Keluarga dengan Anak Usia Dini Dra. Hj. Siti Azizah Rahayu, M.Si Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya http://www.free-powerpoint-templates-design.com PERAN KELUARGA PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI ⦿ Pengalaman masa kanak-kanak di berikan sebagai bentuk dasar, dan dengan melalui pengalaman ini anak memperoleh pengertian, perlengkapan emosional dan ikatan moral yang memungkinkannya bertindak sebagai orang dewasa dilingkungan masyarakatnya. Definisi keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang (Koerner dan Fitzpatrick, 2004) Struktural Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau ketidak hadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak dan kerabat lainnya. Fungsional Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial seperti : -Sosialisasi pada anak -Emosi dan materi -perawatan Stransaksional Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (Family Identity), -emosi, pengalaman - cita - cita 1. • • • • • • • • • TEORI PENGASUH Teori Psikoanalisis Cognitive development theory Behaviorism Social learning theory Genetic, heredity, personality Humanistic theory Ethological theory Sistem, etological theory Theory perkembangan ANAK USIA DINI Hakekat anak usia dini (Agusta,2012) adalah Individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui anak tsb. Menurut Beichler Dan Snowman (Dwi Yulianti,2010), anak usia dini adalah anak yang berusia 3 – 6 tahun. a. Memiliki ras ingin tahu yang besar b. Merupakan pribadi yang unik c. Suka berfantasi dan berimajinasi d. Masa yang paling potensial untuk belajar. e. Menunjukkan sikap egosentris f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek. 5 FASE PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI ANAK USIA 0 – 2 TAHUN Anak telah memiliki kemampuan dan ketrampilan dasar yang berupa kemampuan lokomotor (berguling, duduk, merangkak dan beerjalan). Ketrampilan memegang benda, penginderaan (melihat, mencium, mendengar dan merasakan sentuhan). ▪ ANAK USIA 2 – 3 TAHUN Pada fase ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berjalan dan berlari. ▪ ANAK USIA 3 – 4 TAHUN Secara umum anak pada fase ini mengalami peningkatan dalam berperilaku motorik, sosial, berfikir fantasi maupun kemampuan mengatasi frustasi ANAK USIA 4 – 6 TAHUN Pada usia ini, ciri yang menonjol adalah anak mempunyai sifat berpetualang yag kuat. TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI o Tugas perkembangan anak usia dini (0 – 6 tahun), menurut Havighhurst dalam Harlock 1978 : • belajar berjalan. • belajar makan, makanan padat. • belajar berbicara • belajar mengendalikan pembuangan sampah tubuh. • belajar membedakan jenis kelamin dan kesopanan seksual. • mencapai stabilitas fisiologis. • membentuk konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik • belajar berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara kandung dan orang lain . 7 KOMUNIKASI KELUARGA Menurut ElizabethB. Harlock dalam bukunya perkembangan anak, bahwa ada beberaoa ciri orang tua yang komunikaf antara lain : ADIL KASIH LUWES KEBAHAGIAAN TAULADAN TEMAN KEMANDIRIAN KEHANGATAN 8 2. TEORI PENGASUHAN Pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuh emosi dan pengasuh sosial. 3. PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI a. Perkembangan emosi Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks dapat berupa perasaan/pikiran yang ditandai oleh perubahan biologis yg muncul dari perilaku seseorang b. Perkembangan sosial Menurut Hurlock bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. c. Pola asuh sosial emosional Pemberian cinta dan kasih sayang dan keterampilan berhubungan dengan sosial termasuk etika dan nilai 10 • POLA ASUH ORANG TUA Demokratis Otoriter 1.Orang tua bersikap realistis terhadap kemampuan anak , tidak berharap berlebihan yang melampaui kemampuan anak 1.Orang tua suka menghukum 2.Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan. bersikap menharuskan atau 3.Bersikap responsif terhadap kemmpuan anak kompromi secara fisik 2.Orang tua cenderung memerintah nanak untuk melakukan sesuatau tanpa 3.Orang tua cenderung emosional dan bersikap menolak. Permisif 1.Orang tua tidak menegur atau memperingatkan anak , apabila anak sedang dalam bahaya dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan. 2.Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk menyatakan keinginannya. 3. Orang tua tidak pernah menegur atau tidak berani menegur perilaku anak, meski perilakunya diluar batas kewajaran. THANK YOU Psikologi Keluarga Pertemuan 4