Uploaded by wooseoksiwooseok

SIMTUGAS6

advertisement
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
.
Disusun oleh :
Nama
: An Nisa Rizki Yulianti
Nim
: 43218010031
Dosen
: Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si, CMA., CAP.,
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
Akuntansi S1
Jl. Meruya Selatan No.1, RW.1, Meruya Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11650
Abstrak
konsep manajemen basis data (DBMS), Pengertian Manajemen basis data, Tujuan DBMS,
aplikasi penerapannya pada sistem informasi di perusahaan, hambatan dan tantangan,
implementasi/penerapan yang terjadi di lapangan, bagaimana proses penerapan.
PENDAHULUAN
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data
dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem
informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Di Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output)
dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan
perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar
pengumpulan,
penyimpanan,
pemeliharaan,
pengolahan,
dan
pengamanannya
dapat
dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi
tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik, minimal
memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal, sehingga dapat
diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan
demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar
tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis Data.
LITERATUR TEORI
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau
kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak
pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung
(back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS
Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk
dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga
dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya
DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada
sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan data dalam bentuk
flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika
ukuran filenya relatif kecil, seperti file o dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam
pengolahan data. Namun metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah
masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk
DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam
bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya:
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh
berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping
memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media
penyimpanan dan memori.
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering
terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data
yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah
aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih
mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di
dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses
secara bersama-sama akan lebiih terjamin daripada data disimpan dalam bentuk file atau
worksheet yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan
pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam
pemberian hak.
Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan
pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan.
Keunggulan DBMS antara lain sebagai berikut:

Mengurangi duplikasi data atau data redundancy

Menjaga konsistensi dan integritas data

Meningkatkan keamanan data

Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data

Meningkatkan produktivitas para pengguna data

Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data

Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data

Meningkatkan pemakaian bersama dari data

Meningkatkan layanan backup dan recovery data

Mengurangi konflik antar pengguna data.
Kelamahan DBMS antara lain sebagai berikut:

Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen
database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal

Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar
DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.

Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal

Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi

Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya
pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.

Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi
karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini.
Aktifitas pemrosesan berbantukan komputer pada dasarnya melibatkan dua komponen: data
dan instruksi (program). Sehingga untuk mendukung kebutuhan tersebut, diperlukan
perancangan untuk mengkolaburasikan data dan instruksi (program). Secara konseptual, ada
dua metode untuk merancang antarmuka antara program instruksi dan data:
1. File-berorientasi pengolahan: A data spesifik yang telah dibuat untuk setiap aplikasi
2. Pengolahan data berorientasi: Buat satu repositori data untuk mendukung berbagai
aplikasi.
Awal mula proses perancangan tersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan file
datar (flat data). Namun pendekatan ini memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan file
berorientasi berlebihan termasuk pengolahan data dan program dan beragam format untuk
menyimpan data yang berlebihan.
Konsep manajemen Basis Data merupakan pengembangan dari konsep Flat File dalam suatu
aktifitas perancangan program/aplikasi. Konsep Flat file mulai ditinggalkan karena konsep flat
file tesebut menimbulkan beberapa kendala pada saat program antarmuka pemrosesan
berbantukan komputer ini digunakan.
Gambaran Umum File Datar Versus Pendekatan Basis Data
Gambar berikut memperlihatkan pendekatan flat file dalam manajemen data. Dalam
lingkungan ini, pemakai memiliki file-file data mereka. Kepemilikan eksklusif terhadap data
ini merllpakan konsekuensi alami dari dua masalah yang berkaitan dengan era sistem-warisan
(legacy system era) Sebagai berikut:

Masalah pertama adalah kultur bisnis yang menimbulkan hambatan di antara unit¬-unit
organisasi, yang menghalangi integrasi data secara luar dalam suatu entitas.

Masalah kedua berasal dari keterbatasan teknologi manajemen flat file yang mensyaratkan
file data harus distrukturkan untuk kepentingan unik pemakainya. Jadi, data sama, tetapi
digunakan dengan cara yang agak berbeda oleh para pe-makai yang berbeda, harus
distruktur ulang dan diproduksi ulang secara fisik di dalam file-file yang berbeda.
Gambar 1. pendekatan basis data
Untuk lebih jelasnya, file-¬file itu berisi gambar-gambar yang secara konseptual dilambangkan
dengan huruf-huruf. Setiap huruf menunjukkan satu atribut data (field), satu record, atau isi
seluruh file. Perhatikan juga bahwa data elemen B terdapat dalam semua file pemakai. Ini
disebut dengan pemborosan data (data redundancy), yang menjadi penyebab utama dari
masalah-masalah manajemen data penting dalam tiga bidang:

penyimpanan data (data storage),

pembaruan data (data updating), dan

kekinian informasi (currency of information).
Elemen Lingkungan Basis Data
Gambar 2 menampilkan rincian lingkungan database dalam empat elemen utama: pemakai,
DBMS, administrator database, dan database fisik. Lingkungan database dalam empat elemen
utama: pemakai, DBMS, administrator database, dan database fisik.
Pengguna
Pengguna mengakses basis data dalam dua cara. Pertama, akses tersebut dapat dicapai melalui
program-program pengguna yg disiapkan oleh professional sistem. Program-program
pengguna mengirim permintaan akses data (panggilan) ke DBMS, yg mengesahkan permintaan
tersebut dan mengambil data untuk diproses. Dengan cara akses seperti ini, kehadiran DBMS
menjadi transparan bagi para pengguna. Metode kedua untuk akses basis data adalah melalui
permintaan langsung, yg tidak memerlukan program-program formal dari pengguna.
Sistem Manajemen Basis Data
DBMS menyediakan lingkungan yg terkendali untuk membantu (atau mencegah) pengguna
mengakses basis data dan untuk secara efisien mengelola sumber daya data.
Gambar 2. Elemen-elemen konsep database
Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yg berbeda, tetapi ada beberapa ciri yg
umum, di antaranya:
1. Pengembangan program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan aplikasi.
2. Backup dan pemulihan. Selama pemrosesan, DBMS secara periodik membuat file-file
backup untuk database fisik.
3. Penggunaan database untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistik tentang datadata yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya.
4. Akses database. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah mengizinkan pe-makai
yang memiliki otorisasi untuk mengakses database. Gambar 2 menunjukkan tiga modul
perangkat lunak, antara lain:bahasa definisi data (DDL-data definition language),
bahasa manipulasi data (DML-data ma-nipulation language) dan bahasa query (QLquery language).
Bahasa Definisi Data
Bahasa Definisi Data (DDL-Data Definition Language) adalah sebuah bahasa program yang
digunakan untuk mendefinisikan database fisik ke DBMS. Terdapat tiga tingkat, disebut sudut
pandang (view), dalam definisi ini: sudut pandang internal, sudut pandang konseptual (skema),
dan sudut pandang pemakai (subskema).

Tampilan Internal. Tampilan internal (internal view)menyajikan pengaturan record
secara fisik dalam basis data. lni merupakan penyajian tingkat paling rendah, di mana
satu langkah dipindahkan dari database fisik. Sudut pandang internal ini menjelaskan
struktur record, hubungan di antara mereka, dan pengaturan fisik serta urutan record
dalam satu file.

Tampilan Konseptual (Skema). Tampilan konseptual atau skema menyajikan basis data
secara logika dan secara abstrak, bukan bagaimana database itu secara fisik disimpan.
Sudut pandang ini memungkinkan prog-ram-program pemakai untuk memanggil data
tanpa mengetahui atau tanpa perlu menspesifikasi bagaimana data-data itu diatur atau
kapan mereka di-simpan dalam database fisik.

Tampilan Pengguna (Subskema). Tampilan Pengguna(user view)mendefinisikan
bagaimana seorang pemakai tertentu melihat database. lni adalah bagian dari database
di mana seorang pemakai individual memiliki oto-risasi untuk mengaksesnya.
Operasi DBMS. Untuk mengilustrasikan peran dari tampilan ini, lihat urutan peristiwa yang
biasanya terjadi dalam mengakses melalui DBMS. Penjelasan berikut ini sifatnya hipotesis
teknis tertentu dihilangkan.
1. Program pengguna mengirimkan permintaan (memanggil) data yang terdapat dalam
DBMS. Panggilan ini tertulis dalam bahasa manipulasi data khusus (akan dibahas
nanti) yang melekat dalam program pengguna tersebut.
2. DBMS menganalisis permintaan itu dengan mencocokkan elemn – elemen data yang
dipanggil dengan tampilan pengguna dan tampilan konseptual. Jika permintaan data itu
cocok, akan diotorisasi dan langkah pemrosesan maju ke Langkah 3. Jika tidak cocok
dengan tampilan ini, akses data itu ditolak.
3. DBMS menetukan parameter – parameter struktur data dari tampilan internal dan
mengirimkannya ke system operasiyang melakukan pengambilan data actual. Parameter
struktur data tersebut mendeskripsikan organisasi dan metode akses (Access method)
yaitu program utilitas system operassi, untuk mengambil data yang diminta.
4. Dengan menggunakan mettode akses yang tepat, system operasi berinteraksi dengan
peralatan penyimpanan disket untuk mengambil data dari basis data fisik.
5. Sistem operasi kemudian menyimpan data itu dalam memori utama di atas penyangga
(buffer area) yang dikelola oleh DBMS.
6. DBMS mentransferr data tersebut ke lokasi kerja pengguna yang terdapat dalam
memori utama. Pada saat ini, program pengguna bebass mengakses dan memanipulasi
data.
7. Ketika pemrosesan selesai. Langkah 4, 5 dan 6, dibalik untuk menyimpan kembali data
yang sudah diproses ke basis data.
Bahasa Manipulasi Data
Bahasa manipulasii data (data manipulation language-DML) adalah bahasa pemrograman
kepemilikan (proprietary) yang digunakan oleh DBMS tertentu untuk mengambil,
memproses, dan menyimpan data. Keseluruhan program data dapat ditulisdalam DML
atau dengan cara lain, perrintah perintah dari DML terpilih dapat disisipkan ke dalam
program – program yang tertulis dengan ahasa universal, seperti PL/1 COBOL, dan
FORTRAN. Penyisipan perrintah – perintah DML memungkinkan program – program
standar yang pada awalnya ditulis untuk lingkunga file datar, diubah dengan mudah ke
lingkungan basis data. Penggunaan progam – program bahasa standar juga membuat
organisasi tidak bergantung pada pemasok tertentu. Jika organisasi itu memutuskan
untuk mengganti pemasoknya ke pemasok lain yang DML-nya berbeda, organisasi itu
tidak perlu menulis ulang semua program pengguna. Dengan mengganti perintah –
perintah DML yang lama dengan perinta baru, program – program pengguna dapat
dimodofikasi agar berfungsi di lingkungan yang baru.
Bahasa Permintaan Data
Kemampuan query DBMS memungkinkan pengguna akhir dan pemrogram professional untuk
mengakses data dalam basis data secara langsung tanpa memerrlukan program konvesional.
Bahasa permintaan terstruktur (structured query language-SQL, diucapkan sequel) dari IBM
telah menjadi bahasa query standar untuk DBMS mainframe dan mikrokomuter. SQL
merupakan bahsa generasi ke empat dan bahasa non procedural dengan banyak perintah yang
memungkinkan pengguna untuk memasukkan , mengambil dan memodifikasi data dengan
mudah. Peirntah SELECT merupakan alat yang sangat berguna untuk mengambil data.
Contoh dalam figure 9-5 menggambarkan penggunaan perintah SELECT untuk menghasilkan
laporan pengguna dari basis data yang disebut perseidaan.
SQL merupakan alat pemrosesan data yang efisien. Walaupun bukan bahasa Inggris yang
alami, SQL hanya memerlukan sedikit latihan mengenai konsep computer dan lebih sedikit
pemrograman daripada bahasa – bahasa lainnya. Bahkan, banyak system query basis data tidak
memerlukan pengettahuan SQL sama sekali. Para pengguna memilih data secara visual dengan
“menunjuk dan mengklik” atribut yang diinginkan. Kemudian, alat penghubung visual
pengguna menghasilkan perintah – perintah SQL yang diperlukan secara otomatis. Fitur ini
menempatkan pelaporan khusus (ad hoc) dan kapabilitas perosesan data berada di tangan
pengguna/manajer. Dengan mengurangi ketergantungan terhadap pemrograman professional,
para manajer dapat mengatasi masalah yang tiba – tiba muncul.
Administrator Basis Data
Administrator basis data (database administrator-DBA). Posisi inti tidak ada dala lingkungan
file datar. DBA bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya basis data. Penggunaan basis
data secara bersama – sama oleh banyak pengguna memerlukan koordinasi, peraturan, dan
petunjuk untuk melindungi integritas basis data.
Interaksi Organisasional Dari DBA
Secara khusus, yang penting dilihat disisi adalah relasi antara DBA, pengguna akhir, dan para
professional system di organisasi.
Gambar 3. Interaksi Organisasi dari Administrasi Database
Setelah relasi ini terbentuk, DBA memberikan otoritas akses kepada pengguna dengan
memprogram tampilan pengguna (subskema). Relasi ini ditunjukkan ketika garis – gariss
antara pengguna dan DBA, dan antara DBA dan modul DDL berada di kotak DBMS.
Dengan tetap menjaga otoritas akses terpisah dari pengembangan system (pemrograman
aplikasi), organisasi tersebut lebih mampu mengendalikan dan melindungi basis datanya.
Usaha yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja untuk mengakses tanpa otoritas
yang sah kemungkinan besar akan ditemukan jika kedua kelompok ini bekerja secara
independen.
Kamus Data
Fungsi penting lainnya dari DBA adalah penciptaan dan pemeliharaan kamus data (data
dictionary). Kamus data menjelaskan setiap elemen data yang terdapat dala basis data.
Fungsi ini memungkinkan semua pengguna (dan pemrogram) untuk berbagi tampilan yg
sama terhadap sumber daya data sehinggga sangat membantu dalam menganalisis
kebutuhan pengguna.
PEMBAHASAN
Berikut ini disajikan tabel beberapa DBMS yang terkenal.
DBMS
Perusahaan
Access
Microsoft Corporation
DB2
IBM
Informix
IBM
Ingress
Computer Associate
mySQL
The MySQL Company
Oracle
Oracle Corporation
Postgres
SQL
Sybase
Sybase Inc.
Visual dBase
Borland
Visual FoxPro
FoxPro Corporation
Postgres
DBMS untuk model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object Oriented Data
Base Management System (OODBMS). Beberapa OODBMS yang terkenal adalah sebagai
berikut:
OODBMS
Perusahaan
Gemstone
Gemstone System
Matisse
ADB Inc.
Versant
Versant
Jeevan
W3 Apps.
Vision
Insyte
Objectivity
Objectivity Inc.
ObjectStone
Object Design Inc.
Poet
Poet Software.
Perlu ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap
menggunakan file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi
datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut sebagai Object
Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS), misalnya Visual dBase.
Macam-Macam DBMS
Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis software DBMS yang sering diaplikasikan untuk
mengelola database perusahaan yaitu diantaranya:
1. MySQL
Perangkat lunak DBMS yang pertama adalah MySQL yang banyak digunakan karena
memang tersedia secara gratis. Sehingga aplikasi ini cocok digunakan untuk bisnisbisnis yang sedang berkembang. Meskipun tidak berbayar, namun tingkat keamanannya
cukup baik dengan kecepatan akses data yang selalu stabil. Akan tetapi perangkat ini
kurang kompatibel dengan bahasa pemograman Foxpro, Visual Basic (VB) dan Delphi
serta kurang mampu menangani data yang jumlahnya terlalu besar.
2. Oracle
Jika Anda menginginkan perangkat lunak DBMS yang bagus dan berbayar bisa
memilih software Oracle. Perangkat ini memiliki beragam fitur yang dapat memenuhi
tuntutan fleksibilitas perusahaan besar. Bahkan perangkat ini juga memiliki pemrosesan
transaksi dengan peforma yang sangat tinggi. Dengan kemampuan yang mumpuni
tersebut sehingga tidak heran jika software ini dijual dengan harga yang sangat mahal
dengan sistem komputerisasinya yang rumit. Namun untuk memenuhi kriteria seperti
pada pengertian DBMS/ Database Management System, perangkat ini tidak perlu
diragukan lagi dalam hal keamanan.
3. Microsoft SQL Server
Selain Oracle, perangkat lunak DBMS ini juga cocok diaplikasikan pada sistem
jaringan komputer perusahaan-perusahaan besar karena memiliki kemampuan
mengelola data yang besar. Microsoft SQL Server memiliki sistem pengamanan data
yang baik dan memiliki fitur back up, recovery dan rollback data. Namun sayangnya
perangkat ini hanya bisa berjalan pada OS Windows saja.
4. Firebird
Perangkat lunak DBMS lainnya adalah Firebird sebagai sistem manajemen basis data
yang relasional. Firebird menawarkan fitur yang sesuai dengan standar SQl-2003 dan
ANSI SQL-99 serta dapat bekerja pada OS Windows dan Linux.
Komponen DBMS
Pada umumnya DBMS memiliki beberapa komponen fungsional atau modul. Adapun beberapa
komponen DBMS adalah sebagai berikut:
1. File Manager
Komponen yang mengelola ruang di dalam disk dan juga struktur data yang digunakan
untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan pada disk.
2. Database Manager
Komponen yang menyediakan interface antar data low-level yang terdapat pada basis
data dengan program aplikasi serta query yang diberikan ke suatu sistem.
3. Query Processor
Komponen yang berfungsi menterjemahkan perintah dalam bahasa query ke instruksi
low-level yang dapat dimengerti database manager.
4. DML Precompiler
Komponen yang mengkonversi perintah DML, yang ditambahkan pada suatu program
aplikasi ke pemain prosedur normal dalam bahasa induk.
5. DDL Compiler
Komponen yang mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel
yang mengandung meta data.
Contoh DBMS
1. Hirarki Basis Data; akses data harus mengikuti aturan hirarki yang sudah
didefinisikan sebelumnya. Contoh: IMS-2 (Information Management System) oleh
IBM, 1968.
2. Jaringan Data; data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hirarki. Contoh:
IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software, 1972.
3. Relasional Data; data dikelompokkan secara bebas menurut jenis melalui proses
normalisasi. Contoh: INGRE oleh UN of CA & Relational Tech. 1973, System-R oleh
IBM Research, 1975, ORACLE oleh Relational Software Inc, 1979, DBASE II oleh
Ashton-Tate, 1981.
TANTANGAN PENGELOLAAN DATA DAN SOLUSINYA
Seiring dengan berjalannya bisnis perusahaan, masalah dalam penyimpanan dan pengelolaan
data pun akan semakin kompleks. Temukan tantangan pengelolaan data yang mungkin
dihadapi dan bagaimana cara menghindarinya dengan memilih solusi yang efektif.
Tantangan: Pemetaan data tidak terstruktur dengan baik
Pengkategorian yang kurang tepat, format data tidak konsisten, dan adanya duplikat, dapat
mempersulit dan memperlambat proses pencarian data.
Solusi: Buat rencana secara detail sejak awal. Fokus membangun sistem struktur dasar terlebih
dahulu untuk memudahkan dalam menemukan, mengakses, dan menganalisis data di kemudian
hari.
Tantangan: Entri data tidak akurat dan terpercaya, serta inkonsisten
Data berasal dari berbagai sumber dan administrator. Kemajemukan ini menciptakan tumpukan
data dengan bermacam tipe yang memiliki standarnya sendiri, yang dapat berdampak pada
integritas data.
Solusi: Otomatisasi, atau pengaturan pekerjaan dengan mesin dalam industri, adalah cara yang
dapat diandalkan untuk mengelola data jika dibandingkan dengan proses manual, karena
manusia pada dasarnya rentan terhadap kesalahan. Mengelola data yang akurat dan
terstandardisasi adalah upaya yang rumit, namun jika dilakukan dengan benar, otomatisasi data
dapat merevolusi cara perusahaan mengelola data jadi lebih rapi dan terstruktur.
Tantangan: Data tersimpan dalam sumber yang berbeda
Perusahaan menghadapi tantangan utama ketika data harus dikumpulkan dari variasi sistem
manajemen database dengan kompatibilitas operasional yang berbeda. Kesenjangan ini akan
menimbulkan masalah dalam penarikan data.
Solusi: Gunakan penerjemah antar sistem. Gunakan aplikasi pendamping yang dapat
terhubung dengan koneksi multi-database dan platform dengan operasi multi-sistem.
Tantangan: Mencari data dalam waktu singkat
Volume data yang bisa jadi sangat besar akan menyulitkan dalam mencari data tertentu di
dalam tumpukan data.
Solusi: Gunakan aplikasi yang akan memudahkan mencari objek dan relasi data dengan fitur
keyword search yang dapat menghasilkan pemetaan antar objek pada sebuah database.
Tantangan: Integritas data tidak terjamin
Integritas adalah aspek penting lain dari keamanan database. Kewenangan administrator yang
tak terbatas dalam mengubah data akan mengurangi integritas database. Banyaknya jumlah
pemegang akses ke penyimpanan data tentunya akan mempersulit pengawasan aktivitas login,
yang nantinya rentan terhadap cyber attack.
Solusi: Batasi sistem keamanan dengan kontrol akses. Pastikan bahwa hanya orang terpercaya
yang dapat melihat informasi perusahaan. Gunakan sistem Kontrol Akses Pengguna yang
menentukan izin siapa yang dapat mengakses data tersebut. Kelola akses database dengan
mekanisme ticketing, yang membuat pengajuan hak akses admin harus melalui proses approval
dari tingkat manajemen yang lebih tinggi seperti manajer IT.
Contoh penerapan DBMS di dalam industri.
Banyak sekali macam database yang digunakan di industri maupun perkantoran. Hampir semua
industri dan perusahaan saat ini yang menggunakan database untuk menyimpan arsip-arsip
penting usahanya. Salah satunya adalah Oracle yang banyak digunakan oleh kebanyakan
perusahaan saat ini. Contoh yang paling banyak dijumpai adalah penggunaan database Oracle
yang digunakan di perusahaan telekomunikasi. Oracle yang banyak digunakan di perusahaan
telekomunikasi. Data-data pelanggan di simpan di dalam database. Database tersebut tidak
hanya terletak hanya di kantor pusat, tapi juga mempunyai beberapa back-up. Jadi apabila ada
salah satu database yang rusak, maka back-up dapat digunakan sebagai pengganti database
yang rusak tersebut. Apabila perusahaan tersebut tidak mempunyai back-up, maka dapat di
prediksikan kalau perusahaan tersebut akan mengalami kerugian yang sangat besar bahkan bisa
bangkrut. Karena data-data yang ada di dalam database tersebut merupakan informasiinformasi pelanggan yang sangat penting. Maka perusahaan harus bisa menjaga dan
mengamankan data-data pelanggannya tersebut.
Contoh penerapan tujuan database pada aplikasi bisnis
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi
kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasiaplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam
sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup
besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk
menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala
kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan
tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info,
pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database
Operasional (Operational Database).
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal ini
bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan,
bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan
lain-lain. Sebagai penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih dalam pengelolaan
informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi DBMS, tidak lagi hanya menggunakan
Spreadsheet saja. Kemudahan dalam pencarian informasi akan membantu perusahaan kecil
dalam memantau kegiatan operasional dan mempermudah dalam pengambilan keputusan
Database untuk Efisiensi dan Peningkatan Bisnis Pada menejemen perbankkan
Dalam hal efisiensi, perusahaan dapat dengan mudah menggunakan Database untuk mengelola
informasi, menyimpan record transaksi, melacak data customer, memanipulasi data (input,
update, delete), sehingga bisa menghemat banyak waktu yang berharga yang dapat digunakan
untuk meningkatkan produksi perusahaan. Bayangkan saja berapa banyak waktu yang
diperlukan jika melakukan itu semua secara manual?. Dengan Database memungkinkan juga
bagi perusahaan untuk menyimpan data customer seperti nomor telepon, dan alamat email,
yang dapat digunakan untuk memasarkan produk/menawarkan diskon dan penawaran khusus
secara langsung. Dapat juga untuk membantu menjalankan CRM (Customer Relationship
Management), bila perusahaan mengirim pesan Ulang Tahun kepada customer pasti mereka
akan merasa penting dan dihargai. Perusahaan dapat mengetahui informasi tersebut dengan
mencari data customer yang telah tersimpan di dalam Database.
Data base untuk keamanan pada mesin ATM
Life Fingerprint Security merupakan sistem pengamanan yang sederhana tapi terjamin tingkat
keamanannya. Hanya diperlukan penambahan satu alat baru, yang berupa alat pemindai sidik
jari tanpa membongkar mesin ATM, atau mengunakan mesin ATM khusus. Nantinya alat
pemindai sidik jari itu nantinya akan diletakan tepat di bawah akses untuk memasukan dan
mengluarkan kartu ATM. Alat fingerprint ini nantinya akan langsung terhubung dengan alat
pembaca kartu ATM yang telah berada sebelunya di setiap mesin ATM. Nantinya jika seorang
nasabah ingin melakukan transaksi melalui ATM, maka dia harus meletakan ibu jarinya di alat
scan yang telah tersedia. Sidik jari tersebut selanjutnya akan otomatis terekam dan
diidentifikasikan dengan data image/template/minutia sidik jari si pemilik yang tersimpan di
dalam kartu ATM (match on card).Apabila kedua data sidik jari ternyata tidak cocok, maka
permintaan penggunaan kartu ATM otomatis akan ditolak dan kartu akan secara otomatis
keluar.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem atau perangkat
lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data
yang diminta banyak pengguna. Aplikasi ini telah mampu untuk menghasilkan suatu keputusan
yang tepat. Dengan memakai aplikasi ini, kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika
pengambilan keputusan seperti keterlambatan dalam mengambil keputusan dapat berkurang.
Denga menggunakan sistem manajemen Basis data membuat kita dapat menyimpan data
dengan baik, akurat, dan relevan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Y. M., (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta.
2. Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media.
3. O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2006). Management Information Systems (Vol. 6). McGrawHill Irwin.
4. Putra, Eko. 2013. “Pengertian Database itu Apa ? Fungsi dan Komponennya pada Data
Base Management System (DBMS)”.
http://ilmudatabase.blogspot.com/2013/11/Pengertian-Database-itu-Apa-Fungsi-danKomponennya-pada-Data-Base-Management-System-DBMS.html.
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data
6. http://www.asaba.co.id/article/preview/30/tantangan-pengelolaan-data-dan-solusinya
7. https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-dbms.html
Download