“AUDIT KE-EFEKTIFAN KOMUNIKASI PT DIPADIRA STUDIO DALAM PRODUKSI FILM ANIMASI SERIAL JURASSIC WORLD CAMPCRETACEOUS” Disusun Oleh: Muhammad Rizal i\Iqbal (190720428) Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi UAS Audit komunikasi FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2021 1 Daftar isi Bab I ................................................................................................................................................... 3 Pendahuluan ...................................................................................................................................... 3 BAB II ................................................................................................................................................ 5 Landasan teori ................................................................................................................................... 5 2.1 Fokus Utama Audit Komunikasi ........................................................................................... 5 2.1.1 Dimensi Informatif ........................................................................................................... 6 2.1.2 Dimensi Hubungan (Relational Dimension) .................................................................. 7 2.1.3 Dimensi Hubungan-Informatif ....................................................................................... 9 2.2 Pengertian Aliran Komunikasi Dalam Organisasi ............................................................. 11 BAB III ............................................................................................................................................. 12 Pembahasan ..................................................................................................................................... 12 3.1 Workflow Perusahaan .......................................................................................................... 12 3.2 Divisi Internal Dipadira studio ............................................................................................ 13 3.3 Divisi external ........................................................................................................................ 13 3.4 Aliran komunikasi ................................................................................................................. 15 3.5 Dimensi informatif ................................................................................................................ 17 3.6 Dimensi hubungan................................................................................................................. 18 3.7 Dimensi hubungan Informatif .............................................................................................. 18 Bab VI .............................................................................................................................................. 20 Penutup ............................................................................................................................................ 20 4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 20 4.2 Saran....................................................................................................................................... 21 Daftar pustaka ................................................................................................................................. 22 2 Bab I Pendahuluan Sistem komunikasi menjadi aspek vital dalam meningkatkan produktifitas perusahaan, banyak permasalahan yang timbul karna sistem komunikasi yang buruk, sistem komunikasi juga dapat membuat produktifitas meningkat atau menurun tergantung baik buruknya sistem komunikasi, begitu juga Informasi, informasi menjadi aspek generik yang setiap saat perlu di kontrol dan diagnosa sehingga tidak mengganggu aspek yang lainnya Dalam rangka meningkatkan efektifitas sistem komunikasi organisasi PT dipadira animation studio agar menjadi lebih efektif dalam produksi, akan ditinjau dengan melakukan audit komunikasi dengan fokus pada sistem komunikasi, kualitas informasi, sumber informasi dan teknologi PT Dipadira animation studio adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi hiburan yang berupa film animasi, perusahaan ini berlokasi di sleman yogyakarta, perusahaan ini berdiri pada 04 februaru 2019 di Tangerang bintaro selatan kemudian pindah lokasi dari bintaro ke sleman yogyakarta pada 1 - desember 2020, didirikan oleh Dicky suprayogi yang sekaligus menjabat sebagai CEO perusahaan sampai sekarang, meskipun umur perusahaan tergolong masih muda, Dipadira animation studio sudah memproduksi berbagai film animasi dalam negeri maupun animasi luar negeri seperti Nussa dan Rara, Kiko, Tom and friend, Ladybug, Octonauts, dan baru- baru ini mengerjakan serial netflix Jurassic world campcretaceous. Penulis akan mengaudit bagaiman tingkat kefektifan komunikasi dalam produksi sebuah film animasi jurassic world campcretaceous, perlu diketahui bahwa dalam produksi sebuah film animasi sangatlah kompleks, didalamnya terdapat banyak divisi yang harus saling berkoordinasi agar menghasilkan sebuah film yang bagus dan sesuai dengan keinginan klien. Divisi yang ada adalah divisi cerita, divisi aset, divisi layout, divisi animasi, divisi rendering, dan divisi editing semua divisi harus bekerja sama dan saling berkoordinasi d alam produksi film animasi, maka dari itu komunikasi merupakan hal yang sangat vital dalam melakukan produksi. Di dipadira animation studio 3 sendiri hanya ada divisi animasi dan manajemen internal perusahaan, sedangkan divisi yang lain berada di china, karena berbeda lokasi disitulah tantangan tersendiri dalam berkomunikasi dan berkoordinasi, bahasa merupakan kendala terbesar dalam menjalin komunikasi dengan divisi lain yang ada di luar negeri. Komunikasi adalah kunci keberhasilan produksi dalam industri animasi. komunikasi bagai aliran darah dalam tubuh begitulah peran komunikasi bagi PT Dipadira Animation Studio . Stephen W. Littlejon dalam bukunya Teori Komunikasi (2009:4) mengatakan bahwa dipandang sebagai sentral/pusat bagi keseluruhan dari enam elemen dalam manajemen organisasi, yaitu: ukuran organisasi (size), keterkaitan tindakan (interdependent actions), konteks tempat dan waktu (bounding in space and duration), kondisi sumber daya (input of resources), komunikasi (communication), dan target hasil (output of organization). Komunikasilah yang mempertemukan antara tujuan organisasi dengan target hasil yang dicapai, komunikasi berfungsi untuk mengadaptasikan perubahan yang terjadi dalam organisasi juga pengaruh ekstenal dan terakhir komunikasi berfungsi membina hubungan antar anggota organisasi sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik. Kondisi ini sangat jelas dipahami bahwa komunikasi merupakan kunci utama menjalankan suatu organisasi. Organisasi tidak akan berarti bila tidak didukung dengan komunikasi yang tepat. Dengan sendirinya, komunikasi organisasi menjadi lebih menarik untuk diangkat ke permukaan . Tulisan ini akan menjelaskan mengenai proses komunikasi organisasi yang bersifat internal dan eksternal. Penulis akan mengaudit komunikasi terkait dengan keefektifan sistem komunikasi internal dan external yang dilakukan PT. Dipadira animation studio, metode pengumpulan data dengan melalui wawancara, observasi, pengamatan dan berdasarkan pengalaman. Penulis juga sebagai animator dalam perusahaan sehingga akan melakukan pengamatan dan observasi terhadap dimensi utama yang menjadi fokus audit komunikasi yaitu dimensi informatif, dimensi jalinan hubungan, dan dimensi hubungan interaktif. 4 BAB II Landasan teori Myron Emmanuell menyatakan bahwa pada dasarnya, audit komunikasi merupakan kajian yang menyeluruh tentang struktur, arus, dan praktek-praktek komunikasi dalam suatu organisasi, baik itu organisasi kecil atau besar, organisasi usaha atau nirlaba, dan swasta atau publik. Suatu audit komunikasi diharapkan dapat mengatasi kemacetan-kemacetan informasi, hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif, dan peluang-peluang yang telah disia-siakan (Hardjana, 2000: 12). 2.1 Fokus Utama Audit Komunikasi Tiga dimensi utama yang menjadi fokus audit komunikasi adalah a. Dimensi informative b. Dimensi jalinan hubungan c. Dimensi hubungan informatif Komunikasi yang efektif terjadi ketika adanya tingkat kepuasan yang tinggi dalam proses komunikasi antara sumber dengan penerima. Dengan kata lain, sejauh mana informasi-informasi yang disalurkan secara bilateral memenuhi keinginan dan kebutuhan individu dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawab yang telah dipercayakan atau setidaknya pemahaman informasi yang diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku yang sejalan dengan kehendak manajemen. Thayer (1967, hlm. 64) mendefinisikan kepuasan berkomunikasi sebagai, “.. the personal satisfaction inherent in sucessfully communicating to someone or successfully being communicated with". Redding (1972) juga mendefinisikan kepuasan komunikasi sebagai suatu tingkat yang sempurna tentang kepuasan yang diterima dari lingkungan komunikasi yang menyeluruh 5 2.1.1 Dimensi Informatif Dimensi informatif terdiri dari faktor-faktor kepuasan komunikasi seperti kualitas informasi, perspektif organisasi dan keutuhan organisasi. Dimensi ini digunakan untuk mengukur kepuasan anggota kerja dalam organisasi terhadap informasi-informasi yang disalurkan kepada anggota kerja organisasi. Akurasi informasi, informasi yang jelas serta memadai dan validitas informasi yang diterima akan dinilai berdasarkan persepsi responden. Begitu juga dengan evaluasi terhadap informasi organisasi, tujuan organisasi, isu-isu terkini tentang strategi lembaga dan informasi terbaru tentang perubahan kebijakan serta kebijakan yang dirumuskan. Dalam membuat penilaian, ada tiga faktor yang terkait dengan dimensi informatif yang perlu diberi perhatian, seperti berikut: a. Keutuhan Organisasi (Organizational Integration) Informasi tentang arah organisasi, kehendak organisasi terhadap tugas yang harus dilaksanakan, informasi serta pengetahuan tentang kerja adalah penting diketahui oleh karyawan. Selain hubungan horizontal antara bagian-bagian dalam sebuah organisasi, juga penting sebagai satu tim staf yang terpadu untuk mencapai tujuan pembentukannya. Proses komunikasi dalam aspek keutuhan organisasi bergerak melintasi organisasi yang biasanya terfokus pada koordinasi aktivitas dari berbagai departemen, memperbarui rencana baru untuk tujuan masa depan dan keberlangsungan hidupnya organisasi. b. Kualitas Informasi Reaksi karyawan terhadap saluran komunikasi, baik melalui pertemuan, instruksi tertulis dan lain bentuk saluran yang menyalurkan informasi dalam proses berkomunikasi. Pemilihan media yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan sasaran adalah penting. Selain itu kualitas media juga dikaitkan dengan kualitas informasi yang harus memenuhi dimensi berikut: 6 1) Informasi yang akurat (accuracy) 2) Kecocokan(relevancy) 3) Tepat waktu (timeliness) 4) Berkecukupan (completeness) (McLeod, 1995, hlm. 177). Informasi yang berkualitas adalah terdiri dari informasi yang jelas, cukup, diterima tepat pada waktunya dan memiliki derajat legitimasi yang tinggi. Dalam penulisan ini beberapa aspek kualitas informasi yang diterima dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan individu dalam menjalankan tugas harian. c. Perspektif Perusahaan Informasi yang jelas tentang tujuan organisasi, perubahan-perubahan dalam organisasi, kebijakan serta pendekatan serta prosedur kerja di kalangan anggota organisasi membantu melicinkan lagi pelaksanaan kerja. Umumnya perspektif perusahaan berisi pernyataan tentang filsafat organisasi, tujuan-tujuan sistem manajemen, strategi-strategi terbaru dalam pelaksanaan tugas dan lain-lain informasi yang terkait dengan kepentingan tugas, rasional tentang misi dan visi organisasi dalam jangka pendek dan jangka waktu panjang. (Downs dan Hazen, 1977) 2.1.2 Dimensi Hubungan (Relational Dimension) Dimensi jalinan hubungan dalam penulisan ini berarti kemampuan, kebijakan dan efektivitas pegawai dalam menciptakan suasana hubungan dan kerja sama yang ramah dengan berbagai pegawai di dalam dan eksternal organisasi. Sifat-sifat ini dapat membantu dan memudahkan pegawai mencapai tujuan organisasi. a. Komunikasi tatap muka, baik dalam tingkat interaksi perorangan atau interaksi dalam kelompok. b. Pola dan gaya komunikasi yang dipraktikkan dalam kalangan individu apakah sesuai unit atau bagian sesuai 7 c. Saluran atau medium komunikasi yang digunakan dan frekuensi fungsi.interaksi. d. Komunikasi informal yang memberi impact ke tingkat motivasi serta prestasi kerja harian. Definisi kegiatan untuk faktor-faktor yang terkait dengan dimensi informatif adalah seperti berikut: a. Komunikasi Horizontal Antar-Bagian Komunikasi horizontal antar-bagian didefinisikan sebagai suatu proses integrasi tindakan di peringkat kegiatan untuk tujuan meningkatkan tingkat kecepatannya dalam proses pemecahan masalah, semangat tim serta koordinasi ke arah pencapaian tujuan pembentukan organisasi. b. Komunikasi Subordinasi (Rekan Sekerja) Adapun komunikasi informal adalah metode di mana informasi diperoleh dari rekan sekerja, kelompok, dan orang yang berpengaruh. Biasanya mengacu pada pola hubungan pribadi di kalangan anggota-anggota organisasi terlepas dari posisi mereka yang relatif dalam bagan organisasi. Hubungan seperti ini ada karena anggota-anggota organisasi memiliki keinginan terhadap informasi yang tidak disediakan melalui komunikasi formal. Fitur utama komunikasi jenis ini: 1) Keberadaannya dalam keadaan cepat dan digunakan secara berkala (irregularly); 2) Komunikasi tidak dikontrol serta tidak dipengaruhi oleh para eksekutif tingkat atas; 3) Keberadaannya adalah semata-mata untuk memenuhi kepentingan diri para karyawan dalam organisasi. Penilaian akan dibuat tentang hubungan rekan sekerja dalam semangat tim untuk melaksanakan tugas harian. Aspek-aspek seperti dukungan yang baik, pertukaran informasi dan pendapat serta keintiman hubungan sesama rekan sekerja akan dinilai dari segi tingkat kepuasannya. 8 c. Komunikasi Manajemen Atasan Manajemen puncak terdiri dari mereka yang terlibat dalam aspek perencanaan, formulasi dan evaluasi kebijakan serta strategi, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program-program. Menurut Ahmad Sarji (1996) keterlibatan langsung serta dukungan yang kuat manajemen puncak ke atas suatu program reformasi akan berupaya menggalakkan perubahan dan seterusnya meningkatkan keterlibatananggota kerja dalam suatu program reformasi. Down dan Clampitt (1993) menegaskan bahwa kesiapan manajemen puncak menerima pendapat, keterbukaan, dan transparansi dan proses berkomunikasi serta siap menjadi pendengar yang baik akan memengaruhi tingkat kepuasan kerja. Menurut Smith (1992) komunikasi dua arah antara manajemen dengan karyawan yang efektif, adalah kritikal dalam memajukan bisnis kelas dunia (is critical for success in our highly competitive world wide business). Selain itu juga komunikasi yang efektif akan menjadi penggerak utama ke arah peningkatan tingkat produktivitas kerja dan keunggulan yang tinggi. Aspek utama yang diperhatikan dalam faktor ini adalah untuk mengevaluasi proses komunikasi antara manajemen puncak dengan anggota kerja di organisasi. Tiga hal penting yang ingin dinilai adalah sifat keterbukaan manajemen puncak untuk menerima ide-ide, kesediaan untuk mendengar dan perhatian terhadap informasi serta hubungan antara manajemen puncak dengan anggota kerja. 2.1.3 Dimensi Hubungan-Informatif Dimensi ini ingin mengukur tingkat kepuasan berkomunikasi dalam aspek komunikasi serta informasi yang dilaksanakan dalam kerja harian. Selain menilai proses jaringan hubungan aspek-aspek dalam dimensi ini juga ingin mengevaluasi sejauh mana informasi yang disalurkan berdampak terhadap tingkat kepuasan anggota kerja. 9 a. Metode penilaian kinerja, apakah umpan balik kinerja dibuat secara harian, mingguan, bulanan, atau tahunan b. Persepsi terhadap citra dan budaya kerja yang dilakukan c. Frekuensi pengakuan dan anjuran acara tidak resmi (seperti hari keluarga, acara informal, dan lain-lain) d. Lingkungan komunikasi dalam organisasi yang mendorong ke tingkat keterlibatan anggota kerja dalam membuat kebijakan atau keputusan. Aspek-aspek seperti lingkungan komunikasi yang kondusif, komunikasi pengawasan dan tanggapan pribadi akan menjadi aspek utama yang akan dinilai tingkat kepuasannya. a. Lingkungan Komunikasi Lingkungan komunikasi menggambarkan tingkat komunikasi dalam organisasi dan individu. Ini mencakup hal-hal yang membantu dalam mendorong proses komunikasi antara anggota organisasis komunikasi yang bersifat keterbukaan, mudah dihubungi, kerja sama dan keterlibatan bersama dalam upaya pencapaian tujuan organisasi (Down dan Hazen, 1977). Kebanyakan sarjana dan praktisi berpendapat bahwa dalam sebuah organisasi, lingkungan komunikasi yang sempurna memiliki karakteristik berikut (Daniel, Spikers, & Papa 99) b. Komunikasi Pengawasan Hubungan yang berbentuk difusi dan infus dalam proses berkomunikasi dengan petugas supervisor. Tiga hal penting adalah keterbukaan pejabat atasan untuk menerima ide-ide, kesediaan untuk mendengar dan perhatian yang diberikan, serta bimbing pandu pejabat atasan dalam menyelesaikan masalah kerja. Biasanya ia memfokuskan informasi kepada jenis-jenis aktivitas yang harus dilaksanakan, kapan aktivitas tersebut harus dilaksanakan, bagaimana untuk menyelaraskannya dengan aktivitas-aktivitas lain dalam organisasi dengan karya-bawahanya. (Downs dan Hazen, 1977) 10 c. Umpan Balik Tanggapan adalah penting dalam proses komunikasi, dengan kata lain tanpa umpan balik proses komunikasi yang terjadi adalah berbentuk satu arah. Dalam menjalankan tugas, umpan tentang prestasi kerja, penilaian kinerja saat, dan pemahaman tentang perintah yang diterima adalah penting (Downs dan Hazen, 1977). Tanggapan pribadi yang dinilai adalah sejauh mana mereka puas di atas metode yang digunakan, frekuensi pemberitahuan prestasi kerja dan bimbingan kerja yang dibuat. 2.2 Pengertian Aliran Komunikasi Dalam Organisasi Wiryanto (2009:55) mengatakan bahwa komunikasi organisasi ialah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. Sementara itu jalur komunikasi organisasi dapat berupa jalur vertikal (atas-bawah dan bawah-atas), horizontal (antara unit/satuan kerja yang sederajat/level), atau diagonal (komunikasi lintas unit/satuan kerja).(Alo Liliweri, 2007: 22). 11 BAB III Pembahasan 3.1 Workflow Perusahaan Sebelum masuk pada pembahasan inti, penulis ingin menjelaskan bagaimana detail workflow PT.Dipadira terlebih dahulu agar pembaca nantinya memahami dengan jelas yang akan dipaparkan, untuk lebih mudah dalam pengetikan nama PT.Dipadira maka berikutnya penulis hanya akan menggunakan Dipadira saja. Workflow pembuatan film animasi 3D dimulai dari cerita – storyboard – animatic – layout – animatioan - lighting- rendering editing dan compositing. Dipadira hanya mengerjakan bagian animasinya saja. Proses dalam pembuatan animasi sendiri ada empat tahap yaitu tahap blocking – blockingplus – spline dan final spline. - Blocking stage Blocking merupakan tahap awal dalam pembuatan animasi, dimana animator akan mengekspolarasi ide sebanyak-banyaknya sehingga menghasilkan sebuah sketsa gerakan animasi yang akan di buat, untuk masuk ke stage selanjutnya di tahap awal ini Animator membuat gerakan inti saja yang mengintrepretasikan ide yang akan dibuat. - Blocking plus stage Di tahap ini animator memberikan ide yang lebih jelas lagi dengan membuat gerakan gerakan tambahan diantara gerakan inti yang dibuat pada tahap blocking sebelumnya. Dalam tahap ini ide harus terlihat jelas dan kuat. Dalam tahap ini diipadira akan mengirimkan hasil pekerjaan ke supervisor di china untuk melakukan approval agar bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu spline dan final animation - Spline stage 12 Setelah mendapatkan approval dari supervisor, animator dalam tahap ini melanjutkan dengan lebih menghaluskan dan mendetailkan ide, dalam tahap ini gerakan yang ada di dalam animasi akan terlihat halus dan detail. Setelah selasai kemudian di kirimkan ke supervisor kembali untuk meminta approval agar bisa melanjutkan ke tahap final animation - Final stage Di tahap ini animator harus menyelesaikan animasi dengan menambahkan detail – detail kecil yang akan membuat animasi terlihat lebih nyata dan menarik. 3.2 Divisi Internal Dipadira studio - CEO Jabatan ini Bertugas mengawasi produksi dan menjalin hubungan dengan klien - Koordinator internal Bertugas sebagai penghubung komunikasi antara anggota internal dipadira, supervisor dan divisi lainnya yang ada di china - Animator Bertugas membuat scene animasi yang sesuai dengan plot cerita yang sudah ada 3.3 Divisi external - Supervisor Fungsi memberikan feedback kepada animator tentang pekerjaan dan memastikan pekerjaan animator sesuai dengan cerita dan keinginan klien - Koordinator external 13 Koordinator merupakan perwakilan dari setiap divisi yang ada sebagai penghubung komunikasi dalam produksi animasi - Klien Klien disini yang mempunyai projek jadi mereka akan memberikan feedback dan memastikan produksi sesuai dengan cerita dan keinginanya, kliennya berasal dari dreamwork animation studio sehingga mereka menuntut detail dan kualitas harus bagus dan sesuai standard mereka, tak heran sering sekali banyak mendapatkan feedback yang berulang- ulang. 14 3.4 Aliran komunikasi Aliran informasi yang terjadi dalam produksi sebuah film animasi berjudul jurassic park camptesius di dipadira studio bergantung pada bagaimana peran koordinator dalam mengirim dan menerima pesan. Didalam organisasi koordinator menjadi peranan jaringan jembatan, menurut R. Wayne Pace, (2013: 176), peranan jaringan jembatan adalah seorang anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok, juga menjalin kontak dengan anggota klik lain. Sebuah jembatan berlaku sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai. Jembatan pesan selain sebagai penyampaian dan penerima pesan juga rentan terjadi penyimpangan pesan terhadap semua kondisi yang menyebabkan kehilangan dan kerusakan informasi. Maka posisi jembatan pesan sangat berpengaruh dalam menerima dan menyampaikan pesan. Koordinator berperan mengirimkan pesan dan menerima pesan kemudian disalurkan ke seluruh anggota internal agar pesan yang disampaikan segera untuk di kerjakan. Koordinator juga berperan sebagai penghubung antar divisi satu dengan yang lainnya. Untuk itulah bagaimana informasi perlu diolah dan disalurkan sesegera mungkin kepada animator agar tidak menghambat berjalannya produksi. Didalam produksi sebuah animasi, informasi ini berisi tentang feedback dari supervisor, dan informasi- informasi teknis yang harus diikuti oleh animator dalam melakukan produksi animasi, dan tak jarang informasi yang di dapat dalam bentuk bahasa cina sehingga sebelum disampaikan secara serentak kepada divisi internal koordinator bertugas mengelola dan menerjemahkan informasi kedalam bahasa inggris terlebih dahulu. Pola penyebaran pesan yang dilakukan koordinator adalah pola penyebaran serentak, penyebaran pesan secara serentak yaitu penyebaran pesan yang dilakukan secara bersama dan pesan tersebut harus tiba dibeberapa tempat yang berbeda pada saat yang sama. Penyebaran pesan tersebut memerlukan suatu rencana untuk menggunakan strategi atau tekhnik penyebaran pesan. Strategi dan tekhnik penyebaran pesan biasanya dipertimbangkan berasarkan waktu dan media apa yang digunakan agar pesan tersebut dapat cepat diterima oleh si penerima pesan (Cees Leeuwi: 196) koordinator menyalurkan informasi secara serentak kepada seluruh animator diwaktu yang sama dengan tujuan agar informasi ini 15 diterima segera dan tidak menghambat produksi karena keterlambatan informasi paling terbaru . Penyebaran pesan secara serentak memerlukan strategi atau teknik penyebaran pesan tersebut. Dengan majunya perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan efek yang memudahkan dalam melakukan penyebaran pesan secara serentak, koordinator dalam melakukan penyebaran pesan secara serentak menggunakan grup telegram sebagai komunikasi 2 arah yang bisa langsung menyampaikan pesan dan mendapatkan respon anggota, didalam grup telegram ini berisi seluruh anggota divisi internal yang terlibat dalam produksi animasi jurassic termasuk CEO, dimana CEO ini akan melakukan pengawasan terhadap informasi yang masuk dan keluar, kemudian google doc berfungsi sebagai tracker dimana didalam google docs itu berisi kumpulan-kumpulan informasi penting yang berhubungan dengan produksi, sehingga apabila animator ingin mencari informasi yang dia butuhkan dalam produksi tinggal mencari di google docs. aliran komunikasi dipadira studio dalam proses produksi film animasi Supervisor Koordinator Animator Animator 16 Animator 3.5 Dimensi informatif Dimensi Informatif terdiri dari faktor- faktor kepuasan informasi seperti a. Kualitas informasi Informasi yang berkualitas adalah terdiri dari informasi yang jelas, cukup, diterima tepat pada waktunya dan memiliki derajat legitimasi yang tinggi. Dalam penulisan ini beberapa aspek kualitas informasi yang diterima dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan individu dalam menjalankan tugas harian. Kualitas informasi diukur dari 4 hal - accuracy Dalam hasil pengamatan dan observasi informasi yang didapat adalah merupakan informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga informasi yang disampaikan oleh koordinator kepada animator adalah benar dari sumber informasi yaitu supervisor dan klien. - Relevancy Dalam hal kerelevansian informasi, informasi berifat konstruktif dimana informasi berisi feedback yang bertujuan meningkatkan kualitas animasi, dilihat dari hasil wawancara dengan beberapa animator bahwa memang informasi yang datang berupa feedback yang membangun , bertujuan meningkatkan kualitas animasi. - Timelines Dalam produksi animasi waktu sangatlah berharga, produksi animasi selalu mempunyai deadline yang harus dikejar karena itu efisiensi waktu sangatlah penting sehingga koordinator juga menyalurkan informasi secara tepat waktu tanpa ditunda- tunda, dimana setelah informasi itu datang, langsung diolah dan di sebarkan serentak sehingga dampaknya memperlancar produksi. 17 - Cukup (competence) Dimana informasi yang datang memang benar di peruntukkan bagi animator 3.6 Dimensi hubungan Dimensi hubungan yang dibangun antara anggota organisasi yaitru suasana hubungan kerja sama yang nyaman dan cair, dan saling membantu saatu sama lain, sesama animator bebas bertanya kepada animator lain apabila memiliki kendala dalam pekerjaan, dipadira studio membangun suasana informal agar para artis yang bekerja disana mendapatkan kenyamanan tanpa harus berperilaku formal. Komunikasi yang dibangun didalam dipadira studio adalah komunikasi kekeluargaan dimana dipadira studio membuat suasana kantor seperti keluarga sehingga hubungan yang terjalin antara satu sama lain menjadi cair, erat dan bersahabat sehingga dampak yang ditimbulkan dapat memperlancar koordinasi dalam pekerjaan. 3.7 Dimensi hubungan Informatif Dimensi ini mengukur tingkat kepuasan komunikasi dalam aspek komunikasi serta informasi yang dilaksanakan dalam kerja harian , aspek yang menjadi fokus utama - Lingkungan komunikasi Lingkungan komunikasi menggambarkan tingkat komunikasi dalam organisasi dan individu. Ini mencakup hal-hal yang membantu dalam mendorong proses komunikasi antara anggota organisasis komunikasi yang bersifat keterbukaan, mudah dihubungi, kerja sama dan keterlibatan bersama dalam upaya pencapaian tujuan organisasi (Down dan Hazen, 1977). Kebanyakan sarjana dan praktisi 18 berpendapat bahwa dalam sebuah organisasi, lingkungan komunikasi yang sempurna memiliki karakteristik berikut (Daniel, Spikers, & Papa 99) - Lingkungan komunikasi yang fleksibel antar anggota dan manajemen dengan memiliki saluran terbuka serta penyebaran dari berbagai arah - Informasi yang tepat dan memadai, lengkap tentang prosedur kerja, penilaian prestasi kerja, kebijakasn organisasi, dan aspek yang berhubungan dengan tugas - Saling percaya mempercayai, keterbukaan dan dukungan dalam berkomunikasi atasan dan bawahan - Keterlibatan dalam proses membuat keputusan juga solusi masalah dan lain-lain terkait dengan tugas serta kepemimpinan yang demokratis - Komunikasi pengawasan cenderung dalam komunikasi vertikal dimana keterbukaan dan kesiapan menerima masukan adalah kunci keselarasan - Terkait dengan respon perintah , laporan berkala dan pemberitahuan prestasi kerja diumumkan setiap ada anggota yang melakukan kerja dengan baik. 19 Bab VI Penutup 4.1 Kesimpulan Dari seluruh uraian di atas, dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa komunikasi organisasi yang dijalankan dipadira studio sudah sesuai, efektif dan tepat sasaran dimana pola penyebaran nya yang serentak dan secara langsung maka informasi tidak terhambat sehingga otomatis memperlancar produktifitas perusahaan, dalam perusahaan ini Koordinator menjadi peranan penting dalam menjembatani komunikasi antara divisi internal dan external yang mana memperlancar komunikasi masuk dan keluar. Dukungan media komunikasi tertulis dan eklektronik sangat menunjang mereka dalam hal efisiensi waktu, Media yang digunakan dalam penyampaian informasi adalah media chatting telegram dan google docs sebagai tracker list pekerjaan. Penulis juga sebagai animator di perusahaan menjumpai beberapa kendala seperti perbedaan bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa cina kemudian di terjemahkan ke dalam bahasa inggris kemudian di sebarkan, namun beberapa animator terkadang mengalami kesusahan dalam memahami informasi yang berbahasa inggris sehingga menimbulkan salah paham informasi, dan koordinator terkadang miss dalam menyampaikan informasi di karenakan di suatu waktu terlalu banyak informasi yang masuk sehingga informasi yang sudah duluan tertimbun oleh informasi yang baru. Pada umumnya komunikasi di perusahaan cukup lancar dengan memakai sistem vertikal dan horizontal . dari segi keterbukaan antar anggota intenal mampu menciptakan suasana yang kondusif dalam penyampaian informasi. Keterbukaan mereka dalam berkomunikasi sehingga dapat meminimalisir hambatan- hambatan yang ada dalam melaksanakan pekerjaan. Dipadira studio sudah menjalankan komunikasi dengan efektif . 20 Implikasi dari penelitian ini bahwa setiap perusahaan perlu dilakukan audit komunikasi agar memperlancar produktifitas perusahaan. Audit komunikasi sebaiknya dilakukan secara periodik. 4.2 Saran - Sebaiknya perusahaan perlu mengadakan pelatihan bahasa inggris dengan tujuan meningkatkan soft skill dalam berbahasa sehingga kedepannya dapat mengurangi kesalah pahaman informasi. 21 Daftar Pustaka R. Wayne Pace, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Terj. Deddy Mulyana, cet. VIII, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013 Narwayana, tri guntur.2020.Modul Mata Kuliah audit komunikasi pertemuan 1, 3, 4, 10. yogyakarta: Universitas mercubuana Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. (2006). Komunikasi Organisasi. Remaja Rosdakarya: Bandung Ramdani, Dian.2015.Jurnal audit komunikas wahana lingkungan hidup indonesia (walhi) . yogyakarta: FISIP UPN Veteran 22