi dari hari ke hari agar kegiatan PPL dapat
berjalan dengan lancar dengan hasil yang terbaik.
- Jangan sungkan untuk mengkonsultasikan setiap permasalahan yang
berhubungan dengan pembuatan RPP, penampilan di kelas, dan lainnya
kepada dosen pembimbing PPL, guru pamong PPL, maupun praktikan
PPL lain untuk meminimalisir kesulitan-kesulitan selama pelaksanaan
PPL.
- Praktikan hendaknya memiliki keterampilan dan terus berlatih dalam segi
penguasaan
materi,
RPP,
penggunaan
metode
dan
pendekatan
pembelajaran yang variatif, penguasaan kelas, media pembelajaran serta
hal lain yang berhubungan dengan proses KBM.
- Praktikan harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi sekolah agar
lebih mudah serta memperoleh kelancaran dalam pelaksanaan PPL.
22
- Praktikan wajib menjaga nama baik almamater UPI dan bersikap
kooperatiflah dengan berbagai pihak guna menunjang kegiatan PPL agar
berjalan lancar.
- Ikutilah kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk
menambah pengalaman yang berharga dan kedekatan dengan civitas
akademika sekolah dengan cara terlibat langsung pada kegiatan di luar
pengajaran yang berlangsung di sekolah, seperti pelaksanaan piket harian,
upacara bendera, serta aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang
ada di sekolah.
- Menjaga silahturahmi yang baik dengan seluruh guru-guru, staf-staf
maupun penjaga sekolah. Saling bertegur sapa ataupun salam ketika
hendak berpapasan meskipun mereka bukan guru pamong.
- Lebih mengeksplorasi diri lagi dan selalu mempersiapkan diri dengan
maksimal baik dalam mempersiapkan materi, media dan penampilan fisik
sebelum mengajar.
- Selalu melakukan pendekatan individual terhadap siswa agar proses
belajar mengajar dapat terjadi dengan lancar karena kita tidak hanya
bertugas sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik.
- Manfaatkan waktu pelaksanaan PPL dengan sebaik mungkin, dan jadikan
pelaksanaan PPL sebagai proses mencari pengalaman guna menjadi guru
yang lebih baik di masa yang akan datang.
23
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat akademik UPI. (2017). Panduan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Universitas Pendidikan
Indonesia
Unit Pelaksana Teknis PPL. Panduan Praktek Kependidikan.Bandung: UPI
24
Download