Sri Mulyanti Setelah mengikuti materi ini peserta mampu: 1. Menjelaskan konsep nilai-nilai/etik antar profesi. 2. Menjelaskan manfaat nilainilai/etik antar profesi untuk kolaborasi yang efektif. 3. Menguraikan prinsip nilai-nilai/etik antar profesi dalam praktik kolaborasi antar profesi. 4. Mengidentifikasi strategi belajar yang memfasilitasi pembelajaran nilai-nilai/etik antar profesi. 5. Mengidentifikasi sumber belajar yang memfasilitasi pembelajaran nilai-nilai/etik antar profesi. 3/8/2021 2 4 DOMAIN IPE 3/8/2021 3 Pengertian: Nilai-nilai/Etik, moral, etika profesi & hukum • Nilai adalah 1. Segala sesuatu tentang baik dan buruk. 2. Segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subyek. 3. Hasil seleksi pengaruh perilaku 4. Dalam KBBI: nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan; sesuatu yg menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Kesimpulan Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subyek, menyangkut segala sesuatu yang baik dan buruk, sebagai abstraksi, pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat, batasan ini bersifat universal. Nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau yang tidak diinginkan, tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh. 3/8/2021 4 Tingkatan nilai Menurut Arnold Green, tingkatan nilai ada 3: 1. Perasaan (sentimen) yang abstrak Perasaan dipakai sebagai suatu landasan bagi orang2 untuk membuat putusan dan sebagai standar untuk tingkah laku. 2. Norma-norma moral Norma-norma moral merupakan standar tingkah laku berfungsi sebagai kerangka patokan dala berinteraksi. 3. Keakuan (kedirian) Keakuan berperan dalam membentuk kepribadian melalui proses pengalaman sosial. 3/8/2021 5 Berbagi nilai dan norma sebagai dasar membangun sikap & perilaku tim kolaborasi antar profesi • Berbagi nilai dan norma: dalam proses pengembangan budaya kerja, diperlukan nilai sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku kerja tinggi untuk mewujudkan visi dan misi kelompok/rganisasi. • Dalam berbagi nilai dan norma, tahapan yang harus dilalui: – Saling menginformasikan nilai masing2 kelompok untuk diketahui dan dicermati. – Memilih, menentukan dan menyepakati nilai2 bersama dalam tim kolaborasi. – Menyepakati norma bersama dalam membangun sikap dan perilaku bersama dalam tim kolaborasi. • Kesepakatan dan komitmen mengimplementasikan nilai dan norma bersama sebagai dasar berpikir, bersikap dan berperilaku dalam tim kolaborasi 3/8/2021 6 Moral, Etika Profesi dan Hukum • Moral =mos/more (Latin)berari tabiat, kesusilaan atau kelakuan/perilaku. • Moral: suatu ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, yang dapat tertulis atau tidak tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. • Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. • Norma moral memiliki bobot lebih tinggi daripada norma lain seperti norma sopan santun dan norma hukum. • Norma hukum biasanya berlaku menurut perundang-undangan. • Moralitas merupakan keseluruhan norma, nilai dan sikap moral seseorang atau sebuah masyarakat. 3/8/2021 7 Etika Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etik berhubungan erat dengan etika. Etika adalah cabang filsafat yang membahas mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan entang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mngenai nilai dan norma, moral yang menentukan perwujudan sikap dan pola perilaku hidup manusia baik secara pribadi maupun secara kelompok. 3/8/2021 8 Prinsip Etika Profesi 1. Tanggungjawab (atas pelaksanaan pekerjaan dan dampak dari profesi untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya) 2. Keadilan (menjalankan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya) 3. Otonomi (memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya) 4. Altruistik, menghargai martabat manusia 5. Kejujuran, integritas 6. Tepat janji/komitmen 7. Bertindak aman 8. Menjaga privasi dan kerahasiaan 9. Memiliki niat untuk berbuat baik 3/8/2021 10. Menjaga dan meningkatkan profesionalisme 9 Persamaan Etika dan Hukum 1. Hukum adalah suatu peraturan perundangan yang dibuat dan ditetapkan oleh suatu kekuasaan dalam mengatur pergaulan dan interaksi kehidupan bermasyarakat. 2. Hukum ada 2: perdata dan pidana 3. Persamaan Etika dan Hukum: a. Sebagai instrumen untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Obyek kajiannya tingkah laku manusia. b. Memiliki hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat agar tidak saling merugikan. c. Membangun kesadaran d. Bersumber pada hasil pemikiran para pakar/ahli dan pengalaman empiris 3/8/2021 10 Perbedaan Etika Profesi dan Hukum Etika Profesi Hukum Berlaku dalam lingkungan suatu profesi Berlaku umum untuk seluruh masyarakat Dibuat untuk mengatur tertib (kesepakatan profesi), bukan kehendak masyarakat dan negara. Masyarakat dan negara tidak dapat membatalkan. Dibuat oleh badan pemerintah yang mempunyai wewenang hukum, atas kehendak masyarakat dan negara. Tertulis sebagian saja. Semua hukum tertulis secara rinci, sistematis, ditulis dalam kitab UU atau berbentuk peraturan. Pelanggaran dan sanksi diselesaikan melalui dewan ahli/majelis kehormatan. Pelanggaran dan saksi diselesaikan melalui pengadilan. Sanksi dapat dilaksanakan dengan paksa. 3/8/2021 11 Etik antar profesi Etika Profesi adalah suatu pelaksanaan atau tindakan dalam melaksanakan pekerjaan khusus yang memilki otoritas yang diberikan kepada seseorang atas dasar keahlian khususnya yang dianggap baik dan benar menurut kaidah2 keilmuannya. Kode Etik Profesi adalah suatu aturan moral atau etik yang menjadi landasan yang harus dipatuhi oleh para profesional dalam melakukan otoritasnya. Aturan moral atau etik terhadap masyarakat umum, terhadap dirinya sendiri dan hubungannya dengan sesama profesi serta terhadap klien yang dilayani. Etik profesi dapat dikatakan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak (perilaku) yang penting dan berguna bagi kemanusiaan, yang benar dan salah menurut suatu profesi,serta berkaitan dengan hak dan kewajiban anggota profesi tersebut sesuai dengan hakikat profesi tersebut. Etik antar profesi dapat diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak yang benar dan salah, hak dan kewajiban setiap anggota dalam berinteraksi dengan profesi lain. 3/8/2021 12 Etik antar profesi Pendidikan antar profesi perlu memberi pemahaman kepada mahasiswa calon tenaga kesehatan tentang nilai-nilai dan etika profesi kesehatan lain, sehingga dapat mengakui bahwa setiap profesi memiliki nilai-nilai/ etik yang bernilai sama dan penting untuk kepentingan masyarakat pengguna pelayanan kesehatan (WHO, 2010). Nilai-nilai/ etik antar profesi harus berorientasi pada pasien, baik individu, keluarga, dan komunitas. Nilai-nilai/etik antar profesi tersebut diharapkan dapat mengantarkan pasien pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, pencegahan penyakit, perawatan yang komprehensif, rehabilitasi pasien, dan memfasilitasi perawatan yang efektif pada tahap terminal, dengan biaya yang terjangkau. Pemahaman terhadap etik profesi lain diperlukan bagi anggota profesi yang akan berkolaborasi dalam mengambil keputusan saat menghadapi dan menyelesaikan masalah etik (Newman dan Britten, 2014). 3/8/2021 13 Nilai-nilai/Etik dalam profesi kesehatan Potter, Perry, Stockert, dan Hall (2016) menyebutkan ada 5 (lima) nilai dalam etik kesehatan, yaitu: 1. Autonomy 2. Beneficiency 3. Nonmaleficence 4. Justice 5. Fidelity 6. Veracity 3/8/2021 14 Autonomy, Beneficiency, Nonmaleficence 1. Autonomy Otonomi mengacu pada hak seseorang untuk membuat keputusan sendiri. Menghargai prinsip otonomi berarti bahwa setiap tenaga kesehatan harus memperhatikan dan menghargai hak klien untuk memilih dan memutuskan pilihan. Akan tetapi, dalam pemilihan keputusan tersebut, klien juga berhak untuk mendapatkan informasi yang tepat dan lengkap terkait kondisi dan perencanaan kesehatannya (informed), sehingga klien menyetujui untuk melakukan atau memilih keputusannya tersebut (consent). Contohnya dalam prosedur pembedahan atau partisipasi dalam penelitian. 2. Beneficiency Berarti melakukan yang baik, atau bermanfaat. Setiap tenaga kesehatan harus melakukan tindakan yang baik atau bermanfaat bagi klien. 3. Nonmaleficence Berarti tidak membahayakan. Setiap tindakan oleh tenaga kesehatan yang diberikan kepada klien tidak membahayakan dan tidak menempatkan seseorang pada keadaan bahaya. Untuk memenuhi prinsip ini, setiap tenaga kesehatan perlu memahami dan telah teruji memenuhi prinsip-prinsip keamanan pasien (patient safety) dalam melakukan setiap tindakan kepada klien. 3/8/2021 15 Justice, Fidelity, Veracity 4. Justice Setiap tenaga kesehatan harus memperhatikan dan menerapkan prinsip keadilan dalam memberi pelayanan kesehatan. Tidak membeda-bedakan klien berdasarkan suku, agama, ras, hubungan keluarga, dan status sosial ekonomi di masyarakat. 5. Fidelity Berarti berupaya untuk memenuhi perjanjian dan janji. Janji atau kontrak dengan klien harus dipenuhi dan tenaga kesehatan tidak boleh mengingkari janji yang telah diucapkan atau membohongi klien. 6. Veracity Berman, Snyder, dan Frandsen (2016) menambahkan prinsip ini selain lima prinsip di atas. Veracity berarti menyampaikan kebenaran. Setiap tenaga kesehatan harus menyampaikan dengan sebenarnya tentang kondisi klien, risiko atau akibat dari suatu tindakan atau pengobatan yang diberikan kepada klien. 3/8/2021 16 Nilai-nilai/ Etik masing-masing profesi 1. Setiap profesi memiliki nilai-nilai khas yang menandai identitas suatu profesi yang sering disebut dengan kode etik. 2. Nilai-nilai dalam etik kesehatan bisa menjadi bagian dari nilai-nilai dalam etik profesinya, tetapi mungkin ada yang tidak menjadi etik profesi tersebut. 3. Hal ini yang perlu dipelajari dan dipahami oleh semua calon mahasiswa profesi untuk dapat menghargai dan berkolaborasi dengan profesi lain. 4. Masing-masing profesi harus mengetahui dan memahami nilai-nilai/ etik dalam kode etik profesinya dan mengidentifikasi potensi konflik dan dilemma etik yang mungkin muncul terkait nilai-nilai/etik profesinya. 3/8/2021 17 Nilai-nilai/ Etik dalam kolaborasi tim antar profesi Dalam pembelajaran antar profesi, mahasiswa perlu memahami bahwa dalam bekerja dengan individu dari profesi lain, setiap anggota perlu menjaga iklim saling menghormati dan memiliki nilai-nilai bersama. Kompetensi inti terkait dengan nilai-nilai/ etik antar profesi adalah sebagai berikut: 1. Mendahulukan kepentingan pasien dan populasi di pusatpelayanan kesehatan interprofessional. 2. Menghormati martabat dan privasi pasien dengan tetap menjagakerahasiaan dalam penyampaian perawatan berbasis tim 3. Merangkul keragaman budaya dan perbedaan individu yang ciri pasien, populasi, dan tim kesehatan. 4. Menghormati budaya yang unik, nilai-nilai, peran/tanggung jawab, dankeahlian profesi kesehatan lainnya. 3/8/2021 18 Kompetensi inti terkait dengan nilai-nilai/ etik antar profesi 5. Bekerja sama dengan mereka yang menerima perawatan, mereka yang memberikan perawatan, dan lain-lain yang berkontribusi atau mendukung pemberian pelayanan pencegahan dan kesehatan. 6. Mengembangkan hubungan saling percaya dengan pasien, keluarga, dan anggota tim lainnya. 7. Menunjukkan kode etik dan kualitas pelayanan yang berstandar tinggi untuk berkontribusi dalam perawatan berbasis tim. 8. Mengelola dilema etika khusus untuk pasien interprofessional/populasi berpusat situasi perawatan. 9. Bertindak dengan kejujuran dan integritas dalam hubungan dengan pasien, keluarga, dan anggota tim lainnya. 10. Mempertahankan kompetensi dalam profesi sendiri yang tepat untuk lingkup praktik yang dimaksud. 3/8/2021 19 Manfaat Nilai-Nilai/ Etik Antar profesi Nilai-nilai/ etik antar profesi diharapkan bermanfaat dalam: 1. Mendukung pemberian perawatan kesehatan yang terbaik bagi pasien. 2. Merefleksikan komitmen bersama untuk membentuk sistem perawatan kesehatan yang lebih aman, efisien, dan efektif. 3. Menunjukkan kepribadian professional. 3/8/2021 20 Prinsip Nilai-Nilai/ Etik Antar profesi Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran nilai-nilai/ etik antar profesi adalah dalam bekerja sama dengan individu dari profesi lain, perlu memperhatikan: Mempertahankan iklim saling menghormati dan nilai-nilai bersama Berfokus pada pasien (patient-centered) Menghormati pasien, marrtabat, dan kerahasiaan pasien Merangkul/ menghargai keragaman budaya Menghormati budaya yang unik dan nilai-nilai, peran/ tanggung jawab, serta keahlian profesi lain dalam hubungan antar profesi 1) Budi – Pekerti 2) Tiga tingkat nilai perbuatan 3) Realisasi perbuatan 3/8/2021 21 Strategi belajar yang memfasitasi pembelajaran nilai-nilai/etik Model-model Edukasi antar profesi Newman dan Britten (2014) membagi model edukasi antar profesi menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Exposure (coursework) 2. Immersion (clinical experience) 3. Mastery (practice) 3/8/2021 22 Exposure (coursework), Immersion (clinical experience) Mastery (practice) 1) Exposure (coursework) Model ini merupakan tahap awal dalam pembelajaran antar profesi pada mahasiswa.Pada tahap ini mahasiswa dari berbagai profesi belajar bersama, tetapi interaksi di antara mereka masih lebih sedikit dibanding tahap berikutnya. 2) Immersion (clinical experience) Pada model ini aktivitas diarahkan untuk mahasiswa tingkat akhir untuk bekerja secara kolaboratif.Pada tahap ini mahasiswatelah memiliki pemahaman yang kuat tentang peran profesional mereka sendiridan dapat lebih terbuka terhadap peran dan pandangan dari rekan-rekan mereka. 3) Mastery (practice) Model ini merupakan tahap yang paling kompleks dan lebih terintegratif, dan melibatkan mahasiswa profesi yang telah memiliki pengalaman klinis sebelumnya. Pembelajaran pada model ini menekankan pada penguasaan yang kuat terkait identitas profesi(Charles, Bainbridge & Gilbert dalam Newman dan Britten, 2014). 3/8/2021 23 Model IPE 3/8/2021 24 Jenis-jenis pembelajaran berpusat pada mahasiswa • Proses pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di tingkat diploma ke atas perlu memperhatikan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). • Dalam permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 pasal 10 disebutkan bahwa stardard proses pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk mencapai capaian pembelajaran tertentu meliputi karakteristik, perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa. • Pembelajaran antar profesi akan lebih efektif menggunakan pembelajaran berpusat pada mahasiswa. • Karakteristik proses pembelajaran harus bersifat interaktif, holistic, integrative, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. 3/8/2021 25 Jenis-jenis pembelajaran berpusat pada mahasiswa • Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa menggunakan strategi belajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang telah dirancang dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS). • Metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswaada banyak jenisnya: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan lain-lain. • Setiap mata kuliah dapat menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran dalam RPS. • Dalam pembelajaran etik antar profesi, dosen pengampu mata kuliah ini dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran seperti tampak pada gambar 1. 3/8/2021 26 Level kompetensi dan capaian pembelajaran sesuai KKNI • Capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan harus memberi gambaran tentang isi materi pembelajaran meliputi keluasan dan kedalaman materi. • Capaian pembelajaran lulusan harus mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan level kompetensi. 3/8/2021 27 Gambar Definisi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 3/8/2021 28 Gambar Hubungan antara tingkat pendidikan, level KKNI, dan pengembangan karir. 3/8/2021 29 Tingkat Kemampuan Kerja Lulusan Tingkat Pendidikan menurut KKNI 3/8/2021 30 Penguasaan Pengetahuan berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Level KKNI 3/8/2021 31 Sumber Pembelajaran Nilai-nilai/ Etik Antar profesi Sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan dapat bermacam-macam, bergantung pada kompetensi yang ingin dicapai. Penguasaan tentang konsep dan prinsip-prinsip terkait nilai-nilai/ etik antar profesi dapat menggunakan literatur buku ajar atau literarur review dari jurnal ilmiah dan kuliah interaktif dengan pakar terkait etik profesi terkait yang akan berkolaborasi. Kasus-kasus dilematis yang membutuhkan analisis dan pembahasan dari aspek nilai-nilai/ etik diperlukan untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dan memecahkan masalah dalam kasus tersebut. Praktik lapangan menggunakan metode pembelajaran berdasarkan proyek (project-based learning) untuk menemukan kasus-kasus yang membutuhkan analisis dan pembahasan secara etik, membuat mahasiswa terpapar dengan kasus nyata yang ada di lapangan dan dapat mencoba merumuskan pemecahan masalahnya dengan berkolaborasi dengan mahasiswa dari profesi 3/8/2021 32 lain. 3/8/2021 33