PENENTUAN DAYA HANTAR LARUTAN DAN UJI LARUTAN ASAM BASA A. Tujuan 1. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan indikator alami 2. Mengetahui sifat asam basa suatu zat dengan menggunakan percobaan arus listrik 3. Mengetahui perbedaan asam kuat, basa kuat, asam lemah dan basa lemah B. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Ekstrak kunyit Ekstrak bunga Bougainville Cuka Larutan Garam Air jeruk nipis Larutan Gula Larutan sabun Air suling Gelas Gunting Selotip 2 buah baterai 1 lampu bohlam senter 2 paku Papan jalan Kabel 1 m Sedotan/ pipet C. Dasar Teori Larutan adalah suatu campuran homogen dari dua atau lebih zat. Dalam larutan, zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut zat terlarut, sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut pelarut. Zat-zat terlarut yang ada di dalam larutan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu elektrolit dan non elektrolit. Elektrolit adalah suatu zat yang dapat menghantarkan listrik ketika dilarutkan dalam air, sedangkan non elektrolit adalah sebaliknya, yaitu tidak dapat menghantarkan listrik ketika dilarutkan ke dalam air. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion dan mereka akan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan (ion negatif akan bergerak ke arah elektroda positif (anoda) dan ion positif akan bergerak ke elektroda negatif (katoda). Pergerakan ion-ion ini sebanding dengan aliran elektron sepanjang kawat logam. Dengan cara seperti ini, maka larutan yang mengandung suatu elektrolit mampu menghantarkan arus listrik. Arus listrik dapat dianggap sebagai aliran elektron yang membawa aliran negatif melalui suatu pengantar. Perpindahan muatan ini terjadi karena adanya perbedaan potensial antara dua tempat tersebut. Arus listrik dapat diibaratkan sebagai air terjun, sebab air terjun mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Arus listrik pun demikian; mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat potensialnya rendah. Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat umum ditemukan di sekitar kita. Sebagai contoh, cuka, asam sitrun, dan asam dalam lambung tergolong asam, sedangkan kapur sirih dan soda api tergolong basa. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda. Pada mulanya, asam dan basa dibedakan berdasarkan rasanya, di mana asam terasa masam sedangkan basa terasa pahit dan licin seperti sabun. Namun, secara umum zat-zat asam maupun basa bersifat korosif dan beracun — khususnya dalam bentuk larutan dengan kadar tinggi — sehingga sangat berbahaya jika diuji sifatnya dengan metode merasakannya. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya. Sedangkan Basa adalah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Dalam Asam dan Basa juga terdapat kategori khusus, yaitu Asam kuat, Basa kuat, Asam lemah dan Basa lemah. Asam kuat adalah senyawa yang terurai secara keseluruhan saat di larutkan di dalam air dan menghasilkan jumlah ion seluruhnya. Basa kuat adalah senyawa yang terurai secara keseluruhan saat dilarutkan ke dalam air. Lalu, Asam lemah dan Basa lemah adalah senyawa yang sedikit terurai saat dilarutkan di dalam air. Warna suatu larutan asam, bila diteteskan dengan indicator alami akan berwarna terang, sedangkan suatu larutan basa akan berwarna keruh. D. Langkah Kerja Dengan Baterai dan lampu 1. Siapkan alat dan bahan 2. Satukan dua buah baterai dengan isolasi 3. Sambungkan baterai dengan lampu menggunakan kabel 4. Potong salah satu jalur listrik 5. Lilitkan dengan 2 paku pada bagian yang terpotong 6. Lakukan percobaan pada setiap larutan dengan mencelupkan kedua paku ke dalam setiap larutan Dengan Indikator alami 1. 2. 3. 4. Siapkan alat dan bahan Tumbuk masing-masing indikator sampai halus Tambahkan sedikit air pada masing-masing indikator Uji coba masing-masing indikator dengan larutan-larutan percobaan E. Data Pengamatan 1. Uji Larutan Asam Basa No Larutan Percobaan 1 Cuka 2 Larutan Garam 3 Air jeruk nipis 4 Larutan Gula 5 Larutan sabun Ekstraksi Kunyit Ekstraksi Bunga Bougainville Coklat kuning terang Coklat Coklat kuning terang Coklat Coklat tua Pink terang Kuning teh Pink terang Kuning teh Kuning teh sedikit gelap 2. Uji Daya Hantar Larutan No Larutan Percobaan 1 Cuka 2 Larutan Garam 3 Air jeruk nipis 4 Larutan Gula 5 Larutan sabun Gelembung Kondisi Lampu Ada Ada Ada Tidak ada Ada Tidak Menyala Menyala Redup Tidak Menyala Tidak Menyala Tidak Menyala F. Pembahasan 1. Uji Larutan Asam Basa Berdasarkan hasil percobaan menggunakan ekstraksi kunyit, saya menemukan sebuah perbedaan warna pada setiap larutan. Untuk memudahkan proses klasifikasi, saya menggunakan air suling; sebab memiliki tingkat yang keasaman netral. Lalu saya mengklasifikasinya menjadi tiga jenis, yaitu berwarna coklat biasa, coklat gelap, dan coklat terang. Bila berwarna coklat seperti warna coklat pada air suling dan ekstrak kunyit, berarti larutan itu netral. Bila berwarna coklat lebih tua dari warna air suling dan ekstrak kunyit, berarti larutan itu basa. Bila warna coklatnya lebih terang dari warna larutan air suling dan ekstrak kunyit, berarti larutan itu adalah asam. Dapat kita klasifikasi bahwa larutan gula adalah netral, larutan garam dapur adalah netral, larutan sabun adalah basa, larutan jeruk nipis adalah asam, dan larutan cuka adalah asam Berdasarkan hasil percobaan menggunakan ekstraksi bunga Bougainville, saya menemukan perbedaan warna, yaitu warna pink, kuning teh, dan pink terang. Warna pink menunjukkan larutan yang netral seperti air ledeng dengan ekstrak bunga Bougainville, sedangkan warna kuning teh menunjukkan larutan basa dan warna pink terang menunjukkan larutan asam. Dapat kita klasifikasi bahwa larutan gula adalah netral, larutan garam dapur adalah netral, larutan sabun adalah basa, larutan jeruk nipis adalah asam, dan larutan cuka adalah asam 2. Uji Daya Hantar Larutan Berdasarkan hasil percobaan menggunakan arus listrik, saya menemukan berbagai reaksi yang terjadi di antara banyak larutan – larutan percobaan tersebut. Ada yang memiliki gelembung dan lampu menyala, dan juga ada yang hanya memiliki gelembung, bahkan ada yang sama sekali tidak bereaksi. Larutan tersebut dikatakan elektrolit kuat ketika lampu menyala terang dan terdapat gelembung. Larutan dikatakan elektrolit lemah ketika lamput menyala redup atau tidak menyala, namun terdapat gelembung. Larutan dikatakan non elektrolit ketika lampu tidak menyala dan tidak terlihat gelembung. Berdasarkan percobaan kita dapat menentukan bahwa larutan gula adalah non elektrolit, larutan garam dapur adalah elektrolit lemah, larutan sabun adalah elektrolit lemah, larutan jeruk nipis adalah elektrolit lemah, dan larutan cuka adalah elektrolit lemah G. Jawaban Pertanyaan 1. Gejala yang menandai adalah terdapat atau tidaknya gelembung dan menyala atau tidaknya lampu 2. Gejala yang menandai adalah semakin gelapnya larutan, terangnya larutan, dan netralnya warna larutan yang telah dicampur dengan ekstraksi alami 3. Elektrolit lemah : Larutan garam, larutan sabun, larutan cuka, dan larutan jeruk nipis Non Elektrolit : Larutan gula 4. Senyawa ionik : Larutan Garam, Larutan sabun, Senyawa kovalen : Larutan Cuka, Larutan Gula, Larutan Jeruk nipis 5. Larutan asam : Larutan cuka, larutan jeruk nipis Larutan basa : Larutan air sabun Larutan garam : Larutan garam dapur F. Kesimpulan Melalui kedua percobaan ini kita dapat menentukan apakah suatu larutan tersebut termasuk larutan asam, basa, netral, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit. Tidak disangka dengan peralatan sederhana ini, saya dapat menentukan hal yang terbilang rumit. Pengetahuan ini merupakan hal yang perlu bagi saya. Coba andaikan saja kita terdampar atau tersesat di gunung dan di mana pun, kita dapat menerapkan hal ini di saat genting seperti itu. Contohnya kita dapat menguji coba kelayakan suatu air untuk dikonsumsi, dan bahkan bahan makanan lainnya. Saya merasa bersyukur karena sudah dapat menuntaskan ujian praktek Kimia ini dengan baik. Terima Kasih