Uploaded by User95845

INFLASI DALAM TEORI EKONOMI ISLAM

advertisement
INFLASI DALAM TEORI EKONOMI ISLAM
Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Islam
Dosen Pembimbing
Mustofa Kamal. SE. Sy. M. SI
Disusun Oleh
Nama Kelompok:
1. LAYLA HUDA
(1910091510741)
2. LILIS RAHMAWATI
(1910091510742)
SEKOLAH TINGGI EKONOMI BANGKINANG
BANGKINANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan anugerah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “INFLASI DALAM TEORI EKONOMI
ISLAM” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam
tidak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita semua
mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak. Tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada seluruh sumber yang telah memberikan kami ilmu dasar mengenai
materi yang akan kami sampaikan dalam makalah ini.
Meskipun kami berupaya untuk membuat makalah ini sempurna, namun tentu
masih terdapat kelemahan dan banyak perbaikan. Untuk itu, kami selaku penulis
membuka bagi pembaca untuk memberikan saran lanjutan sebagai bentuk
perbaikan.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya, maupun bagi pembacanya.
Bangkinang, 20 Maret 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan Masalah................................................................................................ 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Inflasi ............................................................................................. 3
B. Penyebab Inflasi ............................................................................................... 3
C. Jenis-jenis inflasi.............................................................................................. 6
1.
Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan: ...................................................... 6
2.
Inflasi Berdasarkan Penyebabnya ................................................................ 6
3.
Inflasi Berdasarkan Sumbernya ................................................................... 7
D. Sebab dan Solusi Inflasi Ekonomi Islam ......................................................... 7
1.
Sebab Inflasi ................................................................................................. 7
2.
Solusi dalam mengatasi Inflasi..................................................................... 7
E. Dampak Inflasi ................................................................................................. 8
F.
Hubungan Inflasi Dengan Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi ........... 9
G. Solusi inflasi dalam perspektif ekonomi islam .............................................. 11
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal
ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan
produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan
ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan
inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi
perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter .
Lebih dari itu, ada kecendrungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang
senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter
dalam menjaga tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa
menargetkan bahwa angka atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu
digit atau inflasi moderat.
Permasalahan tersebut menimbulkan reaksi para ahli ekonomi Islam,
seperti Ahmad Hasan, Hifzu Rab, dan ‘Umar Vadillo dll, yang menyerukan
penerapan kembali mata uang dînâr dan dirham sebagai jalan keluar
penyelesaian kasus-kasus transaksi inflasioner di dunia ekonomi modern.
Mereka beralasan bahwa mata uang logam mulia dînâr dan dirham dapat
menjamin keamanan transaksi karena keduanya memberikan keseimbangan
nilai terhadap setiap komoditas yang ditransaksikan. Gagasan ini memberikan
akses terwujudnya ekonomi makro yang kuat dengan dukungan penuh mata
uang yang berbasis kekuatan riil materialnya. Terjadinya inflasi dapat
mendistorsi harga-harga relatif, tingkat pajak, suku bunga riil, pendapatan
masyarakat akan terganggu, mendorong investasi yang keliru, dan
menurunkan moral. Maka dari itu, mengatasi inflasi merupakan sasaran utama
kebijakan moneter.
Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para
ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan
dan kebijakan dikembangkan supaya inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan
2
yang diinginkan. Pada makalah ini akan kami akan membahas mengenai
“Inflasi dalam Persektif Islam”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan inflasi?
2. Bagaimana penyebab terjadinya inflasi?
3. Apa saja jenis – jenis inflasi?
4. Apa saja Sebab dan Solusi Inflasi Ekonomi Islam?
5. Bagaimana dampak inflasi?
6. Bagaimana Hubungan Inflasi Dengan Pengangguran dan Pertumbuhan
Ekonomi?
7. Bagaimana Solusi Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dengan inflasi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya inflasi
3. Untuk mengetahui jenis – jenis inflasi
4. Untuk mengetahui Sebab dan Solusi Inflasi Ekonomi Islam
5. Untuk mengetahui dampak inflasi
6. Untuk mengetahui Hubungan Inflasi Dengan Pengangguran dan
Pertumbuhan Ekonomi
7. Untuk mengetahui Solusi Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
sesuatu perekonomian. Pengertian inflasi Islam tidak berbeda dengan inflasi
konvensional. Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan
harga barang yang bersifat umum dan terus-menerus.
Menurut Taqyuddin Ahmad ibn al-Maqrizi bahwa inflasi adalah ketika
harga-harga secara umum mengalami kenaikan yang berlangsung secara terus
menerus. Pada saat itu persediaan barang dan jasa mengalami kelangkaan,
sementara konsumen harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk sejumlah
barang dan jasa yang sama.
Dari pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi
merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang
terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu
tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia. Kenaikan
harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi
harga
barang
tersebut
jika
tidak
ditemukannya
solusi
pemecahan
penyimpangan–penyimpangan yang menyebabkan terjadinya inflasi tersebut.
B. Penyebab Inflasi
Setelah mengetahui pengertian inflasi baik secara umum maupun
menurut para ahli, selanjutnya merupakan ulasan mengenai penyebab inflasi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum,
penyebab inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya
produksi.
4
1. Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)
Penyebab inflasi yang pertama yakni meningkatnya permintaan atau
demand pull inflation. Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya
tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena
munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang
ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di
pasaran. Keinginan yang terlalu berlebihan, permintaan menjadi
bertambah,
sedangkan
penawaran
masih
tetap
yang
akhirnya
mengakibatkan harga menjadi naik.
2. Inflasi karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory
Inflation)
Penyebab inflasi selanjutnya yakni dikarenakan bertambahnya uang
yang beredar. Teori inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang
beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada
keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Apabila
jumlah barang tetap namun jumlah uang uang yang beredar lebih besar dua
kali lipat maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat.
Jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa bertambah apabila
suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit. Sehingga untuk
menutup kekurangan anggaran tersebut, negara mencetak uang baru yang
menyebabkan harga naik.
3. Meningkatnya Biaya Produksi (Cosh Push Inflation)
Faktor penyebab inflasi selanjutnya yakni meningkatnya biaya
produksi. Inflasi kenaikan biaya produksi atau cost push inflation
disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam
jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan
biaya produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang
terus naik. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya
terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang
atau tumbuh pesat namun dengan angka pengangguran yang cukup rendah.
Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan oleh beberapa hal:
5
a. Turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing
atau depresiasi. Kenaikan nilai tukar mata uang juga menyebabkan
bahan baku atau barang dari luar negeri menjadi semakin mahal.
b. Inflasi di luar negeri, khususnya negara partner dagang menyebabkan
barang dan produk dari luar negeri juga semakin mahal.
c. Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dan permintaan barang
produksi membuat pemerintah akan menaikkan harga produksi. Salah
satu cara menikkan harga produksi adalah dengan menaikkan upah
atau gaji karyawan serta merekrut karyawan baru dengan tawaran gaji
atau upah yang lebih tinggi. Kebijakan yang seperti ini menyebabkan
biaya produksi meningkat, sehingga harga barang produksi juga
menjadi naik.
4. Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan
permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara
penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau
jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan faktor
produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk
barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang
dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau
dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih
tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
5. Inflasi ekspektasi (Expected inflation)
Penyebab inflasi selanjutnya yakni inflasi ekspektasi. Expected
inflation atau inflasi inspektasi terjadi sebagai akibat dari perilaku
masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan
datang akan menjadi lebih baik lagi. Harapan masyarakat akan kondisi
ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya
inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi. Inflasi jenis ini
tergolong sulit untuk dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.
6
C. Jenis-jenis inflasi
1. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan:
a. Inflasi Ringan
Merupakan inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan tidak memiliki
efek besar terhadap perekonomian suatu negara. Umumnya ada
peningkatan harga barang atau jasa secara umum yang secara
persentase berada di bawah 10% per tahunnya.
b. Inflasi Sedang
Tingkat inflasi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat,
terutama mereka yang memiliki penghasilan tetap. Akan tetapi
perubahan yang berada pada kisaran 10%-30% ini masih bersifat
terkendali dan belum berbahaya bagi aktivitas perekonomian.
c. Inflasi Berat
Suatu kondisi dimana masyarakat lebih memilih menyimpan dan tidak
memilih untuk menabung karena jumlah bunga yang jauh lebih rendah
jika dibandingkan nilai inflasi. Berada pada persentase 30% – 100%
per tahun, sehingga memberikan dampak negatif pada perekonomian
suatu negara.
d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Terjadi saat inflasi ada pada angka 100% ke atas setiap tahunnya, dan
mengacaukan perekonomian suatu negara. Dalam kondisi ini keadaan
sulit dikendalikan meskipun telah diterapkan dan sangat sulit untuk
dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal.
2. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
a. Demand pull inflation,
Terjadi inflasi akibat adanya permintaan barang atau jasa yang
meningkat dari kemampuan yang dimiliki oleh produsen.
b. Cost push inflation
Terjadi kenaikan biaya produksi sehingga menyebabkan harga
penawaran barang menjadi meningkat.
7
c. Bottle neck inflation
Inflasi yang terjadi karena faktor faktor seperti permintaan dan
penawaran yang terjadi.
3. Inflasi Berdasarkan Sumbernya
a. Domestic inflation
Merupakan inflasi yang penyebabnya berasal dari dalam negeri.
Terjadi akibat jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak
daripada yang diperlukan. Faktor lainnya yang menyebabkan ini
karena adanya jumlah barang atau jasa yang menurun namun
permintaan tetap.
b. Imported inflation
Bersumber dari luar negeri dan umumnya terjadi pada negara yang
melakukan perdagangan bebas. Sebagai contoh dimana adanya
kenaikan harga modal yang terjadi pada harga barang yang diimpor
oleh suatu negara.
D. Sebab dan Solusi Inflasi Ekonomi Islam
1. Sebab Inflasi
a. Natural cause inflation, inflasi yang terjadi dikarena kondisi alam yang
tidak bisa dicegah.
b. Human error cause inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena
kesalahan manusai itu sendiri, seperti korupsi, penetapan pajak yang
tinggi, penambahan jumlah uang yang beredar dan penimbunan
barang.
2. Solusi dalam mengatasi Inflasi
a. Menggunakan emas dan perak sebagai alat tukar
b. Menjadikan emas perak sebagai standart nilai tukar uang dunia
c. Islam telah mengitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan
tidak berubah-ubah, diamana ketika Islam mewajibkan diat, maka
harus menggunakan standart emas perak
d. Ketika Allah mewajibkan pembayaran zakat, maka nisabnya
berdasarkan emas dan perak.
8
E. Dampak Inflasi
Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk bagi
perekonomian negara, karena :
1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi
tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan fungsi dari
unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset
keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah
mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan kata lain “self
feeding inflation”
2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat (turunnya marginal propensity to save). Hal ini berakibat pada
menurunnya dana pembiayaan yang akan disalurkan.
3. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama pembelanjaan
untuk barang-barang non-primer dan barang-barang mewah (naiknya
marginal propensity to consume).
4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produktif yaitu penumpukan
kekayaan (hoarding) seperti pada aset property yaitu tanah dan bangunan,
logam mulia, mata uang asing dengan mengorbankan inestasi ke arah
produktif seperti pertanian, industrial, perdagangan, transportasi, dan
lainnya.
5. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan. Inflasi dapat memberikan dampak
positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu,
misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk
memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun,
inflasi akan berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap
karena nilai uangnya tetap sedangkan harga barang/ jasa naik.
6. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor. Dampak selanjutnya yakni inflasi juga
dapat berdampak terhadap ekspor negara. Kemampuan ekspor suatu
negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan
lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami
penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.
9
7. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok. Kondisi inflasi akan
mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit karena
bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi
di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat. Hal ini
kemudian akan membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual
menjadi tidak akurat.
8. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung. Pada kondisi inflasi minat
menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena
pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung
harus membayar biaya administrasi tabungannya. Kenaikan harga-harga
yang tinggi (inflasi) dan terus menerus bukan saja menimbulkan beberapa
efek buruk terhadap kegiatan ekonomi, tetapi juga kepada kemakmuran
individu dan masyarakat. Inflasi yang tinggi tidak akan menggalakkan
perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan
kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Kenaikan harga-harga
menimbulkan efek yang buruk pula kepada perdagangan. Kenaikan harga
menyebabkan barang-barang Negara itu tidak dapat bersaing di pasar
Internasional, maka ekspor akan menurun. Disamping menimbulkan efek
buruk terhadap ekonomi Negara, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek
berikut pada individu dan masyarakat:
a. Inflasi
akan
menurunkan
pendapatan
riil
orang-orang
yang
berpendaptan tetap.
b. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
c. Memperburuk pembagian kekayaan.
F. Hubungan Inflasi Dengan Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
Inflasi dapat menyebabkan kenaikan produksi. Alasanya dalam keadaan
inflasi biasanya kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah, sehingga
keuntungan perusahaan naik. Namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi
(hyperinflasi)dapat mempunyai akibat sebaliknya, yaitu penurunan output.
Dalam keadaan inflasi yang tinggi nilai uang riil turun dengan drastis,
10
masyarakat cenderung tidak mempunyai uang kas, transaksi mengarah ke
barter, yang biasanya diikuti dengan turunya produksi barang.
Inflasi bisa dibarengi dengan kenaikan output, tetapi bisa juga dibarengi
dengan penurunan output. Tetapi dalam keadaan yang pernah terjadi biasanya
nilai inflasi lebih besar akan menaikkan output, dan itu akan membuat
pengusaha atau perusahaan untuk berinvestasi atau menanamkan modal
mereka. Hal ini dilakukan dengan harapan investor tersebut mendapatkan
keuntungan yang lebih karena adanya kenaikan harga tersebut.
Hubungan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat
negatif dimana jika pengangguran naik maka pertumbuhan ekonomi akan
turun. Menurut sukirno (2000:471) pertumbuhan ekonomi, terutama
pertumbuhan yang sangat pesat, tidak akan berlangsung secara terus menerus.
Tetapi pertumbuhan ekonomi bias menjadi semakin lambat dan kegiatan
ekonomi mengalami kemunduran yang dapat dilihat dari berlakunya tingkat
pertumbuhan yang negatif. Sehingga pengangguran akan semakin meningkat,
yang
diakibatkan
oleh
tindakan
perusahaan-perusahaan
mengurangi
operasinya dan mengurangi penggunaan tenaga kerja.
Hubungan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat positif
dimana jika inflasi naik maka pertumbuhan ekonomi juga akan naik. Di
kebanyakan Negara, inflasi bersifat inflasi merayap atau inflasi sederhana.
Kebijakan ekonomi, terutama kebijakan moneter sesuatu Negara biasanya
akan berusaha agar inflasi tetap berada pada taraf inflasi merayap. Inflasi
seperti ini akan mengurangi pendapatan riil pekerjapekerja bergaji tetap, tetapi
kemerosotan tersebut tidak terlalu besar. Inflasi seperti ini menimbulkan efek
yang baik dalam perekonomian. Keuntungan perusahaan meningkat dan akan
lebih banyak menggalakkan investasi. Sehingga kesempatan kerja dan
pendapatan meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, Sukirno
(2000:11).
Sehingga pengangguran dan inflasi merupakan dua faktor penting yang
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pengangguran, inflasi dan pertumbuhan
ekonomi memiliki kaitan yang sangat erat. Jika salah satu ketiganya tidak
11
sesuai dengan yang diharapkan maka akan menghambat satu sama lain. Oleh
karena itu, pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus saling
mendukung satu sama lain.
G. Solusi inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Menurur Husain Shahathah (2012), beberapa solusi untuk mengatasi
inflasi: Reformasi terhadap sistem moneter dengan menghubungkan antara
kuantitas uang dengan kuantitas produksi. Mengarahkan belanja dan melarang
sikap berlebihan dan belanja yang tidak bermanfaat. Larangan menyimpan
(menimbun) harta dan mendorong untuk menginvestasikannya. Meningkatkan
produksi dengan memberikan dorongan kepada masyarakat secara materil dan
moral. Menjaga pasokan barang kebutuhan pokok, Selain itu inflasi dapat
dikendalikan dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan
moneter dan fiskal antara lain; Penggunaan mata uang uang yang stabil (dinar
dan dirham), Menurunkan tingkat suku bunga (riba) atau zero intres,
Meningkatkan daya serap uang pada kegiatan sektor riil dan investasi,
Menghindari
perdagangan
spekulasi
uang
(maisyir),
Memaksimalkan
perolehan zakat dan menjadikan zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memperbaiki tata kelola
pemerintahan, kualitas moral pejabat dan perilaku masyarakat berupa
membangun sistem pemerintahan dan pelayanan yang efektif dan efisien,
perbaikan moral pejabat melalui pendidikan dan pelatihan, Memperbaiki pola
konsumsi dan belanja masyarakat, Menghindari sifat boros.
Abdul Qodim Zallum dalam bukunya sistem keuangan di negara
khalifah Mengungkapakan bahwa “setiap sistem moneter berbasis kepad emas
dan
perak
merupakan
satu-satunya
sistem
moneter
yang
mampu
menyelesaikan inflasi besarbesaran yang menimpa seluruh dunia, dan mampu
mewujudkan stabilitas mata uang nilai tukar, serta bisa mendorong kemajuan
perdagangan internasional. ( M. Hatta, 2016). Pelarangan impor jika memang
produksi dalam negri masih mencukupi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
sesuatu perekonomian. Pengertian inflasi Islam tidak berbeda dengan inflasi
konvensional. Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan
harga barang yang bersifat umum dan terus-menerus.
Jenis-jenis inflasi
1. Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan yaitu
Inflasi Ringan, Inflasi
Sedang, Inflasi Berat, Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
2. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya yaitu Demand pull inflation, Cost push
inflation, Bottle neck inflation,
3. Inflasi Berdasarkan Sumbernya yaitu Domestic inflation, Imported
inflation,
Hubungan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang bersifat
negatif dimana jika pengangguran naik maka pertumbuhan ekonomi akan
turun. Menurut sukirno (2000:471) pertumbuhan ekonomi, terutama
pertumbuhan yang sangat pesat, tidak akan berlangsung secara terus menerus.
Tetapi pertumbuhan ekonomi bias menjadi semakin lambat dan kegiatan
ekonomi mengalami kemunduran yang dapat dilihat dari berlakunya tingkat
pertumbuhan yang negatif. Sehingga pengangguran akan semakin meningkat,
yang
diakibatkan
oleh
tindakan
perusahaan-perusahaan
mengurangi
operasinya dan mengurangi penggunaan tenaga kerja. Hubungan inflasi dan
pertumbuhan ekonomi yang bersifat positif dimana jika inflasi naik maka
pertumbuhan ekonomi juga akan naik.
Solusi inflasi dalam perspektif ekonomi islam
1. Reformasi terhadap sistem moneter dengan menghubungkan antara
kuantitas uang dengan kuantitas produksi.
13
2. Mengarahkan belanja dan melarang sikap berlebihan dan belanja yang
tidak bermanfaat
3. Larangan
menyimpan
(menimbun)
harta
dan
mendorong
untuk
menginvestasikannya
4. Meningkatkan produksi dengan memberikan dorongan kepada masyarakat
secara materil dan moral
5. Menjaga pasokan barang kebutuhan pokok
6. Pelarangan impor jika memang produksi dalam negri masih mencukupi
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa penulisa makalah ini belum sepenuhnya
sempurna dan masih terdapat kesalahan, oleh sebab itu pemakalah sangat
membutuhkan saran dari pembaca terutama dari Bapak Dosen selaku
pembimbing dalam matakuliah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin, Ph.D., Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Yogyakarta, BPFE,
2008
Channel
dunia.
2016.
Makalah
Inflasi
Dalam
Ekonomi
Islam.
https://emaskuwinggo.blogspot.com/2016/07/makalah-inflasi-dalamekonomi-islam.html. (Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2021)
Fadilla. 2017. Perbandingan Teori Inflasi Dalam Perspektif Islam Dan
Konvensional. Dosen Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah
Indo Global Mandiri (STEBIS IGM ) Palembang. ISLAMIC
BANKING Volume 2 Nomor 2 Februari 2017.
Idris Parakkasi. 2016. Inflasi Dalam Perspektif Islam. LAA MAISYIR, Volume 3,
Nomor 1, Juni 2016: 41-58.
__________.
2020.
Pengertian
Inflasi,
Penyebab,
dan
Jenis.
https://greatdayhr.com/id/blog/apa-itu-inflasi/ (Diakses Pada Tanggal
20 Maret 2021)
Selma Intania Hafidha. 2020. Penyebab Inflasi, Pengertian, Dampak, Cara
Mengatasi,
dan
Jenis-jenisnya.
https://hot.liputan6.com/read/4388986/penyebab-inflasi-pengertiandampak-cara-mengatasi-dan-jenisjenisnya#:~:text=Inflasi%20terjadi%20karena%20munculnya%20kein
ginan,akhirnya%20mengakibatkan%20harga%20menjadi%20naik.
(Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2021)
Rovia Nugrahani Pramesthi. 2009. Pengaruh Pengangguran Dan Inflasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Trenggalek. Fakultas Ekonomi,
Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
Download