PENTINGNYA PENDIDIKAN KRISTEN DALAM KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 A. Pendahuluan Pendidikan Kristen bukanlah produk dari gereja ataupun kurikulum semata, melainkan produk dari para tokoh Alkitab, dimana para tokoh ini mengambil peranan penting dalam hal pengajaran mengenai Tuhan pada masa itu. Menurut Homrighousen pendidikan Kristen adalah usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar iman Kristen yaitu Yesus Kristus dalam pertumbuhan iman dengan cara mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yaitu melandaskan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Homrighousen, 2011). Sedangkan Boehlke dalam bukunya mengutip pernyataan Calvin yang merumuskan bahwa pendidikan Kristen adalah pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak mereka dengan firman Allah dibawah bimbingan roh kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja. Sehingga dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang bersinambungan dan menjelmakan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus berupa tindakan-tidakan kasih terhadap sesamanya (Robert Boehlke R, 2011). Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Kristen dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: pendidikan agama Kristen di Gereja dan di Sekolah. Namun, apakah ruang lingkup pendidikan agama Kristen hanya di gereja dan di sekolah saja, mungkin iya jika pendidikan agama Kristen hanya dipahami secara sempit. Jika dimaknai secara luas, pendidikan Kristen dapat dilakukan di dalam keluarga, sekolah dan tempat ibadah tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sejatinya pendidikan Kristen tidak hanya menjadi komoditi pelajaran atau kurikulumdi sekolah, atau menjadikannya tanggung jawab gereja, dalam hal ini sekolah minggu, melainkan berawal dari dalam keluarga itu sendiri. Pendidikan Kristen harus dibangun dari keluarga dan membentuk sinergi bersama gereja dan sekolah. Dalam artikel ini penulis membatasi pembahasan mengenai ruang lingkup pendidikan Kristen. Artikel ini lebih memfokuskan pembahasan mengenai pendidikan Kristen dalam Keluarga. Pada umumnya pendidikan Kristen dalam keluarga harus mengajarkan tentang kehidupan yang nyata kepada anak-anak, agar anak-anak mengerti tentang tujuan kehidupan ini. Pendidikan Kristen dalam keluarga sangat penting diterapkan oleh orang tua di zaman sekarang. Salah satu peran pendidikan Kristen dalam keluarga saat ini adalah mengupayakan kerjasama ayah dan ibu dalam mendidik anak serta menciptakan keharmonisan dalam keluarga. Oleh karena itu, keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam melakukan pembentukan sosial kepada anak-anak. Penulis bermaksud untuk mengaitkan bagaimana pendidikan Kristen dalam keluarga dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan kegiatan didalam rumah, baik itu beribadah, bekerja dan belajar pada masa pandemi covid-19. Di tengah situasi yang seperti ini, penulis beranggapan bahwa kebijakan pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan ibadah, pekerjaan dan juga pembelajaran di rumah menjadi sebuah kesempatan bagi keluarga Kristen khususnya orangtua, untuk menerapkan pendidikan Kristen dalam keluarga, sehingga tujuan dari pendidikan Kristen dalam keluarga dapat terwujud. B. Pendidikan Kristen Dalam Keluarga Memulai pembahasan mengenai pentingnya pendidikan Kristen dalam keluarga, penulis akan membahas apa itu pendidikan Kristen dalam keluarga terlebih dahulu, dengan menjelaskan dua topik pembahasan yaitu pendidikan Kristen dan keluarga. 1. Pendidikan Kristen Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pengertian mendasar dari pendidikan Kristen adalah usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar iman Kristen yaitu Yesus Kristus melalui proses pembelajaran. Pendidikan Kristen mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan serta ciptaan-Nya. Pendidikan Kristen dapat dilakukan di dalam keluarga, sekolah dan tempat ibadah tanpa dibatasi dengan apaun.Intinya adalah menghadirkan suasana yang damai antara yang mendidik dengan perserta didik. Pendidikan Kristen adalah pendidikan yang holistik, bukan hanya berfokus pada banyaknya pengetahuan saja, tetapi juga mengenai moral, etika, karakter, dan aspek kehidupan lainnya yang perlu dikembalikan kepada rancangan semula Allah, yaitu serupa dengan Kristus. Pazmino memberi definisi mengenai pendidikan Kristen sebagai proses belajarmengajar yang berdasarkan Alkitab, dimampukan oleh Roh Kudus dan berpusat kepada Kristus. Menurutnya, pendidikan Kristen berusaha membimbing individu di semua tingkat pertumbuhan lewat berbagai cara pengajaran kontemporer ke arah pengenalan dan pengalaman akan rencana dan tujuan Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan (Robert Pazmino, 2012). Menurut Anderson kata “mendidik” berarti “memimpin” atau “membimbing” pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang tujuannya mengarah kepada kecakapan, kepada jalan yang harus ditempuhnya, serta mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya memberikan pengetahuan teori sebanyak-banyaknya ke dalam hati murid-murid yang belum bersedia dengan satu pengharapan bahwa kelak pada akhir perjalanan yang jauh ini, murid akan tiba pada tujuan yang benar (Marvis L. Anderson, 1993). Artinya penerapan pendidikan Kristen seharusnya juga dapat membimbing nara didik /peserta didik ke arah kecapakapan. Dalam bukunya Stephen Tong menjelaskan bahwa pendidikan Kristen berbeda dengan pendidikan agama lain, karena Allah dalam kekristenan merupakan Allah yang berinisiatif mencari manusia yang telah jatuh dalam dosa untuk diselamatkan (konsep Teosentris), sedangkan agama lain mengajarkan manusia yang harus berusaha mencari Allah dan menemukan keselamatannya dengan cara hidup yang diusahakan sesempurna mungkin (konsep Antroposentris). Dari konsep inilah pendidikan Kristen dibangun, yaitu pendidikan yang menjadikan Kristus sebagai pusat dan porosnya (Stephen Tong, 2015). 2. Keluarga Dalam Kristen Keluarga adalah sebagai satu kesatuan pokok bagi seluruh masyarakat. Apabila keluarga kuat dan sehat, maka masyarakat umum pun juga akan kuat. Dalam Alkitab tersirat pengertian mengenai keluarga, semisal pada teks Kejadian 2:24, dalam teks ini secara tidak langsung Allah mendirikan sebuah lembaga yang fundamental dan mendasar yaitu keluarga. Lembaga ini merupakan dasar bangunan dari masyarakat sehat dan teratur. Kristianto menyatakan bahwa keluarga merupakan tempat untuk memberi energi, perhatian, komitmen, kasih dan lingkungan yang kondusif untuk bertumbuh di dalam iman bersama Tuhan (Paus Lilik, 2016). Homrighausen berpendapat bahwa keluarga mempunyai tempat yang mutlak dalam sejarah suci. Di seluruh Alkitab kita menyaksikan pentngnya keluarga Kristen dipakai oleh Tuhan sebagai saluran dan jalan keselamatan yang dirancangkan Tuhan bagi umat manusia (Homrighausen, 1973). Keluarga merupakan lingkungan yang terutama melakukan pembentukan sosial anak untuk menentukan tujuan seorang anak dan tempat tumbuh kembang.Pendidikan agama Kristen dalam keluarga sangat penting, agar setiap orangtua mengerti bagaimana memperlakukan dan cara pendampingan kepada anak-anak. Menambahi pernyataan ini, Verkuyl menyatakan keluarga jugalah tempatnya memberi teladan kepada anak-anak untuk merayakan hari minggu sebagai hari raya Kristen, sehingga hari minggu itu bagi mereka menjadi hari perhentian, hari yang dikuduskan dengan pergaulan dengan Tuhan, hari yang mengarahkan perhatian mereka kepada Kerajaan Allah yang menadatang. Hendaklah hari minggu itu bagi anak-anak menjadi hari raya hari sorgawi dan bukan hari duniawi, hari kegembiraan dan bukan kemurungan, hari Tuhan. Berbahagialah keluargakeluarga yang orangtuanya melatih anak-anaknya merayakan hari minggu sebagai hari raya Kristen sesungguhnya (Verkuyl, 1984). Keluarga merupakan tempat pertama menjalani pertumbuhan, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. Keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Dalam keluarga setiap orang bebas mengembangkan setiap karunianya masing-masing dimana keluarga sebagai landasan kehidupan anak dibangun dan dikembangkan. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai kehidupan bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang dianggap baik bagi keluarga tersebut. Keluarga merupakan tempat munculnya permasalahan dan sebaliknya merupakan tempat penyelesaiannya (Paus Lilik, 2016). Dari beberapa pendapat di atas mengenai keluarga dalam kekristenan, penulis dapat menguraikan pengertian atau makna keluarga Kristen sebagai berikut : Keluarga Kristen adalah anugerah Allah yang tidak ternilai harganya. Keluarga Kristen adalah tempat pendidikan yang pertama dan terutama bagi anak. Keluarga Kristen merupakan mesin penggerak yang mengambil peran penting dalam pendidikan Kristen. Keluarga Kristen merupakan suatu pesrsekutuan antara anak-anak dengan orangtuanya, yang sanggup menciptakan suasana Kristen sejati di dalam lingkungan mereka sendiri. 3. Pendidikan Kristen Dalam Keluarga Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf pertama di pendahuluan bahwa pendidikan Kristen merupakan produk dari para tokoh Alkitab yang mengambil peranan penting dalam pengajaran mengenai Tuhan pada masa itu dan yang menekankan bahwa pentingnya pendidikan Kristen dalam dimensi keluarga. Mengapa demikian, hal ini dikarenakan ruang lingkup pengajaran/pendidikan mengenai Tuhan pada saat itu dipengaruhi oleh budaya Israel kuno yang dikenal dengan istilah “tradisi lisan”. Lebih tepatnya dimulai sejak penggilan para bapak leluhur seperti Abraham, Ishak dan Yakub, yang diberi tugas menjadi penyambung perkataan Allah untuk mendidik umat Israel. Berdasarkan pada rinsip-prinsip ini boleh dikatakan bahwa keluarga harus berfungsi sebagai tempat untuk dipercaya dan saling berbagi beban masalah, mendiskusikan pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional, mendapatkan dukungan spiritual (Homrighausen &I.H. Enklaar, 2012). Artinya keluarga harus mampu mendengar dan menyimpan kepercayaan serta mengarahkan memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan ketika anakanak mengalami masalah, keluarga memberikan perhatian dan mendengar secara serius karena apa yang menjadi beban seorang anak merupakan beban keluarga yang harus diselesaikan secara bersama-sama, memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap masalah dengan mengenalkan Tuhan yang sanggup mengatasi setiap persoalan tersebut. Selain keluarga yang menjadi pusat segala pendidikan dan pengajaran Agama Kristen, hendaknya pengajaran Pendidikan Agama Kristen berpusat kepada: (1). Allah. Allah sumber keselamatan, sumber kebenaran, sumber hikmat dan pengetahuan.Allah berotoritas terhadap seluruh segi kehidupan, termasuk dalam pendidikan dalam keluarga. (2). Cristian Worldview merupakan keharusan dalam pendidikan Kristen, Cristian Worldview melatih anak-anak membentuk akal budi Kristen dalam dirinya. Jadi Pendidikan Agama Kristen menjamin bahwa setiap anak mempelajari dunia dan lingkungan berdasarkan kedaulatan Allah. (3). Peran guru. Guru bukan sekedar perpanjangan tangan orangtua karena jabatan guru berkaitan dengan mandat ilahi (Ef. 4:11). Menjadi guru adalah bakat dan panggilan (Khoe You Tung, 2018). (4). Gembala. Gembala sidang adalah pendidik utama dalamgereja.Berkhotbah adalah salah satu bentuk pengajaran bahkan menjadi pusat pengajaran. Tugas utama dari seorang gembala adalah untuk mendidik jemaat/anak-anak untuk mencapai kedewasaan iman dan pengenalan akan Tuhan Selain itu tugas utama gembala adalah mengajar di Sekolah Minggu. Mengajar anak-anak sedini mungkin sebagai persiapan untuk generasi penerus gereja dan bangsa. C. Pentingnya Pendidikan Kristen Dalam Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19 Pendidikan Kristen dalam keluarga sangat penting diterapkan oleh orang tua di zaman sekarang.Salah satu peran Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga saat ini adalah mengupayakan kerjasama orang tua ayah dan ibu dalam mendidik anakserta menciptakan keharmonisan dalam keluarga.Hal ini tegaskan oleh (R. I. Suharti C, 1990) bahwa “Peranan orang tua dalam mengasuh anak-anak sangatlah penting, bukan hanya anak belajar dan mengalami pertumbuhan di dalam keluarga, tetapi seluruh anggota keluarga dapat saling belajar dari yang lain melalui interaksi satu sama lain. Ketika orang tua menjalankan peranan pendidikannya terhadap anak, ia sendiri juga belajar untuk bertumbuh dalam iman didalam dimensi tindakan, sikap bahkan pengetahuan. Jadi, peranan orang tua dalam mengasuh anak-anak sangatlah penting, bukan hanya anak belajar dan mengalami pertumbuhan di dalam keluarga, tetapi seluruh anggota keluarga dapat saling belajar dari yang lain melalui interaksi satu sama lain. Akan tetapi, semuanya itu tidak lepas dari keteladanan orangtua dalam keluarga. D. E. F. G. Pendidikan Kristen Keluarga Bagaimana Pendidikan Kristen di Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19 Bagaimana Peran Pendidikan Kristen di Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19 DAFTAR PUSTAKA Tong Stephen, Arsitek Jiwa 2 (Surabaya : Momentum, 2015) Pazmino Robert, Fondasi Pendidikan Kristen : Sebuah Pengantar dalam perspektif Injili (STT Bandung dalam kerjasama dengan BPK Gunung Mulia, 2012).