TRIMESTER I Fertilisasi Konsepsi Morulla Nidasi Blastula, Trofoblas, Desidua Embriogenesis Ansietes Kurang Pengetahuan Organogenesis (Janin, Plasenta, tali pusat) Perubahan Fisiologi Estrogen Meningkat Progesteron HCG Penurunan tonus otot GIT Peristaltik menurun Asam Lambung Mual, muntah, Anoreksia Disfungsi Motilitas Gastrointestinal Krisis motivasi Perubahan Psikologis Sistem Integumen Sistem Urinaria Sistem Reproduksi Sistem Kerdiovaskular Estrogen meningkat Uterus membesar Estrogen dan Progesteron Sirkulasi darah Hiperpigmentasi Tekanan pada Vesica Urinaria Hipertrofi otot Uterus Peningkatan Volume darah Pembesaran Uterus Hemodelusi Areola mamae Striae Gravidarum GANGGUAN CITRA TUBUH KONSTIPASI Koping individu tidak efektif Krisis situasi Perubahan pada ibu hamil GIT (Gastrointestinal Track) Perubahan Peran RISIKO HIPOVOLEMIA Frekuensi BAK GANGGUAN ELIMINASI URIN Perubahan bentuk tubuh Anemia GANGGUAN RASA NYAMAN Hb dan O₂ turun Pusing DEFISIT NUTRISI RESIKO PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF RISIKO JATUH SDKI: KONSTIPASI (D.0049) SDKI: DEFISIT NUTRISI (D.0019) SDKI: RISIKO HIPOVOLEMIA (D.0034) SLKI: ELIMINASI FEKAL(L.04033) SLKI: STATUS NUTRISI (L.03030) SLKI: STATUS CAIRAN (L.03028) 1. Keluhan defekasi lama dan sulit Menurun 2. Peristaltik usus Membaik 1. Porsi makanan yang dihabiskan Meningkat 1. Turgor kulit Meningkat 2. Perasaan lemah Menurun 3. Intake cairan Membaik SIKI: MANAJEMEN (I.04155) KONSTIPASI 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi 2. Anjurkan diet tinggi serat 3. Lakukan masase abdomen, jika perlu 4. Ajarkan cara mengatasi konstipasi 5. Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu SIKI: MANAJEMEN NUTRISI (I.03119) 1. Identifikasi status nutrisi 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient 3. Monitor asupan makanan 4. Beri makanan tinggi sekarat untuk mencegah konstipasi 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kaloridan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu SIKI: MANAJEMEN (I.03116) HIPOVOLEMIA 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia 2. Monitor intake dan output cairan 3. Hitung kebutuhan cairan 4. Berikan asupan cairan oral 5. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL) SDKI: GANGGUAN CITRA TUBUH (D.0083) SLKI: CITRA TUBUH (L.09067) 1. Verbalisasi perasaan negative tentang perubahan tubuh Menurun SIKI: PROMOSI (I.09305) CITRA TUBUH 1. Identifikasi perubahan citra tubuh 2. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya 3. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri 4. Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh 5. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh 6. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh 7. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh SDKI: GANGGUAN ELIMINASI URIN (D.0040) SDKI: GANGGUAN RASA NYAMAN (D.0074) SLKI: ELIMINASI URINE(L.04034) SLKI: STATUS KENYAMANAN(L.08064) 1. Desakan berkemih Menurun 2. Distensi kandung kemih Menurun 3. Berkemih tidak tuntas Menurun 1. Kesejahteraan fisik Meningkat 2. Kesejahteraan psikologis Meningkat 3. Postur tubuh Membaik SIKI: MANAJEMEN ELIMINASI URINE (I.04152) 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkotinensia urine 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine 3. Monitor eliminasi urine SIKI: TERAPI RELAKSASI (I.09326) 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan 2. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya 3. Monitor respons pasien terhadap terapi relaksasi 4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu yang nyaman 5. Gunakan pakaian longgar 6. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman SDKI: RISIKO JATUH (D.0143) SLKI: TINGKAT JATUH (L.11038) 1. Jatuh saat berdiri Menurun 2. Jatuh saat berjalan Menurun SIKI: PENCEGAHAN JATUH (I.14540) 1. Identifikasi faktor risiko jatuh 2. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala 3. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin 4. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh 5. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri SDKI: RISIKO PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF (D.0015) SLKI: PERFUSI PERIFER (L.02011) 1. 2. 3. 4. Denyut nadi perifer Meningkat Warna kulit pucat Menurun Akral Membaik Turgor kulit Membaik SIKI: PENCEGAHAN SYOK (I.02068) 1. Monitor status kerdiopulmonal 2. Monitor status cairan 3. Jelaskan faktor/penyebab risiko syok 4. Jelaskan tanda dan gejala awal syok 5. Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok 6. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral 7. Kolaborasi pemberian IV line TRIMESTER II RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN PROSES KEHAMILAN MELAHIRKAN Perubahan Pada Ibu Hamil Ketidakmampuan mengakses Pelayanan Kesehatan Kurang Pengetahuan Perubahan Fisiologis Sistem Kardiovaskuler Peningkatan Produksi Hormon Steroid Oleh Plasenta dan Korteks Adrenal Peningkatan Estrogen Menstimulasi Adrenal Sekresi Aldosteron Perubahan Psikologis Sistem Respirasi Payudara Sistem Muskuloskletal Desakan Uterus Ke Diafragma Estrogen Meningkat Peningkatan Massa Abdomen Rongga dada sempit Perubahan Jaringan Mamae Komplien paru Terbatas Suplai darah Retensi Air dan Na⁺ Ventilasi Penekanan Syaraf Lumbal Payudara membesar dan Tegang Merangsang Reseptor Nyeri Perifer GANGGUAN RASA NYAMAN Impuls Nyeri ke Otak Volume darah meningkat Tekanan Darah Anemia fisiologis Perubahan Preload Dan Afterload Hb dan O₂ Hipertensi Ventrikel Pusing RESIKO JATUH Tulang Belakang Tertarik Upaya Ibu Menyeimbangkan Posisi Tubuh Krisis Situasi Peningkatan Berat Badan Sistem Reproduksi Aktifitas Otot Meningkat untuk Menopang BB Janin Berkembang Sistem Urinaria Uterus Membesar Penekanan Vesika Urinaria Peningkatan Vaskularisasi Serviks dan Vagina Peningkatan Frekuensi BAK Peningkatan Penggunaan Energi Energi Menurun Keletihan Lordosis Pernafasan Hemodelusi Beban menarik Ke depan Nafas Pendek dan Dangkal POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF Resiko Dekompensasi Cordis PENURUNAN CURAH JANTUNG NYERI AKUT GANGGUAN CITRA TUBUH ANSIETAS INTOLERANSI AKTIVITAS GANGGUAN ELIMINASI URIN Sensitifitas Peningkatan Rangsangan Seksualitas SDKI: RISIKO JATUH (D.0143) SLKI: TINGKAT JATUH (L.11038) 1. Jatuh saat berdiri Menurun 2. Jatuh saat berjalan Menurun SIKI: PENCEGAHAN JATUH (I.14540) 1. Identifikasi faktor risiko jatuh 2. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala 3. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin 4. Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh 5. Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri SDKI: PENURUNAN CURAH JANTUNG (D.0008) SDKI: POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF (D.0005) SDKI: GANGGUAN RASA NYAMAN (D.0074) SLKI: CURAH JANTUNG (L.02008) SLKI: POLA NAPAS (L.01004) SLKI: STATUS KENYAMANAN(L.08064) 1. Kekuatan nadi perifer Meningkat 2. Tekanan darah Membaik 1. Dipsnea Menurun 2. Frekuensi napas Membaik 3. Kedalaman napas Membaik 1. Kesejahteraan fisik Meningkat 2. Kesejahteraan psikologis Meningkat 3. Postur tubuh Membaik SIKI: PERAWATAN JANTUNG (I.02075) 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung 3. Monitor tekanan darah 4. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas 5. Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman SIKI: PEMANTAUAN (I.14540) RESPIRASI 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas 2. Monitor pola napas 3. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 4. Informasikan hasil pemantauan SIKI: TERAPI RELAKSASI (I.09326) 1. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan 2. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya 3. Monitor respons pasien terhadap terapi relaksasi 4. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu yang nyaman 5. Gunakan pakaian longgar 6. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman SDKI: NYERI AKUT (D.0077) SLKI: TINGKAT NYERI (L.08066) 1. Keluhan nyeri Menurun 2. Gelisah Menurun 3. Kesulitan tidur Menurun SIKI: MANAJEMEN NYERI (I.03119) 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi nyeri secara non verbal 4. Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 5. Fasilitasi istirahat dan tidur 6. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri 7. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 8. Kolaborasi pemberian analgetik SDKI: GANGGUAN CITRA TUBUH (D.0083) SDKI: INTOLERANSI (D.0056) AKTIVITAS SDKI: GANGGUAN ELIMINASI URIN (D.0040) SLKI: CITRA TUBUH (L.09067) SLKI: TOLERANSI (L.05047) AKTIVITAS SLKI: ELIMINASI URINE(L.04034) 1. Verbalisasi perasaan negative tentang perubahan tubuh Menurun SIKI: PROMOSI (I.09305) CITRA TUBUH 1. Identifikasi perubahan citra tubuh 2. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya 3. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri 4. Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra tubuh 5. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh 6. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan perubahan citra tubuh 7. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh 1. Keluhan lelah Menurun 2. Dipsnea saat aktivitas Menurun 3. Dipsnea setelah aktivitas Menurun SIKI: MANAJEMEN ENERGI (I.05178) 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas 4. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus 5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 1. Desakan berkemih Menurun 2. Distensi kandung kemih Menurun 3. Berkemih tidak tuntas Menurun SIKI: MANAJEMEN ELIMINASI URINE (I.04152) 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkotinensia urine 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine 3. Monitor eliminasi urine TRIMESTER III RISIKO JATUH HIPERTERMI Suhu Meningkat Tremor halus /Kram otot KONSTIPASI makanan lebih lama di usus relaksasi otot polos usus Kecepatan Depolarisasi Otot Rangka progesteron Basal Metabolic Rate Tiroksin, Hormon Korteks Adrenal, Hormon-hormon Seks RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN PROSES KEHAMILAN MELAHIRKAN Perubahan Pada Ibu Hamil Penggunaan Energi Ketidakmampuan Mengakses Pelayanan Kesehatan Sistem Pencernaan Hormon Thyroid Sistem Endokrin Sistem Kardiovaskuler Peningkatan Produksi Hormon Steroid Oleh Plasenta dan Korteks Adrenal Peningkatan Estrogen Menstimulasi Adrenal Sekresi Aldosteron Kurang Pengetahaun Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologi Sistem Respirasi Payudara Sistem Muskuloskletal Desakan Uterus Ke Diafragma Estrogen Meningkat Peningkatan Massa Abdomen Rongga dada sempit Perubahan Jaringan Mamae Komplien paru Terbatas Suplai darah Retensi Air dan Na⁺ Ventilasi Payudara membesar dan Tegang Penekanan Syaraf Lumbal Merangsang Reseptor Nyeri Perifer Volume darah meningkat Anemia fisiologis Tekanan Darah Perubahan Preload Dan Afterload Hb dan O₂ Hipertensi Ventrikel Pusing RISIKO JATUH Resiko Dekompensasi Cordis Tulang Belakang Tertarik Upaya Ibu Menyeimbangkan Posisi Tubuh GANGGUAN RASA NYAMAN Nafas Pendek dan Dangkal POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PENURUNAN CURAH JANTUNG Impuls Nyeri ke Otak ekstremitas sistem urinaria Aktifitas Otot Meningkat untuk Menopang BB Janin Berkembang Janin Berkembang Uterus Membesar Penekanan Vesika Urinaria Peningkatan Penggunaan Energi Energi Menurun Keletihan NYERI AKUT GANGGUAN CITRA TUBUH Krisis Situasi Peningkatan Berat Badan Lordosis Pernafasan Hemodelusi Beban menarik Ke depan ANSIETAS INTOLERANSI AKTIVITAS penekanan Peningkatan pembuluh darah Frekuensi BAK panggul dan vena GANGGUAN edema pada ELIMINASI URIN ekstrimitas RESIKO PERFUSI PERIFER TIDAK EFEKTIF SDKI: ANSIETAS (D.0080) SDKI: HIPERTERMI (D.0130) SLKI: TINGKAT ANSIETAS (L.08066) SLKI: TERMOREGULASI (L.14134) 1. Konsentrasi Membaik 2. Pola tidur Membaik 1. Suhu tubuh Membaik SIKI: REDUKSI ANSIETAS (I.09314) 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah 2. Identifikasi kemampuan mengambil putusan 3. Monitor tanda-tanda ansietas 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan rasa kepercayaan 5. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi 6. latih teknik relaksasi SIKI: MANAJEMEN (I.15506) HIPERTEMIA 1. Identifikasi penyebab hipertermia 2. Monitor suhu tubuh 3. Berikan cairan oral 4. Anjurkan tirah baring 5. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu