Nama Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Abudullah Affan Muchamad Fauzan Adzim Muhamad Iqbal Novianto Rafly Naufal Kastara Moh. Reza Darmawan R. (195090200111014) (195090200111022) (195090200111034) (195090200111046) (195090200111066) ANALISIS AIR SUMUR BOR DENGAN METODE TURBIDIMETRI Air bersih merupakan hal yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga untuk mendapatkan air bersih merupakan hal yang penting. Beberapa sumber air terutama air sumur terdapat zat-zat pengotor seperti kandungan Besi (Fe), Mangan (Mn), Sulfat (SO4 ), dan nitrit (NO2 ). Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap air sumur bor yang nantinya akan dijadikan sumber air bersih bagi masyarakat. Analisis kekeruhan di dalam air sumur bor dapat dilakukan dengan metode turbidimetri. Cara analisis kekeruhan dengan metode turbidimetri adalah sebagai berikut : 1. Alat turbidimeter dihidupkan dengan tombol power ditekan 2. Sampel air sumur bor dimasukkan ke dalam kuvet sebanyak 15 mL. Sebelum digunakan pastikan kuvet dibersihkan dengan dibilaskan aquades dan dikeringkan menggunakan tisu. 3. Kuver berisi sampel dimasukkan ke dalam alat turbidimeter lalu tombol Read ditekan hingga nilai kekeruhan pada sampel tercatat di alat turbidimeter. 4. Nilai tersebut dicatat kemudian alat ukur turbidimeter dimatikan dengan tombol power ditekan Nilai kekeruhan air yang diperoleh digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran air sumur. Semakin tinggi nilai kekeruhan air maka semakin tinggi juga nilai zat padat terlarut didalamnya yang menunjukkan tingkat pencemaran yang tinggi pada air sumur bor, dan sebaliknya semakin rendah nilai kekeruhan yang terdapat di dalam air maka semakin rendah juga nilai zat padat terlarut didalamnya sehingga kualitas air sumur bor semakin bagus. Hasil yang diapatkan, kemudian di plot kedalam grafik, kemudian berdasakan nilai koefisien determinasi dari grafik, diperoleh hubungan yang signifikan antara zat padat terlarut dengan kekeruhan. Nilai yang didapatkan adalah sebesar 99,5%. Oleh karena itu kekeruhan air sumur bor dipengaruhi oleh zat padat terlarut yang terdapat didalam sampel. Nilai kekeruhan terbesar, yaitu sebesar 3,00 NTU. Nilai tersebut menunjukan tingginya nilai kekeruhan pada sampel. Hal tersebut dikarenakan, air sumur bor dipengaruhi oleh limbah rumah tangga dan limbah persawahan, dimana membuat air sumur tersebut mengandung begitu banyak partikel padatan yang terlarut didalam air sumur. Air sumur tersebut dapat dikonsumsi setelah melalui tahapan pemurnian terlebih dahulu, seperti contohnya absorsi ataupun filtrasi. Sumber : Manurung, D., & Ginting, E. M.2018. ANALISIS AIR SUMUR BOR DESA PEKAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI BERDASARKAN KUALITAS FISIKA DAN KIMIA. EINSTEIN (e-Journal), 6(2).