AKOR Nada-nada yang berasal dari instrumen musik atau berbagai jenis suara yang dibunyikan bersama-sama akan membentuk suatu akor. Akor tidak hanya berperan sebagai penyerta, tetapi juga menyatu dengan melodi. Akor bisa dimainkan secara terputus-putus atau pun secara bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akor adalah gitar (akustik dan listrik), organ, dan elekton. Adapun fungsi akor, antara lain sebagai berikut. 1. Mengiringi orang menyanyi. 2. Memudahkan mengaransemen lagu. 3. Membantu menciptakan sebuah lagu. Akord ialah kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Akord ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone. Akord yang memiliki nama berbeda namun bila dimainkan bersuara sama disebut Akord Enharmonis. Contohnya: akord Cb (Ces mayor) dengan B (B mayor). Akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu. Tangga nada natural adalah tangga nada yang tidak menaikkan atau menurunkan jarak antar-nadanya. Dalam tangga nada mayor sering di istilahkan dengan nada dasar C=Do sedangkan untuk minor adalah A=La. Terdapat 7 tingkatan akord pada tangga nada natural, yaitu: Akor tingkat I : c' - e' - g' (C) tonika Akor tingkat II : d' - f' - a' (Dm) supertonika Akor tingkat III : e' - g' - b' (Em) median Akor tingkat IV : f' - a' - c'' (F) sub dominan Akor tingkat V : g' - b' - d'' (G) dominan Akor tingkat VI : a' - c' - e'' (Am) sub median Akor tingkat VII : b' - d' - f'' (Bdim) Introduktor/leading not TARI KREASI DAERAH Tari adalah gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan ditempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Tarian merupakan perpaduan beberapa unsur, yaitu wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Ketiga unsur ini melebur menjadi bentuk tarian yang harmonis dan unsur yang paling utama dan membangun sebuah tarian adalah gerak. Salah satu jenis tari yang ada di Indonesia adalah tari kreasi. Tahukah kamu yang dimaksud tan kreasi? Tari kreasi adalah tarian yang gerakannya merupakan pengembangan dari gerak tari tradisional. Tari kreasi tidak memiliki aturan tertentu, balk gerak maupun aspek lainnya yang terdapat dalam tarian. Tani kreasi diinovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau properti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat modern serta dapat diterima oleh masyarakat Indonesia seiring perkembangan zaman. Tari kreasi dibagi atas tiga, yaitu tari kreasi daerah/tradisional, tari kreasi modern, dan tari kontemporer. Tari kreasi daerah/tradisonal adalah tari yang mengalami perubahan dari tari tradisi baik bentuk gerak atau pun aspek lainnya tetapi tetap dalam konteks ciri khas dari daerah tersebut. Tari kreasi modern adalah tari yang tidak memiliki aturan tertentu baik dalam bentuk gerak atau pun aspek lainnya. Tari kontemporer adalah tarian yang dibuat berdasarkan isu yang beredar pada waktu tertentu. Misalnya pada masa musibah tsunami, kemudian dibentuk tarian tentang tsunami. Setiap daerah memiliki karya tari kreasi yang berbeda-beda. Pada perkembangan selanjutnya tari kreasi juga dapat disebut dengan tari modern, yakni jenis tarian yang lebih dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada saat ini baik dari segi gerakannya, maupun keseluruhan penampilan yang dipertunjukkan sebagai media hiburan. Gerakan yang terdapat pada tari kreasi baru biasanya merupakan paduan antara gerakan tari tradisional dengan gerakan pada tari klasik. Lebih jauh mengenai bentuk gerakan yang digabungkan dalam tari modern ini diambil dari berbagai macam seni tari yang terdapat dari daerah-daerah. Pada berbagai daerah di Indonesia, tentu banyak tari kreasi daerah yang diciptakan di antaranya tan oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tan panji semirang, tari kidang, tari angsa, tari kupu-kupu, tan merak, tari pattenung, tari padendang, dan tari bosara, tari lebonna. Tari Angsa merupakan salah satu tarian yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini merupakan antara perpaduan kebudayaan orang timur maupun barat yang ada di Indonesia sendiri. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 7 orang penari wanita di mana satu orang penari berperan sebagai dewi dengan enam orang penari yang berperan sebagai angsa dalam tarian tersebut. Tari angsa biasanya dilakukan secara berpasangpasangan, tetapi ada pula yang sendiri hingga berlima. Alat musik yang mengiringi tarian ini adalah kendang, gitar, dan degung. Keberagaman Tari Kreasi Daerah di Indonesia Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki berbagai macam kebudayaan. Salah satu kebudayaan bangsa Indonesia yaitu keragaman tari daerah. Tari daerah tumbuh dan terus berkembang di setiap daerah. Tari daerah memiliki keunikan gerak, bentuk penyajian, irama musik pengiring, rias, dan busana. Peran tari bagi masyarakat Indonesia adalah sebagai pemersatu. Melalui tari, warga berinteraksi, bergaul, berkomunikasi, dan menciptakan hubungan yang lebih baik.Tari juga dapat menjadi simbol sebuah daerah di Nusantara. Tarian daerah menggambarkan tradisi dan tata cara kehidupan penduduk di suatu daerah. Tarian menjadi ciri khas pertunjukan pada upacara adat atau peristiwa penting. Jenis tari kreasi dapat dikategorikan menjadi tari kreasi baru. Tari kreasi baru merupakan tari klasik yang mana mengalami perkembangan dan penambahan dari aransemennya karena mengikuti perkembangan zaman. Walaupun tari klasik ini mengalami perkembangan, namun tidak menghilangkan nilai-nilai yang dikandungnya. Karena tari kreasi baru ini telah dikembangkan oleh ahlinya, sehingga berusaha untuk membuang nilai-nilai budaya di dalamnya. Salah satunya adalah Bagong Kusudiarjo yang mencoba untuk mengembangkan tari kreasi baru ini. Berikut beberapa jenis dari tari kreasi baru : 1. Tari Nguri Tari Nguri adalah tari daerah asal kerajaan Sumbawa yang fungsinya sebagai pelipur lara alias tarian untuk hiburan. Awal mula kenapa tarian ini sebagai tarian hiburan, karena pada saat itu, Raja Sumbawa sedang mengalami duka. Sehingga sang raja pun memerintahkan untuk mempertunjukan tarian ini yang dipentaskan oleh beberapa wanita untuk menghibur sang raja. 2. Tari Merak Selanjutnya, contoh dari tari kreasi baru yang berikutnya adalah Tari Merak yang berasal dari Jawa Barat. Seperti namanya, bahwa Tari Merak ini memunculkan keindahan dari burung Merak dengan membentuk gerak tubuh penari menyerupai burung merak. 3. Tari Kuntulan Tari Kuntulan ini muncul di awal abad 20 dan hal tersebut menjadi alasan mengapa tarian ini merupakan contoh tari kreasi baru, karena muncul di peradaban modern. Tari Kuntulan ini berasal dari Pemalang, Jawa Tengah yang memiliki ciri khas gerakan serupa dengan pencak silat. PERTUNJUKAN TARIAN DAERAH Pertunjukan tarian daerah harus memperhatikan pola Iantai. Pola Iantai adalah garis yang dibuat sebagai formasi penari kelompok agar pertunjukan tari daerah terlihat menarik. Unsur tar' Iainnya yang perlu diperhatikan, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa yang menyatu membentuk tarian yang harmonis. Ketiga unsur tersebut harus dilakukan secara selaras. Jika salah satu unsur tidak dilakukan dengan baik, maka tarian akan terlihat kurang indah. Wiraga merupakan dasar wujud lahiriah badan beserta anggota badan yang disertai keterampilan. Wirama merupakan gerak yang dihasilkan harus selaras dengan irama. Adapun wirasa merupakan gerak bukan hanya sesuai irama, tetapi harus dilakukan dengan rasa (jiwa). Berdasarkan bentuk penyajiannya, ada tiga macam karya tari, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan an tari kelompok. Pada saat mempersiapkan pertunjukan tari, kita harus mempersiapkan busana dan tata rias yang akan digunakan. Busana yang perlu dipersiapkan biasanya meliputi kain, baju, setagen, sampur, jamang, sinyong, slepe, dan aksesori berupa gelang, kalung, subang, dan cunduk mentul. Adapun alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri atas puff bedak, kuas bedak, kuas pemerah pip', kuas eye shadow, kuas pewarna bibir, sisir dan kuas alis, sisir bulu mata, serta cermin. Selain itu, perlu pula mempersiapkan properti tar' dan iringan musik yang berfungsi sebagai pengiring pertunjukan tari. SENI PATUNG Pengertian Patung Patung adalah pemaparan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensional yang merupakan tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan menggunakan berbagai teknik khusus (pahat, cetak, membutsir dan kontruksi) Fungsi patung Secara umum fungsi seni patung tidak terlepas dari tujuan diciptakannya patung itu sendiri .berdasarkan tujuan pembuatannya, patung ada enam macam, yaitu sebagai berikut : a) Patung religi : sebagai sarana untuk beribadah atau bermakna religius b) Patung monumen : untuk memperingati jasa seseorang, kelompok, atau peristiwa bersejarah c) Patung arsitektur : yaitu patung yang ikut aktif berfungsi dalam konstruksi bangunan d) Patung dekorasi : yaitu patung untuk menghias bangunan atau memperindah lingkungan e) Patung seni : yaitu patung yang diciptakan untuk dinikmati keindahannya f) Patung kerajinan: yaitu patung hasil karya kerajinan. Jenis dan Corak Patung Jenis karya patung dapat di bedakan menjadi 3 yaitu : 1. Patung dada, Yang dimaksud dengan patung dada adalah penampilan karya seni patung sebatas dada ke atas / bagian kepala saja. Patung ini sering disebut pula patung Baste. 2. Patung torso, Istilah torso disebut juga badan. Patung torso adalah karya seni patung yang penampilannya hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang, dan panggul atau patung manusia yang tidak mempunyai kepala, tangan dan kaki. 3. Patung lengkap, Penampilan karya patung ini lengkap, maksudnya terdiri dari seluruh anggota badan, mulai dari kepala sampai kaki. Media Seni Patung Media seni patung adalah berupa bahan, alat, dan teknik yang diperlukan dalam seni patung. Bahan Bahan seni patung dapat di bedakan menjadi tiga yaitu : 1. Bahan lunak, Yang dimaksud bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah di bentuk misalnya : tanah liat, lilin, sabun. 2. Bahan sedang, Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru,kayu sengan, kayu randu,dan kayu mahoni. 3. Bahan keras, Bahan keras dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan kayu ulin. Bahan batu-batuan antara lain batu padas, batu granit, batu andesit, dan batu pualam (manmer). Selain bahan-bahan tersebut masih ada bahan yang dapat dipergunakan untuk membuat patung yaitu semen-pasir, gips, kuningan, perunggu, emas dan sebagainya. Alat Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada bahan dan tekniknya alat-alat yang digunakan : 1. Butsir adalah alat Bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat. 2. Meja putar adalah meja untuk membuat patung dan dapat di gerakan denagan cara diputar,fungsinya untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah. 3. Pahat 4. Palu 5. Cetakan berfungsi untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong ikatan kawat. 6. Sendok adokan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkanya pada kerangka patung. Seni Patung Konstruksi Seni patung merupakan sebuah karya seni yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Hasil karya seni patung biasanya diciptakan dengan cara memahat, modelling (seperti dengan tanah liat), atau kasting (dengan cetakan). Jenis dan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan patung beragam, baik dari bahan lunak (kayu, tanah liat, semen) maupun bahan keras (batu dan logam). Bentuknya sangat beragam seperti bentuk manusia, bentuk hewan dan tumbuhan atau bentuk lain hasil modifikasi. Seni patung mempunyai beberapa teknik pembuatan, salah satu di antaranya adalah teknik konstruksi. Secara umumnya, teknik konstruksi digunakan untuk membuat patung yang berukuran besar. Teknik konstruksi adalah teknik pembuatan patung dengan cara menyusun bahan, baik menggunakan kerangka maupun tanpa kerangka. Penyusunan patung dilakukan dengan cara merekatkan dengan lem, mengelas, melepa, atau dipatri. Bahan yang digunakan antara lain, semen, pasir, kawat besi, plastisin, bubur kertas, dan sebagainya. Patung adalah bentuk karya seni rupa tiga dimensi yang berbentuk manusia dan alam dengan menggunakan berbagai teknik khusus (pahat, cetak, membutsir, dan konstruksi). Bahan patung terdiri dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam. Adapun prosedur dalam membentuk karya patung sederhana dari berbagai media antara lain sebagai berikut. 1. Merakit (Konstruksi) Merakit yaitu membuat sebuah komposisi dari bermacammacam material seperti kertas, kayu, dan media lainnya. 2. Modelling Modelling adalah proses menambah, di mana material dibangun menuju ke bentuk akhir patung. Material ini harus lentur, seperti lilin dan tanah liat. Pematung menggunakan tangannya untuk membentuk pola. Pada perkembangannya bisa dibantu alat seperti butsir. 3. Memahat (Curving) Memahat adalah sebuah teknik substraktif, artinya mengurangi material sampai memperoleh bentuk akhir patung dengan menggunakan alat pahat. Material yang digunakan dalam metode ini adalah kayu, semen (cor) batu-batuan, dan material lainnya, 4. Mengecor Cara ini dilakukan dengan menggunakan alat cetak kemudian dalam cetakan. Bahan yang dapat dibuat patung dengan cara ini yaitu semen dan gips 5. Membutsir Membutsir adalah membuat patung dengan prosedur mengurangi dan menambah bahan. Bahan yang dapat dibuat patung dengan cara ini adalah tanah liat. 6. Pengelasan Membuat patung dengan cara mengelas dapat diterapkan pada media logam. Bahan yang satu digabungkan dengan bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk tertentu.