Uploaded by gitaanggriani45

GINA ANGGRIANA 1706103010026 03 FINAL ANFISMAN

advertisement
Nama
NIM
Kelas
Matkul
: Gina Anggriana
: 1706103010026
: 03
: Anatomi dan Fisiologi Manusia
1. Rangka manusia tersusun dari 206 tulang, sebutkan pengelompokan secara sistematis
tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia.
Jawab:
Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu rangka
aksial (rangka sumbu tubuh), dan rangka apendikular (rangka pelengkap atau
anggota gerak tubuh).
A. Rangka Aksial
Rangka Aksial merupakan rangka sumbu tubuh, terdiri atas 80 tulang yang
meliputi tulang tengkorak, tulang telinga, hioid, tulang belakang, tulang dada
serta tulang rusuk.
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak berjumlah 22 buah, tulang tengkorak berfungsi
melindungi otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan. Tulang tengkorak
dibagi menjadi 2 bagian, tulang kranial (tulang temourung kepala) dan tulang
fasial (tulang wajah).
Gambar 1. Tulang tengkorak
2.
Tulang telinga dalam dan hioid
Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan impuls.
Tulang telinga berjumlah 3 pasang, 1 pasang tulang maleus, 1 pasang tulang
incus, 1 pasang tulang stapes. Tulang hioid adalah tulang yang berbentuk huruf
U terletak diantara laring dan mandibula, berfungsi sebagai tempat melekatnya
otot mulut dan lidah sehingga dapat membantu proses menelan.
Gambar 2. Tulang Hioid
Gambar 3. Tulang Telinga dalam
3. Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun dari 26 ruas yang masing-masing
dihubungkan dengan cakram tulang rawan fibrosa, 7 tulang belakang serviks,
12 tulang belakang toraks, 5 tulang belakang lumbar, tulang kelangkangan dan
tulang ekor.
Gambar 4. Tulang Belakang
4. Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi melindungi paru-paru dan jantung.
Tulang dada berjumlah 1 buah, sedangkan tulang rusuk berjumlah 12 pasang,
dimana 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Gambar 5. Tulang dada dan tulang rusuk
B. Rangka Apendikular
Rangka apendikular berjumlah 126 buah, meliputi gelang bahu, ekstremitas
superior, gelang panggul, (ektremitas inferior).
1. Gelang Bahu
Gelang bahu merupakan persendian yang mengubungkan lengan dan
badan. Gelang bahu tersusun atas 2 macam tulang, yaitu skapula dan klavikula.
Gambar 6. Gelang Bahu
2. Anggota Gerak Atas (Ekstremitas Superior)
Tulang-tulang yang menyususn ekstremitas superior adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Humerus ( tulang pangkal lengan)
Radius (tulang pengumpil)
Ulna (tulang hasta)
Karpal (tulang pergelangan tangan)
Metakarpal (Tulang telapak tangan)
Falangus (tulang jari tangan)
Gambar. 7 Tulang penyususn ekstremitas anterior
3. Gelang Panggul
Gelang panggul terdiri atas 3 pasang tulang yang bersatu, yaitu tulang usus,
tulang kemaluan, dan tulang duduk. Gelang panggul berfungsi untuk menyangga
berat tubuh, serta melindungi bagian dalam rorngga pelvis yang berisi organ
reproduksi.
Gambar 8. Gelang panggul
4. Anggota Gerak Bawah (Ekstremitas Inferior)
Tulang-tulang yang menyususn ekstremitas posterior adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fermur ( tulang paha)
Tibia (tulang kering)
Fibula (tulang betis)
Patela (tulang tempurung lutut)
Tarsal (Tulang pergelangan kaki)
Metatarsal (tulang telapak kaki)
Falangus (tulang jari kaki)
Gambar 9. Tulang Penyusun ekstremitas inferior
2. Sebutkan macam otot yang dominan pada lengan manusia, menjelaskan kontraksi
tersebut sehingga dapat mengangkat beban atau menimbulkan gerak
Jawab:
Otot yang dominan pada lengan manusia adalah otot bisep (biceps brachii)
dan otot trisep (triceps brachii). Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua
tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep
adalah otot yang memiliki tiga ujung (tiga tendon) yang melekat pada tulang dan
terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat beban dan menimbulkan
gerak, kedua otot ini bekerja secara antagonis. Untuk mengangkat beban, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep relaksasi. Untuk menurunkan beban, otot bisep relaksasi
dan otot trisep relaksasi.
Mekanisme kontraksi otot
1. Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibatkan pembebasan
asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi (perubahan muatan ion di
dalam sel dari negatif menjadi positif) yang kemudia menyebabkan pembebasan ion
Ca2+ dari retikulum sarkoplasma.
2. Meningkatnya ion Ca2+ menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga
mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut. Perubahan struktur troponin
karena terikatnya ion Ca2+ akan menyebabkan terbukanya daerah aktif tropomiosin
yang semula tertutup oleh troponin. Hal tersebut membuat kepala miosin mampu
berikatan dengan filamen aktin dan membentuk aktin miosin
3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan miosin
mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini
terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot. Terjadi tarik menarik antara aktin dan
miosin ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga dapat mengangkat beban.
4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terlepas ketika
molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai, kepala miosin
dapat bertemu lagi dengan aktin tropomiosin.
5. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca2+. Pada
saat impuls berhenti, ion Ca2+ akan kembali ke retikulum sarkoplasma. Troponin
akan kembali ke kondisi semula dan menutup daerah tropomiosin, sehingga
menyebabkan otot berelaksasi.
Gambar 10. Mekanisme Kontraksi Otot.
3. Jelaskan pengertian darah dan sistem peredaran darah tertutup pada manusia.
Bagaimanakah jalannya sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran darah kecil
dan pembuluh darah yang dilalui oheh darah tersebut.
Jawab:
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah seperti
eritrosit dan leukosit, keping darah, dan matriks yang berbentuk cairan (plasma).
Komposisi plasma darah sekitar 55% sedangka sel-sel darah dan keping darah sekitar
45%. Darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan dan sel-sel tubuh.
Darah memiliki karakteristik lebih kental dari air, umumnya bewarna merah terang
hingga merah tua kebiruan tergantung pada kadar oksigen yang dibawa oleh sel darah
merah. Volume darah yang beredar di dalam tubuh adalah 8% dari berat badan. Orang
dewasa yang sehat memiliki sekitar 5 liter darah di dalam tubuhnya. Sel darah merah
memiliki bentuk seperti cakram dengan lekukan pada bagian sentralnya (bikonkaf), sel
darah merah dibentuk di sumsum merah tulang, pada umumnya sel darah merah
bersikulasi 120 hari sebelum menjadi rapuh dan pecah.
Sistem peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh – pembuluh darah. Sistem perdara darah terdiri atas darah, jantung,
dan pembuluh darah. Jantung merupakan alat pompa untuk mengalirkan darah,
pembuluh darah merupakan serangkaian saluran tempat darah mengalir, sedangkan
darah adalah cairan yang mengalir di dalam pembuluh darah. Pada sistem peredaran
darah lni, darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
Beberapa fungsi dari sistem perdaran darah yaitu:
Transportasi : Nutrisi, oksigen, enzim, hormon dan zat-zat lainnya dibawa oleh darah
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa metabolisme dibawa oleh darah menuju
paru-paru, ginjal dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
Penjaga suhu tubuh : Darah akan menyerap dan menyalurkan panas ke seluruh tubuh
yang membantu proses homeostasis atau cara pengaturan lingkungan dalam tubuh.
Pembuluh darah akan mengalirkan panas ke tubuh dengan cara membesar atau
mengecil sesuai dengan suhu tempat kita berada saat itu.
Perlindungan : Darah melindungi tubuh terhadap cidera dan invasi benda asing.
Mekanisme pembekuan darah dapat mencegah tubuh kehilangan banyak darah.
Penyangga (buffer) : Protein darah bertindak sebagai penyangga melawan perubahan
asam-basa untuk mempertahankan pH optimum darah.
Meknisme sistem peredaran darah besar, ventrikel berkontraksi, katup
bikuspid tertutup, katup semilunar aorta terbuka, darah kaya O2 dari ventrikel kiri
masuk ke aorta, dari aorta, darah kaya O2 dibawa oleh arteri diedarkan ke seluruh
jaringan dan sel-sel tubuh tubuh, arteri membentuk percabangan yang disebut arteriole,
arteriole akan membentuk percabangan lebih halus lagi yang kita sebut sebagai
pembuluh kapiler, pada pembuluh kapiler inilah terjadi difusi oksigen ke jaringan dan
sel-sel tubuh. Pembuluh kapiler menghubungkan ateriola dan venula. Darah
melepaskan O2 dan mengambil CO2 dari seluruh jaringan tubuh, darah kaya CO2
dibawa dari venula menuju vena kava, kemudian darah kaya CO2 masuk kembali ke
jantung melalui atrium kanan, ventrikel relaksasi, katup trikuspid terbuka, darah kaya
CO2 mengalir ke ventrikel kanan.
Mekanisme peredaran darah kecil, ventrikel berkontraksi, katup trikuspid
tertutup, katup semilunar arteri paru-paru terbuka, darah kaya CO2 dari ventrikel kanan
dibawa oleh arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, di dalam alveolus paru-paru, terjadi
pertukaran gas, darah melepaskan CO2 dan mengambil O2, darah kaya O2 kemudian
dibawa oleh vena pulmonalis menuju atrium kiri, ventrikel relaksasi, katup bikuspid
terbuka, darah kaya O2 akan mengalir ke ventrikel kiri.
Gambar 11. Sistem Peredaran Darah Manusia
4. Jelaskan konsep pernapasan pada manusia, bagian tubuh manasajakah tempat
pertukaran gas pernapasan jelaskan prosesnya.
Jawab:
Pernapasan merupakan serangkaian proses pertukaran oksigen dan karbon
dioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal. Respirasi (pernapasan internal)
adalah adalah proses metabolisme penggunaan oksigen untuk pembakaran (oksidasi)
senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel yang menghasilkan karbon dioksida
dan memproduksi energi dalam bentuk ATP. Sistem pernapasan terdiri atas saluran
dan rongga pernapasan serta pompa ventilasi paru-paru. Saluran dan organ pernapasan
meliputi hidung, laring, trakea, bronkus, dan pulmo (paru-paru). Pompa ventilasi paruparu terdiri atas dinding dada, otot pernapasan, pusat saraf pernapasan, serta saraf yang
menghubungkan pusat pernapasan dengan otot pernapasan.
Tempat terjadinya pertukaran gas, di tubuh, pertukaran gas terjadi di
alveolus paru-paru dan sel sel tubuh. Pada alveolus paru-paru yang dikelilingi banyak
kapiler darah, Oksigen yang masuk ke alveolus berdifusi ke kapiler darah, CO2 yang
ada dalam darah berdifusi ke alveolus, kemudian darah mengedarkan Oksigen ke selsel tubuh, karbon dioksida hasil dari sisa respirasi seluler di keluarkan dari sel dan
diangkut oleh darah menuju paru-paru untuk di keluarkan dari tubuh.
Uraian tahapan proses dalam mekanisme pernapasan:
Udara masuk lewat hidung, dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut halus
yang berguna untuk menyaring udara dan debu yang masuk  udara masuk ke faring,
kemudian laring  selanjutnya udara menuju trakea atau batang tenggorokan  Udara
dari trakea masuk ke dalam paru-paru melewati cabang paru-paru yaitu bronkus 
bronkus kemudian menuju  bronkiolus, udara dari bronkiolus kemudian masuk ke
alveolus, di alveolus terdapat sangat banyak pembuluh darah kapiler, disini terjadi
proses pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam
kapiler, kemudian oksigen dibawa oleh darah menuju jantung untuk diedarkan ke
seluruh sel-sel tubuh. Pada saat bersamaan, karbon dioksida yang dihasilkan dari sisa
proses metabolisme sel-sel tubuh masuk dari kapiler ke arah rongga paru-paru. Udara
yang mengandung karbon dioksida terdorong dari paru-paru menuju bronkiolus,
bronkus, trakea dan keluar melalui hidung.
Mekanisme pernapasan ada 2 yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut, pernapasan
dada dilakukan oleh otot antar tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut dilakukan oleh
otot diafragma. Dalam satu siklus pernapasan terjadi satu kali menghirup udara
(inspirasi) dan satu kali menghembuskan udara (Ekspirasi)
Mekanisme pernapasan dada. Pada fase inspirasi, Otot interkostalis eksternal
berkontraksi → tulang rusuk terangkat (elevasi) → volume rongga dada membesar →
paru-paru mengembang → tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dari
tekanan udara di luar → udara luar masuk ke paru-paru. Pada fase ekspirasi, otot
interkostal ekternal relaksasi, → tulang rusuk menurun kembali →volume rongga dada
mengecil→ paru-paru menyusut→tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dari
tekanan udara di luar → maka udara keluar dari paru-paru
Mekanisme pernapasan perut, Pada fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi,
sehingga otot diafragma yang semula melengkung berubah menjadi mendatar →
volume rongga dada membesar → paru-paru mengembang → tekanan udara dalam
paru-paru lebih kecil dari tekanan udara di luar → maka udara dari luar masuk ke dalam
paru-paru. Pada fase ekspirasi, otot diafragma relaksasi → otot diafragma yang
mendatar kembali melengkung → volume rongga dada mengecil → paru-paru
mengempis→ tekanan udara di paru-paru lebih besar dari tekanan udara di luar →
menyebabkan udara keluar dari paru-paru.
Gambar 12. Sistem Pernapasan Manusia
5. Manusia mengkomsumsi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin untuk kebutuhan energi bagi sel tubuhnya. Jelaskan
mekanisme pencernaan manusia dalam memperoleh energi dari makanan yang
dikomsumsi tersebut.
Jawab:
Pencernaan makanan adalah proses pengolahan makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap oleh darah, dan sisa-sisa dari proses tersebut dibuang
keluar tubuh. Proses pencernaan makanan berlangsung secara mekanis dan kimiawi.
Perncernaan makanan meliputi beberapa jenis proses sebagai berikut:
 Ingesti, masuknya makanan ke dalam mulut.
 Pemotongan dan penggilingan makanan, dilakukan secara mekanis oleh gigi
dibantu dengan saliva.
 Peristaltik, gelombang kontaksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan sehingga tetelan dan masuk ke dalam saluran pencernaan.
 Digesti, hidrolisis kimia yang menguraikan molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga mudah diabsorpsi oleh darah.
 Absorbsi, pergerakan produk akhir pencernaan dari saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah untuk digunakan oleh sel-sel tubuh.
 Defekasi, proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna dalam bentuk feses dari
saluran pencernaan keluar tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia meliputi saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, faring, kerongkongan
(esofagus), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar
pencernaan terdapat pada kelenjar ludah, pankreas, dan hati (hepar).
Rangkaian Proses Pencernaan Makanan:
Makanan masuk melalui mulut, di dalam mulut terjadi pencernaan makanan
secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim ptialin yang menguraikan amilum
menjadi maltosa. Gigi memotong, menggigit, menyobek dan mengunyah makanan
menjadi bagian yang lebih kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus
yang mudah ditelan, dari mulut makanan masuk ke faring kemudian ke kerongkongan
(esofagus). Di esofagus makanan di dorong masuk ke lambung (ventrikulus) dengan
gerakan peristaltik. Lambung merupakan organ pencernaan berbentuk huruf J yang
terletak pada bagian kiri dalam rongga di perut, lambung memproduksi HCl yang
berfungsi untuk membunuh bakteri-bakteri dalam makanan. Di lambung juga terjadi
proses pencernaan protein dengan enzim pepsinogen/pepsin, protein akan di pecah
menjadi polipeptida yang lebih kecil. Di lambung makanan akan di diolah menjadi
bagian-bagian lebih kecil dan halus dalam bentuk massa homogen setengah cair yang
disebut kim, setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit
melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus, kim tersebut akan
masuk ke usus halus dengan gerakan peristaltik. Sebagian besar makanan
meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan. Usus halus terdiri atas 3 bagian,
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan
(ileum). Pada duodenum terdapat muara saluran dari pankreas dan empedu. Usus
berfungsi mencerna makanan secara kimiawi dengan enzim, enzim yang berasal dari
kelenjar usus, pankreas, dan empedu yang dihasilkan oleh hati. Enzim-enzim ini
memecah molekul makanan menjadi bentuk yang paling sederhana sehingga dapat
diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh. Beberapa enzim yang bekerja
di usus halus seperti, enzim amilase, maltase dan sukrase yang memecah
polisakarida menjadi glukosa, enzim tripsin, kimotripsin dan erepsin yang memecah
polipeptida menjadi asam amino, pencernaan lemak di usus halus dibantu oleh cairan
empedu dan enzim lipase, cairan empedu berfungsi mengemulsikan lemak,
memperlancar enzim lipase dalam memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Struktur usus halus memiliki banyak dengan tonjolan dan lipatan yang disebut dengan
jonjot usus (vili). Lipatan ini berfungsi untuk memaksimalkan pencernaan makanan dan
penyerapan zat gizi. Pada saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen dari
semua zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah. Glukosa dan zat gizi yang lain
dibawa oleh darah ke seluruh sel-sel tubuh, di dalam sel, glukosa digunakan sebagai
bahan untuk menghasilkan energi lewat proses respirasi. Proses respirasi adalah proses
perombakan atau oksidasi glukosa oleh oksigen untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP dan menghasilkan zat sisa berupa karbon dioksida. Setelah dari usus halus
kemudian sisa-sisa makanan akan masuk ke usus besar (kolon), usus besar berdiri dari
enam bagian, seperti sekum, kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden, kolon
sigmoid, dan akhiri rektum. Usus besar berfungsi menyerap 80-90% air dan elektrolit
dari kimus, sehingga kimus menjadi semi padat, memproduksi mukus, bakteri E.coli
yang ada diusus besar membantu pembusukan sisa makanan, kemudain zat sisa berupa
feses disalurkan ke rektum, dan dari rektum feses dikeluarkan dari ke luar tubuh melalui
anus.
Gambar 12. Sistem Pencernaan Manusia
Download