Uploaded by User96249

PPT GMP

advertisement
VALIDASI PROSES
Pada umumnya validasi proses dilakukan sebelum produk
dipasarkan (validasi prospektif). Dalam keadaan tertentu, jika hal
di atas tidak memungkinkan, validasi dapat juga dilakukan selama
proses produksi rutin dilakukan (validasi konkuren). Proses yang
sudah berjalan hendaklah juga divalidasi (validasi prospektif).
VALIDASI PROSPEKTIF
Hendaknya mencakup, tapi tidak terbatas pada hal berikut :
 Uraian singkat suatu proses
 Ringkasan tahap kritis proses pembuatan yang harus diinvestigasiDaftar peralatan/fasilitas
yang digunakan termasuk alat ukur, pemantau dan pencatat serta status kalibrasinya
 Spesifikasi produk jadi untuk diluluskan
 Daftar metode analisis yang sesuai
 Usul pengawasan selama proses dan kriteria penerimaan
 Pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria penerimaan dan validasi metode
analisisnya, bila diperlukan
 Pola pengambilan sampel
 Metode pencatatan dan evaluasi hasil
 Fungsi dan tanggung jawab
 Jadwal yang diusulkan.
VALIDASI KONKUREN
Dalam hal tertentu, produksi rutin dapat dimulai tanpa lebih
dulu menyelesaikan program validasi. Keputusan untuk melakukan
validasi konkuren hendaknya dujustifikasi, didokumentasikan dan
disetujui oleh kepala bagian Manajemen Mutu.
VALIDASI RETROSPEKTIF
Validasi ini hanya dapat dilakukan untuk proses yang telah
mapan, namun tidak berlaku jika terjadi perubahan formula produk,
prosedur pembuatan atau peralatan. Validasi proses hendaklah
didasarkan pada riwayat produk. Tahap validasi memerlukan
pembuatan protokol khusus dan laporan hasil kajian data untuk
mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
VALIDASI PEMBERSIHAN
Validasi pembersihan hendaklah dilakukan untuk konfirmasi
efektivitas prosedur pembersihan. Penentuan batas kandungan residu
suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba, secara
rasional hendaklah didasarkan pada bahan yang terkait dengan proses
pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat dicapai dan diverifiksi.
“Uji sampai bersih” (last until clean) bukan merupakan satu-satunya
pilihan untuk melakukan validasi pembersihan.
VALIDASI ULANG
Secara berkala fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk
proses pembersihan hendaklah dievaluasi untuk kontimasi bahwa
validasi masih absah. Jka tidak ada perubahan yang signifikan dalam
status validasinya, kajian ulang data yang menunjukkan bahwa
fasilitas, sistem, peralatan dan proses memenuhi persyaratan untuk
validasi ulang.
VALIDASI METODE ANALISA
Tujuan validasi metode analisa adalah untuk mengetahui bahwa
metode analisis sesuai tujuan penggunaanya. Validasi metode analisis
umumnya dilakukan terhadap 4 jenis:
1.
Uji identifikasi
2.
Uji kuantitatif kandungan impuritas (impurity)
3.
Uji batas impuritas, dan
4.
Uji kuatitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat atau komponen
tertentu dalam obat.
KRITERIA VALIDASI
 Akurasi
 Presisi
 Ripitabilitas
 Intermediate precision
 Spesifisitas
 Batas deteksi
 Batas kuantitas
 Linearitas
 Rentang
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN VALIDASI
 Membentuk
komite
validasi
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaanvalidasi di industri farmasi yang bersangkutan.
 Menyusun Rencana Induk Validasi (RIV), yaitu dokumen yang menguraikan
secara garis besar pedoman pelaksanaan validasi.
 Membuat dokumen validasi, yaitu prosedur tetap (protap), protokol
sertalaporan validasi
 Pelaksanaan validasi
 Melaksanakan peninjauan periodik,change control dan revalidasi
KUALIFIKASI
Merupakan istilah yang digunakan untuk
validasi terhadap mesin, peralatan produksi
maupun sarana penunjang.
 Kualifikasi mesin, peralatan produksi dan sarana
penunjang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu :
a) Kualifikasi desain (design qualification/DQ)
b) Kulifikasi instalasi ( nstallation Qualification/IQ)
c) Kualifikasi Operasional (Operational
Qualification/OQ)
d) Kualifikasi Kierja (Perfomance Qualification/PQ)
DESIGN QUALIFICATION
TUJUAN DESIGN QUALIFICATION
Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa
sistem atau peralatan atau sarana penunjang yang
akan
sesuai
dipasang
dengan
atau
dibangun
ketentuan
atau
(rancang
bangun)
spesifikasi
diatur dalam ketentuan CPOB yang berlaku.
yang
SASARAN DARI PELAKSANAAN DQ
1. Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan yang
akan dipasang atau dibangun (rancang bangun) sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam CPOB (GMP complience).
2. Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan yang
akan dipasang atau dibangun (rancang bangun) memperhatikan
aspek aspek keamanan dan kemudahan operasional (HAZOPs –
Hazard and Operation Studies).
3. Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan, telah
dilengkapi dengan modul desain, gambar teknis dan spesifikasi
produk secara lengkap.
4. Khusus untuk bangunan industri farmasi, rancang
bangun/Rencana Induk Pembangunan (RIP) sudah mendapat
persetujuan dari Badan POM.
INSTALLATION QUALIFICATION (IQ)
TUJUAN INSTALLATION QUALIFICATION
Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau
peralatan yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera
pada dokumen pembelian, manual alat yang bersangkutan dan
pemasangannya
ditetapkan.
dilakukan
memenuhi
spesifikasi
yang
telah
KUALIFIKASI INSTALASI MENCAKUP :
1. instalasi
peralatan,
pipa
dan
sarana
penunjang
dan
instrumentasi sesuai dengan spesifikasi dan gambar teknik
yang didesain;
2. pengumpulan dan penyusunan dokumen pengoperasian dan
perawatan peralatan dari pemasok;
3. ketentuan dan persyaratan kalibrasi; dan
4. verifikasi bahan konstruksi.
SASARAN DARI PELAKSANAAN IQ

Memastikan bahwa sistem atau peralatan telah dipasang sesuai rencana desain yang telah ditentukan (GMP
complience).

Memastikan bahwa bahan dan konstruksi peralatan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan (jenis
baja anti karat, kemudahan pembersihan, dan lain-lain).

Memastikan ketersediaan perlengkapan pengawasan (alat kontrol) dan pemantauan (monitor) sesuai dengan
penggunaannya.

Memastikan sistem atau peralatan aman dioperasikan serta tersedia sistem atau peralatan pengaman yang sesuai.

Memastikan bahwa sistem penunjang, misalnya listrik, air, udara, dan lain-lain telah tersedia dalam kualitas dan
kuantitas yang memadai sesuai dengan penggunaannya.

Memastikan bahwa kondisi instalasi dan sistem penunjang telah tersedia dan terpasang dengan benar.
OPERATIONAL QUALIFICATION (OQ)
Kualifikasi Operasional dilakukan setelah Kualifikasi Instalasi selesai
dilaksanakan, dikaji dan disetujui. KO mencakup, tapi tidak terbatas pada
hal berikut:
 Pengujian yang perlu dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang proses,
sistem dan peralatan; dan
 Pengujian yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas
operasional atas dan bawah, sering dikenal sebagai kondisi terburuk
(worst case).
 Tujuan: untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang telah
diinstalasi bekerja (beroperasi) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
•
Sasaran:
1.
Memastikan bahwa sistem atau peralatan bekerja sesuai rencana desain dan spesifikasi.
2.
Memastikan bahwa kapasitas mesin atau peralatan secara actual dan operasional telah sesuai
dengan rencana design yang telah ditentukan.
3.
Memastikan bahwa parameter operasi yang berdampak terhadap kualitas produk akhir telah
bekerja sesuai dengan rancangan design yang telah ditentukan.
4.
Memastikan bahwa langkah operasi (urutan tata cara kerja) berdasarkan petunjuk
operasional, telah sesuai dengan waktu dan peristiwa dalam operasi secara berurutan.
PERFORMANCE QUALIFICATION
KK dilakukan setelah KI dan KO selesai dilaksanakan, dikaji dan disetujui.
KK mencakup, tapi tidak terbatas pada hal berikut:
 Pengujian dengan menggunakan bahan baku, bahan pengganti yang
memenuhi spesifikasi atau produk simulasi yang dilakukan berdasarkan
pengetahuan tentang proses, fasilitas, sistem dan peralatan;
 Uji yang meliputi satu atau beberapa kondisi yang mencakup batas
operasional atas dan bawah.
SASARAN/TARGET DARI PELAKSANAAN PQ
 Memastikan bahwa sistem atau peralatan yang digunakan bekerja
sesuai dengan yang diharapkan dan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
 Pada umumnya pelaksanaan dilakukan dengan Placebo (kondisi ini
dilakukan pada saat pelaksanaan Kualifikasi Operasional/KO)
 Selanjutnya dengan menggunakan produk (obat) dan pada kondisi
produksi normal.
Download