7. REPRODUKSI KHAMIR 1

advertisement
A. Reproduksi Vegetatif :
yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan,
Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi
aseksual
B. Reproduksi Seksual :
yaitu reproduksi dengan Spora seksual.
A. Reproduksi Vegetatif :
1. Pertunasan
2. Pembelahan
3. Pembelahan tunas, yaitu kombinasi antara
pertunasan dan pembelahan
4. Sporulasi atau pembentukan spora yang
dapat dibedakan atas dua macam yaitu:
a. Spora aseksual
B. Reproduksi Seksual :
b. Spora seksual.
 Pertunasan
merupakan cara reproduksi yang
paling umum terjadi pada sel khamir.
 Dalam proses pertunasan, suatu saluran
terbentuk dari vakuola di dekat nukleus
menuju dinding sel yang terdekat dengan
vakuola. Karena penipisan dinding sel, maka
pada dinding sel tersebut protoplasma akan
tersembul ke luar, kemudian membesar, dan
diisi dengan komponen-komponen nukleus
dan sitoplasma dari induknya melalui saluran
yang terbentuk.
 Tunas
terus tumbuh dan membentuk dinding
ser baru, dan jika ukuran tunas sudah hampir
sama besar dengan induknya, komponenkomponen nukleus terpisah menjadi dua, dan
terbentuk dinding penyekat.
 Selanjutnya anak sel melepaskan diri dari
induknya, atau tetap menempel pada
induknya dan membentuk tunas baru.
 Sel khamir dewasa yang telah matang dapat
membentuk kira-kira 24 anak sel melalui
pertunasan
1. Pertunasan multilateral, dimana tunas
muncul di sekitar ujung sel, misalnya pada
sel berbentuk oval (saccharomyces) dan
silinder.
2. Pertunasan di setiap tempat pada
permukaan sel, yaitu terjadi pada sel khamir
berbentuk bulat, misalnya Debaryomyces.
3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul
hanya pada salah satu atau kedua ujung sel
yang memanjang, misalnya pada
sel berbentuk lemon (apikulat) seperti
Hanseniaspora dan Kloechera. pertunasan
yang terjadi pada kedua ujung sel disebut
pertunasan bipolar.
4. Pada jenis Tligonopsis yang mempunyai
bentuk triangular, pertunasan dapat terjadi
pada ketiga ujung sel yang memanjang.
5. Tunas kadang-kadang tidak terlepas dari
induknya, dan terus tumbuh serta bertunas
membentuk pseudomiselium.
Reproduksi vegetatif sel khamir dapat terjadi
melalui pembelahan biner seperti yang terjadi
pada bakteri.
 Mula-mula sel khamir membengkak atau
memanjang, kemudian nukleus terbagi dua, dan
terbentuk septa atau dinding penyekat tanpa
mengubah dinding sel.
 Setelah nukleus terbagi dua, septa terbagi
menjadi dua dinding, dan kedua sel melepaskan
diri satu sama lain.
 Cara reproduksi semacam ini terjadi pada
Endomyces dan Schizosaccharomyces.
 Pada perkembangbiakan yang terjadi secara
cepat, sel mungkin membelah tetapi tidak
terpisah satu sama lain sehingga semakin lama
akan membentuk rantai sel yang panjang seperti
miselium.




Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan tunas,
yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan,
terjadi pada beberapa jenis khamir, misalnya
Saccharomycodes, Nadsonia, dan Pityrosporium yang
berbentuk botol.
Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi
tempat melekatnya tunas pada induk sel relatif besar,
kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas
dari induk selnya.
Pada soccharomyces yang melakukan reproduksi
dengan cara pertunasan, areal tempat melekatnya
tunas pada induk sel sedemikian kecilnya, sehingga
seolah-olah tidak terbentuk septa karena septa yang
terbentuk demikian kecilnya sehingga tidak dapat
terlihat oleh mikroskop biasa.
 Sporulasi
vegetatif atau aseksual pada
khamir terjadi melalui pembentukan spora
yang dapat dibedakan atas beberapa
macam, yaitu arthrospora, blastospora,
ballistospora dan khlamidospora.
 Pembentukan arthrospora terjadi pada
jenis Tfichosporon. Khamir ini tumbuh
dalam bentuk hifa dan membentuk
dindingdinding penyekat pada interval
tertentu. Kemudian hifa terpecah-pecah
pada dindingdinding penyekat,
membentuk arthrospora, atau disebut
Blastospora dibentuk dari proses pertunasan
sederhana, dimana tunas tidak melepaskan diri dari
induknya tetapi membentuk kumpulan tunas yang
menempel pada sel yang memanjang atau
pseudomiselium. Tunas-tunas sel tersebut mungkin
tetap berbentuk bulat sampai oval, atau memanjang
sehingga membentuk cabang baru .
 Ballistospora diproduksi oleh jenis khamir yang
termasuk Sporobolomycetaceae, misalnya
Sporobolamyces. Spora ini tumbuh pada ujung sel
yang meruncing (sterigmata), satu demi satu, dan
dilepaskan dari sel dengan tekanan. Droplet yang
terbentuk selama pembentukan ballistospora akan
dibawa oleh spora sewaktu dilepaskan.
 Khlamidospora adalah bentuk spora istirahat yang
mempunyai dinding sel tebal dan dibentuk oleh

 Khamir
membentuk spora seksual yang terdiri
dari basidiospora dan askospora.
 Khamir yang membentuk basidiospora
digolongkan ke dalam Basidiomycetes.
 Khamir yang membentuk askospora
digolongkan ke dalam Ascomycetes
 Khamir yang tidak membentuk spora seksual
disebut Fungi Imperfecti (kelas
Deuteromycetes).
Download