TUGAS TERSTRUKTUR KELOMPOK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOPTIMALAN PEKARANGAN PERTANIAN PERKOTAAN DI KELOMPOK TANI MANDALA KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN Dosen Pengampu: Dr. Sadlikah, S.Pt, M.Si Dr. Ihsannudin SP, MP Disusun oleh: Diki Wahyudi (04.01.18.050) Monika Andini (04.01.18.143) M. Refo Aditya N (04.01.18.145) Rafi Angga Yangsa (04.01.18.147) Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Semester 5 POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2021 TUGAS PRAKTEK MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Kelompok : Jakarta Selatan (Poktan Mandala) Kelas : PPB B dan PPB D Anggota : 1. Diki Wahyudi (B) 2. Monika Andini (D) 3. M.Refo Aditya (D) 4. Rafi Angga Y (D) Item Kelompok/ Mitra Lokasi Penggalian Visi/ Mimpi Uraian Poin Kelompok Tani Mandala Lokasi Poktan Mandala terletak di RT/RW 008/008, di Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Ragunan, Kota Jakarta Selatan, Dki Jakarta. Visi 10 Mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menciptakan kemandirian pangan, menghijaukan lingkungan dan pertanian berkelanjutan di Kelompok Tani Mandala - Jakarta Selatan. Identifikasi Kelompok Tani Mandala merupakan salah satu kelompok 10 Sumberdaya tani yang berkembang di Pasar Minggu, Kecamatan (soft&Hard) Ragunan. Dari sekian kelompok tani perkotaan yang berada di wilayah tersebut Poktan Mandala menjadi satusatunya yang masih aktif dari sekian kelompok tani. Kelompok Tani Mandala sebelumnya bernama gang hijau, dibentuk sekitar tahun 2015. Kelompok tani mandala terbentuk karena inisiatif warga gang hijau yang mendekorasi dan memanfaatkan gang kecil dan area pekarangan rumah mereka untuk ditanami tanaman hortikultura seperti tanaman hias dan tanaman sayuran hidroponik. Kelompok Tani Mandala beranggotakan sebanyak 30 orang terdiri dari 17 laki – laki dan 13 perempuan. Dari sekian banyak anggota, yang aktif tersisa 20 orang. Alasan mereka tidak aktif karena beberapa terkendala salah satunya yaitu mempunyai pekerjaan utama dan sulit nya mengatur waktu untuk mengikuti pertemuan setiap minggu nya. Anggota Poktan Mandala berusia antara 39 – 56 tahun dengan latar pendidikan yang berbeda-beda yaitu dari SMP, SMK, SMA dan Kuliah (D3/S1). Setelah dilakukan assesmen dan identifikasi potensi wilayah secara langsung dapat dipastikan wilayah Poktan Mandala ini tidak mempunyai sumber daya alam sama sekali. Bahkan dalam urusan pengairan dan kebutuhan air tanaman pun mengandalakan air tanah dan PAM. Hal ini sangat wajar karena letak lokasi nya sendiri berada pas di tengah-tengah kota jadi tidak ada lahan untuk bertani secara langsung. Akan tetapi hal itu tidak menyurutkan Poktan Mandala dalam mengembangkan pertanian kota yang ramah lingkungan. Masalah/ Kendala Rumusan visi Dengan dibentuknya Poktan Mandala anggota dan warga gang hijau mengharapkan adanya pendampingan terkait cara mengembangkan pertanian kota yang hijau, ramah lingkungan dan bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. 1. Lahan yang sempit menjadikan masyarakat 10 khususnya poktan mandala kesulitan untuk menjalankan kegiatan pertanian perkotaan. 2. Pengetahuan petani / warga gang hijau masih rendah mengenai budidaya tanaman hortikultura baik tanaman hias maupun tanaman sayuran hidroponik jadi diperlukan pendampingan, monitoring dan fasilitas sarpras. 3. Pada masa pandemik covid-19 sulit sekali petani melakukan kegiatan pertanian karena kebijakan psbb membuat anggota sulit untuk berkembang dan melakukan pertemuan secara langsung dengan sesama anggota dan penyuluh. 4. Sampah plastik khususnya botol sangat banyak, sehingga warga gang hijau kesulitan dalam mengelola sampah tersebut. 1. Membuat dan menjalankan konsep atau ide yang 10 sudah direncanakan bersama-sama untuk mengoptimalkan pemanfaatan gang dan area pekarangan untuk pertanian. 2. Memberikan materi penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan Poktan Mandala (Materi perbanyakan tanaman hias, budidaya sayuran secara hidroponik, cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman hortikultura dan juga pemanfaatan barang bekas seperti botol plastik yang bisa dijadikan pot). 3. Memberikan tips dan cara bagaiamana menggunakan sosial media dan teknologi informasi dan komuniasi yang tepat untuk melakukan pertemuan secara virtual dan adopsi inovasi pertanian. Tujuan dan Kegatan 4. Bersama sama mengelola sampah botol plastik yang bisa dijadikan pengganti pot tanaman ataupun penghias dinding gang hijau. Tujuan 10 1. Menjadikan lahan pekarangan yang belum optimal menjadi lahan yang produktif khusus nya untuk pertanian perkotaan. 2. Meningkatkan pemahaman tentang pengoptimalan lahan pekarangan sebagai lahan pertanian yang produktif dan meningkatkan pemahaman pertanian baik bertani tanaman hias, hidroponik maupun seputar perawatan tanaman. 3. Meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi atau media sosial sebagai jembatan dalam penerimaan adopsi inovasi pertanian dan melakukan pertemuan virtual antar anggota dan penyuluh. 4. Memberikan nilai tambah pada sampah khususnya sampah botol plastik yang bisa dimanfaatkan untuk alternatif pengganti pot tanaman. Kegiatan 1. Pemberdayaan & penyuluhan tentang pengoptimalan lahan pekarangan. 2. Pemberdayaan & penyuluhan tentang budidaya tanaman secara vertikulutur dengan pemanfaatan botol plastik bekas dan monitoring kegiatan 3. Pemberdayaan & penyuluhan tentang budidaya tanaman secara hidroponik dan monitoring kegiatan 4. Pemberdayaan & penyuluhan tentang pembuatan pestisida organik, pupuk kompos, pengendalian hama tanaman dan evaluasi kegiatan Prioritas kegiatan, jadwal, indikator dan capaian, strategi Prioritas Kegiatan Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Poktan Mandala diprioritaskan pada kebutuhan materi terkait penataan ruang dan pengoptimalan lahan pertanian perkotaan, memanfaatkan botol bekas sebagai pengganti pot tanaman, tata cara dan tips budidaya tanaman hortikultura secara hidroponik dan juga cara pengendalian hama dan penyakit secara aman atau tidak menggunakan obat kimia. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan dilaksanakan dari bulan November 2020 sampai Januari tahun 2021. 10 Indikator Untuk indikator sendiri ada tiga pengukuran yaitu dari aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dari anggota kelompok tani dan karang taruna. Capaian Capaian yang diharapkan dalam pemberdayaan masyarakat ini antara lain; 1. Poktan Mandala dapat mengoptimalkan secara penuh lahan pekarangan dan gang sebagai lahan produktif dan juga dapat menghijaukan lingkungan. 2. Poktan Mandala dapat mengelola dan memanfaatkan sampah khusus nya botol plastik. 3. Pemahaman mengenai budidaya tanaman hortikultura baik tanaman hias dan tanaman sayuran berkembang. Strategi Anggaran Strategi yang digunakan adalah pendekatan kelompok serta pendekatan massal dengan menggunakan metode penyuluhan yaitu metode langsung dan tidak langsung. Dalam metode langsung dilakukan pertemuan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara penuh dan melakukan demostrasi di lokasi kelompok tani. Sementara itu juga dilakukan penyuluhan secara virtual maupun menggunakan selebaran poster, leaflet dan juga video youtube / vlog. Anggaran Kegiatan 20 a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) k) l) (Media Penyuluhan)= Rp.100.000 Pagar Besi = Rp. 250.000 Paku = Rp. 20.000 Kawat = Rp. 40.000 Cat (Yellow Trap) = Rp.25.000 Lem Tikus = Rp.15.000 Plastic Packing dan Wrap= Rp.60.000 Pembuatan Label Kemasan = Rp. 50.000 Benih Tanaman = Rp. 50.000 Polybag/pot = Rp. 50.000 Media Tanam= Rp. 100.000 Konsumsi= Rp. 240.000 Total Anggaran = Rp. 1.000.000 20 Tim, Organisasi, Stakeholder dan Mekanisme Evaluasi Tim dan Stake Holder Penasihan & Pengawas: Urip, SpKp (Ketua BPP Ragunan) Pendamping Kegiatan: Mahasiswa Polbangtan Malang Sasaran: Kelompok Tani Mandala Mekanisme Evaluasi Evaluasi dilakukan setelah kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan, untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelemahan dalam kegiatan tersebut. Oleh karena itu harus dilakukan evaluasi dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner. Total Skor 100 Keterlibatan Anggota Kelompok Nama Diki Wahyudi 1. Rafi Angga Y 2. 1. 2. M. Refo Aditya 1. Monika Andini 2. 1. Bentuk Keterlibatan Poin Melakukan assesmen dan mengindentifikasi wilayah, juga mengidentifikasi sumber daya manusia pada Kelompok Tani Mandala. Menyusun Proposal Kegiatan. Melakukan Komunikasi dan koordinasi dengan ketua BPP kecamatan Ragunan dan melakukan mediasi Kelompok Tani Mandala sebagai sasaran pemberdayaan masyarakat. Penanggung jawab kegiatan pemberdayaan masyarakat. Penanggung jawab seluruh rencana dan rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelompok tani mandala (Planner). Bertanggung jawab dalam mengevaluasi kegiatan. Bertanggung jawab dalam hal perizinan, kesekretariatan dan juga penyusunan laporan kegiatan.