REMASTERING SISTEM OPERASI UNTUK PENINGKATAN PERFORMA PROXY SERVER BERBASIS SQUID DENGAN TUNING PARAMETER KONFIGURASI 1 Risky Ramadhani 2Faisal akbar 3Rizal Sidiq Al Amin 4Velia Cahya Azizah Universitas Bina Sarana Informatika Jl. Sekolah Internasional No. 1-6 Bandung 1 [email protected] [email protected] [email protected] 4 [email protected] Abstrak Pada umumnya sebuah proxy server harus memiliki performansi yang tinggi, agar dapat melayani permintaan dari sisi Klien yang akan mengakses internet. Penggunaan proxy server saat ini biasanya masih menggunakan konfigurasi standar yang ada pada proxy server tersebut. Konfigurasi ini dapat diatur lagi sedemikian rupa sehingga tercipta suatu proxy server yang handal dan memiliki performansi yang lebih baik. Desain konfigurasi dilakukan dengan mengatur atau mengubah (tuning) beberapa parameter yang ada dalam file konfigurasi aplikasi proxy server dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di jaringan. Kelebihan dari proxy server yang telah di tuning ini di harapkan mendapatkan hasil ataupun performa yang lebih baik dibandingkan dengan proxy server dengan pengaturan yang masih standar. Aplikasi yang akan digunakan untuk membuat proxy server adalah squid yang berjalan pada sistem operasi Linux Debian 5.0. Aplikasi squid paling banyak digunakan di jaringan lokal maupun internet baik untuk menyimpan cache web, redirect dan blockir beberapa website, manajemen bandwitch hingga ke pembatasan akses. Kata Kunci : Proxy Server, Squid, Tuning, Cache, Performansi, Internet 1. Pendahuluan Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangatlah penting dimana setiap orang sudah mulai mencari informasi sebanyak mungkin melalui internetatau melakukan aktifitas chatting serta mengirim dan menerima email. Informasi yang sering di cari di internet baik berupa ilmu pengetahuan, berita, artikel dan jurnal sering kali dilakukan dengan menggunakan sebuah aplikasi yang dinamakan web browser. Ketika kita melakukan koneksi ke internet dan melakukan aktifitas browsing, kadang kala koneksi menjadi lambat atau load sebuah gambar dan video yang berasal dari internet terasa berat ketika diakses lewat internet. Berawal dari permasalahan tersebut di buatlah sebuah aplikasi berbasis server yang bisa mengatasi kelambatan pada akses web di jaringan yang dinamakan Squid. Squid berfungsi untuk menyimpan halaman website baik itu berupa teks, gambar maupun video dan diletakkan di dalam sebuah server. Sehingga pada saat kita ingin mengakses internet, sebagian teks, gambar atau video yang sudah pernah di akses sebelumnya itu akan tersimpan dalam Squid atau proxy server dan akses internet menjadi cepat karena sebagian konten tidak perlu lagi di ambil dari internet tetapi cukup melalui proxy server di jaringan lokal. Penggunaan proxy server di jaringan dapat menghemat bandwidth internet karena sebagian konten bisa di ambil di proxy server tanpa perlu lagi mengambill di internet. Dari sisi perfoma bisa ditingkatkan dengan cara mengatur beberapa parameter-parameter yang ada pada file konfigurasi squid. Selain penghematan bandwidth, masih banyak fitur lain yang ada pada squid seperti autektikasi, akses kontrol berdasarkan waktu, pengguna komputer dan lain-lain. 2. Perumusan Masalah Pada dasarnya konfigurasi standar pada squid atau proxy server cukup dengan mengaktifkan access control list, http access, http port dan transparant proxy. Namun seiring dengan kebutuhan akan kecepatan dan efektifitas dalam menggunakan akses internet sehingga kita harus mengkonfigurasi beberapa parameter untuk lebih meningkatkan performa proxy server meskipun konfigurasi standar pada proxy server tersebut sudah cukup untuk menjalankan fungsi proxy server sebagai web cache. 3. Tinjauan Penelitian Tujugan dari tulisan ini adalah merancang sebuah proxy server berbasis squid untuk melaksanakan fungsinya sebagai web cache di jaringan lokal dan meningkatkan performa dengan mengubah beberapa parameter pada file konfigurasi squid. 4. Tinjauan Pustaka Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content Adaptation Protocol (ICAP). Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai “Harvest object cache”, yang merupakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder. Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara ekslusif dikembangkan dengan cara usaha sukarela. Squid memiliki banyak fitur yang bisa membantu melakukan koneksi secara anonim, seperti memodifikasi atau mematikan beberapa field header tertentu dalam sebuah permintaan HTTP yang diajukan oleh klien. Saat itu terpenuhi, apa yang akan dilakukan oleh Squid adalah tergantung orang yang menangani komputer yang menjalankan Squid. Orang yang meminta halam web melalui sebuah jaringan yang secara transparan yang menggunakan biasanya tidak mengetahui bahwa informasi semua permintaan HTTP yang mereka ajukan dicatat oleh Squid. Platform yang didukung Squid dapat berjalan di atas sistem-sistem operasi berikut : AIX BSDI Digital Unix FreeBSD HP-UX IRIX Linux Mac OS X NetBSD NeXTStep OpenBSD SCO OpenServer Solaris UnixWare Windows 5. Pembahasan A. Kebutuhan sistem Untuk merancang sebuah proxy server dibutuhkan sebuah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : - Prosessor Intel Dual Core 2,3 GHz Memori RAM 1 GB