Uploaded by User90739

Tugas Presentasi Obat-obatan di klinik mata

advertisement
Obat-obatan yang sering digunakan di Klinik
Mata
Ganis Maudy Annisa
18710161
KSM Ilmu Penyakit Mata
FK UWKS/RSUD Sidoarjo
Tahun 2021
PENGGOLONGAN OBAT
MATA
1. Obat mata golongan antiseptik dan
anti infeksi
2. Obat mata golongan kortikosteroid
3. Obat midriatikum
4. Obat miotikum
5. Obat glaucoma
6. Obat mata lainnya
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi
• Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan
pada gangguan mata luar, karena adanya infeksi oleh
mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata
atau kornea mata luka/ulkus.
• Pemilihan obat antiseptik dan antiinfeksi mata tergantung
mikroba yang menginfeksi mata, kemudian disesuaikan
dengan zat aktif obat mata
Obat Mata ANTI-INFEKSI
1. Larutan & Salep
Antibiotika Topikal
a. Bacitrasin
b. Erythromycin
c. Neomycin
d. Polymyxin B
2. Sediaan Topikal Dari
Antibiotika Sistemik
a. Tetracycline
b. Gentamicin
c. Tobramycin (Tobrex)
d. Chloramphenicol
e. Ciprofloxacin (Ciloxan)
f. Ofloxacin (Ocuflox)
3. Kombinasi Antibiotik
a. Bacitracin dan Polymyxin B
b. Bacitracin,neomycin dan polymyxin
B
5. Obat Anti Fungus Topikal
a. Natamycin (Natacyn)
b. Nystatin (Mycosatin)
c. Amphotericin B
(Fungizone)
d. Miconazole (Monistat)
4. SULFONAMIDE
a. Natrium Sulfacetamide
(Sulfamyd,dll)
b. Sulfisoxazole (Gantrisin)
6. Obat Anti Virus
a. Idoxuridine (herplex, Stoxil)
b. Vidarabine (Vira A)
c. Trifluridine (Viroptic)
d. Acyclovir (Zovirax)
Larutan & salep Antibiotik Topikal
• Basitrasin
• Tersedia dalam bentuk kombinasi dengan polimiksin B
01
• Sensitif
terhadap organisme gram positif
• Tidak dipakai sistemik (nefrotoksik)
• Eritromisin
• Salep 0,5% efektif untuk konjungtivitis stafilokokus
• Bisa utk profilaksis oftalmia neonatorum
• Neomisin
•
•
•
•
Tersedia dalam bentuk kombinasi
Sediaan salep atau larutan
Indikasi
01 ulkus kornea
Sensitif gram + dan -
• Polimiksin B
• Tersedia dalam bentuk kombinasi
• Sediaan salep, suspensi
• Sensitif gram -
Sulfonamide
• Umum dipakai untuk konjungtivitis bakterial (sulfacetamide
sodium dan sulfisoxazole)
01
Keunggulan
:
• Sensitif terhadap gram + dan –
• Relatif murah
• Alerginitas rendah
• Pemakaian jangka panjang, tidak disertai komplikasi infeksi jamur
sekunder
Anti-jamur topikal
Natamycin
• Sediaan suspensi 5%
01
• Dosis : 1 tetes setiap 1-2 jam
• Efektif terhadap bentuk filamen dan ragi
• Obat awal pilihan ulkus kornea mikotik
Obat antivirus
D
• Idoxuridine (larutan, salep)
• Vidarabine
(salep)
01
• Trifluridine (larutan)
• Acyclovir
• Ganciclovir (implan intravitreal)  retinitis cytomegalovirus
D
D
Kortikosteroid mata
• Obat mata yang mengandung kortikosteroid
digunakan untuk mengatasi masalah pada
segmen anterior mata seperti alergi, bengkak
ataupun gatal.
• Karena infeksi mata seringkali menyebabkan
gejala gatal dan bengkak sehingga sediaan obat
antiseptik mata sering dikombinasi dengan
kortikosteroid untuk mengatasi gejala alerginya.
• Kotikosteroid dapat meningkatkan tekanan intraokular.
• Pada konjungtivitis karena bakteri, virus atau fungus dapat
menimbulkan masking effect sehingga infeksi menjalar ke
dalam  kebutaan
• Pada Laserasi dan abrasio mata akibat trauma mekanik
kortikosteroid topikal dapat memperlambat penyembuhan &
menyebarkan infeksi
• Kortikosteroid tidak boleh diberikan pada pasien glaukoma
Kontraindikasi
• Sampai sekarang belum ada kontraindikasi absolut
kortikosteroid
• Kontraindikasi relatif yaitu infeksi berat, diabetes mellitus,
hipertensi atau gangguan sistem kardiovaskular.
Efek Samping
1. Ada 2 penyebab timbulnya efek samping pada penggunaan
kortikosteroid :
• Timbul karena penghentian pemberian secara tiba-tiba
• Timbul karena pemberian terus menerus terutama dalam dosis
besar
2. Bila terjadi infeksi, dosis kortikosteroid harus tetap dipertahankan
atau ditambah dan harus dilakukan pengobatan antibiotik yang
terbaik.
3. Kepekaan terhdap infeksi pada pasien yang mendapat
kortikosteroid tidak bersifat spesifik untuk bakteri atau fungus
patogen tertentu. (tidak khusus untuk salah satu penyakit saja)
• Salep hidrokortison
• Suspensi prednisolon asetat 0,125% dan 1%
• Larutan prednisolon Na fosfat 0,125% dan 1%
• Suspensi deksametason Na fosfat 0,1% dan salep 0,05%
• Suspensi medrysone 1%
• Suspensi fluorometolon 0,1% dan 0,25%
Antiseptik mata dengan kortikosteroid
• Obat mata golongan ini mengandung antispetik (biasanya antibiotik)
dan kortikosteroid. Kombinasi ini diharapkan dapat mengatasi infeksi
mata dengan salah satu gejalanya bengkak atau alergi.
• Gentamycin Sulfat (sebagai antiseptik) dan Betamethasone
dihydrogenphosphat dinatrium (sebagai kortikosteroid).
• Tobramycin (sebagai antiseptik) dan Dexamethasone (sebagai
kortikosteroid).
•
•
•
Polymixin B Sulfat, Neomycin (sebagai antiseptik) dan Dexamethasone
(sebagai kortikosteroid).
Chloramphemicol, Polymixin B Sulfat (sebagai antiseptik) dan
Dexamethasone Na Phosphate (sebagai kortikosteroid).
Oxytetracycline (sebagai antiseptik) dan Hydrocortisone (sebagai
kortikosteroid).
NSAID
• Indometasin 75mg/hr, flurbiprofen 150mg/hr atau
ibuprofen 600mg/hr  terapi lini I skleritis
• Mekanisme kerja : menghalangi sintesis prostaglandin
melalui penghambatan siklooksigenase.
Obat midriatikum adalah obat yang
digunakan untuk membesarkan pupil
mata.
Juga digunakan untuk siklopegia dengan
melemahkan otot siliari sehingga
memungkinkan mata untuk fokus pada
obyek yang dekat.
Obat midriatikum menggunakan tekanan
pada efeknya dengan memblokade
inervasi dari pupil spingter dan otot siliari.
1. Phenylephrine Hydrochloride
•
•
•
•
Sediaan larutan 2,5%, 10%
1 tetes dan diulang 5-10menit
Mulai kerja 30menit dan lama kerja 2-3 jam
Larutan 10% JANGAN digunakan pada bayi baru lahir, pasien jantung,
yang sedang minum reserpin, guanetidin, antidepresan trisiklik karena
lebih peka terhadap efek vasopressor
2. Atropin
Atropine, adalah alkaloid derivat solanasid dari Atropa belladonna
yaitu suatu ester organik asam tropik dan tropin. Atropin merupakan
antimuskarinik pertama yang digunakan sebagai obat, Atropin
sangat potensial sebagai obat midriatikum-siklopegia dengan
panjang waktu kerja lebih dari dua minggu.
3. Homatropin
Homatropine adalah alkaloid semisintetik yang dibuat dari kombinasi asam
mandelat dengan tropine. Durasi kerja Homatropin lebih pendek dibanding
dengan Atropin.
4. Tropikamid
Tropicamide, adalah derivat sintetik dari asam tropik, tersedia sebagai obat
mata pada akhir tahun 1950-an. Tropikamid mempunyai waktu kerja dan lama
kerja lebih pendek dibandingkan dengan antimuskarinik lainnya, sehingga
mempunyai daya serapnya (difusi) terbesar dan proporsi obat yang tersedia
untuk penetrasi ke kornea lebih tinggi.
Obat Miotikum
• Obat miotikum adalah obat yang menyebabkan miosis
(konstriksi dari pupil mata).
• Betaxolol dan Pilokarpin adalah contoh obat Miotikum yang
sering digunakan.
• Betaxolol adalah senyawa penghambat beta adregenik.
• Pilocarpine adalah alkaloid muskarinik yang diperoleh dari
daun belukar tropis Amerika dari genus Pilocarpus. Pilokarpin
bekerja sebagai reseptor agonis muskarinik pada sistem saraf
parasimpatik.
• Pilocarpine digunakan untuk glaukoma untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
akibat tekanan yang dapat berisiko kebutaan, Pilokarpin mengatasi gejalanya
dengan menurunkan tekanan pada mata penderita glaukoma.
• Pilokarpin bekerja pada reseptor muskarinik (M3) yang terdapat pada otot
spingter iris, yang menyebabkan otot berkontraksi dan menyebabkan pupil
mata mengalami miosis. Pembukaan terhadap jala mata trabekular secara
langsung meningkatkan tekanan pada cabang skleral. Aksi ini memfasilitasi
pengeluaran cairan pada kelopak mata sehingga menurunkan tekanan
intraokular (dalam mata).
Obat glaukoma
1. Glaukoma sudut terbuka
• Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol,
betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang
kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
• Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
• Prostaglandin Analog : meningkatkan outflow melalui uvea-sklera.
• Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine
dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi
pembentukan cairan).
2. Glaukoma sudut tertutup
• Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan
menghentikan serangan glaukoma.
• Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya
acetazolamide).
• Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris
tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.
• Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata
beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker
serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
3. Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan corticosteroid dan
obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
4. Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan
pembedahan.
Anestetika topikal
• Berguna untuk prosedur diagnostik dan terapetik
seperti : tonometri, pengangkatan benda asing ,
jahitan.
• Yang sering dipakai : proparakain, tetracaine,
benoxinate
• Larutan cocaine 1-4%
• Anestetik topikal JANGAN DIRESEPKAN untuk
pemakaian di rumah , karena pemakaian lama 
komplikasi pada kornea
Anestetika topikal
Proparacaine hydrochloride
• Sediaan : larutan 5%. Ada sediaan kombinasi
dengan fluoresein
• Dosis :1 tetes, diulang bila perlu
• Mulai kerja 20 menit. Lama kerja :10-15 menit
• Iritasi paling ringan dibanding obat anestesi
topikal lainnya.
Anestetika topical untuk suntikan
• Yang umum dipakai lidocaine, procaine,
mepivacaine
• Sangat aman bila dipakai hati-hati, tapi Hati-Hati
potensi toksik sistemik
• Penambahan hialuronidase memudahkan
penyebaran anestetik dan mempercepat mulai
kerjanya sampai 1 menit
•  sering dipakai pd penyuntikan retrobulbar
ekstraksi katarak
Anestetika lokal untuk suntikan
Lidocaine Hydrochloride (Xylocaine)
• Mulai kerja cepat, efek 1-2 jam
• Paling banyak dipakai
• 2x lebih poten dibanding procaine
• Larutan 1% tanpa epinefrin aman dipakai sampai
30ml
• Dosis maksimal yang aman 4,5mg/kg tanpa
epinefrin, 7mg/kg dengan epinefrin
• Anestesi bedah katarak  penyuntikan intracamera,
larutan lidocaine 1% tanpa pengawet
Pengganti air mata & agen pelumas
• Metilselulosa, Alkohol polyvinyl, gelatin.
• Formula air mata buatan, pelumas oftalmik,
larutan lensa kontak, larutan lensa gonioskopik
• Terutama terapi keratokonjungtivitis
• Bahan aktifnya efedrin 0,123%, naphazolin
0,012-0,1%, phenylephrine 0,12% atau
tetrahidrozolin 0,05-0,15%
• Menyebabkan vasokontriksi pembuluh
superfisial konjungtiva dan meredakan
kemerahan
• Juga tersedia kombinasi dengan antihistamin
Thank You
Download