PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI Oleh : PENGERTIAN ETIKA - - - - - Berarti karakter atau watak kesusilaan atau adat. Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat apakah pekerjaan itu sudah benar atau salah, baik atau buruk. Menurut Martin (1993) didefinisikan sebagai “the dicipline which can act as the performance or refrence “. Etika akan memberikan semacam batasan maupun standart yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. - - Kelompok profesi merupakan kelompok yang keahlian diperoleh melalui pendidikan dan keahlian yang berstandart tinggi yang dalam menerapkan keahliannya hanya dapat dikontrol oleh rekan sejawatnya sendiri. Kehadiran organisasi dengan perangkat built-in mechanism jelas diperlukan untuk menjaga martabat dan kehormatan profesi. Disisi lain melindungi masyarakat dari penyimpangan dan kelalaian yang dilakukan. - - Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara diperlukan suatu sistem bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pergaulan tersebut dikenal dengan saling menghormati, dan dikenal dengan tata krama, sopan santun, protokoler dll. Tujuan Pedoman pergaulan : Menjaga kepentingan lain-lain yang terlibat agar merasa tenang, nyaman, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta menjalankan tugas sesuai adat kebiasan yang berlaku serta tidak bertentangan dengan hak azasi pada umumnya. Hal ini mendasari tumbuh kembang etika di masyarakat. Etika dalam perkembangannya sangat mempegaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian kehidupan sehari-hari. Pembagian etika berdasarkan baik buruknya perilaku manusia : 1. Etika Deskriptif 2. Etika Normatif Etika Deskriptif : Adalah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Etika Normatif : Adalah etika yang berusaha menetapkan berbagai perilaku dan sikap yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia sebagai sesuatu yang bernilai. Pembagian Etika Secara Umum : Etika Umum : Berbicara mengenai kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan secara etik, teori etika dan prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur baik baruknya suatu tindakan. Etika Khusus : Penerapan prinsip moral dasar dalam bidang khusus. Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan khusus yang saya lakukan. Pembagian Etika Khusus : a. Etika Individual : Menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. a. Etika Sosial : Berbicara mengenai kewajiban, sikap dan perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Etika individual dan sosial tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat dan negara), sikap kritis terhadap pandangan dunia dan ideologi maupun tanggung jawab manusia dengan lingkungan hidup. Ruang Lingkap Etika Sosial : a. Sikap terhadap sesama b. Etika keluarga c. Etika Profesi d. Etika Politik e. Etika lingkungan f. Etika Ediologi Jadi Etika Profesi merupakan etika khusus yang merupakan terapan dari etika sosial. Sistem Penilaian Etika : a. Titik berat penilaian etika adalah perbuatan baik atau jahat, susila atau asusila. b. Perbuatan yang telah mendarah daging yang menjadi akhlak dan pekertinya. Budi tumbuh dalam jiwa dan bila telah lahir dalam bentuk perbuatan dinamakan pekerti. Dalam Bukunya Burhanudin Salam, perbuatan dinilai dalam 3 tingkat : a. Tingkat pertama, masih dalam bentuk niat dan belum perbuatan b. Tingkat kedua, Setelah lahir, menjadi perbuatan seperti pekerti. c. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut baik atau buruk. Kata hati atau niat disebut karsa atau kehendak, kemauan, wil. Dalam merealisasikan ada 4 variabel yang terjadi : a. Tujuan baik, tetapi cara mencapainya yang tidak baik. b. Tujuannya yang tidak baik, cara mencapainya kelihatannya baik c. Tujuan tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik. d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga baik. Pengertian Profesi : Adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, belum cukup disebut profesi. Perlu penguasan materi sistematik tentang pelaksanaan, dan hubungan teori dengan praktek. Istilah profesi tidak terbatas dengan dokter, pengacara, guru, dll, tetapi mencakup artis, wartawan selebritis. Menurut De Goerge, profesi merupakan kegiatan pokok untuk mengahasilkan nafkah hidup sesuai keahliannya. Profesional adalah orang yang mempunyai pekerjaan profesi atau purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi Perbedaan Profesi dan Profesional : Profesi : Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan utama. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Profesional : - Orang yang tahu akan keahliannya - Meluangkan waktu seluruhnya untuk kegiatan itu. - Hidup dari situ - Bangga akan pekerjaannya. seorang pekerja profesional dituntut menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan rasional dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya. Ciri-Ciri Profesi : a. Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berdasarkan pendidikan, pelatihan bertahun-tahun. b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. c. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat. d. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi. e. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. Prinsip-prinsip Etika Profesi : Tanggung jawab terhadap pelaksanaan dan dampak pekerjaan. Keadilan untuk memberikan pada siapa saja yang menjadi haknya. Otonomi dalam menjalankan pekerjaannya. Syarat-syarat suatu profesi : a. b. c. d. e. f. g. h. Melibatkan kegiatan intelektual. Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus Memerlukan persiapan profesional yang alamiah dan bukan hanya sekedar pelatihan. Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan. Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen. Mementingkan layangan diatas keuntungan pribadi. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Menentukan baku standartnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik. Peranan etika dalam profesi : a. Nilai etika dimiliki oleh suatu kelompok, yang diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. b. Adanya tata nilai yang teratur yang tertuang secara tertulis. c. Sorotan masyarakat semakin tajam, manakala perilaku sebagian anggota profesi tidak didasari nilai-nilai pergaualan. Contoh : Mafia peradilan, dll. Kode Etika Profesi : Kode yaitu tanda-tanda atau simbol katakata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu. Misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau kesepakatn suatu organisasi. Kode juga dapat kumpulan peraturan yang sistematis. Kode Etik : adalah azas atau norma yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Sanksi Pelanggaran Kode Etika : a. Sanksi moral b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi profesi. Kasus pelanggaran kode etika akan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Ada kontrol sosial, seringkali juga solider terhadap sejawat sehingga tidak diterapkan sanksi tersebut. Tujuan Kode Etika : a. Menjunjung tinggi martabat profesi b. Menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota c. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi. d. Meningkatkan mutu profesi e. Meningkatkan mutu organisasi profesi f. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi g. Mempunyai organisasi yang kuat dan terjalin erat h. Menentukan baku standart sendiri. Fungsi Kode Etika : Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat terhadap profesi yang bersangkutan. Mencegah campur tangan pihak luar terhadap hubungan etika dalam hubungan profesi. TERIMA KASIH