Zamani Sa>`atun karya Naji

advertisement
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis sosiologi sastra terhadap novel al-Ba>qiyu min az-
Zamani Sa>’atun karya Naji>b Mah}fu>z}, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
novel tersebut diceritakan tentang perubahan sosial di Mesir pada rentang waktu
tahun 1880-an hingga 1981. Melalui teori perubahan sosial, dapat ditemukan
adanya tiga perubahan sosial yang menonjol dalam novel BZS, yaitu perubahan
pandangan masyarakat terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan.
Perubahan pandangan terhadap pendidikan mulai terlihat pada generasi
kedua dan ketiga. Pada generasi pertama, pendidikan dianggap lebih
diperuntukkan bagi laki-laki dan ruang lingkup perempuan saat itu masih terbatas.
Perubahan yang terjadi pada generasi kedua dan ketiga dikarenakan adanya
perubahan pandangan orang tua yang menganggap bahwa pendidikan adalah hal
yang penting, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut memiliki
kesamaan dengan realita yang terjadi di Mesir bahwa pada akhir 1800-an muncul
seorang tokoh, Qa>sim A<mi>n, yang memperjuangkan hak-hak wanita Mesir.
Perubahan pandangan terhadap pekerjaan juga mulai terlihat pada generasi
kedua dan ketiga. Selain karena luang lingkup bagi wanita sudah tidak lagi
dibatasi, hal tersebut juga dikarenakan peperangan yang terjadi di Mesir dan
mengakibatkan krisis ekonomi di negara tersebut. Sebab yang lainnya adalah
adanya permasalahan sosial dan keuangan dalam keluarga H}a>mid sehingga
menuntut generasi berikutnya untuk mandiri. Berkaitan dengan realita yang ada
58
59
bahwa Mesir pada tahun 1940-an telah mampu mencukupi kebutuhan logistiknya
bahkan menjadi ketua pusat penyuplai industri Timur Tengah, kondisi ekonomi
dalam novel menjelaskan tentang sisi lain sebagian masyarakatnya.
Adapun perubahan pandangan terhadap pernikahan terlihat pada ketiga
generasi. Tradisi perjodohan dialami oleh beberapa tokoh pada tiga generasi,
hanya saja perjodohan pada generasi kedua dan ketiga keputusan telah diambil
oleh anak yang dijodohkan. Orang tua pada generasi tersebut hanya memberi
masukan nasihat kepada anak mereka. Perubahan lain yang terjadi adalah adanya
peningkatan usia pernikahan pada generasi ketiga. Pada generasi ini, tokohnya
tidak langsung menikah setelah bekerja, kecuali tokoh Rasya>d. Adapun realita
yang terjadi di Mesir menjelaskan bahwa kesetaraan hak antara laki-laki dan
perempuan dan kebebasan perempuan dalam menjalani aktivitas sosial baru diatur
dalam undang-undang pada tahun 1971.
Download