1. TUJUAN Prosedur ini dibuat dan digunakan di PT. Wahana Duta Jaya Rucika sebagai pedoman bagi personil perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman melalui penerapan di area perkantoran. 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakupi untuk seluruh area PT. Wahana Duta Jaya Rucika Plant Lemah Abang 3. TANGGUNG JAWAB 3.1 Manajemen : bertanggung jawab dalam memfasilitasi/menyediakan dan memelihara sumber daya yang diperlukan untuk penerapan K3 perkantoran di perusahaan. 3.2 Seluruh karyawan : bertanggung jawab secara proaktif dalam mematuhi dan menerapkan prosedur K3 perkantoran. 4. REFERENSI 4.1 Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran 5. DEFINISI 5.1 Ergonomi : Ilmu yang memperlajari interaksi kompleks antara aspek pekerjaan yang meliputi peralatan kerja, tata cara kerja, proses atau sistem kerja dan lingkungan kerja dengan kondisi fisik, fisiologis dan psikis manusia untuk menyesuaikan aspek pekerjaan dengan kondisi karyawan dapat bekerja dengan aman, nyaman, efisien dan lebih produktif. 6. URAIAN PROSEDUR A. Ketersediaan Sarana Tanggap Darurat 1. Tersedia APAR dengan standar tinggi pemasangan maksimum 125 cm dan jenisnya sesuai dengan jenis bahaya kebakaran yang mungkin terjadi. 2. Tersedia jalur atau tangga untuk menyelamatkan diri untuk ruang kantor yang berada di lantai 2. 3. Semua akses untuk menyelamatkan diri tidak boleh terhalang oleh benda apapun dan tidak boleh licin. 4. Arah menuju pintu darurat harus diberi petunjuk yang jelas (berupa tanda “Emergency Exit”). 5. Rute evakuasi harus bebas dari barang-barang yang dapat mengganggu kelancaran proses evakuasi dan dapat dengan mudah dicapai. 6. Pemasangan instalasi listrik harus dipastikan sudah aman sesuai SNI. 7. Tersedia petugas P3K yang sudah dilatih dan berlisensi. 8. Tersedia fasilitas P3K (seperti : kotak P3K dan ruang P3K) 9. Dilakukan simulasi proses evakuasi kondisi darurat secara periodik. B. Ketersediaan Fasilitas Umum 1. Tersedia air bersih untuk kebutuhan pekerja sesuai dengan persyaratan kesehatan 2. Jumlah toilet yang tersedia sesuai dengan Permenkes No.48 Tahun 2016 (Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran). 3. Peletakan toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet pria. 4. Terdapat penanggung jawab untuk membersihkan toilet secara teratur. 5. Tersedia air bersih dan sabun dalam toilet. C. D. Pengaturan Lingkungan Kerja 1. Memastikan tidak ada sumber kebisingan melebihi NAB (>85 dB) di ruang perkantoran. 2. Memastikan suhu area kerja di ruang perkantoran berkisar 23oC - 26oC 3. Tersedia ventilasi mekanik (baik berupa unit pendingin udara maupun ventilasi mekanik jenis lainnya) untuk membantu proses sirkulasi udara di ruang perkantoran. 4. Terdapat penjadwalan kegiatan pemeliharaan unit pendingin udara berupa pembersihan secara regular serta perbaikan/penggantian jika ditemukan kerusakan. 5. Memastikan pencahayaan di area perkantoran tercukupi sesuai dengan standar yang ada (seperti : ruang kerja minimal 100 lux) 6. Dilakukan penggantian sumber cahaya (lampu) jika sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 7. Area office yang digunakan pada malam hari wajib dipasang emergency lamp. Penerapan Ergonomi Kerja dan Safety Behavior 1. Memastikan pemilihan, tata letak dan pengaturan peralatan kantor sudah sesuai dengan standar dimana : a. Sesuaikan tinggi tempat duduk dengan tinggi monitor (dipastikan mata sama tingginya dengan bagian paling depan) b. Sesuaikan tinggi sandaran punggung dan tangan, sehingga tersangga dengan baik. c. Sesuaikan meja dengan posisi keyboard dan mouse, sehingga sejajar. d. Sandaran kursi harus menyangga lengkungan pinggang (kemiringan fleksibel) e. Lebar dan kedalaman dudukan kursi sesuai dengan karyawan yang akan menggunakannya. f. Paha tidak membentuk sudut/sejajar dengan lantai saat posisi duduk. g. Tumit tidak jinjit (atur tinggi kursi sehingga kaki dapat diletakkan di atas permukaan lantai dalam posisi datar dan jika diperlukan, gunakan footrest terutama bagi pekerja bertubuh mungil) h. Patikan ada ruang yang cukup di bawah meja untuk pergerakan kaki. i. Gunakan mouse yang sesuai dengan ukuran genggaman tangan dan letakkan di samping keyboard. 2. Membudayakan perilaku sehat dan aman di tempat kerja (seperti : mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, membuang sampah pada tempatnya, menjalankan 5R dengan baik dan konsisten, penerapan kawasan tanpa rokok di perkantoran, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang maupun minuman keras, serta menerapkan safety behavior dengan menghindari Unsafe action ketika beraktifitas. 7. LAMPIRAN Standar ergonomi untuk pekerja di area perkantoran