PERADABAN MESIR KUNO Untuk Memenuhi Tugas : Sejarah Peminatan Virna Eka Zahwa Maulida X IPS 2 SMA NEGERI 8 KOTA BOGOR Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Hanya kepada-Nyalah kami memohon pertolongan. Tidak lupa Shalawat dan salam kami panjatkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW, Risalah beliaulah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul "Peradaban Mesir Kuno". Isi makalah akan diuraikan tentang letak geografi, keadaan ekonomi, sosial, dan budaya. Makalah "Peradaban Mesir Kuno " disusun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Bogor, 03 Maret 2021 Virna Eka Zahwa Maulida DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Letak Geografis B. Keadaan Penduduk C. Hasil Peradaban Mesir Kuno BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan Mesir Kuno merupakan salah satu kebudayaan tertua dan paling maju di dunia. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil yang merupakan urat nadi kehidupan Mesir. Kondisi geografis ini sangat menguntungkan masyarakat Mesir Kuno karena dataran Nil merupakan dataran yang subur dan masyarakat Mesir Kuno pun memiliki pengendalian keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan manusianya sehingga kegiatan sosial, ekonomi dan politiknya berjalan dengan sangat baik. Beberapa contoh dari keberhasilan masyarakat Mesir Kuno adalah teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk, pengetahuan matematika, teknik pengobatan, seni dan arsitektur, begitu juga dengan perkembangan sistem tulisan dan sastranya. Masyarakat Mesir Kuno telah mengenal tulisan sejak sekitar 4000 SM. Tulisan mereka berupa gambar dan lambang-lambang yang disebut Hierogliph. Ciri lain yang dari majunya kebudayaan Mesir Kuno adalah tata cara berpakaian mereka. Masyarakat Mesir Kuno telah mengenal tata cara berpakaian dalam kehidupan mereka. Masyarakat Mesir Kuno biasanya memakai tunik linen putih, dan pakaian-pakaian yang panjangnya sampai ke pinggang. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Letak Geografis Mesir kuno ? 2. Bagaimana Keadaan penduduk Mesir kuno ? 3. Bagaimana Hasil Peradaban Mesir kuno ? C. TUJUAN 1. Mengetahui Letak Geografis Mesir kuno? 2. Mengetahui Keadaan Penduduk Mesir kuno? 3. Mengetahui Hasil Peradaban Mesir kuno? BAB II PEMBAHASAN A. LETAK GEOGRAFIS Mesir secara geografis, sebagian besar wilayahnya berada di Benua Afrika. Namun, Semenanjung Sinai , di wilayah Mesir bagian timur, berada di Benua Asia. Negara ini mempunyai pesisir pantai, yaitu Laut Mediteranean dan Laut Merah; berbatasan dengan Libya bagian barat, Sudan di bagian selatan, Semenanjung Gaza, Palestina dan Israel di bagian timur. Luas Mesir adalah empat kali luas Inggris. Namun, 95% wilayahnya berupa gurun pasir yang tidak bisa dihuni. Hal ini berarti sebagian besar penduduk Mesir hanya menempati 3% wilayah Mesir saja. Berikut adalah wilayah-wilayah yang ada di Mesir; Sungai Nil. Sungai Nil mengalir disepanjang Mesir, dari selatan ke utara. Dikedua tepi sungai, terdapat tanah pertanian subur yang dikelilingi oleh gurun pasir yang luas. Do sinilah, konon,berkembang sebuah peradaban besar yang sangat maju, yakni peradaban Mesir Kuno atau peradaban Lembah Sungai Nil. Gurun Pasir Barat. Sebelah barat Sungai Nil, terdapat Gurun Pasir Barat yang gersang, yang meliputi dua pertiga wilayah Mesir. Wilayah ini merupakan daerah rendah berpasir dan sand dune ( buit pasir) yang luasnya tidak terbatas serta dataran dan plato berbatu Letak geografis Mesir yang jarang turun hujan menjadikan keberadaan Sungai Nil merupakan karunia dan berkah yang sangat luar biasa. Sungai tersebut telah memberikan harapan hidup karena 95% penduduk Mesir berada di sekitar Sungai Nil. B.KEADAAN PENDUDUK MESIR KUNO Peradaban lembah Sungai Nil ( peradaban Mesir Kuno) merupakan peradaban tertua di Benua Afrika. kesuburan tanah menjadi alasan utama yang membuat daerah ini menjadi menarik untuk ditempati oleh manusia sehingga terciptalah sebuah peradaban. Peradaban ini terpusat di sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut Periode Kejayaan Baru. Daerahnya mencakup wilayah delta nil di utara, hingga Jabel Barkal di Katarak keempat nil. Pada beberapa zaman tertentu, peradaban Mesir meluas hingga bagian selatan Levant, gurun timur, pesisir pantai laut merah, semenanjung sinai, serta gurun barat. Peradaban Mesir Kuno ditetapkan sebagai peradaban tertua di dunia setelah ditemukannya batu Rosetta, yang kemudian dibaca oleh seorang sarjana Prancis bernama Champolion pada tahun 1822. Kebesaran peradaban Mesir Kuno dapat dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini, seperti Piramida, Sphinx dan Obelisk. Selain itu, juga dapat dilihat dari berdirinya kota-kota kuno, seperti Kota Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta yang terletak di lembah Sungai Nil. Adapun mata pencaharian masyarakatpada zaman ini adalah bertani dan berdagang. -KERAJAAN MESIR TUA (2660-2180 SM) Kerajaan Mesir Tua berlangsung sejak masa pemerintahan Fir’aun Menes sampai dengan pemerintahan Pepi II ( 3100-2134 SM). Masa kerajaan Mesir Tua dikenal sebagai Abad Piramida karena pada masa itu banyak dibangun piramida raksasa. Ibu kota Kerajaan Mesir Tua adalah Memphis. Kerajaan Mesir Tua ini didirikan oleh raja-raja dari selatan, dan mencapai puncaknya dibawah Dinasti III dan IV ( kira-kira 2600-2400 SM). Menes adalah raja Mesir dari Dinasti I. Raja Menes dikenal sebagai Fir’aun Mesir pertama yang menyatukan seluruh Mesir Kuno untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah negara kesatuan, kurang lebih pada abad ke-3 SM. Namun akhirnya istilah Fir’aun dipakai sebagai gelar raja-raja Mesir. Sebagai pemilik, pengatur, dan penguasa dari keseluruhan negara dan wilayah-wilayahnya, para Fir’aun ini dianggap sebagai pengejawantahan dari dewa terbesar dalam kepercayaan Mesir kuno yang politeisme dan menyimpang. -KERAJAAN MESIR TENGAH (1640-1570 SM) Pada masa pertengahan ini, terdapat dua pemerintahan di Mesir, yakni pemerintahan Raja Sesotris III dan Raja Amenemhet III. a. Raja Sesotris III Keberhasilan Raja Sesotris II dimulai dari ia berhasil menyatukan perpecahan yang dulu terjadi pada masa Pepi II. Selain itu ia juga mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Sudan, Palestina, dan daerah Sichem. Pada masanya ia juga mampu menerapkan hubungan diplomasi dengan negara lain untuk menstabilkan politik dan ekonomi serta pada masa Sesotris III, kebijakan penyimpanan mayat Fir’aun dirubah , yang dulunya dimakamkan di piramida sekarang dimakamkan di Gua Karang, hal tersebut atas pertimbangan keamanan. b. Raja Amenemhet III Keberhasilan Raja Amenemhet III yaitu ketika ia mampu memajukan pertanian masyarakat Mesir dengan memanfaatkan Sungai Nil secra optimal. Kemajuan Bangsa Mesir dan kondisi tanahnya yang subur akgirnya menarik Bangsa Hykos. Efek kependudukan Bangsa Hykos di Mesir menyebabkan pertukan budaya dimana Mesir banyak menyerap ilmu seni dan keterampilan Bangsa Hykos yang menyebabkan bangsa Mesir sebagai bangsa yang kuat, maju, dan modern. -KERAJAAN MESIR BARU (1570-1075 SM) Kerajaan Mesir Baru berdiri antara abad ke-16 SM hingga abad ke-11SM, meliputi masa dinasti ke-18,19, dan 20. Setelah bangsa Hykos, Mesir memasuki zaman baru atau zaman imperium. Disebut zaman imperium karena Fir’aun Mesir berhasil merebut wilayah di Asia Barat, termasuk Palestina, Funisia, dan Syiria. Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru yaitu: a. Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hykos dari Mesir sehingga berkuasalah Dinasti ke-18,19 dan 20. b. Thutmosis I. masa pemerintahannya, Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur. c. Thutmosis III. Merupan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut. Batas wilayah kekuasaanya di timur samapi Syiria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Libya, dan di utara sampai Pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut, ia digelari “ Napoleon dari Mesir”. Ia juga dikenal karena memerintahkan membangun kuil Karnak dan Luxor. d. Amen Hotep IV. Ia dikenal sebagai raja yang pertama kali mengajak rakyatnya untuk meninggalkan kepercayaannya menyembah banyak dewa tetapi ia untuk menyembah hanya pada satu dewa saja yaitu Dewa Matahari Aten. Ia mengubah namanya menjadi Akhenaten dan mendirikan kota Akhetaten yang terletak antara Thebes dan Memphis. Setelah kematiannya pada 1335 SM, pemujaan banyak dewa kembali dipeluk dan Thebes menjadi ibukota Mesir.[4] e. Ramses II. Ia dikenal mendirikan banguna besar bernama Ramesseum dan Kuil, serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah Sungai Nil dengan Laut Merah, namun belum berhasil. Masa Ramses diperkirakan sezaman dengan kehidupan nabi Musa. Kemudian setelah masa Ramses II, kekuasaan Mesir mengalami Kemunduran. C.HASIL PERADABAN MESIR KUNO 1. Ekonomi ° Di Mesir, administrasi dan perdagangan dikendalikan oleh para wazir serta yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah raja. Dan sebagian besar perekonomian Mesir diatur secara ketat oleh pemerintah pusat. °Pertenakan : Sapi, Domba Dan sapi °Pertanian : Gandung Emmer °Perlogaman: Biji Tembaga timah, emas dan batu 2. Religius Dan Kepercayaan Dalam sistem kepercayaannya, bangsa Mesir mengembangkan gagasan kontradiktif ( bertolak belakang dengan pengetahuan yang umum) mengenai kehidupan setelah mati. Kepercayaan mereka berakar pada lingkungan hidup sekitar Sungai Nil, yaitu berupa banjir, timbulnya tanah subur, lalu kering, banjir, dan terus berulang Banjir Sungai Nil tidak menimbulkan bencana, kecuali berkah berupa kesuburan tanah. Mereka juga percaya dengan dewa Osirin dan dewa Matahari atau Amon Ra 3. Arsitektur °Tempat Tinggal : Piramida Giza Dan Kuil Di Thebes °Kuil Edfu 4. Sosial – Politik °Masyarakat Mesir Kuno ketika itu sangat terstratifikasi dan status sosial yang dimiliki seseorang ditampilkan secara terang-terangan. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, namun demikian hasil pertanian dimiliki dan dikelolah oleh negara, kuil, atau keluarga ningrat yang memiliki tanah. °Di bidang sosial, bangsa atau peradaban Kesir Kuno juga mengenal strata sosial. Artinya, terdapat kelas sosial yang tinggi dan yang rendah. Strata tertinggi yaitu diawali dari Fir’aun dan bangsawan, para pedagang, petani, buruh perkotaan, dan budak-budak 5.Seni °Seni bangunan yang dihasilkan oleh Mesir Kuno yang sangat terkenal di dunia yaitu Piramid, kuil, patung, relief, sphinx, obelisk, dan mumi. °Patung Dada Nefertiti : Karya Thurmose adalah salah satu mahakarya terkenal bangsa Mesir Kuno 6.Iptek Kemajuan IPTEK yang selanjutnya yaitu kalender. Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap, kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing ( Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang, yang disebut Tahun Syamsiyah ( sistem Solar). BAB III KESIMPULAN Sungai Nil memiliki peranan yang sangat penting dalam peradaban kehidupan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari Sungai Nil adalah kesuburan tanahnya yang mampu mengembangkan pertanian. Peradaban Sungai Nil ini terbagi menjadi tiga masa yaitu; Peradaban Mesir Tua, Peradaban Mesir Tengah, dan Peradaban Mesir Baru. Peradaban Mesir ini meninggalkan banyak bentuk kebudayaan yang berbentuk fisik yaitu seperti; piramida, kuil, patung, sphinx, relief, obelink, dan mumi. Kemunduran yang terjadi pada peradaban Sungai Nil yaitu karena pengaruh budaya luar dan banyaknya gejolak dari kerajaan-kerajaan yang ada di Mesir itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Aizid, Rezim.2014. Kisah Sejarah Terlengkap PERADABAN-PERADABAN BESAR DUNIA Dari sebelum Masehi hingga Modern. Yogyakarta: Laksana. Kezia, Napitu.2013. Sejarah Peradaban Mesir di Sungai Nil. Dalam http://keziadansejarah04.blogspot.co.id/ diunduh Rabu, Pukul 08:40 WIB. Adams, Simon. 2007. Sejarah Dunia dari Mesir Kuno hingga Tsunami Asia Panduan Utama tentang Sejarah Dunia. Jakarta: Erlangga.