Uploaded by allikahf19

TR5 P3KIM ALLIKAHF 4182131014

advertisement
Nama
Kelas
NIM
MK
: ALLIKA HAYA FAHRUNISA
: PSPK 2018 A
: 4182131014
: P3KIM
Tugas Rutin 5 (TR-5)
Materi : Menuliskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian dari Indikator pembelajaran !
2. Jelaskan langkah-langkah dalam penyusunan indikator pembelajaran !
3. Buatlah masing-masing 5 contoh indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar
pada materi larutan larutan asam basa dan sifat koligatif larutan !
4. Jelaskan empat unsur yang harus ada dalam menyusun Tujuan Instruksional Khusus
(TIK)!
5. Jelaskan pengertian dari TIK!
6. Buatlah masing-masing 5 contoh TIK pada materi Ikatan Kimia, Sistem Periodik
Unsur, dan Redoks!
Jawab :
1. Indikator pembelajaran atau indikator pendidikan adalah penjabaran secara
keseluruhan dari kompetensi dasar. Dimana penjabaran ini menunjukkan respon yang
diberikan peserta didik terkait dengan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
oleh pendidik. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar untuk menyusun alat penilaian.
2. Berikut ini langkah-langkah merumuskan indikator
1. Pertama, menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
a) Memahami Kata Kerja Operasional dalam Taxonomi Bloom.
b) Menentapkan KD yang akan diturunkan menjadi indikator.
c) Menentukan kata kerja dari Kompetensi Dasar sesuai dengan Taxonomi
Bloom.
2. Kedua, menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK
(Urgensi,Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian) kompetensi pada KD.
a) UKRK dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator
kunci atau indikator penunjang.
b) Kategorikan Indikator:
I.
Indikator Kunci

Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.

Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD.

Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal
dari KD.

Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus
teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
II.
Indikator Pendukung atau indikator prasyarat

Membantu peserta didik memahami indikator kunci.

Kompetensi yang sebelumnya telah dikuasai siswa dikaitkan
dengan indikator kunci yang dipelajari.
III.
Indikator Pengayaan

Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal.

Tidak harus selalu ada.

Dirumuskan apabila siswa berpotensi memiliki kompetensi
yang lebih tinggi dan perlu peningkatan dari standar minimal.
3. Materi Larutan Asam dan Basa
Kompetensi Dasar
Indikator
Menjelaskan konsep asam dan basa serta
1. Menentukan zat – zat yang bersifat
kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan
asam atau basa dalam kehidupan
sehari – hari.
2. Membedakan konsep asam basa
menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry
dan Lewis.
3. Menentukan bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indicator.
4. Mengidentifikasi perubahan warna
indicator dalam berbagai larutan.
5. Mengidentifikasi beberapa larutan
asam basa dengan beberapa
indicator.
Materi Sifat Koligatif Larutan
Kompetensi Dasar
Menganalisis penyebab adanya fenomena
sifat koligatif larutan pada penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan
osmosis.
Indikator
1. Menghitung konsentrasi suatu
larutan (fraksi mol dan molalitas).
2. Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan tekanan uap.
3. Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada
kenaikan titik didih.
4. Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada
penurunan titik beku.
5. Menjelaskan penyebab adanya
fenomena sifat koligatif larutan pada
tekanan osmosis.
4. Menurut Knirk dan Gustafson dalam Hernawan (2005) dalam merumuskan tujuan
instruksional khusus hendaknya harus mencakup unsur-unsur/komponen yang dikenal
dengan singkatan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).
1. Audience
Audience merupakan siswa atau mahasiswa yang akan belajar, dalam hal ini pada
TIK perlu dijelaskan siapa mahasiswa atau siswa yang akan belajar. Keterangan
tentang siswa yang akan belajar tersebut harus dijelaskan secara spesifik
mungkin, agar seseorang yang berada di luar populasi yang ingin mengikuti
pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa atau mahasiswa yang
menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut.Contohnya: siswa kelas 1,
siswa kelas 6 dan mahasiswa jurusan teknologi pendidikan sebagainya
2. Behavior
Merupakan perilaku atau kemampuan yang diharapkan, dikuasai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Komponen ini terdiri atas kata kerja yang menunjukkan
kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang dipelajari siswa.
Kemampuan tersebut dinyatakan dalam bentuk kata kerja operasional seperti
menjelaskan, memberi, contoh, menyusun, membuat, merakit,menunjukkan,
mengenal dan sebagainya. Contohnya: membuat larutan oralit, menunjukkan
letak ibukota propinsi dan sebagainya.
3. Condition
Condition yaitu keadaan yang dipersyaratkan ketika siswa diminta menunjukkan
atau men-demonstrasikan perilaku atau kemampuan yang diharapkan. Contohnya:
“diberikan sejumlah data, siswa dapat….”(ini berarti bahwa pada saat kita
meminta siswa menunjukkan kemampuan tersebut kita harus menyediakan data)
atau “dengan menggunakan rumus ABC, siswa dapat….” (ini berarti siswa
dianggap sudah menguasai kemampuan tersebut apabila siswa melakukannya
dengan menggunakan rumus ABC. Apabila tidak menggunakan rumus ABC
berarti siswa belum menguasai tujuan tersebut).
4. Degree
Degree adalah tingkat ukuran yang dicapai untuk menentukan keberhasilan atau
penguasaan siswa terhadap tingkah laku khusus yang ditetapkan. Tingkat
keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku
yang dapat dianggap diterima. Contohnya: “siswa dapat menjelaskan lima
karakteristik pemimpin yang demokratis” (siswa dianggap belum menguasai
tujuan tersebut jika hanya mampu menjelaskan dua atau tiga karakteristik
tersebut) atau “siswa dapat menjelaskan dua alasan penting transmigrasi” (siswa
dianggap belum menguasai tujuan tersebut bila siswa hanya mampu menjelaskan
satu alasan saja).
5. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) merupakan terjemahan dari specific instructional
objective. Literatur asing menyebutkannya pula sebagai objective, atau enabling
objective, untuk membedakannya dengan general instructional objective, goal, atau
terminal objective. Yang berarti tujuan instruksional umum (TIU) atau tujuan
instruksional akhir. Dalam program applied approach (AA) yang telah digunakan di
perguruan tinggi seluruh Indonesia TIK disebut sasaran belajar (sasbel) (Suparman, 2004:
158). Sasbel menurut Soekartawi, Suhardjono dkk (1995: 41) adalah pernyataan tujuan
instruksional yang sudah sangat rinci. sasaran belajar harus dituliskan dari segi
kemampuan peserta didik. Artinya mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan
terjadi pada diri mahasiswa setelah mengikuti pengajaran pada satu pokok bahasan
tertentu.
6. TIK dalam materi Ikatan Kimia
1. Menjelaskan kecendrungan unsur untuk mencapai kestabilan
2. Menuliskan struktur Lewis dalam ikatan kimia
3. Menggambarkan susunan electron valensi atom gas mulia (duplet dan octet) dan
electron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis)
4. Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen
5. Menjelaskan perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen
TIK dalam materi Sistem Periodik Unsur
1. Menjelaskan pengaturan table periodic menurut Dobereiner, Newlands, Mendeleev
dan table periodic modern.
2. Menuliskan dasar pengelompokan unsur – unsur didalam tabel
3. Menjelaskan golongan dan periode berdasarkan konfigurasi electron
4. Menjelaskan klasifikasi sifat – sifat logam dan non logam
5. Menjelaskan perbedaan periode dan golongan
TIK dalam materi Redoks
1. Menuliskan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
2. Menuliskan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
3. Menjelaskan perbedaan konsep oksidasi dan reduksi
4. Menuliskan nama senyawa berdasarkan konsep bilangan oksidasi
5. Menuliskan rumus suatu senyawa berdasarkan konsep bilangan oksidasi.
Download